• Tidak ada hasil yang ditemukan

RULA REBA pengukuran catia

N/A
N/A
Yopa Riyanda

Academic year: 2025

Membagikan "RULA REBA pengukuran catia"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

A. RULA

1. Pengertian

Berdasarkan dari Buku A-Step-by-step Guide Rapid Under Limb Assessment (RULA) karya Mark Middlesworth, MS, ATC/L, CEES:

RULA adalah metode yang dikembangkan untuk mengevaluasi paparan pekerja secara individu terhadap faktor risiko ergonomis yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal (MSD) pada ekstremitas atas. Cara Pengukuran

2. Teknologi Pengukuran RULA

Untuk mempermudah penilaian postur tubuh, maka tubuh dibagi atas 2 segmen grup yaitu grup A dan grup B.

A. Penilaian Postur Tubuh Grup A

Postur tubuh grup A terdiri atas lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan.

(2)

a. Lengan Atas Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan atas menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja.

b. Lengan Bawah

Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan bawah menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja.

c. Pergelangan Tangan

Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk pergelangan tangan menurut posisi lengan bawah pada saat melakukan aktivitas kerja.

d. Putaran Pergelangan Tangan

Untuk putaran pergelangan tangan postur netral diberi skor : 1 = Posisi tengah dari putaran 2 = Pada atau dekat dari putaran Nilai dari postur tubuh lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan dimasukkan ke dalam tabel postur tubuh grup A untuk diperoleh skor.

e. Penambahan Skor Aktivitas

Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup A, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas.

f. Penambahan Skor Beban Skor

hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengan skor beban.

B. Penilaian Postur Tubuh Grup B

(3)

Postur tubuh grup B terdiri atas leher, batang tubuh dan kaki.

a. Leher (Neck)

Penilaiannya dilakukan terhadap posisi leher pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator harus melakukan kegiatan ekstensi atau fleksi dengan sudut tertentu.

b. Batang Tubuh (Trunk)

Penilaiannya terhadap sudut yang dibentuk tulang belakang tubuh saat melakukan aktivitas kerja dengan kemiringan yang sudah diklasifikasikan.

c. Kaki (Legs)

Penilaiannya dilakukan terhadap posisi kaki pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator bekerja dengan posisi normal/seimbang

atau bertumpu pada satu kaki lurus. Nilai dari skor postur tubuh leher, batang tubuh dan kaki dimasukkan ke dalam table postur tubuh grup B untuk diperoleh skor.

d. Penambahan Skor Aktivitas

Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup B, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas.

e. Penambahan Skor Beban

Skor hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengan skor beban. Untuk memperoleh skor akhir, skor yang diperoleh untuk postur tubuh grup A dan grup B dikombinasikan ke tabel. Hasil skor akhir tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori level resiko.

(4)

Pencaraian ini berdasarkan Jurnal Universitas Mercu Buana Karya Torik yang berjudul Analisa Postur Dengan Metode Rula Untuk Kerja Administrasi

3. Teknologi Pengukuran RULA Menggunakan Software CATIA

Software Dimensional CATIA (Computer Aided Three Interactive Applicaton) saat ini merupakan perangkat lunak yang menjadi andalan Lab. CAD/CAM/CAE Fakultas Teknik UMS. Software ini sangat berguna untuk membantu proses desain (CAD), rekayasa (CAE) maupun manufaktur (CAM), yang memungkinkan proses-proses pemodelan seluruhnya dilakukan secara digital sehingga tidak diperlukan lagi gambar manual maupun model fisik. Software ini juga handal dalam memenuhi kriteria artistik, kelayakan mekanis, kenyamanan (ergonomis) dan juga kelayakan secara bisnis dari suatu desain produk.

CATIA memiliki aplikasi yang sangat lengkap (140 aplikasi) untuk berbagai keperluan disiplin ilmu teknik.(Bakti, 2012)

Langkah-langkah penggunaan CATIA dalam mengukur RULA : 1. Pembuatan Model Manusia Digital:

Gunakan modul Human Builder dalam CATIA untuk membuat model manusia digital yang sesuai dengan antropometri pekerja yang akan dianalisis.

2. Pemodelan Postur Kerja:

Atur postur model manusia digital sesuai dengan posisi kerja aktual yang ingin dievaluasi.

3. Analisis RULA:

Memanfaatkan fitur analisis ergonomi dalam CATIA untuk melakukan penilaian RULA pada postur yang telah dimodelkan. Kemudian perangkat lunak akan menghitung skor RULA berdasarkan sudut-sudut sendi dan posisi tubuh yang telah ditetapkan.

4. Evaluasi Hasil:

Interpretasikan skor RULA yang dihasilkan untuk menentukan tingkat risiko dan kebutuhan akan intervensi ergonomis.

B. REBA

1. Pengertian

Berdasarkan Jurnal Universitas Muhammadiyah Gresik Karya Palupi Adilia Pratiwi dkk yang berjudul Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Reba Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorder (Msds):

Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah metode digunakan untuk menghitung dan menganalisis seluruh bagian tubuh manusia

2. Cara Pengukuran

3. Software Pengukuran REBA

Referensi

Dokumen terkait

Posisi lengan atas ( upper arm ) terbuka hingga 15 0 ketika membuka kotin, lengan bawah ( lower arm ) membentuk sudut 90 0 , pergelangan tangan ( wrist ) 15 0 kearah

Metode REBA menganalisis posisi leher menekuk, posisi punggung membungkuk, posisi kaki berjongkok, Posisi lengan atas dinaikkan, posisi lengan bawah menekuk, posisi

Aktivitas manual dan tanpa menggunakan alat bantu yang dilakukan pada proses penuangan dengan posisi postur tubuh yang tidak ergonomis akan berpotensi cidera pada

wanda-wanda Arjuna dilakukan pada sudut kemiringan leher dan posisi dahi untuk melihat posisi menunduk kepala Arjuna, bentuk tubuh (dilihat dari posisi bahu, panjang

Dalam melakukan aktivitas pengangkatan beban karung dengan cara memanggul beban, bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan

Postur tubuh pertama dilakukan oleh operator dengan sedikit membungkuk, hal ini disebabkan posisi pallet yang akan diangkat lebih rendah sehingga bentuk dari

Rekaman video yang dihasilkan dari postur kelompok A yang meliputi lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan diamati

Aktivitas tersebut dilakukan berulang dengan intensitas tinggi, hal ini mengakibatkan pekerja mengeluh sakit pada bagian tubuh serta beban kerja mental yang teradi, dari hasil