Pada praktikum teknologi sediaan liquid dan semisolid ini dilakukanpembuatan sediaan semisolida untuk penggunaan topikal yaitu sediaan salepmata steril Eritromisin 0,5%.Salep mata dapat diartikan sebagai sediaan yang mengandung bahan ataucampuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkanmikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja (Agoes., 2009). Eritromisin merupakan anti bakteri yang memiliki mekanisme kerja yangluas.
Eritromisin memiliki sifat bakteriostatik terhadap banyak gram positif danbeberapa bakteri gram negatif serta organisme lain bisa digunakan untukpengobatan conjungtivitis dan trachoma pada mata sehingga sediaan dibuatdengan rute optalmik dan sediaan dibuat steril (Sweetman,2009).
Sediaan salep mata steril Eritromisin 0,5 % ini dibuat dalam bobot 10gram. Sediaan yangdibuat secara tidak tepat dapat mengandung bermacam organisme dan yangpaling berbahaya adalah Pseudomonas aeroginosa yang dapat menimbulkan kebutaan. Pada formulasi salep mata ini digunakan bahan-bahan tambahan yaitu,vaselin flavum, parrafin cair, cetostearyl alkohol, adepslanae, dan nipasol. Sediaandibuat salep sehingga pada formulasi ditambahkan basis. Basis harus tidakmenyebabkan iritasi pada konjungtiva. Karena Eritromisin tidak larut air maka digunakan basis salep paraffin solid dan vaselin flavum.
Digunakan vaselin flavumkarena vaselin flavum tidak mengalami proses pemutihan dengan H2SO4sehingga dapat meminimalisir adanya H2SO4 yang masih tersisa.
Tahap pertama pada praktikum kali ini yaitu menimbang semua bahan,setelah dilakukan penimbangan bahan paraffin solid dan vaselin flavum di leburkan terlebih dahulu dengan cawan porselin,kemudian lakukan pencampuran zat aktif dengan basis tambahakan bahan lainnya aduk hingga homogen. Setelah diperoleh campuran yang homogen kemudian campuran bahan ditimbang sebanyak 5,5 gram untuk kemudian dimasukkan ke dalam tube salep yang telah disiapkan.
Lsetelah sediaan dimasukan dalam tube dilakukan evaluasi sediaan yang meliputi uji organoleptis dengan cara diamati warna,aroma dan tekstur yang dihasilkan dari uji organoleptis didapatkan warna kuning pucat,tidak berbau, dan setengah padat. Tujuan dilakukan uji organoleptis adalah untuk mengetahui apakah sediaan yang dihasilkan sudah sesuai denganspesifikasi yang telah ditentukan.
Uji selanjutnya yaitu uji homogenitas dilakukan dengan cara mengambil dengan spatel salep mata, kemudian disimpan diatas kaca objek tutup dengan kaca objek lain.
Tujuan dari uji homogenitas ini adalah untukmengetahui apakah sediaan yang dibuat sudah seragam dari ukuran, homogensama rata tidak ada zat yang masih dalam keadaan utuh, sehingga saat digunakan tidak menimbulkan ketidak nyamanan
kesimpulan
Dapat membuat sediaan steril salep mata Eritromisin 0,5% dengan komposisiEritromisin 0,5%, Adeps lanae 6%, Paraffin liquidum 40%, Cetostearyl alkohol2,5%, Nipasol 0,025% dan Vaselin Flavum ad 10 gram,Dapat menentukan cara untuk menyelesaikan permasalahan pada sediaansalep steril erythromycin,Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sediaan dinyatakanmemenuhi syarat yang ditentukan yaitu pada evaluasi organoleptis, Uji bobotminimum, homogenitas dan uji kebocoran wadah. Sedangkan untuk uji pHtidak memenui syarat karena pH sediaan kurang dari pH mata
Dafpus
Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.Jakarta : UIPress.
Abdul Rohman, Sudjadi. 2018. Analisis Kuantitatif Obat. UGM Press. Yoygakarta