• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA DESA SEBAGAI OPINION LEADER DALAM MENGEMBANGKAN INOVASI PEMBANGUNAN DI DESA LUMARING KECAMATAN LAROMPONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEPALA DESA SEBAGAI OPINION LEADER DALAM MENGEMBANGKAN INOVASI PEMBANGUNAN DI DESA LUMARING KECAMATAN LAROMPONG "

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Dengan menggunakan pendekatan teori difusi inovasi, peneliti ingin mengetahui bagaimana kegiatan komunikasi dikembangkan oleh Kepala Desa Lumaring sebagai opinion leader bagi masyarakat. 87 Data diambil dari RKP Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu oleh Sahal selaku Sekretaris Desa Lumaring. 88 Data diambil dari RKP Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu oleh Sahal selaku Sekretaris Desa Lumaring.

89 Data diperoleh dari RKP Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu melalui Sahal selaku Sekretaris Desa Lumaring. 90 Data diperoleh dari dokumentasi Kantor Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu melalui Sahal selaku sekretaris desa. 91 Data diperoleh dari dokumentasi Kantor Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu melalui Sahal selaku Sekretaris Desa.

92 Data RKP Desa Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu melalui Sahal selaku Sekretaris Desa Lumaring.

Tujuan Peneletian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Difusi Inovasi
  • Teori Kepemimpinan
  • Teori Peran
  • Komunikasi Islam

Kesesuaian gaya komunikasi yang digunakan tergantung pada niat pengirim (sender) dan harapan penerima (receiver). Gaya komunikasi yang mengontrol ditandai dengan keinginan atau niat untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan reaksi orang lain. Gaya komunikasi terstruktur ini menggunakan pesan verbal tertulis dan lisan untuk menetapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan, serta struktur organisasi.

Gaya komunikasi dinamis ini mempunyai kecenderungan agresif karena pengirim pesan memahami bahwa lingkungan kerja berorientasi pada tindakan. Gaya komunikasi ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, atau ide orang lain daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai kemampuan untuk memberi perintah dan mengendalikan orang lain. Turunan Masalah Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah gaya komunikasi egaliter merupakan gaya komunikasi yang ideal.

Sedangkan tiga gaya komunikasi lainnya yaitu penataan, dinamisme, dan bahasa ulang dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang menguntungkan bagi organisasi. Dua gaya komunikasi terakhir, yaitu mengendalikan dan menarik diri, cenderung menghalangi terjadinya interaksi yang berguna dan produktif.

Tabel 1.1 Gaya Komunikasi
Tabel 1.1 Gaya Komunikasi

Tinjauan Konseptual

Begitu pula dengan aparat, pengelola desa meningkatkan kerjasama yang baik agar Desa Lumaring menjadi desa yang lebih inovatif dan maju. Bagaimana peran Anda sebagai opinion leader dalam mempengaruhi pemahaman masyarakat desa Lumaring dalam mengoptimalkan pengembangan inovasi?

Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian.

Fokus Penelitian

Berikut penjelasan hasil penelitian mengenai saluran-saluran yang digunakan masyarakat desa Lumaring dalam menyebarkan informasi inovasi pembangunan desa sejalan dengan teori difusi inovasi Evert M. Adele. Inilah peninggalan yang dilestarikan dan dijadikan landasan kepemimpinan oleh tetua desa Lumaring dalam menjalankan pemerintahannya yang dipercaya sebagai opinion leader.

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara dapat berarti pembicaraan dengan tujuan tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewee) sebagai penanya/penanya pertanyaan dan terwawancara sebagai penjawab pertanyaan. 74 Informan atau responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pihak-pihak dari pemerintah desa , tokoh masyarakat, tokoh agama di Desa Lumaring yang dirasa peneliti berpotensi memberikan data yang maksimal. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan bukti-bukti atau catatan-catatan penting yang berkaitan dengan penelitian, selain itu peneliti juga mengumpulkan data berupa dokumentasi fotografis pada saat proses wawancara.

Teknik Analisis Data

Penyajian data yang diperoleh dari lapangan beserta seluruh permasalahan penelitian, diseleksi antara yang diperlukan dan yang tidak, kemudian dikelompokkan dan kemudian diberikan batasan masalah.78. Kesimpulan Penarikan dan verifikasi, setiap kesimpulan yang ditemukan masih bersifat tentatif dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. 79 Sehingga untuk menarik kesimpulan dari seluruh data yang telah direduksi untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan di awal.

Teknik Keabsahan Data

Desa Lumaring merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah 480 km₂.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Geografis

Secara administratif wilayah desa pegunungan/pertanian terdiri atas tujuh desa, lima kesatuan masyarakat, dan lima satuan kelurahan, umumnya Desa Lumaring. Topografi desa Lumaring pada umumnya merupakan daerah perbukitan dan berdasarkan ketinggian wilayah desa Lumaring tergolong dataran sedang (>100 – 500 m dpl. Jumlah penduduk desa Lumaring dapat dilihat pada (tabel 1.3) di daftar lampiran skripsi 90 Dan sumber daya pembangunan yang dimiliki desa Lumaring yang merupakan salah satu potensi pengembangan desa juga dapat dilihat pada (tabel 1.4) pada daftar lampiran skripsi.91.

Visi dan Misi Desa Lumaring

Aripin mulai bersekolah di SDN 303 Tondo Tangnga pada tahun 1986 dan selesai pada tahun 1992, SMPN Larompong berakhir pada tahun 1995, SMAN Larompong berakhir pada tahun 1998 dan kemudian Aripin tidak segera melanjutkan pendidikannya ke universitas karena harus menabung untuk membiayai studinya dengan bekerja sebagai seorang pemetik cengkeh dari kebun ke kebun menerima upah dari hasil kerjanya, setelah itu Aripin menabung untuk membiayai studinya. Pada tahun 2001, Aripin mulai melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Veteran Palopo dan berakhir pada tahun 2004. Aripin memulai karirnya sebagai kepala desa setelah menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Administrasi Negara di STISIP Veteran Palopo. .

Selama menjabat sebagai Kepala Dusun, Aripin dikenal sebagai sosok ramah yang selalu bergaul dengan masyarakat setempat dan dinilai inovatif oleh masyarakat. Dan pada tahun 2007 telah dilaksanakan pemilihan Kepala Desa melalui pemilihan umum dimana Aripin menjadi calon nomor urut 2. Pada pemilihan tersebut Aripin terpilih menjadi Kepala Desa dengan visi mewujudkan masyarakat Desa Lumaring yang maju dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai. dari Adele, Lempu dan Getteng. Jabatan Aripin sebagai Kepala Desa dimulai pada tahun 2007 di awal masa jabatannya. Aripin benar-benar memaksimalkan perannya sebagai Kepala Desa dan banyak mengubah aturan dari periode pemerintahan sebelumnya.

Hasil Penelitian

  • Kepala Desa sebagai Opinion Leader dalam
  • Pendekatan Komunikasi Kepemimpinan Kepala sebagai

Hasil wawancara di atas dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam berkomunikasi, membuka wawasan dunia luar dan mempermudah pengelolaan, informasi dan komunikasi antar perangkat desa lain di Desa Lumaring. Ma'capu yang dilakukan secara tradisional oleh masyarakat desa Lumaring ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakat karena masih menggunakan sistem gotong royong, sehingga informasi terkait inovasi cepat tersebar. komunitas lain. Pertemuan di kantor desa kurang efisien karena masyarakat desa Lumaring berprofesi sebagai petani, sehingga sebagian besar masyarakat desa Lumaring bekerja di kebun pada siang hari hingga sore bahkan malam hari.

Cengkih mallimung ini kami pelihara karena di Desa Lumaring semuanya rata-rata cengkeh, sumber penghidupan masyarakat dari hasil panen cengkeh. Sesuai dengan maksud informan hakim bahwa keadilan adalah perbuatan seseorang yang tidak membeda-bedakan, segala sesuatunya harus disamakan berdasarkan kinerja yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai Adele dianut oleh mayoritas masyarakat Desa Lumaring. Kepala Desa Lumaring yaitu Pak Aripin merupakan kepala desa yang sudah menjabat selama empat periode berturut-turut.Tentu saja prestasi Aripin sebagai Kepala Desa tidak serta merta melejit hingga menduduki jabatan tertinggi di desa tersebut.

Pemerintah desa saat ini sedang berupaya memperbaiki Desa Lumaring dengan mengoptimalkan fungsi kantor desa, perangkat desa, dan pelayanan desa. Ciri-ciri masyarakat dalam mengadopsi suatu inovasi di Desa Lumaring adalah early acquirer (pengadopsi awal), early Majority, Late Majority, dan Laggard, dan yang paling dominan diadopsi oleh masyarakat Lumaring adalah Early Majority.

Gambar 1.1 Proses Ma’capu
Gambar 1.1 Proses Ma’capu

Gambar

Tabel 1.1 Gaya Komunikasi
Gambar 1.1 Proses Ma’capu
Gambar 1.2 Rapat di Kantor Desa
Gambar 1.3 Yasinan
+3

Referensi

Dokumen terkait

pemerintah desa kurang maksimal dalam melakukan pengarahan dan bimbingan menurut kepala desa Wanayasa sosialisasikan anggaran Alokasi Dana Desa kepada masyarakat yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam pembangunan fisik di Desa Sukomulyo pada proses perencanaan pemerintah desa telah

Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penetapan Besaran Alokasi Dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perencanaan pengelolaan Keuangan desa (Alokasi Dana Desa) dalam pembangunan fisik di Desa Batu Timbau telah

Terealisasinya anggaran Dana Desa untuk semua kegiatan pembangunan desa yang mencapai angka 100% di tahap pelaksanaan, besarnya peran pengawasan yang dilakukan oleh

Selain fenomena umum yang diuraikan tersebut, secara khusus peran pemerintah desa yaitu kepala desa (Hukum Tua) belum Nampak dan jelas, peran dimaksud adalah: peran kepala

Dalam proses pengelolaan alokasi dana desa ini, untuk pencarian dana dimulai dari Kaur Umum & Perencanaan dan Kasi Pemerintahan mengajukan ke Bendahara (Kaur Keuangan)

Jumlah alokasi dana desa yang diterima Desa Dasan Borok yaitu Rp.429.353.048,00 Sumber : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBdes Pemerintah Desa Dasan Borok Tahun Anggaran 2021,