Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan dan kelancaran penyelesaian disertasi ini serta atas dukungan dan doa dari orang-orang tercinta, maka disertasi ini berjudul “Harga Diri Remaja Yang Mengalami Body Shaming di Desa Sido Urip. Kec Kepada pembimbing saya, Ibu Emzinetri, M.Ag yang telah membimbing dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sukses.
PENUTUP
Lampiran 6: Kartu Pendamping Proposal Lampiran 7: Bukti Keikutsertaan dalam Seminar Proposal Lampiran 8: Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 9: Halaman Persetujuan Proposal Lampiran 10: Formulir Judul Proposal.
PENDAHULUAN
Body shaming yang terjadi pada remaja dapat mempengaruhi harga diri remaja yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran diri remaja yang mengalami body shaming di Desa Sido Urip Kec.
Metodologi Penelitian: pada bab ini menjelaskan tentang field research dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian,
Ciri-Ciri Remaja
Pada masa remaja ini menjadi tantangan tidak hanya bagi individu, namun juga bagi orang tua, dimana ciri-ciri perilaku berikut ini mulai terlihat pada diri remaja pada masa ini: 37. Remaja mulai mencari kebebasan yang berbeda-beda, padahal berbeda perilakunya. atau nilai-nilai keluarga.
Pembentukan Konsep Diri
Karena orang tua dan keluarga merupakan lingkungan terdekat remaja, maka pembentukan konsep diri pertama kali berkembang bergantung pada lingkungan terdekat remaja yaitu keluarga.40. Apabila remaja mempunyai harga diri yang baik maka ia akan mempunyai harga diri, cita-cita dan harga diri yang baik, begitu pula sebaliknya bagi remaja yang mempunyai harga diri yang buruk maka harga diri, cita-cita dan harga dirinya akan kurang baik. .
Tahap Perkembangan dan Tugas Remaja
Dolzel dalam Damaik Marina Tuti mengemukakan bahwa body shaming dibedakan menjadi dua jenis. Body shaming sebenarnya lebih berkaitan dengan aspek perilaku pada tubuh, seperti gerakan atau tingkah laku. 49 Tri Fajariani Fauzia & Lintang Ratri Rahmiaji, “Memahami pengalaman body shaming pada remaja putri,” Jurnal Departemen Ilmu Komunikasi, (Agustus 2019), hal.
50 Tri Fajariani Fauzia & Lintang Ratri Rahmiaji, “Memahami pengalaman body shaming pada remaja putri”, .., hal. Ini merupakan bentuk body shaming dengan cara menghina seseorang yang dianggap memiliki rambut berlebih di tubuhnya, misalnya di lengan atau kaki.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Body Shaming
Bentuk body shaming ini lebih ditujukan kepada perempuan, misalnya dengan mempermalukan atau mengolok-olok seseorang yang memiliki tubuh kurus atau terlalu kurus. Bentuk-bentuk body shaming dengan mengomentari warna kulit juga sering terjadi, seperti warna kulit yang terlalu pucat atau terlalu gelap. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi body shaming seseorang, termasuk pandangan atau penilaian orang lain terhadap penampilannya.
Menurut Cash dan Pruzinsky dalam Nurul Aida Masithoh, pikiran dapat mempengaruhi perkembangan body shaming seseorang. Sebab pada umumnya perempuan sedikit banyak merasa khawatir dengan kondisi fisiknya terutama bentuk tubuh dan mempunyai rasa malu pada tubuh.54.
Dampak Body Shaming
Menurut penelitian Ellasdottir, body malu menunjukkan bahwa semakin tinggi body malu seseorang, maka semakin besar pula risiko penyakit fisik.57 Menurut Moradi, Dirks, dan Matteson, body malu dapat memprediksi gangguan kepribadian, gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, serta serta kecemasan. dan makan berlebihan 58 Selain itu, hasil penelitian Surya Ananda Fitriana juga mengungkapkan bahwa pengalaman body shaming kemudian menimbulkan objektifikasi diri (pengutamaan penampilan fisik dibandingkan kompetensi fisik yang tidak kasat mata dalam menentukan kualitas tubuh seseorang) yang mana perempuan merasa tidak dirinya. 57 Elliasdrotir dan Eva Lind Fells, Apakah Body Shaming Memprediksi Buruknya Kesehatan Fisik dan Memiliki Perbedaan Gender, Jurnal Skemman, vol, 9. 59 Surya Ananda Fitria, “Dampak Body Shaming Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2019), hal.
Menurut Bogdan dan Biklen, S dalam Pupu Saiful Rachmat, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tuturan atau tulisan, serta perilaku objek yang diamati. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena harga diri pada remaja yang mengalami body shaming.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian kualitatif merupakan strategi penelitian yang menekankan pada pencarian makna, pengertian, konsep, ciri-ciri, gejala, simbol, atau deskripsi suatu fenomena.4 Dalam penelitian kualitatif, makna suatu kejadian atau peristiwa digali dengan mencoba berinteraksi dengan orang-orang yang ada di dalamnya. situasi atau fenomena yang berkaitan dengannya. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan masyarakat dan perilaku yang diamati terhadap fenomena yang terjadi. Bengkulu Utara menjadi tempat yang patut dijelajahi karena cukup banyak remaja yang mengalami body shaming di Desa Sido Urip.
Peneliti menemukan permasalahan menarik dari kasus body shaming yang dialami oleh para remaja di desa ini, yaitu permasalahan kurang percaya diri, perasaan tidak berharga dan menarik diri dari lingkungan. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan kelompok partisipan yang akan menjadi informan menurut kriteria terpilih yang relevan dengan permasalahan penelitian tertentu. dampak body shaming terhadap harga diri mengenai aspek kekuatan (power), kepentingan, politik (virtue), dan kemampuan (competence).
Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami body shaming di Desa Sido Urip Kec. Data primer dalam penelitian ini melalui observasi dan wawancara. 2) Sumber data sekunder. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan data dokumentasi lainnya.
Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan observasi untuk melihat seperti apa harga diri remaja yang mengalami body shaming. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dan mendalami lebih dalam permasalahan responden mengenai harga diri remaja yang dialaminya.
Teknik Keabsahan Data
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa bukti atau informasi yang digunakan dalam penelitian sosial untuk mencari informasi 9 Dokumentasi juga berguna sebagai metode untuk memperoleh informasi tentang sikap, perilaku dan cara bersosialisasi dengan lingkungan. Teknik keabsahan data adalah untuk memperkuat data yang lebih akurat terkait harga diri remaja yang mengalami body shaming. Oleh karena itu, peneliti mempertimbangkan hasil penelitian dengan pihak yang berkompeten dan data yang berkaitan dengan penelitian.
Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan informasi menggunakan metode yang berbeda, seperti membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi untuk memverifikasi kebenaran data yang diperoleh.
Teknik Analisis Data
Triangulasi teori adalah membandingkan hasil penelitian dengan perspektif teori yang relevan untuk memberikan hasil yang lebih komprehensif. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang mengkategorikan apa yang diperlukan dalam penelitian ini, mengarahkannya agar menjadi lebih baik, menghasilkan pokok-pokok utama dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir. Penerapan reduksi data pada penelitian ini berfokus pada remaja yang mengalami body shaming mengenai aspek kekuasaan, makna, kebijakan dan kompetensi, serta sejarah dan struktur desa.
Penyajian data dimungkinkan dalam bentuk deskripsi, bagan, hubungan antar kategori, teks naratif. Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran analitis mengenai harga diri remaja yang mengalami body shaming di Desa Sido Urip Kec.
Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Sejarah Desa
Desa Sido Urip terletak di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kecamatan Arga Makmur dengan luas wilayah 220 ha, sedangkan jumlah penduduk yang tinggal di Desa Sido Urip sendiri berjumlah 1964 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 495 kepala keluarga. Desa Sido Urip terletak di Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, berbatasan dengan : 5 a. Iklim di Desa Sido Urip sama seperti desa-desa lain di Indonesia yang beriklim tropis sehingga terdapat musim kemarau dan hujan yang berdampak langsung pada pola tanam lahan pertanian dan pengangkutan produk hortikultura khususnya karet dan tandan segar sawit. di desa Sido Urip kecamatan Arga Makmur.
Berdasarkan tabel diatas terlihat sumber daya alam yang ada di desa Sido Urip yaitu berupa sawah seluas 125 ha, sungai seluas 2500 ha, perkebunan karet seluas 20 ha dan perkebunan kelapa sawit seluas 5 ha. Berdasarkan tabel di atas, terdapat empat kondisi sumber daya sosial budaya di desa Sido Urip, antara lain tiga kelompok kesenian daerah (kuda kepang), peringatan Tahun Baru Islam yang dilaksanakan setahun sekali, dan gotong royong yang dilaksanakan empat kali dalam setahun. tahun.
Profil Informan
Sekolah dasar sendiri telah menangani body shaming dari teman-teman di lingkungan bermain sejak 4 tahun lalu. Body shaming dialami dalam bentuk mempermalukan lemak dan warna kulit, seperti menerima komentar "gemuk". PA mengalami body shaming dalam bentuk chorionic body shaming, seperti menerima komentar “pendek” dan “hitam”.
DSF sendiri pernah mengalami body shaming yang dilakukan oleh teman bermain dan kakak kelas. FNN sendiri pernah mengalami body shaming berupa fat shaming dan warna kulit yang dilakukan oleh rekan-rekan di lingkungan game bahkan di media sosial, seperti menerima komentar 'gemuk' dan.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara harga diri pada remaja yang mengalami body malu, hal ini berkaitan dengan harga diri, meskipun mereka mengalami pengobatan terhadap body malu yaitu menjaga pola makan dan olahraga. Saat aku mendapat perawatan body shaming, aku merasa apa yang dikatakan orang lain itu ada benarnya tentang aku (iya, mukaku memang berjerawat banget). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti mengenai harga diri remaja yang mengalami body shaming.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan yaitu kemampuan informan dan upayanya dalam belajar memaafkan orang yang melakukan body shaming. Berdasarkan hasil wawancara mengenai harga diri pada remaja yang mengalami body shaming mengenai perkembangan potensi yang dimilikinya, meskipun informan mengalami perlakuan body shaming.
Pembahasan Hasil Penelitian
Namun informan AD, DSF, PA dan AM cenderung tidak memberikan gambaran dan pemahaman mengenai body shaming yang terjadi pada mereka atau melakukan pembelaan diri ketika mengalami body shaming. Hal inilah yang membuat remaja merasa malu, takut dan cenderung menutup diri dari lingkungan sosial serta enggan bertemu dengan orang lain terutama pelaku body shaming. Berdasarkan temuan penelitian pada aspek makna mengenai rasa percaya diri terhadap kemampuan remaja yang mengalami body shaming yaitu informan percaya terhadap kemampuannya.
Selanjutnya dalam mengelola emosi informan saat mendapat perlakuan body shaming yaitu dengan tetap bersabar menghadapinya. Mampu menaati kebijakan yang berlaku di masyarakat, seperti menyapa dan bersikap sopan kepada pelaku body shaming.
Kesimpulan
Saran
Hardika Jelang, Noviekayanti Iga, & Saragih Sahat, Hubungan Harga Diri dengan Kesepian Serta Tren Gangguan Kepribadian Narsistik pada Remaja Pengguna Media Sosial Instagram, "Jurnal Psikosains" Vol 14, No 1, (Februari, 2019), hal. 5. Jennah Miftahul, “Remaja dan Tugas Perkembangannya dalam Islam”, Majalah Psikoislamedia, vol.1, no.1, (April, 2016), hal. 252. Jelang Hardika, Iga Noviekayanti, & Sahat Saragih, Hubungan Harga Diri dan Kesepian dengan Kecenderungan Gangguan Kepribadian Narsistik pada Remaja Pengguna Media Sosial Instagram, Jurnal Psikosains Vol 14, No 1, (Februari 2019), hal. 5.
Nirlawati, “Pembentukan Konsep Diri Siswa Pendidikan Dasar dalam Memahami Mitigasi Bencana”, jurnal SMARTek, Vol 9, nr. 1, (februari 2011), blz. 62. Rachmat Hidayat, Eka Malfasari & Rina Herniati, “Hubungan Body Shaming dengan Citra Diri Mahasiswa”, Jurnal Keperawatan Psikiatri, deel 7, nr. 1, (mei 2019), pp.79-86.