SERTIFIKASI BENIH
• Dalam produksi benih unggul dan bermutu adalah salah satu usaha memberikan jaminan
keberhasilan kepada masyarakat yang melakukan budidaya tanaman.
• Jaminan disini mengandung arti melindungi masyarakat pengguna benih dari kerugian produksi, biaya produksi dan mutu hasil pertanian atas benih tanaman yang dipakai
• Sertifikasi benih adalah merupakan suatu
kegiatan pemberian sertifikat terhadap benih tanaman setelah melalui proses pemeriksaan, pengujian dan telah memenuhi standar mutu benih untuk diedarkan.
• Memenuhi amanat yang terdapat dalam UU No.
12 Tahun 1992 tentang sistim budidaya tanaman dan UU No.44 tentang Perbenihan Tanaman,
bahwa benih yang akan diedarkan kepada pihak lain harus melalui sertifikasi dan memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan dan diatur lebih lanjut oleh Menteri Pertanian.
• Adapun tujuan sertifikasi : 1. menjaga kemurnian varietas, 2. memelihara kualitas benih,
3. memberikan jaminan mutu benih kepada konsumen dan
4. memberikan legalitas kepada produsen benih.
• Pengajuan sertifikasi dapat dilakukan oleh : 1. petani,
2. kelompok tani,
3. badan usaha swasta, 4. instansi pemerintah 5. badan hukum lainnya.
• Pelaksana sertifikasi dilakukan oleh:
1. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
2. Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan (BP2MB) yang terdapat di Medan dan Surabaya.
• Untuk mempercepat pelayanan kepada
masyarakat dapat juga melalui Instalasi / Sub
Instalasi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan (BP2MB) yang terdapat di masing- masing Provinsi.
LANGKAH-LANGKAH PENGAJUAN SERTIFIKASI
1. Pengajuan Permohonan
Untuk perorangan, instansi swasta maupun lainnya pengajuan untuk sertifikasi dilakukan 1(satu) minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi dimulai.
Permohonan ditujukan kepada :
• Untuk sertifikasi kebun induk, sertifikasi
diajukan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Jakarta.
• Untuk sertifikasi BPT, sertifikasi diajukan
kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Jakarta, melalui Dinas Perkebunan Provinsi.
• Untuk kebun entres dan kebun perbanyakan surat permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Perkebunan Provinsi.
• Untuk pembibitan, kebun penangkaran dan kultur jaringan permohonan ditujukan kepada BP2MB/IP2MB setempat.
• Untuk kebun induk/kebun entres, kebun
perbanyakan dan BPT yang sudah ditetapkan sebagai sumber benih, sertifikasi benih harus dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali
2. Waktu pengajuan permohonan sertifikasi.
• Untuk pelaksanaan sertifikasi kebun
penangkaran dan pembibitan diajukan 1(satu) minggu sebelumnya.
• Untuk tehnik kultur jaringan permohonan
diajukan sebelum pengambilan bahan tanaman dari pohon induk
• Untuk kebun induk, kebun entres, kebun
perbanyakan dan BPT diajukan setelah kebun sudah siap untuk diperiksa kelengkapannya.
3. Persyaratan Untuk memperlancar pelaksanaan sertifikasi pemohonharus memenuhi beberapa persyaratan pokok yang meliputi :
• Persyaratan andministrasi :
1. memiliki kemampuan melaksanakan perbenihan,
2. memiliki lahan dan memiliki Daftar Rekanan Mampu (DRM),
3. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP).
• Persyaratan teknis :
(a). Varietas yang diproduksi harus varietas bina;
(b). Benih yang diusulkan jelas asal usulnya;
(c). Lahan yang dipergunakan memenuhi syarat untuk pertumbuhan benih.
PELAKSANAAN SERTIFIKASI
1. Pelaksanaan sertifikasi kebun induk dilaksanakan oleh tim sertifikasi yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Jakarta.
2. Untuk kebun entres, penangkaran, kultur
jaringan dan kebun perbanyakan pelaksanaan sertifikasi oleh tim sertifikasi dari
BP2MB/IP2MB setempat.
3. Untuk benih berupa biji yang dihasilkan dari kebun induk, sebelum diedarkan ke
masyarakat harus dilakukan pengujian
laboratorium untuk mengetahui daya kecambah, kadar air dan mutu fisik benih oleh
BP2MB/IP2MB setempat.
REKOMENDASI
• Setelah proses tersebut dilalui, baik melalui pemeriksaan lapangan maupun laboratorium, maka BP2MB/IP2MB wajib mengeluarkan
rekomendasi bahwa benih tersebut memenuhi syarat/tidak untuk diedarkan.
PELABELAN
• Bagi benih yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan, agar segera diberi label oleh tim
sertifikasi BP2MB/IP2MB setempat.
BIAYA SERTIFIKASI
• Besarnya biaya sertifikasi yang harus ditanggung pemohon sesuai ketentuan yang sudah
ditetapkan dan dapat ditanyakan langsung ke BP2MB/IP2MB setempat.
LAINNYA
• Barang siapa “dengan sengaja” mengedarkan benih bina yang tidak sesuai label, melakukan sertifikasi tanpa ijin dipidana penjara dengan
kurungan paling lama dua belas bulan dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,-Secara ringkas
proses sertifikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Proses Pelaksanaan Sertifikasi Benih