Tesis ini lebih fokus pada upaya guru PAI dalam menerapkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Akademik dan Kualifikasi. kompetensi guru, sedangkan tesis yang ditulis peneliti fokus pada pembahasan sertifikasi profesi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 dan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Sehingga dapat menjadi inspirasi lahirnya kualifikasi guru di RI. -Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;.
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, yaitu analisis dengan menyajikan data dan data. Penelitian ini akan menarik kesimpulan tentang gaya bahasa baku, kecenderungan isi buku, tata bahasa, tata letak, ilustrasi, dan lain-lain.
Sistematika Pembahasan
Ciri- Ciri Profesi
Sedangkan ciri-ciri profesi menurut More adalah (1) seorang profesional menggunakan waktu penuh dalam melaksanakan pekerjaannya; (2) ia terikat oleh suatu panggilan hidup, dan dalam hal ini ia memperlakukan pekerjaannya sebagai seperangkat norma keyakinan dan tingkah laku; (3) merupakan anggota organisasi profesi formal; 40 Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional Strategi Peningkatan Kualifikasi dan Mutu Guru di Era Global (Jakarta: Thelbi. Menjadi guru memerlukan persyaratan khusus, apalagi sebagai guru profesional yang harus benar-benar menguasai segala hal pendidikan dan pengajaran dengan ilmu yang berbeda-beda. pengetahuan lain yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan atau pendidikan prajabatan tertentu.
43 Miftahul Ulum, Demitologi Profesi Guru Analisis Profesi Guru Dalam Undang-Undang tentang Guru dan Tutor Nomor 14 Tahun 2005 (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press), ada beberapa orang yang mendeskripsikan tentang profesi guru. Maka dari berbagai pengertian dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sertifikasi profesi guru adalah proses pemberian sertifikat kepada guru yang memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi.
Pengertian Sertifikasi Menurut UU No. 14 Tahun 2005
14 Tahun 2005 mewajibkan guru pada semua jenjang pendidikan memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D-IV. Kualifikasi bersifat statis, artinya pengakuan terhadap kemampuan akademik seseorang yang dibuktikan dengan pemberian ijazah atau sertifikat tidak berubah selama yang bersangkutan mempunyai gelar akademik yang sesuai. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan, kualifikasi akademik adalah jenjang pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang sesuai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. hukum.
Menurut Farida, kualifikasi akademik adalah sertifikat jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru menurut jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasannya. Kualifikasi akademik ini ditunjukkan dengan ijazah yang mencerminkan kemampuan yang diperlukan guru untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang diajarkan sesuai standar nasional pendidikan.
Kualifikasi menurut UU No. 14 Tahun 2005
Dalam Standar Nasional Pendidikan penjelasan Pasal 28 ayat (3) huruf a disebutkan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman siswa, desain dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil. 56 Marselus R. Payong, Konsep Dasar Sertifikasi Profesi Guru, Permasalahan dan Implementasinya, 28-29. . pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk mewujudkan berbagai potensi yang dimilikinya. Sesuai Permendiknas No. 16 Tahun 2007, kemampuan dalam standar kompetensi ini mencakup lima kompetensi utama, yaitu: 1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budaya nasional Indonesia, 2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan berperan teladan bagi pelajar dan masyarakat, 3).
Kompetensi profesional, yaitu kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkan guru mampu membimbing siswa hingga mencapai standar kompetensi minimal yang harus dimiliki siswa. Lebih spesifiknya menurut Permendikna No. 16 Tahun 2007, standar kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam lima kompetensi esensial, yaitu: 1) penguasaan materi struktural, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diajarkan;
Kompetensi menurut UU No. 14 Tahun 2005
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 28 ayat 2 disebutkan bahwa kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang guru, yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualifikasi guru adalah a. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui gelar sarjana pendidikan tinggi atau program diploma 4. 73. Di antara beberapa undang-undang yang membahas tentang kualifikasi akademik minimal, pemerintah akhirnya kembali menyempurnakan isi Undang-undang No.
Tuntutan peningkatan kualifikasi akademik mau tidak mau harus dipenuhi oleh guru yang telah mengajar, karena kualifikasi akademik tersebut digunakan untuk mengikuti ujian sertifikasi yang mensyaratkan kualifikasi akademik minimal D-IV atau S-1 dan sejumlah kompetensi yaitu keterampilan pedagogis. kompetensi, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Ketentuan mengenai guru pada jabatan yang tidak memenuhi kualifikasi akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1) diatur dalam peraturan menteri tersendiri.
Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*
Dalam hal ini, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional dapat menetapkan aturan khusus bagi guru dalam jabatan untuk memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal. Atau bahkan dapat dilakukan pengaturan khusus oleh Menteri Pendidikan Nasional dalam hal kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana atau gelar IV bagi guru pada jabatan tersebut, dengan mempertimbangkan keadaan daerah khusus dan/atau adanya ketimpangan yang mencolok antara kebutuhan. untuk dan ketersediaan guru berdasarkan bidang pekerjaannya. Kualifikasi akademik bagi guru pada jabatan yang belum dijabatnya dipenuhi melalui pendidikan formal yang pengakuannya dapat diberikan kepada: a) pendidikan guru, b) prestasi akademik, c) pengalaman.
Kualifikasi akademik yang diperlukan untuk diangkat menjadi guru pada bidang tertentu yang sangat dibutuhkan namun belum dikembangkan di perguruan tinggi, dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kesesuaian dan kesetaraan bagi seseorang yang mempunyai keahlian tanpa gelar dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang berwenang melaksanakannya.
Kompetensi Guru menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007
Kompetensi Guru menurut Permendiknas No. 16 Tahun 2007
16 Tahun 2007 mengatur bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara keseluruhan dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, personal, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogi dipahami sebagai kemampuan mengelola pembelajaran siswa, yang meliputi pemahaman siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil pembelajaran, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menguraikan sepuluh (10) kompetensi utama yang harus dimiliki guru terkait dengan standar kompetensi pedagogik.
Maka dalam hal ini guru harus mampu memahami karakteristik siswa dan berbagai aspek perkembangannya agar pembelajarannya berhasil. Selain itu, guru dapat mengatasi permasalahan yang ada di kelas sehingga guru mempunyai alternatif cara dalam menghadapi siswa dalam pembelajarannya.
Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Teori behaviorisme merupakan teori awal dalam pembelajaran yang menekankan pentingnya rangsangan dari luar dalam mempengaruhi siswa untuk belajar. Perbedaan yang paling menonjol adalah perubahan pandangan siswa yang tadinya dianggap sebagai subjek pasif menjadi subjek aktif. Selain menguasai teori belajar dan belajar, guru juga harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran pedagogi.
Pembelajaran yang bukan sekedar penyampaian informasi, melainkan pembelajaran yang memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa untuk membentuk kecerdasan serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran edukatif juga berarti pembelajaran yang menghasilkan pengalaman bermakna yang tidak hanya berguna untuk kepentingan jangka pendek (misalnya menyelesaikan soal-soal tes agar lulus), namun pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar seumur hidup (learning how to learn). .
Mengembangkan Kurikulum
Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik
Mereka mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk memanfaatkan secara efektif berbagai sumber belajar yang tersedia untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Dengan semakin luasnya perkembangan teknologi informasi
Membantu Peserta Didik Mengaktualisasikan Potensinya Kemampuan guru yang lain adalah membantu peserta didik
Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun dengan Siswa
Komunikasi empatik merupakan komunikasi yang menggugah dimana semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi dapat saling menggali isi hati, niat, tujuan. Guru dapat berkomunikasi secara empatik kepada siswa apabila ia mampu memahami dengan baik kebutuhan siswanya sehingga dapat menyesuaikan layanannya dengan tepat.
Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran
Guru dapat berkomunikasi secara empati kepada siswa apabila mampu memahami dengan baik kebutuhan siswanya sehingga dapat menyesuaikan layanannya. menetapkan tujuan pembelajaran; Siswa hendaknya didorong untuk berpikir dan meningkatkan prestasi belajarnya dengan bantuan hasil penilaian yang diperoleh; Mengukur pencapaian hasil belajar siswa merupakan hal yang sangat penting, baik bagi guru maupun bagi siswa itu sendiri.
Bagi guru, hasil penilaian berfungsi sebagai umpan balik untuk pembelajaran selanjutnya atau sebagai acuan perbaikan atau penyempurnaan pembelajaran, sedangkan bagi siswa berfungsi sebagai motivasi untuk mencapai tujuan pembelajaran berikutnya. 108. Perlakuan terhadap siswa berdasarkan hasil pengukuran hasil belajar, meliputi pengayaan terhadap siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan pemberian petunjuk tambahan bagi siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar tertentu.
Melakukan Tindakan Reflektif
Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang kokoh, stabil, dewasa, bijaksana dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi pelajar dan masyarakat.
Bertindak Sesuai Norma Agama, Hukum, Sosial dan Kebudayaan Nasional Indonesia
Pribadi yang Jujur, Berakhlak Mulia, dan Teladan Bagi Peserta dan Masyarakat
Pribadi yang Mantap, Stabil, Dewasa, Arif, dan Berwibawa Guru juga haruslah menjadi individu yang memiliki pribadi
Menunjukkan Etos Kerja, Tanggung Jawab, Rasa Bangga Menjadi Guru, dan Rasa Percaya Diri
Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri pertama-tama merasa mampu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diberikan kepadanya. 115 5) Menghormati Kode Etik Profesi Guru. Guru sebagai tenaga profesional yang dihubungkan melalui perkumpulan sejawat dalam suatu organisasi profesi guru tertentu, harus mempunyai kode etik yang mengatur sikap dan perilaku profesionalnya. Kode etik merupakan pedoman sikap dan perilaku anggota profesi dalam pelayanan profesional dan hubungan masyarakat.
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Pasal 43 menyatakan: (1) untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan harkat dan martabat guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya, organisasi profesi guru menetapkan kode etik; (2) Aturan etik sebagaimana dimaksud pada ayat Yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga dapat membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Menguasai Materi, Struktur, dan Konsep Keilmuan Mata Pelajaran
Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang Diasuh
Mengembangkan Materi Pembelajaran Secara Kreatif
Mengembangkan Profesional Berkelanjutan Melalui Tindakan Reflektif
Guru hendaknya selalu melakukan refleksi terhadap praktik yang telah dilakukan sebelumnya, terus menerus melakukan evaluasi diri sehingga akan muncul praktik baru karena guru selalu belajar dari pengalaman sebelumnya.
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Berkomunikasi dan Mengembangkan Diri
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Bersikap inklusif, bertindak objektif dan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan gender, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. C. Menyesuaikan diri dengan tempat tugas di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai keberagaman sosial budaya.
Bersikap Inklusif, Bertindak Objektif dan tidak Diskriminatif Bersikap inklusif artinya bersikap terbuka terhadap berbagai
Berkomunikasi secara Efektif, Empatik dan Santun
Beradaptasi di Tempat Tugas di Seluruh Wilayah RI
Berkomunikasi dengan Komunitas Profesi Sendiri dan Profesi Lain
Analisis Sertifikasi Profesi Guru Ditinjau Dari UU No. 14 Tahun 2005
Program sertifikasi guru merupakan jawaban atas fenomena di atas dan merupakan implementasi dari undang-undang no. Undang-undang ini menjelaskan bahwa pekerjaan seorang guru merupakan profesi yang memerlukan profesionalisme. Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menyatakan bahwa tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperoleh bagian dalam terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian berkelanjutan, dan keadilan sosial.
Guru merupakan garda terdepan dalam menyukseskan negara, karena hanya gurulah yang mampu melahirkan anak bangsa yang cerdas, terampil, kreatif dan inovatif, sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 UU No. Masih banyak para ahli yang kurang sepakat mengenai status guru sebagai pekerjaan profesional, karena terdapat persyaratan profesi yang tidak ada dalam tugas kerja seorang guru, padahal Pasal 7 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengatur tentang prinsip profesionalisme guru.
Analisis Kualifikasi dan Kompetensi Guru dalam Pemenuhan Sertifikasi Bagi Guru Ditinjau Dari Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Analisis Kualifikasi dan Kompetensi Guru untuk Pemenuhan Sertifikasi Guru Dengan Memperhatikan Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar. Bagi calon guru, keempat kompetensi tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan profesi, sedangkan guru pada jabatan yang telah mengabdi lebih dari 5 (lima) tahun dapat langsung mengikuti uji sertifikasi. Bagi guru yang telah bekerja kurang dari 5 (lima) tahun wajib mengikuti program pendidikan profesi sebelum mengikuti uji sertifikasi.
Standar kompetensi tersebut dikembangkan secara keseluruhan dari empat kompetensi berikutnya dan dari keempat kompetensi tersebut diintegrasikan ke dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru meliputi kompetensi dasar guru yang dikembangkan pada kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI dan guru mata pelajaran SD/MI, SMP/MT, SMA/MA dan SMK/MAK, sehingga guru hanya harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran