• Tidak ada hasil yang ditemukan

Similarity Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Similarity Report"

Copied!
205
0
0

Teks penuh

Pemahaman Dasar

Pengertian Penelitian

Hasil pencarian (penelitian) yang berupa ilmu-ilmu yang benar pada akhirnya digunakan untuk menjawab permasalahan tertentu, yang tentunya ilmu tersebut bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan manusia. Di sini penelitian diartikan tidak lebih dari suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan konsisten menurut metode atau metode tertentu yang tertentu, sebagai pemecahan suatu permasalahan dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berguna bagi manusia dalam rangka kesejahteraan bumi.

Esensi Penelitian: Menemukan Kebenaran

Oleh karena itu, fungsi penelitian menurut teori kebenaran pragmatis adalah menemukan sesuatu yang efektif dan berguna dalam mengungkapkan gagasan. Dalam hal ini, seperti halnya teori kebenaran korespondensi, pertanyaan tentang nilai atau hal-hal yang tidak menawarkan manfaat eksternal tidak menjadi bagian dari kajian teori kebenaran ini.”

Penalaran Dalam Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendekatan penelitian yang digunakan mahasiswa bergantung pada tipologi penelitian hukum yang dipilihnya. Untuk penelitian hukum normatif, pendekatan kualitatif digunakan untuk menyelesaikan permasalahan hukum.

Karakteristik Ilmu Hukum Dan Pengaruhnya Terhadap

Karakteristik Ilmu Hukum

Hadjon “sebagai ilmu, ilmu hukum dalam sistematika keilmuan merupakan ilmu tersendiri (sui generis). Padahal menurut Sudikno Mertokusumo “teori hukum bukanlah ilmu hukum, sebaliknya ilmu hukum juga bukan teori hukum”.

Pengaruhnya Terhadap Penelitian Hukum

Jika ditelisik lebih jauh, akar permasalahan dikotomi paradigma yurisprudensi ini berpusat pada pertanyaan. Tanya secara kritis mengungkapkan bahwa “ilmu hukum tidak cukup jika hanya berkutat pada paradigma normatif yang dogmatis.

Pengaruh Filsafat Hukum

Kegiatan ini dimanfaatkan peneliti untuk mencari bahan-bahan hukum yang dapat digunakan sebagai sumber untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan hukum yang telah diidentifikasi dalam penelitian hukum. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan hukum yang diuraikan di atas, mahasiswa hukum dapat menentukan topik penelitian hukum yang ingin mereka pelajari.

Objek Kajian Dan Pendekatan Dalam Penelitian Hukum

Penelitian Hukum Normatif

  • Objek Kajian
  • Pendekatan Penelitian

Penelitian hukum ini adalah “suatu penelitian hukum yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan asas-asas atau doktrin-doktrin hukum positif yang berlaku”. Fokusnya, kata Amiruddin dan Asikin, “bukan pada peraturan hukum dari segi teknis penyusunannya, melainkan pada pemahaman dasar sistem hukum yang terkandung dalam peraturan hukum yang akan ditinjau.”

Penelitian Hukum Empiris

Oleh karena itu, sebelum mahasiswa merancang dan melakukan penelitian hukum, mereka dituntut untuk memahami dengan baik konsep-konsep hukum terkait dengan pertanyaan hukum yang ingin mereka jawab melalui suatu kegiatan penelitian hukum. Dalam penelitian hukum, mahasiswa hukum melakukan kegiatan perancangan penelitian melalui tahapan sebagai berikut: (1) perumusan judul penelitian; (2) merumuskan masalah penelitian; (3) menentukan tujuan dan manfaat penelitian; (4) menentukan objek penelitian; (5) memilih pendekatan penelitian;. 6) menetapkan teori-teori hukum yang disusun sebagai kerangka teori; dan (7) menentukan metode penelitian yang digunakan. Permasalahan hukum memuat permasalahan hukum yang diidentifikasi dan menjadi dasar rumusan judul.

Lebih lanjut, secara teknis permasalahan hukum yang akan diteliti pada umumnya terdapat pada uraian latar belakang permasalahan penelitian. Bukan berarti studi dokumen tidak diperlukan dalam penelitian hukum empiris, studi dokumen tetap diperlukan sebagai pelengkap dalam menjelaskan permasalahan hukum yang diangkat dalam penelitian. Kesulitan mahasiswa dalam merumuskan judul disebabkan karena mahasiswa belum memahami secara jelas permasalahan hukum terkait penelitian yang ingin dilakukannya.

Mendesain Penelitian Hukum

Prosedur Awal

  • Mengenai Konsep Hukum
  • Menetapkan Tipologi Penelitian Hukum
  • Mengidentifikasi dan Menenukan Isu Hukum
  • Penelusuran dan Pengumpulan Literatur Hukum

Sementara itu, setiap mahasiswa hukum yang ingin melakukan penelitian hukum pada dasarnya mempunyai alasan mengapa perlu meneliti suatu permasalahan hukum tertentu. Upaya untuk membiasakan mereka dengan konsep-konsep hukum tidak akan membuahkan hasil jika mahasiswa hukum sendiri tidak memiliki literatur hukum yang memadai. “Penelitian hukum yang menggunakan silogisme yang lebih deduktif dalam mempelajari fenomena, permasalahan, atau tujuan penelitian hukum.”

Pertanyaan hukum yang muncul karena hubungan sebab akibat mengandung dalil bahwa yang satu menjadi sebab dari yang lain.” Apabila diperlukan materi non hukum maka harus benar-benar relevan dengan pertanyaan hukum yang dihadapi. Dasar menjawab pertanyaan hukum yang diajukan peneliti adalah adalah hukum itu sendiri, tetapi bukan aspek-aspek lain yang tidak diakui oleh hukum.

Mendesain Penelitian Hukum

  • Merumuskan Judul Penelitian
  • Menetapkan dan Merumuskan Masalah Penelitian
  • Merumuskan Tujuan Penelitian
  • Menentukan Objek Penelitian
  • Memilih Pendekatan Penelitian
  • Menentukan Kerangka Teori
  • Menentukan Metode Penelitian

Dengan kata lain, masalah penelitian adalah sesuatu yang dipertanyakan oleh peneliti dan untuk itu dicari pemecahan atau jawabannya. Oleh karena itu penelitian dengan rumusan masalah penelitian yang banyak lebih dihargai dibandingkan penelitian dengan satu rumusan masalah penelitian. Jelas terlihat adanya hubungan antara rumusan masalah dengan tujuan penelitian, dengan kata lain rumusan tujuan penelitian timbul dari rumusan masalah penelitian.

Subyek penelitian paling mudah ditentukan dengan membayangkan apa yang dapat menghasilkan data yang akan menjadi dasar jawaban rumusan masalah penelitian. Kedua dokumen ini akan memberikan data yang kemudian dijadikan bahan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dengan demikian, titik berat metode penelitian adalah bagaimana memperoleh data yang nantinya dapat menjawab permasalahan penelitian.

Menyusun Matriks Penelitian Hukum

Hal ini dikemukakan oleh Prasetya Irawan bahwa “kualitas suatu penelitian akan sangat ditentukan oleh data yang dikumpulkan. Ketiga, berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi: (1) data primer, yaitu data yang diperoleh suatu penelitian langsung dari objeknya. . Lebih dari itu, pilihan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu “tergantung pada ruang lingkup dan tujuan penelitian hukum yang dilakukan, terutama tergantung pada jenis data yang dibutuhkan”.

Sebelum sampai pada analisis data, data yang telah diperoleh peneliti harus diolah terlebih dahulu dalam suatu kegiatan penelitian yang disebut pengolahan data. Untuk penelitian hukum empiris, pengolahan datanya tunduk pada metode pengolahan data yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Terkait triangulasi sumber, Sugiyono menjelaskan bahwa “triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber”.

Teknik Pengumpulan Data

Data Penelitian

Kantor objek penelitian yang dapat memberikan data di kantor antara lain pegawai, pimpinan, dokumen yang dikeluarkan, dan lain sebagainya. Penentuan teori mana yang akan digunakan untuk mendalami rumusan masalah merupakan komponen penting dalam kegiatan penelitian. Pendapat senada juga ditegaskan Soehartono, “metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk mencari atau memperoleh data yang diperlukan.”

Sesuai dengan ungkapan “sampah masuk sampah keluar”, maka jika data yang diolah tidak jelas, maka hasilnya pasti tidak jelas.” Pada akhirnya, menurut Sugiyono, data yang telah dikumpulkan “dapat digunakan oleh peneliti untuk memahami , memecahkan dan mengantisipasi permasalahan Pertama, “berdasarkan wujud atau wujudnya dibedakan menjadi: (1) Data berupa tingkah laku manusia dan ciri-cirinya, yang meliputi (a) tingkah laku verbal, yaitu tingkah laku yang disampaikan secara lisan kemudian dicatat dan (b) nyata. perilaku dan karakteristik karakteristik yang dapat diamati. 2) Data berupa seluruh dokumen tertulis.”

Teknik Pengumpulan Data

Dalam menentukan perspektif penelitian, mahasiswa hukum berangkat dari keinginan untuk melihat melalui penelitian apa yang akan dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian hukum normatif juga dapat dilakukan dengan menyesuaikan dengan pendekatan penelitian yang telah ditetapkan. Penyusunan proposal penelitian merupakan salah satu tahapan penting dari keseluruhan rangkaian penelitian yang akan dilakukan mahasiswa.

“Meskipun demikian, proposal penelitian menggambarkan kerangka substantif penelitian, yang dengan sendirinya dapat mencerminkan mutu penelitian yang akan peneliti lakukan.” Harus memuat uraian tentang kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu proposal merupakan pedoman atau rencana kegiatan penelitian yang akan diikuti oleh peneliti selama melakukan penelitian.”

Pengolahan Dan Analisis Data

Pengolahan Data

Pengolahan data adalah “kegiatan mengorganisasikan atau menyusun data sedemikian rupa sehingga data penelitian dapat dibaca (readable) dan diinterpretasikan (ditafsirkan)”. Dengan kata lain, “pengolahan data adalah proses transformasi (penyederhanaan dan pengorganisasian) data mentah ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami”. Data yang mudah dibaca dan dipahami akan membantu peneliti dalam menafsirkan dan menafsirkan data yang telah diolah.

Pertama, pemeriksaan data (editing), yaitu untuk membenarkan apakah data yang dikumpulkan melalui studi literatur, dokumen, wawancara dan kuesioner dianggap relevan, jelas, tidak berlebihan dan tanpa kesalahan. Ketiga, kompilasi/sistematisasi data (constructing/systematizing), yaitu kegiatan mentabulasikan secara sistematis data yang telah diedit dan diberi markup dalam bentuk tabel. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan data pada dasarnya dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif atau kualitatif.”

Teknik Triangulasi

Menurut Moleong, “triangulasi adalah suatu teknik validasi data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan verifikasi atau sebagai pembanding terhadap data itu.” Bagi Sugiyona, “triangulasi dalam pengujian kredibilitas data diartikan sebagai pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan waktu yang berbeda.” Lebih lanjut, “triangulasi teknis dilakukan dengan cara memverifikasi data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

Jika teknik ini menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data terkait atau pihak lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar karena berbeda pandangan. dilakukan berulang kali sampai konfirmasi data ditemukan. Dengan demikian, bagi Moleong, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan konstruksi realitas yang ada dalam konteks suatu penelitian ketika data dikumpulkan tentang peristiwa dan kondisi yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda.

Analisis Data

  • Makna Analisis Data
  • Prespektif Penelitian Hukum
  • Model Analisis Data

Pembimbing harus memastikan bahwa proposal penelitian yang diajukan mahasiswa layak untuk dilaksanakan oleh mahasiswa. Bagi mahasiswa, proposal penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing merupakan pedoman tentang apa yang harus dilakukan selama melakukan penelitian. Proposal penelitian jenis ini dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah karena dilakukan secara sengaja, terencana, dan sistematis.

Oleh karena itu, mahasiswa harus mengetahui dengan jelas apa yang ingin diuraikan dalam setiap bagian sistematis proposal penelitian. Apabila tema penelitiannya adalah hukum pidana, maka judul penelitian yang dirumuskan tidak boleh menyimpang dari tema hukum pidana. Oleh karena itu, muatannya harus mencakup sejauh mana permasalahan atau isu hukum tersebut diteliti atau diselidiki dan apa perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

Penulisan Laporan Penelitian Hukum

Penyusunan Proposal Penelitian

  • Makna Proposal Penelitian
  • Tujuan dan Fungsi Proposal Penelitian
  • Sistematika dan Muatan Proposal Penelitian

Dikatakan penting karena proposal penelitian merupakan suatu pedoman yang memuat langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan penelitiannya sehingga akan menentukan berhasil atau tidaknya seluruh kegiatan penelitian. Oleh karena itu menjadi tugas yang sangat penting bagi dosen pembimbing untuk memberikan perhatian ekstra terhadap proposal penelitian yang dibimbingnya. Oleh karena isi proposal penelitian memberikan informasi yang representatif mengenai rencana rinci suatu kegiatan penelitian, maka dalam “penyusunan proposal penelitian” diperlukan antisipasi dari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang mendukung pelaksanaan penelitian yang menghambat”. .

Oleh karena itu, Arikunto mengingatkan, dalam menyusun proposal penelitian, mahasiswa harus “merumuskan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai. Sementara itu, proposal penelitian pada hakikatnya juga berfungsi sebagai: (1) kerangka untuk mengungkap permasalahan yang diteliti; (2) batasan kegiatan penelitian, yaitu menunjukkan spesifikasi dan ruang lingkup objek penelitian; dan (3) petunjuk dan arahan dalam memecahkan masalah penelitian dalam metode yang digunakan. Untuk mencapai tujuan dan fungsi proposal penelitian, ciri-ciri proposal yang baik antara lain: (1) harus menunjukkan kejelasan permasalahan yang diteliti; (2) adanya konsistensi judul, permasalahan, tujuan, dan metode yang digunakan;

Proposal penelitian harus disusun secara sistematis dan logis – sebagai hasil karya ilmiah – agar dapat dijadikan pedoman yang benar-benar mudah diikuti. Daftar pustaka atau daftar referensi memuat seluruh bahan yang dijadikan sumber rujukan dalam penyusunan proposal penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 kompetensi kepribadian menurut Permendiknas No.16 Th 2007, antara lain bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan

Robert J. Clements melihat sastra bandingan sebagai disiplin akademis yang memiliki pendekatan yang mencakup aspek (1) tema, (2) jenis/bentuk, (3) gerakan/trend, (4) keterhubungan sastra dengan disiplin dan media seni lain, dan (5) sejarah teori sastra. Obyek (1), (2), (3) dan (5) sebenarnya merupakan wilayah sastra. Teori-teori sastra dapat dimanfaatkan, terutama teori struktural, formalisme, semiotik, untuk membandingkan beberapa karya sastra. Yang diharapkan, kelak dapat menyusun pula sejarah sastra, kritik sastra, dan teori baru tentang sastra. Adapun obyek (4) merupakan analisis yang terkait dengan interdisipliner sastra. Bangunan teoritik yang dikehendaki merupakan studi sastra dalam multidisiplin. Sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya (dalam Endraswara, 2011: 192). Pendapat ini lebih menekankan bahwa penelitian sastra bandingan harus berasal dari negara yang berbeda sehingga mempunyai bahasa yang berbeda pula. 3. Sapardi Djoko Damono Menurut Damono (2009:1) sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan juga disebut sebagai studi dan kajian. Dalam langkah-langkah yang dilakukannya, metode perbandinganlah yang utama. Lanjut Damono (2009:1) perbandingan yang sebenarnya merupakan salah satu metode juga selalu dilaksanakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan, tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Jadi menurut Damono, sastra bandingan bukan hanya sekedar mempertentangkan dua sastra dari dua negara atau bangsa. Sastra bandingan juga tidak terpatok pada karya-karya besar walaupun kajian sastra bandingan sering kali berkenaan dengan penulis-penulis ternama yang mewakili suatu zaman. Kajian penulis baru yang belum mendapat pengakuan dunia pun dapat digolongkan dalam sastra bandingan. Batasan sastra bandingan tersebut menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antarbangsa, tetapi juga sesama bangsa sendiri, misalnya antarpengarang, antargenetik, antarzaman, antarbentuk, dan

Sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya (dalam Endraswara, 2011: 192). Pendapat ini lebih menekankan bahwa penelitian sastra bandingan harus berasal dari negara yang berbeda sehingga mempunyai bahasa yang berbeda pula. 3. Sapardi Djoko Damono Menurut Damono (2009:1) sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan juga disebut sebagai studi dan kajian. Dalam langkah-langkah yang dilakukannya, metode perbandinganlah yang utama. Lanjut Damono (2009:1) perbandingan yang sebenarnya merupakan salah satu metode juga selalu dilaksanakan dalam penelitian seperti halnya memberikan dan menguraikan, tetapi dalam sastra bandingan metode itu merupakan langkah utama. Jadi menurut Damono, sastra bandingan bukan hanya sekedar mempertentangkan dua sastra dari dua negara atau bangsa. Sastra bandingan juga tidak terpatok pada karya-karya besar walaupun kajian sastra bandingan sering kali berkenaan dengan penulis-penulis ternama yang mewakili suatu zaman. Kajian penulis baru yang belum mendapat pengakuan dunia pun dapat digolongkan dalam sastra bandingan. Batasan sastra bandingan tersebut menunjukkan bahwa perbandingan tidak hanya terbatas pada sastra antarbangsa, tetapi juga sesama bangsa sendiri, misalnya antarpengarang, antargenetik, antarzaman, antarbentuk, dan