Sistem Informasi Akuntansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan Badan Layanan Umum
Nama : Naila Rusyda Munif
NIM : 123012301055
Ruang lingkup SAPP berlaku untuk seluruh unit organisasi pemerintah pusat yang meliputi Lembaga tinggi negara dan Lembaga eksekutif, dan unit akuntansi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan yang dananya bersumber dari APBN serta pelaksanaan anggaran pembiayaan dan perhitungan.
Tidak termasuk dalam ruang lingkup SAPP adalah :
a. Pemerintah daerah yang sumber dananya berasal dari APBD,
b. BUMN/BUMD yang terdiri dari perusahaan perseroan dan perusahaan umum, bank pemerintah dan lembaga keuangan milik pemerintah.
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
OVERVIEW APLIKASI PERBENDAHARAAN PADA SAPP
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) adalah aplikasi yang digunakan sebagai sarana bagi satker dalam mendukung implementasi Sistem Perbendaharaan & Anggaran Negara (SPAN) untuk melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban anggaran.
SAKTI mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang ada. Mempunyai fungsi utama dari mulai Perencanaan, Pelaksanaan hingga Pertanggungjawaban Anggaran. Masing-masing proses pengelolaan keuangan diperankan oleh modul-modul aplikasi sebagai berikut :
1. Proses penganggaran diperankan oleh modul Penganggaran;
2. Proses pelaksanaan diperankan oleh beberapa modul, yaitu modul Komitmen (meliputi sub-modul Manajemen Supplier dan sub-modul Manajemen Komitmen), modul Bendahara, modul Aset Tetap, modul Persediaan, dan modul Pembayaran;
3. Proses pelaporan diperankan oleh modul GL dan Pelaporan.
Selain itu, SAKTI menerapkan konsep single database. Aplikasi SAKTI digunakan oleh entitas akuntansi dan entitas pelaporan Kementerian Negara/Lembaga. Seluruh transaksi entitas akuntansi dan entitas pelaporan dilakukan secara sistem elektronik.
SAKTI terdiri atas SAKTI online dan SAKTI offline, yang menggunakan sistem single entry point, single database, dan akuntansi berbasis akrual. Adapun periodisasi transaksi dalam SAKTI meliputi Januari sampai dengan Desember, unaudited, dan audit.
DASAR HUKUM APLIKASI SAKTI
1. Instruksi Menteri Keuangan No. 955/IMK.05/2017 Tanggal 20 Des 2017 tentang Dukungan Implementasi Piloting SAKTI di Lingkungan Kementerian Keuangan;
2. Peraturan Menteri Keuangan No. PMK-159/PMK.05/2018 tanggal 14 Des 2018 tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI;
3. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan :
➢ PER-38/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Komitmen SAKTI;
➢ PER-39/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Bendahara SAKTI;
➢ PER-40/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Pembayaran SAKTI;
➢ PER-41/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Persediaan SAKTI;
➢ PER-42/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Aset SAKTI;
➢ PER-43/PB/2018 tentang Petunjuk Teknis Modul Akuntansi dan Pelaporan SAKTI
4. Keputusan Menteri Keuangan No. KMK-905/KMK.05/2018 tanggal 31 Des 2018 tentang Perubahan atas KMK 962/KMK.05/2017 tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI Tahap III;
5. Peraturan Menteri Keuangan No. 203/PMK.05/2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang perubahan atas PMK-159/PMK.05/2018 tanggal 14 Des 2018 tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI;
6. Keputusan Menteri Keuangan No. KMK 957/KMK.05/2019 tanggal 31 Desember 2019 tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI Tahap IV.
SAKTI DAN APLIKASI EKSISTING
INTERKONEKSI SATKER & KPPN
TRACING JOURNAL
Tracing Jurnal adalah Proses penelusuran dari jurnal ke sumber transaksi dengan double click jurnal terkait sehingga akan masuk dalam transaksinya.
(Contoh Proses Pembelian Aset)
TRACING JOURNAL
Tracing Jurnal adalah Proses penelusuran dari jurnal ke sumber transaksi dengan double click jurnal terkait sehingga akan masuk dalam transaksinya.
(Contoh Proses Pembelian Aset)
KEBIJAKAN UMUM AKUNTANSI SAKTI
Accrual Ledger
▪
Digunakan untuk membukukan transaksi-transaksi berbasis akrual▪
Jurnal dilakukan pada setiap titik pengakuan akrual▪
Untuk mendukung pelaporan berbasis akrual (Neraca, LO, LPE)▪
Menggunakan pendekatan due to / due from (ditagihkan kepada / diterima dari entitas lain termasuk transfer dan hibah dalam asetCash Ledger
▪
Digunakan untuk membukukan transaksi berbasis kas bukan membukukan transaksi kas▪
Jurnal dilakukan pada saat terjadi kas masuk/keluar dari BUN▪
Untuk mendukung pelaporan berbasis kas (LRA)▪
Menggunakan pendekatan due to / due from (ditagihkan kepada / diterima dari entitas lain terutama terkait pembayaran/penerimaan BUNJurnal Lainnya (single entry) :
▪
Jurnal anggaran (allotment)▪
Jurnal Komitmen (encumbrance)▪
Jurnal Sub Ledger BendaharaProses Bisnis E-Rekon (Rekonsiliasi)
Catatan: Satker yang masih menggunakan Aplikasi SAIBA ADK Rekon diupload ke e-Rekon
Proses Rekonsiliasi Online
Mon SAKTI
MonSakti adalah Monitoring Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat InstansiToolsyang digunakan oleh Pengguna Aplikasi Sakti untuk :
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL KL Dilakukan oleh Satuan Kerja, UAPPAW, UAPPAE1, UAPA
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN SATKER DAN BUN Dilakukan oleh DJPb selaku BUN dan Satuan Kerja
MONITORING DAN EVALUASI SISTEM APLIKASI Dilakukan oleh Subdit PSIE Dit. SITP DJPb
Fungsi Monitoring dengan Mon SAKTI
Tools yang digunakan untuk fungsi
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN
Fungsi Pengawasan dengan Mon SAKTI
Tools yang digunakan untuk fungsi PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL SATKER
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH (SAPD)
Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 bahwa Sistem akuntansi keuangan daerah adalah serangkaian prosedur yang dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan bantuan komputer yang mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan berakhir pada pelaporan keuangan yang dilakukan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan daerah dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan (PP No. 71 Tahun 2010).
Menurut Permendagri No.13 Tahun 2006 “laporan keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut”.
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat VS
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Permendagri 13 Tahun 2006 Permendagri 64 Tahun 2013
SAPD
PMK 59 Tahun 2005 yang kemudian direvisi menjadi PMK 171 Tahun 2007, dengan peraturan terakhir yaitu PMK 217 Tahun 2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
SAPP
Peraturan Konstruksi
Sistem Akuntansi
Entitas Akuntansi
Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (SA-PPKD) dan Sistem Akuntansi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SA-SKPD)
Presiden berperan sebagai pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara (PKN), lalu Bendahara Umum Negara (BUN) dipegang oleh Menteri Keuangan, dan Menteri K/L lainnya bertindak sebagai pengguna anggaran
Pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD) adalah kepala daerah, lalu Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD), dan pengguna anggarannya adalah Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD)
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PEMERINTAH DAERAH (SIPD)
Muatan Fungsi SIPD
Fungsi Fungsi Dalam SIPD Untuk Pemerintah Pusat dan Daerah
Penyatuan Referensi Nasional
Proses Data Daerah
Evaluasi Secara Elektronik
Referensi Nasional, Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan, Sumber Dana, Akun Neraca, LO, Anggaran dan LRA
01
Proses Perencanaan dan Keuangan Daerah Dilakukan Secara Sistem Elektronik
02
Evaluasi Perencanaan, Keuangan, Kinerja dan Produk Hukum Dilakukan Melalui Sistem Elektronik
03 Data Base
Nasional
Analisa Data Daerah dan Nasional
Koordinasi Daerah dan Pemerintah
Pusat Data Base Pembangunan dan
Keuangan Nasional dan Daerah 04
Analisa Data Daerah Secara Nasional Dapat Dilakukan Lebih Mudah 05
Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Hal Perencanaan dan Keuangan Lebih Mudah Dilakukan Melalui Sistem Elektronik
06
Pemetaan Fungsi Aplikasi SIPD
SIPD
FUNGSI : 1. Data Base Perencanaan Nasional 2. Data Base Perencanaan Daerah 3. Referensi Urusan, Program & Kegiatan 4. Evaluasi RPJMD dan RKPD
5. Dashboard Perencanaan Daerah
Fungsi yang ada pada setiap institusi pengguna diatur sesuai dengan pembagian kewenangan dan digunakan melalui login yang telah diregistrasi.
Fungsi dashboard dan informasi umum dapat diperoleh pada halaman situs tanpa menggunakan login.
KEMENDAGRI BANGDA
KEUDA
PROVINSI
KABUPATEN
KOTA
FUNGSI : 1. Data Base Penganggaran Daerah 2. Referensi Kode dan Nomenklatur Akun
Neraca, LRA dan LO Daerah 3. Referensi Kode SKPD
4. Referensi Kode dan Nomenklatur Sumber Pendanaan
5. Dashboard Penganggaran Daerah 6. Evaluasi RAPBD
FUNGSI : 1. Kendali Aplikasi Nasional
2. Kendali Data Perencanaan, Anggaran dan Referensi Nasional
3. Dashboard Perencanaan dan Keuangan Daerah
4. Analisa Eksekutif
FUNGSI : 1. Data Base Perencanaan Provinsi 2. Data Base Referensi Perencanaan dan
Penganggaran Provinsi
3. Data Base Referensi Standar Satuan Harga Daerah
4. Penyusunan Perencanaan Daerah (Renja & RKPD) 5. Penyusunan KUA dan PPAS Provinsi
6. Penyusunan APBD Provinsi
7. Evaluasi RKPD dan RAPBD Kabupaten/Kota
FUNGSI :
1. Data Base Perencanaan Kabupaten/Kota 2. Data Base Referensi Perencanaan dan
Penganggaran Kabupaten/Kota 3. Data Base Referensi Standar Satuan Harga
Daerah
4. Penyusunan Perencanaan Daerah (Renja & RKPD) 5. Penyusunan KUA dan PPAS Kabupaten/Kota 6. Penyusunan APBD Kabupaten/Kota
Konfigurasi Data SIPD
Manajemen Data Referensi dan Transaksi Dalam SIPD
DAERAH PUSAT
Referensi NasionalDibuat, Diubah dan Disimpan di Pusat
Referensi Daerah Dibuat, Diubah dan Disimpan di Daerah
Transaksi Dibuat, Diubah dan Disimpan di Daerah serta
Terkirim ke Pusat
DATA DAERAH
Manajemen Data dilakukan oleh Daerah disimpan dan dikelola oleh Daerah untuk digunakan secara bersama oleh SKPD di Daerah
DATA PUSAT
Manajemen Data dilakukan oleh Pusat disimpan dan dikelola oleh Kemendagri untuk digunakan oleh Daerah secara Nasional
MANAJEMEN DATA SIPD DAERAH MANAJEMEN DATA SIPD PUSAT
Referensi Nasional Data Transaksi Daerah
DATA
Referensi Daerah Data Transaksi Daerah
SKEMA PENGGUNA
Reviewer Inspektorat Reviewer PBJ
SKPD Koordinator
Penyelia Koordinator
Penyelia Koordinator
Penyelia
Koordinator Penyelia
Koordinator Penyelia
Koordinator Penyelia
Admin Harga Satuan PPKD
Kabupaten / Kota dan Desa Pengusul
Admin Daerah Admin Keuangan Admin Perencanaan
Manajemen
Pengguna Zona Keuangan
…..
Admin
Perencanaan Keuangan
Pembagian Kerja Pada SIPD
Jadwal Kegiatan Pagu
Jadwal Akun Anggaran
Harga Satuan
Penyusunan dan Update Harga Satuan Menyusun dan Update harga satuan daerah sesuai dengan kebutuhan berdasarkan Analisa dan usulan SKPD, ditetapkan dengan Perkada Pengaturan Jadwal Perencanaan
Pengaturan jadwal proses penyusunan dokumen perencanaan sebagaimana pembagian kewenangan perencanaan dan
penganggaran.
Pengaturan Pagu Distribusi, penambahan dan Pengurangan Alokasi Anggaran untuk Setiap Kegiatan & Sub
Kegiatan Pengaturan referensi sesuai dengan kewenangan dan pembagian tugas fungsi SKPD serta tugas lain sebagaimana ditetapkan dalam PERDA dan Perkada
Pengaturan Hak Akses Referensi Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan dan Sub
Kegiatan
Pengaturan Penggunaan Akun Anggaran Pengaturan penggunaan referensi akun anggaran sesuai dengan jenis akun dengan kesesuaian karakteristik serta capaian sub kegiatan.
Pengaturan Jadwal Penganggaran
Pengaturan jadwal proses penyusunan dokumen Penganggaran sebagaimana pembagian kewenangan perencanaan dan penganggaran.
PERENCANAAN
KEUANGAN
Penjadwalan Dalam SIPD
Penyusunan Jadwal Perencanaan dan Penganggaran
TAHAPAN UTAMA Tahapan Utama merupakan tahapan yang tetap sesuai dengan ketentuan
RKPD / RENJA
Menerima dan mengolah semua masukan dan usulan dari masyakarkat, DPRD, SKPD dan Desa, selanjutnya diolah sesuai dengan prioritas Daerah
RAPBD
Menyesuaikan akun Belanja Per Sub Kegiatan
A
SUB TAHAPAN Rangkaian aktivitas Tahapan Utama sesuai dengakan ketentuan dan disesuaikan kondisi
B
Materi Pembahasan Fokus
Kesesuaian dengan RPJM, Renstra, Aspirasi Masyarakat serta ketercapaian IKU
Kesesuaian dengan Kemampuan Keuangan Daerah
Keselarasan rencana belanja dengan capaian Kegiatan dan Sub Kegiatan
C
APBD
Penyesuaian Hasil Evaluasi Provinsi/
Kemendagri PERENCANAAN
KUA/PPA
Menindaklanjuti dokumen RKPD disesuaikan kembali dengan prioritas dan kemampuan keuangan Daerah
PENGANGGARAN PENGANGGARAN PENGANGGARAN
OVERVIEW TAMPILAN APLIKASI SIPD MENGGUNAKAN USER STAF OPD
User masuk browser melalui Mozilla Firefox dan Chrome dengan alamat:
sipd.kemendagri.go.id
OVERVIEW TAMPILAN APLIKASI SIPD MENGGUNAKAN USER STAF OPD
MENU REFERENSI (AKUN):
Pada menu ini, staf dapat melihat database rekening pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah sesuai kebutuhan daerah masing- masing.
OVERVIEW TAMPILAN APLIKASI SIPD MENGGUNAKAN USER STAF OPD
MENU REFERENSI (KOMPONEN):
Pada menu ini, staf dapat melihat database rekening pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah sesuai kebutuhan daerah masing-masing.
Pada halaman ini, user Kepala PD dapat melihat database eksisting yang meliputi master rekening secara keseluruhan, master sub kegiatan serta komponen yang terdiri dari Standar Satuan Harga (SSH), Standar Biaya Umum (SBU), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan Analisis Standar Belanja (ASB) dengan rekening belanja masing-masing.
OVERVIEW TAMPILAN APLIKASI SIPD MENGGUNAKAN USER STAF OPD
TAMPILAN INPUT PENDAPATAN
Pada user staf hanya dapat melihat hasil inputan pendapatan karena yang input pada user admin SKPD (Kepala SKPD).
OVERVIEW TAMPILAN APLIKASI SIPD MENGGUNAKAN USER STAF OPD
TAMPILAN BELANJA OPERASI DAN MODAL
Menu Belanja Operasi dan Modal digunakan untuk perangkat daerah dalam penginputan belanja pada masing-masing program/kegiatan/sub kegiatan pada perangkat daerah yang bersangkutan.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
Pengaturan Akuntansi dan LK BLU
pada UU 1/2004 dan PP 23/2005Laporan Keuangan dan Kinerja Badan Layanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga
UU 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
Ayat (4) Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8)
Laporan Keuangan BLU disampaikan secara berkalakepada
Menteri/Pimpinan Lembaga untukdikonsolidasikan denganLaporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
Laporan Keuangan BLU merupakanbagian yang tidak terpisahkandari laporan
pertanggungjawaban keuangankementerian negara/Lembaga
Penggabungan Laporan Keuangan BLU pada Laporan Keuangan kementerian negara/lembaga dilakukan sesuai denganStandar Akuntansi Pemerintahan
Laporan
pertanggungjawaban keuangan BLUdiaudit oleh pemeriksa eksternsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PP 23 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan BLU
Pasal 27 Pasal 69 ayat (2)
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Dasar Kebijakan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU
• Penyajian Laporan Keuangan BLU:
1. Komponen Laporan Keuangan BLU 2. Pos-pos Laporan Keuangan BLU
• Mekanisme konsolidasi
• Mekanisme pengesahan
• Mekanisme eliminasian
• Perlakuan khusus transaksi pendapatan BLU:
1. Pendapatan alokasi APBN
2. Pendapatan dari entitas pemerintah 3. Pendapatan neto dari KSO
• BAS(chart of account)
• Jurnal transaksi
• Kebijakan akuntansi
• Keterkaitan antar komponen Laporan Keuangan BLU
• Kebijakan eliminasi dan konsolidasi secara sistem aplikasi
• Penyampaian Laporan Keuangan BLU PMK 217/2015
(PSAP 13) PMK 220/2016
(SA BLU)
LRA LP SAL Neraca LO LPE LAK CaLK
Laporan Keuangan BLU
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Pengertian Dasar
Entitas Pelaporan Entitas Akuntansi
Menyusun7 (tujuh) komponen LK:
LRA, LP-SAL, LO, LPE, Neraca, LAK dan CaLK
LK disusun mengikutiPSAP 13 dan PMK 220/2016 serta surat-surat berikutnya
Menyusun4 (empat) komponen LK:
LRA, LO, LPE dan Neraca
LK disusun mengikutiPMK 220/2016 serta surat-surat berikutnya
Satker BLUmempunyai 2 (dua) fungsi, yaitu:
Laporan Keuangan yang disusun, yaitu:
LK selaku Entitas Pelaporan (dibuat Buku, Statement of Responsibility (SoR),
CaLK, dan dijilid)
Diaudit dan diberi opinioleh auditor eksternal
1. Pemeriksaan BPK atas LK BLU dilaksanakan dalam kerangka pemeriksaan LKPP/LKKL 2. Kebutuhan opini atas LKBLU
dan penetapan KAP untuk pemeriksaannya diserahkan kepada masing-masing BLU
3. KAP yang ditetapkan utk melakukan pemeriksaan atas LKBLU merupakan KAP yang terdaftar di BPK
4. Pemeriksaan LKBLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPP/LKKL dan berkomunikasi dgn Tim Pemeriksa LKPP/LKKL
Surat BPK: 3/S/IV-XV/02/2019
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Alur Penyusunan dan Penyampaian LK BLU
TransaksiData
SP3B BLU CETAK
Entitas Akuntansi
Entitas Pelaporan
1) LRA 2) LPSAL 3) Neraca 4) LO 5) LPE 6) LAK
7) CaLK(manual) 1) LRA
2) Neraca 3) LO 4) LPE
UAPAW/
UAPAE1
K/L Pembina Teknis
Dit.PPKBLU
UAPA LKKL
Lampiran Entitas Akuntansi
Analisis
Rasio Kinerja Keuangan Maturity Rating
Kebijakan Capaian KPI/IKT
Kanwil DJPb
Telaah LK
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Proses Penyusunan dan Konsolidasi LK BLU
•UU 17 TAHUN 2003
•UU 1 Tahun 2004
•UU 15 Tahun 2004
•UU 15 Tahun 2006
LKPP
LKKL LKBUN
LK Satker BLU Sebagian Besar
LK BLU Diaudit KAP
LK BUMN & Lembaga Sui Generis
LK PTNBH
UU No.19/2003 UU No.
24/2011
Diaudit KAP
•PP 23 Tahu 2005 &
Perubahannya
•PSAP 13
•PMK129/PMK.05/2020 LK Satker Non BLU
Dana Kelolaan (BLU Tertentu)
BPK bertanggung jawab atas Opini di
tingkat LKPP, LKKL, & LKBUN
(Grup)
KAP bertanggung jawab atas Opini di tingkat LK BLU, BUMN, Sui Generis,
& PTNBH (Komponen) Komunikasi &
sharing data antara BPK
& KAP sejak tahap perencanaan s.d.
pelaporan (SA 600)
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n