SISTEM ANTRIAN PT. KERETA API INDONESIA MUH. ICHWAL MAULANA
09120200072 1. Gambaran Sistem
Sistem antrian PT. Kereta Api Indonesia dimulai dengan proses kedatangan penumpang ke pemeriksaan pintu masuk, kemudian penumpang diarahkan ke stasiun pengantrian, selanjutnya penumpang mengambil nomor antrian.
Setelah menunggu antrian, akan dilakukan pemanggilan nomor antrian untuk menuju ke stasiun, kemudian penumpang diarahkan ke stasiun pengambilan tiket, selanjutnya penumpang akan mendatangi loket untuk pengisian daftar tiket, setelah peumpang telah mengisi daftar tiket, selanjutnya penumpang akan di validasi tiketnya dan penumpang menyimpan nomor antriannya
Tabel Data Aktivitas Penumpang PT. Kereta Api Indonesia
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8
1 1 2 5 1 1 5 4 4
2 2 1 6 2 2 5 3 5
3 2 2 7 1 2 7 5 6
4 1 2 5 3 2 7 4 4
5 1 2 8 1 2 6 4 4
6 2 1 5 2 1 8 3 5
7 1 1 5 3 1 5 5 5
8 2 2 6 2 2 4 3 4
9 1 2 7 1 2 6 3 5
10 2 2 5 1 1 5 5 4
Keterangan:
Pemeriksaan pintu masuk wait Pengambilan
nomor antrian wait
menunggu nomor antrian Pemanggilan wait
nomor antrian wait
Mendatangi
Loket wait Pengisian daftar
tiket wait
Validasi tiket Validasi tiket wait
dispose
p1 Pemeriksaan pintu masuk menit p2 Mengambil nomor antrian menit
p3 Menunggu antrian menit
p4 Pemanggilan nomor antrian menit
p5 Mendatangi loket menit
p6 Pengisian daftar tiket menit
p7 Validasi tiket menit
p8 inspeksi menit
2. Activity Cycle Diagram
Gambar Activity Cycle Diagram
3. Penetuan Parameter Distribusi dengan Input Analyzer
Gambar Diagram Input Analyzer
Langkah tersebut diulangi untuk mencari inut analyzer yang lain. Hasil dari penentuan distribusi tiap proses menggunakan input analyzer adalah sebagai berikut
Tabel Distribusi Data
No Proses Satuan Distribusi
1 Pemeriksaan pintu masuk jam RANDOM (1)
2 Mengambil nomor antrian menit TRIA(0.5, 2.1, 2.5)
3 Menunggu antrian menit POIS(5.9)
4 Pemanggilan nomor antrian menit BETA(0.875, 1.31)
5 Mendatangi loket menit TRIA(0.5, 1.8, 2.5)
6 Pengisian daftar tiket menit LOGN(2.36, 1.56)
7 Validasi tiket menit BETA(0.897, 1.02)
8 inspeksi menit WEIB(1.24, 1.77)
4. Flowchart Sistem
Mulai
A = Pengambilan Antrian
B = Pemanggilan Antrian
C =Pengisian Daftar Tiket
D = Validasi Tiket
Penumpang Datang
A = A + 1
Apakah Pegawai Loket
Sibuk?
Tidak
Ya
A = A - 1 B = B + 1
Apakah Pegawai Loket
Sibuk?
Tidak
Ya
B = B - 1 C = C + 1
A
A
Apakah Pegawai Loket
Sibuk?
Tidak
Ya
C = C - 1 D = D + 1
Apakah Pegawai Loket
Sibuk?
Tidak
Ya
Penumpang Menyimpan Nomor
Antrian
Selesai
Gambar Flow Chart Sistem Antrian PT. Kereta Api Indonesia 5. Pembuatan Model Sistem antrian PT. Kereta Api Indonesia
Berikut langkah pembuatan model:
1. Buka program Arena
2. Pembuatan model dilakukan menggunakan advance proses Langkah-langkah pembuatan model adalah sebagai berikut:
a. Drag create menuju layout Klik create 1 kemudian definisikan:
Gambar Pendefinisian Module Create
Name: pemeriksaan Pintu Masuk Entity type: Entity 1
Time between arrivals a) Type: Random (EXPO) b) Value : 1
c) Units: Hours Entities per arrivals: 1 Max arrivals: 1
First creation: 0.0 Klik OK
b. Drag assign menuju layout
Klik assign 1 kemudian definisikan : Name : Assign 1
Assignments : Entity Type, Entity1
Entity Picture, Picture Person
Gambar Pendefinisian Assign
Langkah Tersebut diulangi untuk mendefinisikan module assign yang lain Definisi module assign yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar Tabel Pendefinisian Module Assign
c. Drag station menuju layout
Klik station 1 kemudian definisikan : Name : Stasiun Pengantaran Station type : station
Klik OK
Gambar Pendefinisian Assign
Langkah Tersebut diulangi untuk mendefinisikan module station yang lain Definisi module Station yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar Tabel Pendefinisian Module Station
d. Drag Process menuju layout
Klik Process 1 kemudian definisikan : Name : Pengambilan Nomor Antrian Type : Standard
Action : Seize Delay Release Priority : Medium (2)
Resource, Resource 1, 1 Delay Type : Expression Units : Minutes
Allocation : Value Added
Expression : TRIA(0.5, 2.1, 2.5)
Klik OK
Gambar Pendefinisian Process
Langkah Tersebut diulangi untuk mendefinisikan module procces yang lain Definisi module Process yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :
Gambar Tabel Pendefinisian Module Process e. Drag Route menuju layout
Klik route 1 kemudian didefinisikan : Name : Menuju Stasiun
Route Time : 1 Units : Minutes
Destination Type : Station
Station Name : Station 3
Klik OK
Gambar Pendefinisian Route
f. Drag Record menuju layout
Klik Record 1 kemudian didefinisikan : Name : Record 1
Statistic Definitons: Count, 1, No, Waktu Total Klik OK
Gambar Pendefinisian Record
g. Drag Dispose menuju layout
Klik Dispose 1 kemudian didefinisikan : Name : Simpan Nomor Antrian
Klik OK
Gambar Pendefinisian Dispose
6. Verifikasi Model
Verifikasi model pada Arena
Langkah-langkah verifikasi model dapat menggunakan F4 atau menggunakan langkah sebagai berikut:
a. Klik Run b. Check Model
Maka akan keluar tampilan verifikasi model tanpa error
Gambar Verifikasi Model
Dari hasil diatas ditunjukkan “No errors or warnings in model”. Hal itu membuktikan bahwa model simulasi telah terverfikasi.
7. Validasi Model
Validasi digunakan untuk mengevaluasi model simulasi, yaitu dengan membandingkan antara sistem pada kondisi nyata dengan model pada simulasi yang telah dibuat. Validasi dilakukan pada data output, waktu antrian, dan waktu proses.
1. Data Output
Berikut merupakan data output pada kondisi nyata dan pada model simulasi dengan 10 kali replikasi:
Tabel Data Output Aktual dan Simulasi
Data Simulasi
(Minutes) Data Sistem Nyata (Minutes)
28 23
29 26
21 32
31 28
25 28
28 27
29 26
26 25
23 27
27 25
a. Hasil Output Tests of Normality :
Tabel Test of Normality Data Output
H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian kenormalan ini adalah:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
simulasi .167 10 .200* .955 10 .726
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) ≥ 0,05 H0 ditolak apabila Asymp. Sig (2-tailed) <0,05
Dari tabel diatas, nilai Sig (0,726) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data output berdistribusi normal.
b. Hasil Output Uji Mann-Whitney
Tabel Test of Normality Data Output
Hipotesis:
H0= tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (valid)
H1= terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (tidak valid)
Nilai taraf nyata = 0.05 Kriteria pengujian:
H0 diterima jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05/2 H0 ditolak jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) <0,05/2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil output, didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.025, yaitu 0.675, maka H0 diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengan data nyata (valid).
8. Analisis dan Simulasi
Hasil Output
9. Kesimpulan
Hasil output dari software arena diketahui tidak terdapat antrian baik pada aktivitas pemeriksaan pintu masuk, pelanggan mengambil nomer antrian, pelanggan menunggu dalam pemanggilan antrian, pemanggilan antrian, pelanggan mendatangi loket, pelanggan melakukan pengisian daftar tiket, petugas memvalidasi tiket, dan inspeksi di PT. Kereta Api Indonesia. Hasil dari verifikasi dan validasi didapat bahwa total waktu yang ada pada keadaan sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dengan hasil output pada simulasi arena yang telah dibuat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa total waktu yang ada pada tugas ini tidak ada perbedaan yang signifikan dengan hasil output pada simulasi arena yang telah dibuat