Sistem Ekskresi Khairil Pahmi, S.Si., M.Sc.
Sistem Ekskresi Khairil Pahmi, S.Si., M.Sc.
S1 Farmasi, FKIK, Universitas Mataram 2024
Proses Refleks Mikturisi
• Refleks mikturisi adalah jalur refleks yang mengatur buang air kecil
• Dipicu oleh stimulasi reseptor peregangan yang terdapat pada dinding kandung kemih dan uretra.
• Pada orang dewasa yang sehat, proses mikturisi ini merupakan proses yang dapat dikendalikan
Mekanisme:
Cont…
Cont…
Contoh aplikasi sistem urinari dalam kondisi klinis
Kelainan Gagal ginjal kronik (chronic kidney disease/CKD)
Pengertian gagal ginjal kronik adalah kondisi dimana saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Kondisi ini bersifat
permanen. Status CKD berubah menjadi gagal ginjal ketika fungsi ginjal telah menurun hingga mencapai tahap atau stadium akhir.
CKD adalah penyakit yang umumnya baru dapat dideteksi melalui tes urin dan darah.
Gejala penyakit gagal ginjal kronik antara lain:
1. Berkurangnya urin saat buang air 2. Mual
3. Muntah
4. Hilang nafsu makan 5. Lelah dan lemah
6. Bermasalah dalam tidur
7. Penurunan mental secara tajam 8. Otot berkedut dan kencang
9. Bengkak pada area kaki 10. Timbul rasa gatal
Penyebab gagal ginjal kronik
• Ada beberapa kondisi yang lebih tidak umum, tapi juga berisiko menyebabkan penyakit ginjal kronik yaitu:
• 1. Gangguan ginjal polisistik: Kondisi saat kedua ginjal berukuran lebih besar dari normal karena pertambahan massa kista. Kondisi ini bersifat di wariskan.
• 2. Peradangan pada ginjal
• 3. Infeksi pada ginjal
• 4. Penyumbatan, seperti yang disebabkan batu ginjal dan gangguan prostat
Cont…
• 5. Penggunaan rutin obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti anti-inflamasi non-steroid (non-steroidal anti-inflammatory drugs/NSAID), termasuk asprin dan ibuprofen.
• 6. Lupus eritematosus sistemik (kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang dan mengenali ginjal sebagai jaringan asing).
• 7. Kegagalan pertumbuhan ginjal pada janin saat dalam kandungan.
Prinsip Terapi Farmakologi
1. Obat Tekanan Darah Tinggi
Penderita gagal ginjal kronis dapat mengalami perburukan tekanan darah tinggi, sehingga tak jarang dokter merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah (hipertensi) biasanya berupa angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (contohnya
captopril) atau angiotensin II receptor blocker- dan
mempertahankan fungsi ginjal. Obat tekanan darah tinggi pada awalnya dapat menurunkan fungsi ginjal dan mengubah kadar
elektrolit, sehingga diperlukan periksa darah rutin dan pengawasan dari dokter.
Disamping itu, Penderita Gagal Ginjal juga direkomendasikan untuk diet rendah garam.
2. Obat Penurunan Kolesterol
• Pasien gagal ginjal kronis sering mengalami kadar kolesterol jahat yang tinggi, untuk membuktikan hal itu diperlukan pemeriksaan darah kolesterol lengkap.
Jika memang kolesterol tinggi dan kondisi ini dibiarkan saja, maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan obat penurunan kolesterol , yang biasa dipakai yatu
golongan statin. Contohnya: Simvastatin
3. Obat gagal ginjal untuk mengatasi anemia
• Dalam situasi tertentu, dimana pasien mengalami anemia akibat gagal ginjal kronik, diperlukan
suplemen hormon erythropoietin, kadang-kadang di tambah dengan zat besi. Suplemen erythropoietin dapat meninduksi dan meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga dapat meredakan kelelahan dan kelemahan yang disebabkan oleh anemia.
5. Obat gagal ginjal untuk melindungi tulang
• Dokter mungkin meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Anda juga dapat mengambil obat untuk menurunkan jumlah fosfat dalam darah, sehingga meningkatkan jumlah kalsium yang tersedia bagi tulang.
Terapi non-Farmakologi
• 1. Diet rendah protein
• 2. Penatalaksanaan penyakit ginjal stadium akhir
 - Hemodialisis (Cuci darah) - Transplantasi ginjal
2. Sistitis
• Sistitis adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (biasanya
Escherichia coli) yang menyebar dari uretra atau karena respons algerik atau akibat iritasi mekanis pada kandung kemih.
• Gejala : Sering berkemih dan nyeri (disuria) yang dapat disertai darah dalam urin (hematuria).
• Pengobatan sistitis adalah dengan pemberian analgetik (anti nyeri) dan antibiotik.
Referensi
• Chalik, R., 2016. Anatomi Fisiologi Manusia.
Kemenkes RI.
• https://
umeds.id/library-learning/concept-pages/fisiologi-sis tem-urinaria
• Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology. 12th ed. Philadelphia (PA): Elsevier, Inc.;
2006.