• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI

N/A
N/A
Hara Tiara Pakpahan

Academic year: 2024

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI

Nama Kelompok :

1. Hara Tiara Pakpahan (C1C021087) 2. Hidayah Karangsih (C1C021141)

Dosen Pengampu :

Dr. Irwansyah, SE.,M.Si., Ak., CA., CFrA

JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Karunia- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi” dimana makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Dalam Penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Apabila dalam penyusunan banyak terjadi kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Bengkulu, Maret 2023

Penulis

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i DAFTAR ISI ...ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah ...1 C. Tujuan ...1 BAB II PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Sistem Informasi...2 B. Bagaimana Dampak Sistem Informasi Organisasi dan Perusahaan Bisnis...4 C. Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif...7 D. Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif:

Permasalahan di Bidang Manajemen...14 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...iii B. Saran...iii DAFTAR PUSTAKA ...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yg semakin tajam, ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yg didirikan, baik itu perusahaan bersklah besar, perusahaan menengah maupun bersalah kecil.Banyak perusahaan yang didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yang semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri.

Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di Dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut. Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari

(4)

perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri penghasil barang yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak pada minuman ringan.

Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara produsen minuman ringan tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Organisasi dan Sistem Informasi?

2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi bagi Organisasi dan Perusahaan Bisnis?

3. Bagaimana Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif ? C. Tujuan

1. Menghetahui Bagaimana Organisasi dan Sistem Informasi

2. Menghetahui Dampak Sistem Informasi bagi Organisasi dan Perusahaan Bisnis

4. Menghetahui Bagaimana Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif

BAB II PEMBAHASAN A. ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem informasi dibangun oleh para manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama, organisasi harus sadar dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi baru. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor penengah, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen.

Apa itu organisasi

Organisasi adalah badan hukum formal dengan peraturan dan prosedur internal yang harus mematuhi undang-undang. Organisasi juga merupakan struktur sosial karena mereka

iii

(5)

adalah kumpulan elemen sosial. Definisi organisasi ini sangat kuat dan sederhana, namun tidak terlalu deskriptif atau tidak. bahkan prediktif dari organisasi dunia nyata. Definisi perilaku organisasi yang lebih realistis adalah kumpulan hak, hak istimewa, kewajiban, dan tanggung jawab yang diimbangi dengan seimbang selama periode waktu tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.

Ciri-Ciri Organisasi

Semua organisasi modern memiliki karakteristik tertentu. Organisasi mengatur spesialis dalam hierarki kewenangan di mana setiap orang bertanggung jawab kepada seseorang dan otoritas terbatas pada tindakan spesifik yang diatur oleh peraturan atau prosedur abstrak.

Aturan-aturan ini menciptakan sistem pengambilan keputusan yang tidak memihak dan universal. Organisasi mencoba untuk mempekerjakan dan mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme (bukan hubungan pribadi). Organisasi ini mengutamakan prinsip efisiensi: memaksimalkan output dengan menggunakan input terbatas.

Fitur lain dari organisasi termasuk proses bisnis mereka, budaya organisasi, politik organisasi, lingkungan sekitar, struktur, sasaran, konstituen, dan gaya kepemimpinan. Semua ciri ini mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan oleh organisasi.

1. Rutinitas dan Proses Bisnis

Rutinitas-kadang-kadang disebut prosedur operasi standar-adalah peraturan, prosedur, dan praktik yang tepat yang telah dikembangkan untuk mengatasi hampir semua situasi yang diharapkan. Dan proses bisnis yaitu berupa kumpulan dari rutinitas yang dilakukan.

2. Politik Organisasi

Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan spesialisasi, perhatian, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara alami memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan.

Perbedaan ini penting bagi manajer dan karyawan, dan ini menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya, persaingan, dan konflik di dalam setiap organisasi. Perlawanan politik adalah salah satu kesulitan besar untuk membawa perubahan organisasi – terutama pengembangan sistem informasi baru.

(6)

3. Budaya organisasi

Budaya organisasi mencakup seperangkat asumsi tentang produk apa yang harus dihasilkan oleh produk, bagaimana seharusnya menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa. Umumnya, asumsi budaya ini dianggap benar-benar begitu saja dan jarang diumumkan atau didiskusikan secara terbuka. Proses bisnis – cara sebenarnya perusahaan bisnis menghasilkan nilai – biasanya diliputi oleh budaya organisasi.

Budaya organisasi adalah kekuatan pemersatu yang kuat yang menahan konflik politik dan mendorong pemahaman bersama, kesepakatan mengenai prosedur, dan praktik umum. Jika kita semua memiliki asumsi budaya dasar yang sama, kesepakatan mengenai hal-hal lain lebih mungkin terjadi. Pada saat yang sama, budaya organisasi adalah pengekangan yang kuat terhadap perubahan, terutama perubahan teknologi.

4. Lingkungan organisasi

Organisasi berada di lingkungan tempat mereka menarik sumber daya dan memasok barang dan jasa kepada mereka. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Di satu sisi, organisasi terbuka terhadap, dan bergantung pada, lingkungan sosial dan fisik yang mengelilinginya. Tanpa sumber keuangan dan sumber daya manusia – orang-orang yang bersedia bekerja dengan andal dan konsisten untuk mendapatkan upah atau pendapatan dari pelanggan – organisasi tidak dapat eksis. Di sisi lain, organisasi dapat mempengaruhi lingkungan mereka. Misalnya, perusahaan bisnis membentuk aliansi dengan bisnis lain untuk mempengaruhi proses politik; mereka mengiklankan untuk mempengaruhi penerimaan pelanggan terhadap produk mereka.

5. Struktur organisasi

Semua organisasi memiliki struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang Anda temukan di perusahaan bisnis – dan sifat masalah dengan sistem ini – sering mencerminkan jenis struktur organisasi. Misalnya, dalam birokrasi profesional seperti rumah sakit, tidak biasa menemukan sistem rekam medis paralel yang dioperasikan oleh pemerintah, yang lain oleh dokter, dan yang lainnya oleh staf profesional lainnya seperti perawat dan pekerja sosial. Di perusahaan kewiraswastaan kecil, Anda akan sering menemukan sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan dengan terburu-buru yang seringkali cepat melampaui

v

(7)

kegunaannya. Pada perusahaan multidivisi besar yang beroperasi di ratusan lokasi, Anda akan sering mendapati bahwa tidak ada satu sistem informasi terpadu, namun setiap lokal atau masing-masing divisi memiliki seperangkat sistem informasi.

6. Fitur Organisasi Lainnya

Organisasi memiliki tujuan dan menggunakan cara yang berbeda untuk mencapainya.

Beberapa organisasi memiliki tujuan pemaksaan. Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki konstituen yang berbeda, beberapa terutama menguntungkan anggotanya, yang lain menguntungkan klien, pemegang saham, atau masyarakat umum. Sifat kepemimpinan sangat berbeda dari satu organisasi ke organisasi lain-beberapa organisasi mungkin lebih demokratis atau otoriter daripada yang lain.

B. BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS

Dampak Ekonomi

Teknologi sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Seiring turunnya biaya teknologi informasi, teknologi ini menggantikan tenaga kerja, yang secara historis merupakan kenaikan biaya. Oleh karena itu, teknologi informasi harus menghasilkan penurunan jumlah manajer menengah dan pekerja klerikal sebagai pengganti teknologi informasi untuk kerja mereka.

Seiring turunnya biaya teknologi informasi, ia juga mengganti bentuk modal lain seperti bangunan dan mesin, yang harganya relatif mahal.

Teknologi informasi, terutama penggunaan jaringan, dapat membantu perusahaan menurunkan biaya partisipasi pasar (biaya transaksi), sehingga bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok eksternal daripada menggunakan sumber internal.

Akibatnya, perusahaan bisa menyusut dalam ukuran (jumlah karyawan) karena jauh lebih murah untuk melakukan outsourcing bekerja ke pasar yang kompetitif daripada mempekerjakan karyawan.

 Dampak bagi Struktur dan Perilaku Organisasi

(8)

1. IT Meratakan Organisasi

Organisasi birokrasi yang besar, yang terutama dikembangkan sebelum zaman komputer, seringkali tidak efisien, lamban berubah, dan kurang kompetitif daripada organisasi yang baru dibentuk. Beberapa organisasi besar ini telah dirampingkan, mengurangi jumlah karyawan dan jumlah tingkatan dalam hierarki organisasi mereka.

Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. Sistem Informasi mendorong hak pengambilan keputusan lebih rendah dalam organisasi karena pegawai tingkat rendah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.

2. Organisasi Pasca Industri

Dalam masyarakat pasca industri, otoritas semakin bergantung pada pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal. Oleh karena itu, bentuk organisasi rata karena pekerja profesional cenderung mengelola diri sendiri, dan pengambilan keputusan harus menjadi lebih terdesentralisasi karena pengetahuan dan informasi menjadi lebih luas di seluruh perusahaan (Drucker, 1988). Teknologi informasi dapat mendorong organisasi jaringan tugas-tugas di mana kelompok profesional berkumpul – tatap muka atau secara elektronik – untuk jangka waktu yang singkat untuk menyelesaikan tugas tertentu (contoh membuat rancangan mobil baru); Begitu tugas selesai, individu bergabung dengan satuan tugas lainnya. Layanan konsultasi global Accenture adalah sebuah contoh. Banyak dari 224.000 karyawannya berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mengerjakan proyek di lokasi klien di lebih dari 120 negara yang berbeda.

3. Memahami Penolakan Organisasi terhadap Perubahan

Sistem informasi dapat mempengaruhi siapa yang melakukan apa kepada siapa, kapan, di mana, dan bagaimana dalam sebuah organisasi. Banyak sistem informasi baru memerlukan perubahan dalam rutinitas pribadi dan pribadi yang dapat menyakitkan bagi mereka yang terlibat dan memerlukan pelatihan ulang dan usaha tambahan yang mungkin atau mungkin

vii

(9)

tidak diberi kompensasi. Karena sistem informasi berpotensi mengubah struktur organisasi, budaya, proses bisnis, dan strategi, seringkali ada perlawanan yang cukup besar terhadap mereka saat diperkenalkan.

Ada beberapa cara untuk memvisualisasikan resistensi organisasi. Penelitian tentang resistensi organisasi terhadap inovasi menunjukkan bahwa empat faktor adalah yang terpenting: sifat inovasi TI, struktur organisasi, budaya orang-orang dalam organisasi, dan tugas yang dipengaruhi oleh inovasi. Di sini, perubahan teknologi diserap, ditafsirkan, dibelokkan, dan dikalahkan oleh pengaturan tugas organisasi, struktur, dan manusia. Dalam model ini, satu-satunya cara untuk mewujudkan perubahan adalah mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang secara bersamaan. Karena resistensi organisasi terhadap perubahan begitu kuat, banyak investasi teknologi informasi menggelepar dan tidak meningkatkan produktivitas.

Internet dan Organisasi

Internet, khususnya World Wide Web, memiliki dampak penting pada hubungan antara banyak perusahaan dan entitas eksternal, dan bahkan pada pengorganisasian proses bisnis di dalam perusahaan. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Intinya, Internet mampu secara dramatis menurunkan biaya transaksi.

Implikasi dari Perancangan dan Pemahaman Tentang Sistem Informasi

Faktor organisasi utama yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan sistem baru adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan di mana organisasi harus berfungsi

2. Struktur organisasi: hirarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis 3. Budaya dan politik organisasi

4. Jenis organisasi dan gaya kepemimpinannya

5. Kelompok kepentingan utama yang terpengaruh oleh sistem dan sikap pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut

6. Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang dirancang oleh sistem informasi untuk membantu

(10)

C. MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Model Daya Kompetitif Michael Porter 1. Pesaing Tradisional

Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan pesaing lain yang terus-menerus merancang cara baru yang lebih efisien untuk diproduksi dengan mengenalkan produk dan layanan baru, dan mencoba menarik pelanggan dengan mengembangkan merek mereka dan menerapkan biaya switching pada pelanggan mereka.

2. Peserta pasar baru

Di beberapa industri, ada hambatan yang sangat rendah untuk masuk ke pasar, sedangkan di industri lain, masuk sangat sulit. Misalnya, cukup mudah memulai bisnis pizza atau hampir semua bisnis ritel kecil, namun harganya jauh lebih mahal dan sulit untuk memasuki bisnis chip komputer, yang memiliki biaya modal sangat tinggi dan membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang signifikan yang sulit. untuk memperoleh.

3. Produk dan Jasa Pengganti (Produk Substitusi)

Teknologi baru menciptakan pengganti baru setiap saat. Bahkan minyak pun memiliki pengganti: Etanol dapat menggantikan bensin di mobil; minyak sayur untuk bahan bakar diesel di truk; dan tenaga angin, tenaga surya, batubara, dan hidro untuk pembangkit listrik industri. Demikian juga, layanan telepon Internet dapat menggantikan layanan telepon tradisional, dan saluran telepon serat optik ke rumah dapat menggantikan saluran TV kabel. Dan, tentu saja, layanan musik Internet yang memungkinkan Anda mendownload trek musik ke iPod adalah pengganti toko musik berbasis CD.

4. Pelanggan

Perusahaan yang menguntungkan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pelanggan (sambil menolak pesaing mereka), dan mengenakan harga tinggi. Kekuatan pelanggan tumbuh jika mereka dapat dengan mudah beralih ke produk dan layanan pesaing, atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya

ix

(11)

bersaing dengan harga saja di pasar yang transparan dimana hanya ada sedikit diferensiasi produk, dan semua harga diketahui secara instan ( seperti di Internet).

Misalnya, di pasar buku teks kuliah yang digunakan di Internet, siswa (pelanggan) dapat menemukan banyak pemasok dari hampir semua buku teks perguruan tinggi saat ini.

Dalam hal ini, pelanggan online memiliki kekuatan luar biasa atas perusahaan buku bekas.

5. Pemasok

Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan, terutama bila perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat mungkin pemasok. Pemasok yang lebih berbeda yang dimiliki perusahaan, kontrol yang lebih besar dapat dilakukan terhadap pemasok dalam hal jadwal harga, kualitas, dan pengiriman. Misalnya, produsen laptop laptop hampir selalu memiliki beberapa pemasok komponen kunci bersaing, seperti keyboard, hard drive, dan layar display.

Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif 1. Biaya Kepemimpinan/Manajemen yang rendah

Gunakan sistem informasi untuk mencapai harga dan biaya operasional yang serendah-rendahnya. Contoh klasiknya adalah Walmart. Dengan menjaga, harga barang tetap murah dan rak barang dagangan tetap terisi menggunakan sister pengisian ulang persediaan barang yang legendaris tersebut, Walmart menjadi pemimpin pangsa pasar bisnis ritel di Amerika Serikat. Sister pengisian ulang berkelanjutan milik Walmart mengirimkan pesanan untuk pengisian ulang barang dagangan kepada pemasoknya sesegera mungkin setelah konsumen membayar barang belanjaannya di kasir. Terminal- terminal yang merekam penjualan barang merekam setiap kode barang yang melewati konter kasir, kemudian mengirim data transaksi pembelian tersebut ke komputer pusat perusahaan Walmart. Komputer tersebut mengumpulkan seluruh pesanan dari cabang- cabang Walmart, kemudian meneruskan pesanan tersebut ke pemasok. Pemasok juga bisa mengakses data penjualan dan persediaan Walmart menggunakan situs web.

Karena sistem pengisian ulang persediaan barang beroperasi dengan sangat cepat, Walmart tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk memelihara gudang penyimpanan

(12)

barang berkapasitas besar. Sistem tersebut juga memungkinkan Walmart untuk menyesuaikan pembelian barang sesuai dengan kebatuhan konsumen. Pesaing lainnya seperti Sears telah menghabiskan 24,9 persen dari total penjualannya untuk biaya di luar kegiatan pokoknya. Sementara: itu, Walmart hanya 16,6 persen saja (di bidang ritel rata- rata biaya operasional sebesar 20,7 persen dari nilai penjualan).

Sistem pengisian ulang persediaan barang yang dimiliki Walmart mcrupakan salah satu contoh sistem tanggapan pelanggan yang efisien (efficient customer response system). Sistem yang efisien tersebut secara langsung menghubungkan antara perilaku konsumen (pembelian) kepada distribusi dan produksi serta rantai persediaan. Begitu efisiennya sistem yang dimiliki Walmart tersebut dalam merespons pelanggan.

2. Diferensiasi Produk

Gunakan sistem informasi untuk menciptakan produk atau layanan baru, atau mengubah secara signifikan keyakinan konsumen dalam menggunakan barang atau jasa yang dimiliki sekarang. Sebagai contoh, Google secara terus-menerus memperkenalkan layanan-layanan baru dan unik pada situs webnya, contohnya Google Maps. Dengan mengakuisisi Pay Pal (perusahaan pembayaran elektronis) pada 2003, e- Bay mempermudah pelanggan dalam membayar penjual serta memperluas penggunaan auction marketplace (aplikasi buatan e-Bay yang memungkinkan pelelangan barang dilakukan secara elektronis). Apple menciptakan iPod, pemutar musik digital yang bisa dibawa ke manapun, ditambah dengan layanan situs web musik yang unik di mana lagu- lagu dapat dibeli antara $0,69 sampai $1,29. Apple terus melanjutkan inovasinya dengan menciptakan iPhone, iPad serta pemutar video iPod.

Perusahaan ritel dan pabrikan menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan jasa yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, Nike menjual produk rancangan khususnya sneakers (nama salah satu produk sepatunya) melalui program NIKEid yang diluncurkan di situs webnya. Konsumen dapat memilih jenis sepatu, warna, bahan, sol, bahkan logo hingga 8 karakter. Nike mengirimkan pesanannya melalui komputer ke fasilitas kerjanya yang lengkap di Cina dan Korea. Biaya pembuatan sepatu sneaker hanya $10 dan. memakan waktu sekitar 3 minggu untuk sampai ke konsumen. Kemampuan untuk menawarkan individu produk atau jasa buatan tangan dengan menggunakan sumber produksi yang sama untuk

xi

(13)

melakukan produksi massal dinamakan kustomisasi massal (mass customization).

3. Fokus pada Ceruk Pasar

Gunakan sistem informasi untuk memfokuskan perusahaan pada pangsa pasar yang spesifik, layani pangsa pasar yang sempit ini lebih baik daripada pesaing-pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan menghasilkan dan menganalisis data guna disesuaikan dengan teknik penjualan dan pemasaran. Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan hal-hal yang disukai secara lebih jelas sehingga perusahaan mampu mempromosikan kampanye iklan dan pemasaran secara terfokus dan terarah.

Data tersebut bersumber dari serangkaian transaksi kartu kredit, data demografis, data pembelian barang dari supermarket dan toko ritel lainnya serta data yang dikumpulkan saat orang-orang mengakses dan berinteraksi dengan situs web. Perangkat lunak yang mutakhir akan menemukan pola-pola yang terdapat dalam data yang berkapasitas besar ini dan menyimpulkan aturan-aturan untuk membimbing dalam pengambilan keputusan.

Analisis data semacam itu akan menuntun pada gaya pemasaran yang bersifat perorangan yang memberikan pesan berdasarkan hal-hal yang disukai seseorang. Sebagai contoh, sistem OnQ milik Hotel Hilton menganalisis hal-hal yang disukai tiap tamu dan menentukan tamu-tamu yang paling menguntungkan. Hilton menggunakan informasi- informasi tersebut untuk memberikan lebih banyak akses dan layanan kepada tamu-tamu yang mendatangkan keuntungan, seperti jadwal checkout yang lebih panjang.

Sistem manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management- CRM) terkini dilengkapi dengan kemampuan analisis untuk jenis data yang membutuhkan analis intensif. Perusahaan kartu kredit dapat menggunakan strategi ini untuk memprediksi siapa pemegang kartu kredit yang paling banyak mendatangkan keuntungan. Perusahaan mengumpulkan sejumlah besar data tentang belanja konsumen, kemudian meneliti data tersebut untuk membangun profil yang memerinci tentang identitas seorang pernegang kartu kredit yang menggambarkan apakah orang tersebut memiliki risiko kredit macet atau tidak.

4. Memperkuat Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok

(14)

Gunakan sistem informasi untuk memperkuat hubungan dengan pemasok serta kembangkan keakraban dengan pelanggan. Perusahaan Chrysler Corporation menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok ke jadwal produksi, bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana. dan kapan persediaan akan dikirim ke pabrik Chrysler.

Hal semacam in menyediakan waktu lebih banyak bagi pemasok untuk memproduksi barang, Di sisi konsumen, Amazon memantau preferensi buku dan CD yang dibeli oleh konsumen dan merekomendasikan judul buku lain yang di beli oleh konsumen yang lain.

Hubungan yang kuat dengan konsumen dan pemasok meningkatkan biaya peralihan (switching costs) (biaya dari peraliban satu produk ke produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan. Beberapa perusahaan fokus pada salah satu strategi tersebut, tetapi lebih sering perusahaan-perusahaan yang berusaha menerapkan beberapa strategi sekaligus. Contohnya adalah Starbucks yang akan didiskusikan pada Sesi Interaktif:

Organisasi.

Dampak Internet Bagi Keunggulan Kompetitif

Karena internet, daya kompetitif yang dimiliki perusahaan tradisional masih bisa digunakan dalam beroperasi, tetapi persaingan kompetitif menjadi semakin ketat dewasa ini (Porter, 2001). Teknologi internet dibuat berdasarkan standar internasional yang dapat digunakan perusahaan manapun, mempermudah pesaing berkompetisi dalam harga serta mempermudah pesaing baru masuk ke dalam pasar. Karena informasi tersedia bagi setiap orang, internet memperkuat daya tawar pelanggan. Pelanggan dapat dengan cepat menemukan penyedia barang ataupun jasa yang memiliki harga paling murah di situs web.

Internet hampir meluluhlantakan beberapa industri dan mengancam sebagian lainnya.

Sebagai contoh, industri percetakan ensiklopedia dan biro perjalanan hampir hancur akibat kehadiran jasa pengganti yang tersedia di internet. Demikian juga internet memiliki dampak yang signifikan bagi industri ritel, musik, buku, perantara ritel, perangkat lunak, telekomunikasi, dan surat kabar.

Bagaimanapun, internet telah menciptakan pasar baru secara keseluruhan, menciptakan dasar bagi ribuan produk, layanan dan model bisnis baru, serta

xiii

(15)

menyediakan peluang baru dalam membangun merek dengan jumlah pelanggan setia yang sangat banyak. Amazon, eBay, iTunes, Youtube, Facebook, Travelocity, dan Google adalah contohnya. Dalam hal ini, internet mengubah seluruh industri, memaksa perusahaan mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnis.

Dibanding media dalam bentuk lain, internet telah menghadirkan ancaman bagi model bisnis dan tingkat keuntungan. Pertumbuhan di bidang penjualan buku (selain buku pelajaran dan publikasi profesional) berjalan lamban, sebagai dampak munculnya bentuk hiburan baru yang berlanjut dalam memperebutkan waktu pelanggan yang berharga.

Surat kabar dan majalah terpukul lebih keras lagi, pembaca mereka berkurang, pemasang iklan mereka menyusut dan semakin banyak orang yang memasang iklan mereka secara online dan gratis. Industri per filman dan televisi dipaksa berurusan dengan pembajak yang merampok sebagian keuntungan mereka.

Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis

Meskipun model Porter sangat membantu untuk mengidentifikasi kekuatan kompetitif dan menyarankan strategi generik, namun tidak terlalu spesifik mengenai apa yang sebenarnya harus dilakukan, dan metode ini tidak menyediakan metodologi untuk mengikuti pencapaian keunggulan kompetitif. Model rantai nilai menyoroti kegiatan spesifik dalam bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya (Porter, 1985) dan di mana sistem informasi kemungkinan besar memiliki dampak strategis. Model ini mengidentifikasi titik leverage penting dan spesifik dimana perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi dengan paling efektif untuk meningkatkan posisi kompetitifnya. Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai serangkaian atau rangkaian kegiatan dasar yang menambahkan margin nilai pada produk atau layanan perusahaan.

Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan

Sebuah perusahaan besar biasanya merupakan kumpulan bisnis. Seringkali, perusahaan diorganisasikan secara finansial sebagai kumpulan unit bisnis strategis dan pengembalian ke perusahaan terkait langsung dengan kinerja semua unit bisnis strategis. Sistem informasi dapat meningkatkan kinerja keseluruhan unit bisnis ini dengan mempromosikan sinergi dan kompetensi inti.

(16)

1. Sinergi

Pemahaman tentang sinergi adalah ketika hasil yang diberikan oleh suatu unit bisnis dapat digunakan sebagai masukan bagi unit bisnis lainnya, atau dua organisasi yang saling berbagi pasar dan keahlian, serta hubungan ini menekan biaya dan menghasilkan keuntungan. Merger bank dan lembaga finansial seperti JP Morgan Chase dan Bank of New York, serta Countrywide Financial Corporation melakukan hal tersebut dengan hati-hati dengan tujuan ini.

Salah satu kegunaan teknologi informasi dalam situasi yang terpadu ini adalah untuk mengikat kegiatan operasional dari unit bisnis yang terpisah-pisah ini sehingga mereka dapat bertindak sebagai satu-kesatuan. Sebagai contoh, dengan mengakuisisi perusahaan Countrywide Financial, Bank of America dapat memperluas bisnis pinjaman hipoteknya dan menjaring pelanggan baru yang tertarik: pada kartu kreditnya, layanan belanja perbankannya, dan produk finansial lainnya. Sistem informasi akan membantu perusahaan gabungan tersebut mengkonsolidasikan kegiatan operasionalnya, menekan biaya ritel, dan meningkatkan penjualan antar produk finansial.

2. Menunjang Kompetensi Inti

Cara lain dalam menggunakan sistem informasi untuk meraih keunggulan kompetitif adalah dengan cara memikirkan bagaimana perusahaan menunjang kompetensi inti yang dimilikinya. Dasar pemikiran tersebut adalah bahwa kinerja seluruh unit bisnis akan meningkat sepanjang seluruh unit bisnis tersebut berkembang atau menciptakan kompetensi inti yang terpusat. Kompetensi inti (core competency) adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan yang membuatnya menjadi pemimpin berkelas dunia. Kompetensi inti mungkin terlibat sebagai perancang miniatur terbaik dari bagian-bagian, layanan pengiriman terpadu terbaik, atau perusahaan pembuat film pendek terbaik. Secara umum, kompetensi inti bergantung pada pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-tahun melalui pengalaman praktik lapangan menggunakan teknologi. Pengetahuan praktis ini biasanya diperkuat dengan upaya riset jangka panjang dan komitmen dari karyawan.

Setiap sistem informasi yang mendukung pendistribusian pengetahuan lintas unit bisnis akan memperkuat daya saing. Sistem semacam itu mungkin mendorong atau memperkuat daya saing yang sudah ada, serta menyadarkan karyawan tentang

xv

(17)

pengetahuan di luar sana; sistem semacam itu juga memengaruhi daya saing suatu perusahaan di pasar terkait.

3. Strategi Berbasis Jaringan

Kehadiran internet dan teknologi jaringan telah menginspirasi strategi meraih keunggulan melalui kemampuan perusahaan dalam menciptakan jaringan satu sama lain.

Strategi berbasis jaringan diantaranya adalah menggunakan jaringan ekonomi, model perusahaan virtual, dan ekosistem bisnis.

D. MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF: Permasalahan di Bidang Manajemen

Menopang Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem strategis tidak cukup lama untuk memastikan profitabilitas jangka panjang. Karena pesaing dapat membalas dan menyalin sistem strategis, keunggulan kompetitif tidak selalu berkelanjutan. Pasar, harapan pelanggan, dan perubahan teknologi; globalisasi telah membuat perubahan ini semakin cepat dan tidak dapat diprediksi. Sistem informasi saja tidak bisa memberikan keuntungan bisnis yang abadi.

Menggandeng TI Untuk Pencapaian Bisnis Tujuan Bisnis Penelitian mengenai kinerja TI dan bisnis telah menemukan bahwa:

1. Semakin berhasil sebuah perusahaan dapat menyelaraskan teknologi informasi dengan tujuan bisnisnya, semakin menguntungkannya,

2. Hanya seperempat perusahaan mencapai keselarasan TI dengan bisnis. Sekitar setengah dari keuntungan perusahaan bisnis dapat dijelaskan dengan penyelarasan TI dengan bisnis (Luftman, 2003).

Sebagian besar bisnis salah: Teknologi informasi mengambil kehidupannya sendiri dan tidak melayani kepentingan manajemen dan pemegang saham dengan baik. Alih-alih orang bisnis berperan aktif dalam membentuk TI pada perusahaan, mereka mengabaikannya, mengaku tidak mengerti IT, dan mentolerir kegagalan di bidang TI

(18)

hanya sebagai gangguan untuk bekerja di sekitar. Perusahaan semacam itu membayar harga yang lumayan dalam kinerja buruk. Perusahaan dan manajer yang sukses memahami apa yang dapat dilakukan dan cara kerjanya, berperan aktif dalam membentuk penggunaannya, dan mengukur pengaruhnya terhadap pendapatan dan keuntungan.

Mengelola Transisi Strategis

Mengadopsi jenis sistem strategis yang dijelaskan dalam bab ini umumnya membutuhkan perubahan dalam tujuan bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan proses bisnis. Perubahan sosioteknis ini, yang mempengaruhi elemen sosial dan teknis organisasi, dapat dianggap sebagai transisi strategis – sebuah gerakan antara tingkat sistem sosioteknik. Perubahan semacam itu sering kali menyebabkan kekaburan batas organisasi, baik eksternal maupun internal. Pemasok dan pelanggan harus saling terkait erat dan saling berbagi tanggung jawab masing-masing. Manajer perlu merancang proses bisnis baru untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan mereka dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi lainnya.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran, rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok- kelompok terkait, pengambilan keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk dapat melayani kebutuhan-

xvii

(19)

kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi.

Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan- perubahan seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen sistem informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.

B. SARAN

Demikan makalah ini yang dapat pemakalah sampaikan, pemakalah sadar masih banyak kuarang sempurna, untuk itu masukan dan saran yang bersifat membantu dan membangun sangat kami harapkan guna untuk kesempurnan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Kenneth C.Laudon.(2017).Sistem Informasi Manajemen:Mengelola Perusahaan Digital.Salemba Empat Jakarta

(20)

PERTANYAAN

1. Bagaimana sebuah Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan sebagai pengambil keputusan?

Jawab:

Informasi mengandung suatu arti yaitu data yang sudah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau

peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.

2. Berikan satu contoh peran Sistem Informasi Manajemen untuk mencapai keunggulan strategis!

Jawab:

Pada suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah seluruh datanya

menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

3. Jelaskan keterkaitan Sistem Informasi Manajemen dengan Teknologi Informasi!

Jawab:

Sistem Informasi Manajemen tidaklah terlepas dari penggunaan Teknologi Informasi. Dengan adanya Teknologi Informasi menjadikan Sistem Informasi

Manajemen berjalan dengan lancar, karena adanya saling keterkaitan antara pengelolaan organisasi dengan sistem teknologi informasi. Semakin berkembangnya Teknologi Informasi, maka akan semakin menunjang kemudahan dalam pengorganisasian dan memanajemen suatu perusahaan. Teknologi Informasi bisa mengantarkan informasi yang akurat dan tersusun secara baik.

4. Apa saja tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis ? Jawab :

Tantangan dalam penerapan Sistem Informasi Strategis yaitu : a. Tantangan dari sisi Managerial

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat menerapkan sistem

informasi strategis dengan berhasil, maka manajer-manajer yang berhubungan dengan sistem ini harus terlibat dari awal. Keterlibatan manajer dapat berupa keterlibatan sacara

xix

(21)

moral dan keterlibatan secara fisik.

Alasan-alasan mengapa manajer-manajer bisnis harus terlibat dengan penggunaan STI adalah sebagai berikut ini (Pearlson and Saunder (2004)).

1. Sistem informasi strategis harus dikelola sebagai sumber daya yang kritis

2. Sistem informasi stragegis memungkinkan membawa perubahan kearah manusia bekerjasama.

3. Sistem informasi strategis terintegrasi hampir dengan semua aspek dari bisnis.

4. Sistem informasi strategis memungkinkan kesempatan-kesempatan dan strategistrategi baru untuk bisnis.

5. Sistem informasi strategis dapat digunakan untuk mengalahkan ancaman bisnis dari pesaing-pesaing.

b. Tantangan dari sisi rencana strategis

Sistem informasi strategis harus dijalankan secara pararel dengan perencanaan strategis perusahaan. Sehingga jika ada rencana stretegis yang berubah, system harus menyesuaikan dengan perencanaan perusaan secara cepat.

c. Tantangan dari sisi Organisasi dan SDM

Organisasi yang menerapkan system informasi strategis harus mempunyai visi

IT dan didukung oleh SDM yang memadai. Dengan adanya visi IT dan SDM yang tepat maka dalam penerapan system informasi strategis akan lebih besar peluangnya untuk sukses.

5. Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis?

Jawab :

1. Model Rantai Nilai Bisnis yaitu menekankan aktivitas khusus pada bisnis dimana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik dimana sistem informasi paling mungkin memiliki dampak strategis.

Aktivitas rantai nilai bisnis ini digolongkan sebagai berikut :

1. Aktivitas utama : terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan

2. Aktivits pendukung : membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi terdiri atas infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian

2. Jaring Nilai adalah sekumpulan perusahaan independent menggunakan Teknologi Informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk memproduksi produk/ jasa untuk pasar secara kolektif.

(22)

Keuntungan strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun suatu sistem antara pemasok, mitra yang strategis dan pelanggan :

1. memudahkan pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko pada situs 2. Memudahkan pelanggan untuk membayar hutang

3. Mengembangkan siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang kepada pelanggan

4. Mengembangkan sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.

3. Sinergi, Kompetensi inti, dan Strategi berdasarkan Jaringan

Sinergi adalah pengikat pengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar bertindak sebagai kesatuan untuk mengurangi biaya dan menghasilkan keuntungan.Kompetensi Inti adalah aktivitas perusahaan kelas dunia mengenai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun untuk mendorong atau meningkatkan kompetensi yang ada.

Strategi berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk

membangun komunitas kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan unik pada pelanggan.

xxi

Referensi

Dokumen terkait

Suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi bisnisnya. Kemajuan teknologi dapat menciptakan produk baru, perkembangan produk, serta

Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas

Tampilan ini di gunakan admin untuk menambah dan mengubah data produk dari Toko Sinar Nelayan itu sendiri. Kategori Produk dibuat untuk mempermudah

 Perusahaan memilih diferensiasi produk menjadi kripik karena karakteristik keripik singkong hampir sama dengan model keripik kebanyakan terutama keripik kentang yang cukup

Strategi diferensiasi pasar ditujukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda, dari yang telah ada dipasar..

Diferensiasi Layanan dan Diferensiasi Citra terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi pada PT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diferensiasi produk

Administrasi Project Manager Penjualan Menambah Data Barang Sub Sistem Barang Mengubah Data Barang Mencari Data Barang Menambah Data Penjualan Sub Sistem Penjualan Mengubah Data

Umumnya harapan konsumen merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli, mengkonsumsi maupun menggunakan suatu produk (barang