SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Antara
SDIT AL FATHONAH
NOMOR : 096/SPm/SDIT.FTH /YFAFN/2024 Dengan
SUKU DINAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN
NOMOR : ...
Tentang
SISTEM PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN KEBAKARAN
Pada hari ini, Selasa tanggal 26 maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat (26-03- 2024) kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nurhasanah,S.Pd : Selaku Kepala Sekolah SDIT AL FATHONAH di Jl. Raya Lenteng Agung Barat, Rt. 001, Rw.
005, Kota Jakarta Selatan D.k.I. Jakarta. Disebut PIHAK KESATU
Syamsul Huda, AP, M.Si : Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, berkedudukan di Jalan Jl.Raya Pasar Jumat Pondok Pinang Jakarta Selatan, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan system pencegahan dan penanggulangan kebakaran, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
DEFINISI Pasal 1
Dalam pasal-pasal Naskah Kerjasama ini kecuali ditentukan lain, maka istilah-istilah yang tertulis harus ditafsirkan sebagai berikut :
1. Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) adalah pengelompokan hunian yang memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan secara alamiah atau pun buatan; WMK adalah juga batas wilayah layanan sebuah Instansi Pemadam Kebakaran (IPK) di provinsi /Kabupaten/Kota
2. Pencegahan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya kebakaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran atau meminimalkan potensi terjadinya kebakaran.
3. Penanggulangan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya kebakaran yang bertujuan untuk dapat ditekannya semaksimal mungkin kerugian kebakaran termasuk korban jiwa dan luka-luka.
4. Pemadam kebakaran, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menaggulangi kebakaran
TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2
1) Tujuan ditetepkannya MoU ini adalah agar tersusunnya pedoman bagi SDIT AL FATHONAH dalam merumuskan kebijakan dan skenerio pengembangan yang dibutuhkan bagi kegiatan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, meningkatkan fungsi kelembagaan dinas/instansi yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan pada pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran , struktur organisasi, tupoksi dan jenis pelatihan pemadam kebakaran.
Mengetahui dan memahami tugas yang harus dilakukan oleh team peran kebakaran pada saat terjadi kebakaran atau keadaan darurat. Mengimplentasikan prosedur yang telah dibuat secara efektif.
2) Sasaran perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah :
1. Menguatkan kemitraan antara SDIT AL FATHONAH dengan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan.
2. Mengefektifkan mekanisme system pencegahan dan penanggulangan kebakaran antara SDIT AL FATHONAH dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan.
3. Memperbaiki Alur Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran OBJEK
Pasal 3
Objek perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di SDIT AL FATHONAH.
RUANG LINGKUP Pasal 4
Kerjasama ini meliputi kegiatan yang berhubungan dengan SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN, antara lain :
1. PIHAK KESATU menjadi Fasilitas Pendidikan sebagai peminta bantuan pelayanan system pencegahan dan penanggulangan kebakaran ke PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA menjadi tempat Fasilitas Pelayanan Penerima Permintaan bantuan pelayanan system pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari PIHAK KESATU
HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 5
Hak dan kewajiban PARA PIHAK dalam penyelengaraan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang di tuangkan sebagai tugas dan tanggungjawab peran PARA PIHAK dalam lingkup kerjasama ini, yaitu meliputi kegiatan yang di sepakati PARA PIHAK.
PIHAK KESATU:
a. Menyiapkan perlengkapan proteksi kebakaran gedung sesuai peraturan yang berlaku b. Mengendalikan Sistem Pemberitahuan Umum;
c. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi d. Melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan PIHAK KEDUA;
e. Memastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah dilaksanakan f. Memastikan bahwa petugas kebakaran telah melaksanakan tugasnya
g. Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus evakuasi bertahap atau evakuasi total
h. Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik.
i. Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP.
j. Selalu berkoordinasi dengan PARA PIHAK.
k. Melakukan pertolongan cepat dan tepat.
l. Membawa korban ke Rumah Sakit rujukan terdekat apabila ada korban yang perlu mendapat pertolongan lebih lanjut.
PIHAK KEDUA
a. Pencegahan Kebakaran
• Pengendalian Keselamatan Bangunan Gedung
• Pengawasan dan Pengendalian Bahan B3 mudahTerbakar
• Pendataan
• Pengujian Bahan & Peralatan Proteksi Kebakaran
• Penegakan Peraturan b. Penanggulangan Kebakaran
• Kegiatan Pemadaman Kebakaran
• Pendataan setelah kebakaran
c. Penyelamatan Kebakaran
• Penyelamatan Transportasi & Bangunan Runtuh
• Penyelamatan terhadap B3
• Pertolongan Gawat Darurat
PEMBIAYAAN Pasal 6
Pembiayaan yang di timbulkan oleh Kesepakatan Kerjasama ini di bebankan kepada PARA PIHAK sebagaimana peraturan-peraturan yang mengatur pembiayaan PARA PIHAK.
ANGKA WAKTU Pasal 7
Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun terhitung sejak di tandatanganinya kesepakatan kerjasama ini
BERAKHIRNYA PERJANJIAN Pasal 8
1) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini berakhir bilamana :
a. Telah berakhirnya jangka waktu yang telah di tentukan; dan
b. Kedua pihak sepakat untuk menghentikan perjanjian Kerjasama ini.
2) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada perjanjian ini.
FORCE MAJEURE Pasal 9 1) Force Majeure meliputi keadaan-keadaan :
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian- kejadian lain diluar kemampuan manusia;
b. Huru-hara seperti kerusakan sosial, perang dan kejadian lain yang ditimbulkan oleh manusia namun berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasainya, dan
c. Perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana di maksud pada ayat (1), pihak yang terkena Force Majeure harus memberitahukan pada pihak lainnya secara tertulis, paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force Majeure.
3) Dalam hal Force Majeure terjadi terus-menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang sangat berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini, maka pihak yang terkena dampak Force Majeure tersebut dapat mengajukan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini.
4) Dalam hal melaksanakan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini sebagaimana dimaksud pasal (3), masing-masing pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada pihak lainnya dengan dalih apapun juga.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DALAM PELAKSANAAN Pasal 10
1. Bilamana terdapat permasalahan, perselisihan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, maka untuk menyelesaikannya dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat oleh para pihak.
2. Nota kesepahaman ini di buat rangkap dua dan masing-masing di tandatangani oleh para pihak dengan mencantumkan materai Rp. 10.000,- dan masing-masing rangkap mempunyai kekuatan yang sama.
3. Nota kesepahaman ini diberikan rangkapnya kepada masing-masing pihak.
LAIN-LAIN Pasal 11
Pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini tidak terpengaruhi dengan terjadinya pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.
PENUTUP Pasal 12
Hal - hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Kerjasama ini, akan diatur oleh PARA PIHAK berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan (Addendum), sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama ini .
Demikian Naskah Kerjasama ini di buat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di SDIT AL FATHONAH pada hari: Rabu, tanggal: dua puluh tujuh , bulan Maret dan tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat tersebut di atas dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai cukup dan masing- masing PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, sah serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah di tandatangani oleh PARA PIHAK.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Nurhasanah,S.Pd Syamsul Huda, AP, M.Si