DOSEN PENGAMPU: DESI KARTIKASARI., M,SI
MATA KULIAH: ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA
TADRIS
BIOLOGI 6C
SISTEM
RANGKA
KELOMPOK 01:MUHAMMAD IQBAL MAULANA M HAMSA AL-AHSIN
FATHUR ROHMAN ISMAIL
Start
Sistem rangka adalah suatu system organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Fungsi Kerangka adalah untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh, menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
| www.tadrisbiologi6c.com |
A. STRUKTUR & FUNGSI SISTEM RANGKA 01
Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan daging sehingga disebut rangka dalam. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka. Rangka juga berfungsi sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak.
Rongga tulang pada rangka manusia yang bersumsum merah merupakan pusat penghasil selsel darah.
Susunan dan bentuk tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi lengan, misalnya untuk mengangkat, melempar, memukul, memegang, menggenggam, memungut, dan menjumput. Tulang Anggota gerak bawah memiliki bentuk dan susunan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk berjalan, berlari, dan menahan beban tubuh. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |A. STRUKTUR & FUNGSI SISTEM RANGKA 02
Osifikasi atau osteogenesis terbagi menjadi dua model, yakni osifikasi model intramembranosa (pembentukan tulang pipih) dan osifikasi model endokondral (pembentukan tulang panjang/pipa). Osifikasi dimulai dari migrasi sel jaringan ikat embrionik ke daerah pembentukan tulang dan kemudian sel-sel memperbanyak diri. Pada struktur rangka, sel mesenkim berubah menjadi kondroblas pada pembentukan tulang rawan dan membentuk osteoblas yang akan membentuk jaringan tulang kompak
.Sebelum mempelajari proses osifikasi, kita harus mengetahui histologi tulang terlebih dahulu.
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 03
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 04
PENYUSUN TULANG
SEL
1. Osteoprogenitor
2. Osteoblast 3. Osteosit
4. Osteoclast
MATRIX
ORGANIK
1. Kolagen I
2. Proteoglikan
3. Glikoprotein
NON ORGANIK
1. Calcium Hydroxiapatit 2. Osteocalcium Phosphate
Pertumbuhan Tulang dibedakan atas pertumbuhan Panjang dan Lebar. Pertumbuhan Lebar
disebabkan oleh osteoblast di periosteum dan osteoklas di dalam tulang. Sedangkan
pertumbuhan Panjang disebabkan oleh aktivitas chondrosit di lempeng epifisis.
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 05
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 06
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 07
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 08
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 09
Dimulai pada saat embrio (pada minggu ke delapan)
,Ada sel-sel mesenkim yang berkelompok berkumpul dalam satu tempat, kemudian akan berdiferensiasi menjadi osteoblast. Osteoblast yang berkumpul inilah yang akan menjadi pusat osifikasi. Selanjutnya osteoblast itu akan mensekresikan matriks organic yang bisa kita sebut sebagai osteoid.
Osteoid inilah yang akan mengalami kalsifikasi melalui pengendapan kalsium. Dari mana terjadinya kalsifikasi ini? pada gambar di atas, terdapat adanya pembuluh darah disekitar daerah pusat osifikasi.
Pembuluh darah inilah yang berfungsi untuk menghantarkan kalsium. Kalsium ini juga yang membuat osteoid ini mengalami kalsifikasi.
| 01 |
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 10
Selanjutnya osteoblast akan membentuk susunan melingkar di pusat osifikasi. Sel-sel yang terperangkap pada matriks yang mengalami kalsifikasi akan berdiferensiasi menjadi osteosit.
Osteosit akan berada di dalam ruang sempit di dalam matriks yang disebut dengan lakuna.
.
| 02 |
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 11
Matriks yang mengalami kalsifikasi akan membentuk juluran-juluran antar sel yang bisa kita sebut sebagai kanalikuli. Melalui kanalikuli inilah terjadi proses transport nutrisi antar sel.
Walaupun terendam oleh materi matriks, osteosit tidak akan mati karena transport nutrisi itu masih tetap berjalan. Ruang antar trabekula akan diisi dengan sumsum merah. Jaringan ikat yang mengelilingi massa tulang yang tumbuh akan menjadi periosteum.
.
| 03 |
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 12
Osteoblas (sel osteoprogenitor) di dalam periosteum akan membentuk lapisan tulang kompak pada bagian permukaan dari tulang spongiosa yang baru terbentuk. Keseluruhan mekanisme osifikasi intramembranosa dapat dilihat pada Gambar di bawah ini..
.
| 04 |
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 13
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 14
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 15
| www.tadrisbiologi6c.com |
B. PROSES OSIFIKASI 16
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 17
1. Rangka Aksial
a.Tulang Tengkorak.
(Sumber: secangkirterapi.com/daftar-tulang-di-area-kepala-dan-wajah.html).
Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra), tulang hyoid, tulang
dada dan tulang rusuk.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 18
1. Rangka Aksial
b. Tulang Belakang (Vertebra).
(Sumber:
pronasisupinasi.blogspot.com/anatomi -cervical.html)
(Sumber: chrisnathesunshine.blogspot.com (Gambar : pronasisupinasi.blogspot.com
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 19
1. Rangka Aksial
c. Tulang dada & Tulang Rusuk.
(Sumber : https://materi.co.id/tulang-rusuk)
d. Tulang Hioid.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 20
2. Rangka Apendikuler
A) Tulang Gelang Bahu & ekstremitas atas
1).Tulang Selangka (klavikula) & Tulang belikat (Skapula)
(Sumber:
my.clevelandclinic.org)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 21
2. Rangka Apendikuler
A) Tulang Gelang Bahu & ekstremitas atas 2). Lengan atas (Humerus)
Merupakan tulang panjang di lengan bagian atas. Rongga glenoid yang berada di pangkal tulang humerus membentuk sendi bahu. Di bagian ujung humerus, terdapat dua permukaan yang membentuk sendi siku dengan tulang radius dan ulna . Di samping kepala, terdapat tonjolan besar disebut tuberkel mayor dan tonjolan kecil atau tuberkel minor, diantara tuberkel ada cekungan disebut cekungan bioksipital yang berfungsi sebagai sebagai tempat melekatnya tendon otot biseps.
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 22
2. Rangka Apendikuler
A) Tulang Gelang Bahu & ekstremitas atas 3). Hasta (Tulang lengan bawah/ulna)
Berdasarkan posisi anatomi, ulna terletak di sebelah dalam atau sejajar jari kelingking dan radius berada di sebelah luar atau sejajar ibu jari. Ulna dan radius membentuk sendi siku dengan humerus, dan sendi pergelangan tangan dengan tulang karpal.
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 23
2. Rangka Apendikuler
A)
Tulang Gelang Bahu & ekstremitas atas 4). Telapak Tangan (metakarpal)
Tulang ini terdiri atas lima jari tangan. Ujung proksimalnya membentuk persendian dengan tulang karpal dan ujung distal dengan falang.
5). Jari-jari tangan (falang)
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan.
Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate.
Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 24
2. Rangka Apendikuler
ADA YANG TAHU, KENAPA TULANG DAPAT MENGELUARKAN SUARA?
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 25
2. Rangka Apendikuler
B)
Ekstremitas bawah
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula), Pergelangan kaki ( tarsal) disusun oleh tulang tumit, telapak kaki (metatarsal), kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari kaki (falang).
.
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
C. MACAM-MACAM KLASIFIKASI TULANG 26
2. Rangka Apendikuler
B)
Ekstremitas bawah
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah).Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula), Pergelangan kaki ( tarsal) disusun oleh tulang tumit, telapak kaki (metatarsal), kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari kaki (falang).
.
(Sumber : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Press)
| www.tadrisbiologi6c.com |
Klasifikasi Tulang berdasarkan bentuknya 27
a. Tulang Keras
1) Tulang pipa/tulang Panjang.
biasanya berbentuk bulat panjang serupa pipa. Ujung-ujungnya membentuk bonggol yang di dalamnya berisi sumsum kuning. Setiap tulang panjang tersusun atas sebuah diafisis yakni bagian tengah yang berbentuk pipa dan tersusun atas jaringan tulang kompak.
Penyusun yang kedua adalah epifisis, yakni bagian ujung tulang panjang yang berbentuk cembung yang tersusun atas tulang spons atau kartilago. Contoh tulang pipa misalnya tulang paha, tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang kering, tulang betis, dan tulang ruas-ruas jari.
2)
Tulang pipih.bentuknya pipih dengan rongga sumsum merah di dalamnya tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih. Contoh tulang pipih yaitu tulang-tulang yang membentuk tengkorak, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang panggul.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
Klasifikasi Tulang berdasarkan bentuknya 28
a. Tulang Keras
1) Tulang pendek.
bentuknya tidak beraturan dengan rongga berisi sumsum merah. Pada umumnya tulang pendek tersusun atas tulang spongiosa dan bagian luar merupakan tulang kompak. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang yang membentuk pergelangan tangan (metakarpal), pergelangan kaki (metatarsal), telapak tangan dan jari-jari tangan, telapak kaki dan jari-jari kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
2) Tulang sesamoid, adalah tulang kecil berbongkol dan ditempeli oleh tendon. Contohnya adalah patella.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
Klasifikasi Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya 29
a. Tulang Rawan (Kartilago).
Matriks tulang rawan tersusun atas substansi yang disebut dengan kondrin. Kondrin adalah bahan pembentuk tulang rawan. Kondrosit yang menghasilkan matriks terletak di dalam suatu kapsul yang dikelilingi matriks. Pada bagian sebelah luar tulang rawan tersusun atas jaringan ikat fibrosa yang disebut dengan perikondrium yang berisi pembuluh darah untuk memasok zat makanan dan oksigen ke kondrosit. Tulang rawan terbagi menjadi tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, tulang rawan fibrosa.
.
Tulang kompak dan tulang spongiosa tersusun atas 70% zat anorganik dan 30 % zat organik yang berbentuk serabut kolagen. Sel yang membentuk matriks disebut sel tulang (Osteoblas). Matriks tersebut berada di dalam lamela yang merupakan lembaran tipis yang tersusun paralel dengan yang lain., osteoblas berada di dalam lakuna yang dikelilingi matriks. Pada dinding lakuna terdapat saluran kecil (kanalikuli).
Lamela-lamela tulang kompak tersusun mengelilingi saluran Havers, sehingga membentuk sistem Havers. Lamela pada tulang spongiosa terisi sumsum merah tulang. Lamela tulang spongiosa tersusun atas osteosit yang mengelilingi pembuluh darah dan sebagai tempat pembuatan sel-sel darah. .
.
b. Tulang Kompak dan Tulang Spongiosa.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. TULANG SEBAGAI ORGAN HOMEOSTASIS 30
Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan konsentrasi suatu zat agar tetap dalam jumlah yang normal. Jumlah normal dari kalsium di darah adalah sekitar 8,5 – 11 mg/dl. Apabila ada peningkatan dari kalsium di dalam darah, maka peningkatan ini akan dideteksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid selanjutnya akan mensekresikan hormon kalsitonin. Hormon kalsitonin ini akan dilepas di dalam darah dan akan bekerja di dua organ, yaitu ginjal dan tulang.
Pada Ginjal, hormon kalsitonin akan meningkatkan ekskresi dari kalsium sehingga kadar kalsium di dalam darah akan menurun. Pada tulang, hormon kalsitonin akan menghambat aktivitas osteoklas. Osteoklas ini berfungsi untuk meresorbsi kalsium dari tulang sehingga kalsium di dalam darah akan meningkat dan kalsitonin akan menghambat aktivitas ini, sehingga kalsifikasi pada tulang akan berkurang dan kadar kalsium akan menurun dan selanjutnya akan terjadi homeostasis dari kalsium.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. TULANG SEBAGAI ORGAN HOMEOSTASIS 31
Apabila kadar kalsium di dalam darah berkurang, maka hal ini akan menstimulasi kelenjar paratiroid untuk mensekresikan hormon paratiroid.
Hormon paratiroid ini akan bekerja di dua organ, yaitu ginjal dan tulang. Pada ginjal, hormon paratiroid akan meingkatkan reabsorbsi kalsium dan meningkatkan ekskresi dari fosfat. Lalu aktivitas yang ketiga adalah menstimulasi aktivitas dari vitamin D. Vitamin D ini berfungsi untuk meningkatkan absorbsi kalsium di dalam usus sehingga hasil akhirnya adalah kadar kalsium di dalam darah akan meningkat dan akan terjadi homeostasis kalsium.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. PERSENDIAN 32
Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian. Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi gerak, sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak merupakan hubungan antar tulang dengan kemampuan gerak lebih banyak.
Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat dengan semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang tidak terdapat minyak sendi.
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai jenis sendi, di antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan sendi engsel.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. PERSENDIAN 33
1. Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Pada sendi peluru ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk lekukan berupa lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk pada lekukan tulang yang lain.
Hubungan antar tulang panggul dan tulang paha juga merupakan sendi peluru.
.
2. Sendi Putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi putar. Sendi putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi putar terdapat pada hubungan antara tulang hasta dan tulang pengumpil, juga pada hubungan antara tulang pemutar dan tulang atlas.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. PERSENDIAN 34
3. Sendi Pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah adalah sendi pelana.
Sendi pelana terdapat pada hubungan antara tulang ibu jari dengan tulang telapak tangan.
Hubungan antara tulang telapak tangan dengan tulang pengumpil merupakan sendi gulung.
.
4. Sendi Engsel
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti engsel pada pintu disebut sendi engsel.
Hubungan antara tulang paha dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan tulang hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan sendi engsel.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
D. PERSENDIAN 35
5. Sendi Kaku
Sendi kaku merupakan jenis persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. Sendi mati merupakan jenis persendian yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan sama sekali. Persendian jenis ini terdapat pada hubungan antara tulang pada tengkorak.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 36
1. Penyakit pada tulang a. Osteoporosis
Orang yang menderita penyakit ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan keropos. Ini disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit.
Wanita lebih rentan terkena penyakit tulang ini. Ketika seorang wanita mengalami menopause, ia akan kehilangan kalsium dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan tulang keropos. Untuk menghindari hal ini, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat dianjurkan untuk ibu-ibu yang berumur di atas 50 tahun.
Selain minum susu, sebaiknya diimbangi pula dengan olahraga yang teratur.
b. . Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D.
Vitamin ini berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolism kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, dan minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di bawah sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 37
1. Kelainan pada tulang
a. Fraktura
Tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami benturan keras, misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada susunan semula secepat mungkin. Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau platina. Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil kembali.Tulang lengan yang patah memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1 bulan, sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 38
1. Kelainan pada tulang
b.
Greenstick, tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
c. Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 39
1. Kelainan pada tulang
d. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X atau O. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan dan gangguan–
gangguan saat seorang ibu mengandung, misalnya ibu tersebut kekurangan vitamin D dan kalsium. Oleh sebab itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk banyak makan sayur dan susu kalsium.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 40
1. Kelainan pada tulang
e. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana pertumbuhan tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir. Ini disebabkan karena ketika sedang hamil, seorang ibu kurang mendapat vitamin A dan zat kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan banyak mengkonsumsi vitamin A yang banyak terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan kuning, kuning telur, mentega, minyak ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur (kalsium) dapat diperoleh dari sayuran kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
.
.
| www.tadrisbiologi6c.com |
E. PENYAKIT & KELAINAN PADA TULANG 41
1. Kelainan pada tulang
f. Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar, disebut juga megalochephalus.
g. Kelainan yang disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara lain seperti berikut:
• Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.
• Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga badan terlihat bongkok.
• Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan
..
.
THANK
S!