• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario V : Seorang wanita 28 tahun dibawa ke UGD Rs Unram dengan luka bakar.

N/A
N/A
john the baptist

Academic year: 2023

Membagikan "Skenario V : Seorang wanita 28 tahun dibawa ke UGD Rs Unram dengan luka bakar."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Skenario V

Seorang wanita 28 tahun dibawa ke UGD Rs Unram dengan luka bakar.

Keyword : Wanita, 28 tahun, luka bakar DD :

1. Sindrom steven johnson - anamnesis : tdk ada demam, tdk ada mata menyengat, tdk ada keluhan kesulitan menelan. Tdk ada penggunaan obat-obatan, onset pada SSJ 8 minggu setelah konsumsi obat.

2. Luka bakar

3. Luka bakar akibat listrik Anamnesis :

1. Identitas

NAMA : Ny. R/ Tn.R PEKERJAAN : Swasta PENDIDIKAN : SMA Status : Menikah ALAMAT

2. RPS

● Sejak kapan mengalami keluhan? Sejak 30 menit sebelum ke UGD

● Bagaimana kronologi terjadinya keluhan? Pasien mengambil layangan putus yang tersangkut di tiang listrik.

● Apa saja faktor yang memperberat dan memperingan? -

● Luka bakar dirasakan dibagian tubuh mana? Luka bakar di kedua telapak tangan, kedua lengan, kedua tungkai, telapak kaki, dan seluruh punggung.

● Pada saat keluhan terjadi, sudah dilakukan penanganan pertama seperti penggunaan obat? Belum dilakukan, langsung ke IGD

● Apakah luka bakar terasa nyeri saat disentuh? Nyeri

● Apakah pasien disertai sesak napas, pusing, mual muntah, demam, mata menyengat, ketidaknyamanan setelah menelan? Demam (-) mual muntah TAD, kelainan wajah (-), sesak napas. Pasien pingsan saat sengatan listrik.

● Bagaimana mekanisme terjadinya trauma luka bakar?

● Bagaimana karakteristik luka bakar? Apakah ada timbul bulla? Pada area terkena luka bakar ada bengkak, berwarna hitam, tidak ada perdarahan aktif,

3. RPD

● Apakah pasien pernah mengalami keluhan serupa? Tidak

● Apakah pasien ada alergi obat dan akhir-akhir ini mengonsumsi obat?

Tidak

● Apakah pasien pernah mengalami trauma atau operasi? Tidak

● Apakah ada riwayat penyakit keturunan seperti DM dan HT? Tidak 4. RPK

● Apakah ada penyakit lain seperti DM HT Penyakit jantung? Tidak

● Apakah ada keluarga yang mengalami keluhan serupa? Tidak 5. RS

(2)

● Apakah pasien mengkonsumsi alkohol atau merokok? Tidak

Pemeriksaan fisik : Primary Survey : Airway

Breathing Circulation Disabilty Exposure

1. KU : tampak kesakitan → tampak kesakitan 2. GCS

3. TTV

● TD : 120/70 → normal

● Suhu : 36,5 → normal

● RR : 16x menit → normal

● HR : 108 x/mnt

● BB : 45 kg

4. Inspeksi Head to toe → dalam batas normal Luka daerah wajah dan leher?

Ada jelaga hitam pada hidung?

Apakah kulit kering, tdk pucat jk ditekan, kemerahan?

Inspeksi konjungtiva dan mukosa?

Rongga thoraks, apakah ada penggunaan otot bantu pernapasan? gada, dbn, pernapasan normal

Apakah nafas cepat dangkal?

Apakah ada perdarahan aktif?

Deskripsi luka? Discharge? Reguler/ireguler? Kotoran? Benda asing?

5. Ekstremitas→

Akral dan CRT?

Apakah kulit pucat?

Luka bakar di kedua telapak tangan, kedua lengan, kedua tungkai, telapak kaki, dan seluruh punggung, luka tampak kehitaman, tidak ada perdarahan aktif, ekstremitas sulit digerakkan,

penilaian luas luka bakar → 70% = kedua lengan (18%), kedua tungkai (36%), seluruh punggung (18%)

derajat kedalaman → III = luka berwarna kehitaman IIa = ada bula berwarna merah IIb = bula berwarna pucat

6. Urin → berwarna kemerahan → kemungkinan gagal ginjal akut akibat mekanisme kompensasi akibat luka bakar yang terjadi

(3)

PEMERIKSAAN PENUNJANG - Pemeriksaan darah lengkap

Hb → normal Leukosit → tinggi HCT → normal - Elektrolit

- Analisa gas darah (ABG)

- Fungsi ginjal = BUN dan kreatinin

BUN → meningkat ada gangguan fungsi ginjal atau penyakit saluran kemih dan gagal jantung

- Glukosa darah - Fungsi hati

- Protein total = albumin dan globulin

Albumin → rendah menandakan adanya presentasi pembakaran yang lebih tinggi (bisa juga diliat dari TBSA)

- Karboksihemoglobin

(4)
(5)

9

Sumber belajar :

(6)

Electrical Burns - StatPearls - NCBI Bookshelf

KEMENKES RI PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR

LEARNING OBJECTIVE (luka bakar) 1. Definisi

Luka bakar merupakan kerusakan kulit yang dapat disebabkan oleh trauma panas, dingin atau listrik

Luka bakar → morbiditas dan mortalitas tinggi, perlu penanganan segera - Biasanya luka sampai ke bagian dalam

2. Epidemiologi

- 4 - 5% luka bakar listrik

- luka bakar listrik di Amerika dapat menyebabkan kematian 1000/tahun - luka bakar listrik lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan

dan dikaitkan dengan pekerjaan

- Di RSCM sebanyak 257 kasus dan rata-rata usia 28 tahun, lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 2,7:1 - WHO → 90% luka bakar terjadi pada sosioekonomi rendah dan

berpenghasilan menengah kebawah serta dengan infrastruktur memadamkan api yang rendah

- luka bakar lebih sering wanita → 27% meninggal akibat luka bakar 3. Etiologi

- luka bakar thermal → terpapar oleh kontak apai, cairan panas - panas kering / dry heat : sinar matahari

- panas basah / moist heat : air kimia

- luka bakar kimia → kontak jaringan kulit dengan asam ataua basa kuat asam kuat → kulit menjadi kering dan kaku, coklat hingga kehitaman basa kuat → kelabu kekuningan kulit licin saat diraba

- luka bakar listrik → bisa berasal dari peralatan rumah tangga, kabel yang terbuka, sambaran petir

- listrik setempat : tegangan rendah, luka kecil dan dalam, biasanya mengganggu siklus jantung hingga aritmia

- tegangan tinggi : kerusakan jaringan luas pada tubub manusia - flash injury : percikan api dari sumber tegangan, luka superfisial dan

tidak ada aliran listrik yang mengalir langsung ke dalam tubuh pasien - luka bakar radiasi → terpapar sumber radioaktif, sinar matahari (terpapar

terlalu lama), bom 4. Faktor risiko

- usia → anak-anak (krn rasa ingin tahu tinggi) - merokok → terkena putung rokok, atau kena korek

- bekerja dengan sumber panas atau listrik serta karena pelatihan yang kurang tepat

- penyimpanan benda mudah terbakar yang tidak tepat - berada diluar saat ada petir

5. Penilaian luas luka bakar Dewasa : rule of nine

- kepala : 9%

(7)

- badan depan dan belakang: masing -masing 18%

- ekstremitas atas : masing-masing 9%

- ekstremitas bawah : masing-masing 18%

- genital : 1%

luas luka yang kecil : palm area → menggunakan telapak tangan (1%)

anak-anak :

- Kepala : 18%

- ekstremitas atas : masing-masing 9%

- badan depan belakang : masing-masing 18%

- ekstremitas bawah : masing-masing 14%

(8)

6. Klasifikasi

Berdasarkan kedalaman :

- Luka bakar superfisial derajat 1 → meliputi lapisan atas atau epidermis, kemerahan, nyeri, bengkak, tidak ada bullae

Penanganan : diberikan analgesik

- derajat 2 → meliputi lapisan kulit luar, muncul gelembung / bullae berisi cairan, terdapat … disekitar luka, kulit merah hingga putih, ciri khas : nyeri hebat

- 2A = bullae bisa ada atau tidak - 2B = bullae bisa ada atau tidak

penanganan 2A dan B : form dressing

- derajat 3 → meliputi tulang dan organ dalam, luka bakar berat, kulit gosong dan hitam, tidak ada bullae

penanganan : diberikan Silversulfadiazine , skin graft

Berdasarkan luas :

- ringan → derajat 1 dengan luas <15% atau derajat 2 luas <2%

- sedang → derajat 1 luas < 11-15% atau derajat 2 luas 5-10%

- berat → derajat 3 dengan luas >20% atau derajat 3 > 10%, luka bakar pada daerah mata, wajah telinga, luka bakar listrik

(9)

Luka bakar listrik berdasarkan tegangan :

Berdasarkan Severitas Luka Bakar Minor

· Luka bakar derajat 2 pada dewasa < 15% TBSA

· Pada anak à derajat < 10% TBSA

· Luka derajat 3 pada anak atau dewasa < 2% TBSA Luka Bakar Moderate

· Luka derajat 2 pada dewasa 15 -25 % TBSA

· Luka bakar derajat 2 pada anak 10 - 20% TBSA

(10)

· Luka bakar derajat tiga pada anak atau orang dewasa 2 - 10% TBSA Luka Bakar Mayor

· Pada dewasa luka bakar derajat dua lebih > 25% TBSA

· Pada anak-anak, luka bakar derajat dua > 20% TBSA

· Luka bakar derajat tiga > 10% pada orang dewasa atau anak

· Cedera inhalasi

· Luka bakar listrik

· Luka bakar dengan trauma tambahan yang menyertai (seperti: trauma kepala, cedera intra-abdomen, patah tulang)

· Luka bakar saat hamil

· Co-morbiditas menambah risiko signifikan terhadap luka bakar (seperti: Diabetes Mellitus, penggunaan kortikosteroid, penekanan kekebalan)

· Luka bakar pada mata, telinga, wajah, tangan, kaki, sendi besar dan alat kelamin.

7. Tanda dan gejala Gejala :

- fase akut / awal / syok → cedera inhalasi spt obstruksi saluran napas atas dan bawah, gangguan sirkulasi spt syok hipovolemik (terjadi jika luas luka bakar >20%), gangguan keseimbangan cairan elektrolit

- fase sub akut → dampak dari fase sebelumnya dan mula dari kerusakan jaringan, dapat terjadi SIRS, multiple organ dysfunction system

- fase lanjut → berlangsung setelah ….,kontraktur, parut hipertrofik, deformitas tanda dan gejala luka bakar listrik : kejang, fibrilasi ventrikel, henti nafas karena kerusakan SSP, kerusakan otak dan SSTB, defisit neurologis

8. Tatalaksana awal dan lanjutan tatalaksana berdasarkan derajat :

- derajat 1 : atasi nyeri, pemberian analgetik seperti morfin, … dosis morfin i.v = 0,05 - 0,1 mg/kgBB

dosis anak-anak pct cairan drip setiap 6 jam dgn dosis 10 - 15 mg/kgBB - derajat 2 : bila ditemukan bullae kecil bisa sembuh spontan, kalau bullae

besar bisa di insisi kemudian ditutup, imobilisasi tubuh yg terkena, bisa sembuh selama 3 minggu

- derajat 3 : stabilisasi ABCDE, airway → nilai jalan nafas, breathing → jaga nafas dan ventilasi, circulation → kontrol perdarahan pemberian cairan, bisa rujuk ke burn centre hingga penanganan lebih lanjut spt skin graft

mempertahankan jalan nafas dengan intubasi, jika ada trauma tumpul perlu dicari trauma line

setelah primary survey lanjut secondary survey → AMPLE

(11)

tatalaksana lanjutan :

- resusitasi cairan = agar tidak terjadi iskemi jaringan, minimalisisr cairan bebas yang tidak dibutuhkan, mengurangi respon inflamasi dan hipermetabolik, bisa menggunakan cairan kristaloid atau koloid

menghitung kebutuhan cairan : 1. EVANS →

cairan yang direkomendasikan : kristaloid RL pada 24 jam pertama 24 jam setelahnya koloid

pemberian cairan pada hari kedua itu diberikan setengah dari cairan hari pertama

algoritma

penangan pasien luka bakar akibat listrik :

(12)
(13)

- monitor urin output → . Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai 1.5mL/kgBB/jam.

9. Kriteria rujukan pasien luka bakar

Pasien luas luka bakar luas dan dalam perlu dirujuk

sebelum rujuk perlu assessment dan stabilisasi → perlu dicatat tatalaksana awal → primary dan secondary survey

protokol rujukan disesuaikan dengan masing-masing rumah sakit

Pasien dengan luka bakar superficial dermal : - 5% TBSA pada anak-anak < 2 tahun

- 10% TBSA pada anak-anak usia 3-10 tahun - 15% TBSA pada anak-anak usia 10-15 tahun - 20% TBSA pada orang dewasa

(14)

- 10% TBSA pada usia > 65 tahun

10. Komplikasi

- bekas luka (akibat jaringan parut)

- hipotermi = terjadi ketika suhu tubuh sangat rendah akibat luka bakar - deformitas struktur spt kontraktur shg anatomi pasien tidak normal - parut hipertrofik

- keloid muncul lambat bisa beberapa bulan - tahun pasca trauma

Komplikasi dari cedera listrik serupa dengan luka bakar termal lainnya, seperti infeksi (yang dapat berkembang menjadi sepsis), sindrom kompartemen, dan rhabdomyolysis (karena kerusakan otot yang luas akibat luka bakar internal). Selain itu, seseorang mungkin memiliki cedera terkait karena terlempar dari sumber listrik atau jatuh dari ketinggian (atap, truk ember, tangga) karena sengatan listrik, dan cedera ini (patah tulang panjang, patah tulang belakang, laserasi, pneumotoraks, dll. .) harus dinilai dan diperlakukan dengan tepat.

Komplikasi jantung dapat terjadi. Seseorang dapat mengalami aritmia, bahkan mungkin aritmia yang fatal, pada saat cedera. Siapa pun yang mengalami aritmia atau nyeri dada atau gejala khas terkait jantung lainnya juga berisiko mengalami aritmia dalam 24 hingga 48 jam setelah cedera. Oleh karena itu, pasien-pasien ini harus terus dipantau jantungnya setiap saat. Setiap cedera tegangan tinggi harus memiliki

pemantauan jantung terus menerus selama minimal 8 jam

pada ibu hamil → kehamilan prematur dan kematian janin

11. Prognosis

- tergantung luas luka bakar serta penanganan awal dan lanjut - diperngaruhi usia

- penyulit yg mempengaruhi → gagal ginjal akut, SIRS, jaringan parut, kontraktur

- bervariasi tergantung arah arus yang mengalir pada tubuh - durasi paparan

- tegangan dan arus sumber listrik - hambatan jaringan yang dilalui arus

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Usia, Lama rawatan, Luas luka bakar, Penyebab (etiologi), Trauma inhalasi, Albumin dan Sepsis merupakan faktor-faktor resiko yang mempengaruhi mortalitas pada

Dari kasus luka bakar pada derajat II yang dimana penyebabnya adalah tersiram air panas dan bahan kimia (asam dan basa) berpotensi tinggi untuk mengalami