• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wound Care, Luka Bakar

N/A
N/A
meilanda simangunsong

Academic year: 2024

Membagikan "Wound Care, Luka Bakar "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LUKA BAKAR

(2)

Agenda

Definisi

Managemen Luka Bakar

Scar Management

(3)

DEFINISI

BURNS (WHO)

An injury to the skin or other organic tissue primarily caused by heat or due to radiation, radioactivity, electricity, friction or contact with chemicals.

SEVERE BURNS (ESMB 2016) BSA > 20% (dewasa)

BSA > 10% (anak)

(4)
(5)

RESPONS LOKAL TERHADAP LUKA BAKAR

ZONA KOAGULASI  area primer yang mengalami perlukaan dan kerusakan maksimum. Area ini diperkirakan kehilangan jaringan yang ireversibel dikarenakan eksposur/paparan panas api,

listrik dan/atau bahan kimia.

(6)

Respons Umum Luka Bakar

ABNORMAL CAPILLARY EXCHANGE

1. VASODILATASI  respons mayor vaskular terhadap inflamasi dan menyebabkan:

Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler Seluruh kapiler terbuka

Merenggangkan dinding kapiler  peningkatan area permukaan membrane kapiler dan membuka area antar sel endotel Darah tertumpuk pada vena kecil

2. PENINGKATAN PERMEABILITAS MEMBRAN KAPILER

Yang paling terpengaruh adalah transport dari molekul besar, seperti albumin yang keluar dari intravascular  interstisial

 edema

3. KERUSAKAN JARINGAN  kerusakan struktur dasar interseluler

Peningkatan tekanan osmotic koloid dari ruang interstisial. Molekul panjang mengalami uncoiling  ekspansi dari ruang

 penurunan tekanan hidrostatik

(7)

Respons Sistemik Luka Bakar

(8)

Respons Sistemik Luka Bakar

Bila total BSA >30% makan respons inflamasi sistemik akan tampak.

Organ ginjal dan hati suseptibel mengalami disfungsi dikarenakan adanya kehilangan protein dan cairan yang sangat cepat serta adanya penurunan volume darah.

Pada luka bakar mayor, keseimbangan cairan tubuh pasien harus di manage dengan ekstra hati-hati.

Resusitasi cairan yang tepat dan segera  untuk mengatasi kehilangan cairan akibat luka bakar akan sangat menentukan tingkat keparahan disfungsi sistemik.

Demikian pula bila resusitasi tidak dilakukan dengan tepat maka dapat menimbulkan gangguan fungsi kardiorespirasi dan dapat berkontribusi pada sindrom kompartemen pada alat gerak dan rongga abdomen.

Response inflamasi luas juga muncul akibat luka bakar seperti dilepasnya katekolamin, mediator vasoaktif, dan marker inflamasi  yang memicu terjadinya SIRS dan berakhir pada multi organ dysfunction syndrome (MODS)

(9)

Assessment Luka Bakar

KETAHUI MEKANISME KEJADIAN LUKA BAKAR  tanyakan jenis sumber luka bakar (api, elektrik, kimia), derajat keparahan (panas suhu, voltage listrik, berapa lama berkontak, adakah ledakan), serta adanya kemungkinan trauma inhalasi

PERTOLONGAN PERTAMA  tanyakan kapan dimulai, bahan yang digunakan saat memberikan pertolongan pertama, durasi, apakah pakaian dan perhiasan korban dilepaskan, serta metode dekontaminasi

PRIMARY SURVEY:

Airway: tanda trauma inhalasi  suara parau, stridor, sputum hitam, respiratory distress, nasal hair yang terbakar, wajah yang bengkak

Breathing: dada apakah ada luka bakar, tension pneumotoraks?

Sirkulasi: tanda syok

(10)

Assessment Luka Bakar

Palmar method

Palmar surface = 1% TBSA

Baik untuk menilai luka bakar pada beberapa lokasi terpisah

(11)

Assessment Luka Bakar

Wallace Rule of Nine

Adalah baik untuk kembali menghitung area yang tidak terdampak dan apakah totalnya ditambah area luka bakar

totalnya 100%

(12)
(13)

Assessment Derajat Luka Bakar

Derajat luka bakar 1/2/3

Derajat 1: merah, kering, superfisial Derajat 2: lembab, pink, bulla

Derajat 3: coklat, hitam, dalam, kering

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

SCAR MANAGEMENT

SCAR PREVENTION

1. Early excision and early skin grafting 2. Prevent infection

SCAR MANAGEMENT 1. Massage

2. Pressure garment 3. Silicone gel

4. Combination of steroid injection, pressure, dan surgical management (scar excision, z-plasty/grafting/flap)

(36)

CONTRACTURE MANAGEMENT

(37)
(38)

Referensi

Gauglits

, G. G. & Williams, F. N.(2017). Overview of the management of the severely burned patient.

Rowan, M. P., Cancio, L. C. Elster, E. A., et.all

(2015). Burn wound healing and treatment review and advancements. Critical care (19 (1), 1-12.

https://www.rch.org.au/trauma-service/manual/Burns/

https://www.mysurgerywebsite.co.uk/website/SWUK001/files/SWBCN011-Guideline_Initia l%20Assessment%20and%20Management%20Burn%20Injury%20v2.pdf

https://jag.journalagent.com/travma/pdfs/UTD-88261-REVIEW-YASTI.pdf

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Dari kasus luka bakar pada derajat II yang dimana penyebabnya adalah tersiram air panas dan bahan kimia (asam dan basa) berpotensi tinggi untuk mengalami

Oleh karena itu, sebagai dokter umum harus dapat menguasai cara menilai derajat dan luas luka bakar, serta memberikan terapi pendahuluan untuk menstabilkan kondisi pasien

• Luka bakar adalah bentuk cedera pada kulit akibat trauma oleh panas , listrik, zat kimia atau zat radioaktif.. • Luka bakar disebabkan oleh pemindahan energi dari sumber panas

Simpulan : Penggunaan madu sebagai primary dressing untuk luka bakar derajat dua dangkal tidak berbeda bermakna secara statistik dalam proses epitelisasi luka bakar derajat dua

*uka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk+bentuk luka *uka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk+bentuk luka lainnya karena luka tersebut

Simpulan : Penggunaan madu sebagai primary dressing untuk luka bakar derajat dua dangkal tidak berbeda bermakna secara statistik dalam proses epitelisasi luka bakar derajat dua

Etiologi - luka bakar thermal → terpapar oleh kontak apai, cairan panas - panas kering / dry heat : sinar matahari - panas basah / moist heat : air kimia - luka bakar kimia → kontak

Dokumen ini menjelaskan tentang luka bakar, termasuk definisi, sumber, dan