PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kegiatan pemasaran tersebut memerlukan suatu konsep dasar pemasaran yang sesuai dengan kepentingan pemasar serta kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tercapainya tujuan perusahaan ini merupakan perkiraan tingkat penjualan yang dapat diharapkan berdasarkan rencana pemasaran.
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemutakhiran peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Definisi Istilah
Secara keilmuan diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemikiran dan menjadi bahan rujukan serta pedoman bagi masyarakat dalam bidang perekonomian khususnya mengenai masalah penjualan agar dapat mematuhi penilaian hukum yang diatur di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, diharapkan dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh studi apabila diperlukan, dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.
Sistematika Pembahasan
Bagian ini menguraikan gambaran umum mengenai objek penelitian dan juga data atau hasil yang diperoleh dengan metode yang digunakan. Dan juga memuat gagasan-gagasan peneliti serta interpretasi dan penjelasan atas temuan-temuan yang terungkap di lapangan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
13 Widia Resti Ayu, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Pada Toko Bag Corner Ponorogo”, (Disertasi, IAIN Ponorogo, 2020), 77. 15 Gusnanto, “Revisi Hukum Islam Tentang Jual Beli Benda Suci (Jimat) (Studi Kasus) di Desa Tumpuk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan), (Disertasi, IAIN Ponorogo, 2020), 76.
Kajian Teori
Oleh karena itu, untuk menjual produknya di pasaran, penciptaan produk harus memperhatikan tingkat kualitas yang memenuhi permintaan konsumen. Harga ini dipatok dengan harga yang murah, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan juga berharap pelanggan atau pesaing beralih terhadap produk yang ditawarkan. D. Untuk menarik minat dan perhatian calon pelanggan baru, diharapkan mereka mencoba membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan sehingga mereka sudah paham tentang keberadaan produk tersebut.
Membangun citra perusahaan dalam jangka panjang, baik produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan. h) Personal Selling Merupakan kampanye yang dilakukan melalui individu karyawan perusahaan untuk melayani dan mempengaruhi calon konsumen. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat volume penjualan produk seperti barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, terlepas dari apakah produk yang dijual atau dipasarkan tersebut dapat menarik minat konsumen untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan pokoknya. Modal sosial adalah seperangkat nilai atau norma informal yang dimiliki bersama oleh anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjadinya kerjasama di antara mereka.
Norma yang dapat menciptakan modal sosial adalah norma yang mengandung nilai-nilai seperti berkata jujur, memenuhi kewajiban, dan menaati prinsip timbal balik. Para pedagang keris sendiri menerapkan nilai-nilai saling menghormati, kejujuran terhadap harga dan kualitas barang. Kepercayaan merupakan produk sampingan penting dari norma-norma kerja sama sosial yang membentuk modal sosial.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Menghubungkan modal sosial didasarkan pada kekeluargaan atau ikatan kuat lainnya, dan menjembatani modal sosial adalah hal yang menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda; Perhatian juga diberikan pada gagasan menghubungkan modal sosial, yang mengacu pada ikatan antara orang-orang dengan jenis jaringan berbeda yang menyediakan akses ke jenis sumber daya yang sangat berbeda. Modal sosial sebagai seperangkat nilai atau norma informal yang dimiliki bersama oleh anggota suatu kelompok dan memungkinkan terjadinya kerjasama antar mereka dibagi menjadi 3 yaitu modal ekonomi, modal budaya, dan modal sosial. Modal sosial juga dapat terdiri dari kelompok-kelompok yang mewariskan keistimewaan posisi sosial-ekonomi mereka melalui orang-orang yang diberdayakan; mereka memobilisasi modal seluruh kelompok, seperti anggota keluarga berkuasa, siswa senior di sekolah elit, anggota.
Unsur modal sosial (norma, kepercayaan dan jaringan sosial) Nilai dan norma yang ada di pasar Jembatan Dua adalah kesantunan, keterhubungan, kejujuran. Modal sosial juga dapat berupa kelompok yang mentransfer hak istimewa atas posisi sosio-ekonomi mereka melalui orang-orang yang diberdayakan, memobilisasi modal seluruh kelompok, seperti anggota keluarga yang berkuasa, siswa senior di sekolah elit, anggota kelompok terpilih, atau kelompok tertentu. kaum bangsawan. Norma yang dapat menciptakan modal sosial adalah norma yang mengandung nilai-nilai seperti berkata jujur, menunaikan kewajiban, dan taat.
Keterkaitan modal sosial dengan keberlangsungan usaha pengusaha keris di Jember dapat kita lihat pada pemaparan link analysis berikut ini. Modal sosial juga berpengaruh terhadap peningkatan penjualan karena banyaknya barang yang terjual, rata-rata pembelinya adalah orang-orang yang tergabung dalam komunitas tertentu yang identik dengan benda-benda mistis atau klasik.
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut 26 Dalam penelitian ini peneliti merasa perlu menggunakan metode observasi sebagai partisipasi pasif dimana peneliti datang ke tempat yang diamati tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan. . Dalam observasi ini peneliti mencoba mengamati kondisi keluarga dan lingkungan tempat tinggal subjek, diharapkan dengan teknik observasi peneliti dapat menghasilkan data yang berkaitan dengan pola kehidupan rumah tangga subjek. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna mengenai suatu topik tertentu.27.
Peneliti menggunakan jenis wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang lebih terbuka dimana pihak yang diwawancara dimintai pendapat dan gagasannya terkait pemenuhan eksistensi keluarga pertapa Alas Purwo Banyuwangi dan implikasinya terhadap keharmonisan keluarga. Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh berupa wawancara terdokumentasi dengan subjek penelitian yaitu penjual keris antik di Jember.
Analisis Data
Keabsahan Data
Berdirinya toko Keris antik Jembatan Pensiun diawali oleh Bapak. Susanto memutuskan untuk mendesain ulang pekerjaan lamanya pada tahun 2001 dan memberanikan diri untuk mulai membuka usaha. Yang dimaksud dengan modal sosial adalah jaringan, nilai-nilai dan kepercayaan yang timbul antar anggota suatu perkumpulan, yang memudahkan koordinasi dan kerjasama untuk saling menguntungkan. Kepercayaan merupakan salah satu elemen modal sosial, dimana kepercayaan itu sendiri adalah “kepercayaan terhadap keandalan seseorang atau sistem, terkait dengan berbagai hasil atau peristiwa dimana keyakinan tersebut mengungkapkan keyakinan.”
Untuk meningkatkan penjualannya, para penjual keri kuno ini mempromosikan produknya dengan memasang gambar keri dalam bentuk dan tampilan yang menarik dengan menambahkan ornamen pendukung sehingga dapat memberikan kesan menarik bagi orang yang melihatnya. Dalam konteks penjualan keris juga digunakan modal sosial (kepercayaan), karena dalam suatu transaksi keris-keris ada beberapa spesifikasi yang diungkapkan secara terbuka kepada pembeli, karena jika salah satu pelaku transaksi tidak saling percaya, transaksi tidak akan berhasil, jika misalnya pembeli tidak percaya dengan spesifikasi yang ditawarkan penjual, bahwa keris tersebut mempunyai khasiat gaib dan nilai barangnya sangat langka, maka jika pembeli tidak percaya, secara tidak langsung akan menyebabkan terhentinya transaksi dan normalisasi keandalan modal sosial ini. Melihat pembahasan mengenai modal sosial dan keberlanjutan usaha yang dikemukakan di atas, maka sesuai dengan paradigma yang digunakan penulis dalam tulisan ini yaitu paradigma definisi sosial, maka paradigma dalam definisi sosial ini tercermin pada tindakan yang dilakukan oleh para pengusaha keris dalam konteks tersebut. keberlanjutan modal sosial dan bisnis di mana langkah-langkah ini dilakukan.
Hubungan modal sosial dengan keberlanjutan usaha, pada kalangan pengusaha keris di Jember, partisipasi dalam jaringan cenderung terdapat pada kegiatan informal seperti rukun tetangga, pengajian, perkumpulan keris dan kegiatan formal seperti organisasi keagamaan, organisasi bisnis dan organisasi lainnya. pecinta warisan kuno. Pada akhir tahun lalu, strategi menjual keris kuno ini adalah dengan menggunakan beberapa online marketplace, karena setelah Indonesia dilanda pandemi, banyak masyarakat yang memilih membeli barang secara online, dan hingga saat ini masyarakat kita masih banyak yang membeli keris tua tersebut. terjebak dalam layanan online ini. Sehingga toko keris tua di Jember juga lebih bergantung pada upload gambar barangnya ke toko online.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisis Data
Awalnya pembeli mencari informasi mengenai keris yang akan dibelinya, mulai dari nama, jenis keris hingga menanyakan apakah keris tersebut merupakan keris berlapis emas atau keris Kamardikan. Sebaliknya, menurut penjual di sana, tidak ada perbedaan fisik antara keris lapis emas dengan keris Kamardikan. Oleh karena itu, dimungkinkan juga untuk membuat keris yang bentuknya sama persis dengan keris yang disepuh.
Hanya nilai seni yang terkandung pada keris Kamardikan saja yang berbeda dengan keris bersepuh emas. Perbedaan harga antara keris berlapis emas dan keris Kamardikan tidak memiliki kriteria khusus dalam menentukan harganya. Dan perbedaan antara keris berlapis emas dan keris berbilik seringkali juga terletak pada perbedaan harga dari keris itu sendiri.
Pembahasan Temuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, mereka mengetahui perusahaan penjualan keris ini dari mulut ke mulut atau karena mengetahui pemilik perusahaan tersebut. Di Pasar Tanjung tepatnya di toko penjual keris yang dijadikan tempat penelitian, mereka memanfaatkan pasar online untuk menjual kerisnya agar laris manis di pasaran, sebagai promosi tambahan untuk meningkatkan daya jualnya. , karena kini banyak orang yang beralih ke toko online karena lebih mudah dan terjangkau, baik dari segi harga maupun pelayanannya lebih banyak. Keyakinan yang dimiliki para pengusaha Keris cenderung mewarnai sikap dan perilaku ekonomi para pengusaha dalam bidang kelangsungan pemasaran, kelangsungan produksi, dan keberlangsungan sumber daya manusia.
Rendy Septi Sanjaya, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Omset Penjualan Unit Usaha Aqiqah di LAZ Nurul Hayat Medan.”. Rizki Yudha Taufik, “Peranan Promosi Syariah dan Pemasaran Syariah Dalam Meningkatkan Penjualan di Toko Zaidan Blitar”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Tulungagung, 2018. Widia Resti Ayu, “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Toko Pojok Tas Ponorogo”, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2020.
PENUTUP
Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan produk dipengaruhi oleh harga produk, kualitas produk dan produk itu sendiri. Karena apapun yang kita promosikan, jika promosi tidak memasukkan unsur-unsur tersebut maka tidak akan ada peningkatan yang signifikan. dijual.
Saran
Strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan penjualan produk (studi kasus pada Toko Batik Benang Raja Semarang). Skripsi, Universitas Semarang, 2020. Gusnanto, “Review Hukum Islam Terhadap Jual Beli Benda Suci (Jimat)”, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2020. Imron Mubasir, “Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli dan penjualan Keris di kampung Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya", Makalah, 2019.
Puput Aprilia Andarias, "Goods Marketing Strategy at the Handayani Shop, Balandai Village, Bara District", Thesis, Palopo State Islamic Institute, 2019. Thesis, Sunan Ampel State Islamic University, 2019. Bron: Interview met de heer Badrus als verkoper en verkoper van een andere winkel op Jl Sultan Agung nr. 11, Tembaan, Kepaihan Kaliwates District.