Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik jual beli salam dalam perdagangan ikan asin perspektif ekonomi Islam di Desa Mrgasri Kec. Dalam hal ini, praktik yang terjadi dalam perdagangan ikan asin adat di desa Margasari tidak sepenuhnya sejalan dengan konsep jual beli salam dalam ekonomi Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimana praktik jual beli salam dalam perdagangan ikan asin perspektif ekonomi Islam di Desa Margasari Kec.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik sapaan atau pesanan jual beli ikan asin di Desa Margasari Kec.
PENDAHULUAN
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
- Penelitian Relevan
Sistematika penulisan ini akan terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa bagian dengan penulisan sebagai berikut :.
LANDASAN TEORI
Pengertian Jual Beli
Dalam istilah fikih, jual beli disebut al-bai' yang berarti menjual, mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Secara terminologi, jual beli adalah pertukaran harta dengan harta, biasanya berupa barang dengan uang, yang berdasarkan kesepakatan dengan suatu perjanjian tertentu untuk tujuan memiliki barang tersebut. Menurut pengertian syariah, yang dimaksud dengan jual beli adalah pertukaran harta atas dasar kesepakatan bersama.
Atau pengalihan harta dengan pertukaran yang dapat dibenarkan (yaitu dalam bentuk alat tukar yang sah) 3 Berdasarkan pengertian di atas, jual beli adalah transaksi antara dua pihak yang bertukar barang atas dasar suka sama suka sesuai dengan ketentuan. hukum Islam.
Dasar Hukum Jual Beli
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, kerana jual beli adalah jual beli, ada barang yang boleh meningkat harganya di kemudian hari. Dalam jual beli ada perkara yang mengharuskan halal manakala dalam riba ada mafsadat yang mengharuskan haram. Justeru, manusia digalakkan untuk berjual beli dengan cara yang betul dan mengikut syariat Islam iaitu dengan menjauhi riba dan amalan lain yang boleh memudaratkan diri dan orang lain.
Berdasarkan argumentasi di atas, telah dijelaskan pentingnya keadilan dalam kegiatan jual beli yang merupakan poin penting yang harus diperhatikan oleh penjual dan pembeli.
Rukun Jual Beli
Syarat Jual Beli
Macam-macam Jual Beli
Menurut adat para pedagang, jual beli salam adalah jual beli sesuai pesanan yaitu jual beli terlebih dahulu baru kemudian barang diantar.
Jual Beli Salam
- Pengertian Jual Beli Salam
- Dasar Hukum Jual Beli Salam
- Rukun dan Syarat Jual Beli Salam
- Ketentuan dalam Jual Beli Salam
Bai'salam adalah akad jual beli yang diperbolehkan, hal ini didasarkan pada dalil-dalil dalam Al Quran, hadits atau ijma'. Berdasarkan Fatwa DSN MUI dalam jual beli salam, pembayaran harus jelas saat jual beli salam, syarat pembayaran, waktu akad, kejelasan barang dan ketepatan waktu pengiriman. KHES Pasal 103 ayat 1-3 menyatakan syarat-syarat salam sebagai berikut: “(1) Jual beli salam dapat dilakukan asalkan jelas jumlah dan mutu barangnya.
Kebolehan salam sebagai bentuk jual beli merupakan pengecualian dari jual beli secara umum yang melarangnya.
Sistem Ekonomi Islam
- Pengertian Ekonomi Islam
Konstruksi ekonomi Islam didasarkan pada lima nilai universal, yaitu: Tauhid (Iman), Adl (Kebenaran), Nubuwwah (Nabi), Khalifah (Kepemimpinan) dan Ma'ad (Hasil). Artinya segala sesuatu di alam semesta ini dirancang dan diciptakan oleh Allah SWT, termasuk manusia. Karena semua aktivitas manusia yang berhubungan dengan alam (sumber daya) dan manusia (mu'amalah) berhubungan dengan Allah, termasuk aktivitas ekonomi dan bisnis.
Dalam kegiatan ekonomi, orang harus jujur, amanah, bijaksana dan bertanggung jawab.40 Yusuf Al-Qardawi mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang membangun ekonomi Islam adalah sebagai berikut: 41. Ekonomi Islam memiliki keyakinan bahwa harta itu benar-benar milik Allah, sedangkan manusia hanya memiliki iman atau pinjaman dari-Nya, Allah SWT. Ekonomi Islam memerintahkan manusia untuk kreatif dan bekerja dengan baik, Islam mengajak kita untuk berusaha dan bekerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan ekonomi manusia harus didasarkan pada prinsip ekonomi Islam.
Jenis dan Sifat Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
Hal ini terbukti dari data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu berupa pernyataan responden baik secara lisan maupun tertulis mengenai praktek jual beli salam di toko ikan asin di Desa Margasari Kec.
Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Skunder
Dalam penelitian ini sumber data primer adalah masyarakat desa Margasari yang terlibat langsung dalam akad jual beli. Diantara kriteria dalam penelitian ini adalah: produsen dan konsumen ikan asin yang melakukan jual beli sesuai pesanan di Desa Margasari Kec. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dari bahan pustaka. artikel, media elektronik dan buku-buku yang membahas masalah yang berkaitan dengan jual beli salam.7.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah untuk memperoleh data. Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berhadapan langsung dengan narasumber 9 Wawancara yang digunakan adalah wawancara terarah. Wawancara terbimbing merupakan wawancara yang sedikit lebih formal dan sistematik 10 Dilakukan secara bebas, namun kebebasan ini tidak terlepas dari subjek yang akan ditanyakan kepada responden dan dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara. 11 Intinya dengan kebebasan maka sikap, pendapat, perasaan dan keyakinan responden dapat digali lebih dalam dan diorientasikan untuk mempertahankan kontrol atas jalannya wawancara sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan investigasi adalah Bapak Puji, Bapak Jasiman dan Ibu Ramiyati, Ibu Erna, Ibu Karlina, Ibu Kholifah dan Ibu Sugiati selaku produsen ikan asin di desa Margasari, serta Bapak Anam dan Ibu Istiqomah adalah konsumen ikan asin. Wawancara yang dilakukan tentang “bagaimana praktik jual beli pesanan di toko ikan asin desa Margasari”. Dokumentasi adalah pencarian data yang tersedia dalam bentuk catatan harian, laporan, dll. 12 Dokumentasi yang digunakan peneliti adalah cara untuk memperoleh data yang diperlukan dalam bentuk catatan, buku, surat kabar, laporan, dll yang terkait dengan praktik salam jual beli atau pesanan jual beli.
Adapun dokumentasi dalam penelitian ini adalah segala hal yang berkaitan dengan jual beli salam. Seperti nota jual beli (jika transaksi jual beli dilakukan secara tertulis) dan profil desa Margasari Kec.
Teknik Penjamin Keabsahan Data
6 Hasil wawancara dengan Sdri. Puji sebagai penghasil ikan asin di Desa Margasari pada tanggal 2 Desember 2017. 7 Hasil wawancara dengan Ny. Karlina sebagai penghasil ikan asin di Desa Margasari pada tanggal 10 Desember 2017.
11 Hasil wawancara dengan Ibu Kholifah selaku produsen ikan asin di desa Margasari pada tanggal 2 Desember 2017. 17 Hasil wawancara dengan Ibu Sugiati dan Ibu Erna selaku produsen ikan asin di desa Margasari pada tanggal 2 Desember 2017. 18 Hasil hasil wawancara dengan Bpk. Puji sebagai penghasil ikan Asin di desa Margasari pada tanggal 2 Desember 2017.
19 Hasil wawancara dengan Sdri. Jasimans selaku produsen ikan asin di desa Margasari pada tanggal 10 Desember 2017. Diskusi praktik jual beli salami di toko ikan asin di pasar Kuala desa Margasari, Kec. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan beberapa narasumber produsen ikan asin di Desa Margasari Kec.
Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa dalam praktik pemesanan jual beli ikan asin di Desa Margasari Kec. Dalam hal ini praktik yang terjadi dalam jual beli ikan asin pesanan di Desa Margasari tidak sesuai dengan konsep jual beli salam dalam ekonomi Islam. Berdasarkan hasil penelitian mengenai praktek jual beli salam pada perdagangan ikan asin di Desa Margasari dengan mewawancarai beberapa produsen ikan asin sebagai narasumber.
Dalam melakukan jual beli pesanan ikan asin terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan akad dan syarat jual beli salam.
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Praktik Jual Beli Salam pada Perdagangan Ikan Asin di
5 Hasil wawancara dengan Ibu Ramiayati dan Ibu Erna selaku produsen ikan asin di Desa Margasari, Selasa 10 Desember 2017. 8 Hasil wawancara dengan Ibu Ramiayati, Ibu Erna, Pak Puji dan Ibu Karlina selaku produsen ikan asin di Desa Margasari pada tanggal 10 Desember 2017. Berdasarkan hasil wawancara dengan ikan asin, konsumen menyatakan bahwa pembelian ikan asin dari produsen dilakukan berdasarkan pesanan.
12 Hasil wawancara dengan Ibu Karlina dan Ibu Ramiyati selaku pengrajin ikan asin di Desa Margasari, Selasa 10 Desember 2017. Seperti yang dipaparkan oleh Ny. Istiqomah, konsumen ikan asin, yang memesan ke salah satu produsen ikan asin di Desa Margasari. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti, dengan mewawancarai produsen dan konsumen ikan asin di Desa Margasari Kec.
Menurut praktek jual beli pesanan beberapa produsen ikan asin di Desa Margasari, jual beli pesanan ikan asin dilakukan secara langsung antara produsen dan konsumen ikan asin. Pesanan jual beli dibuat antara konsumen dan produsen ikan asin menggunakan perjanjian lisan dan saling percaya. Labuhan Maringgai, menunjukkan bahwa produsen ikan asin mempraktekkan praktek jual beli pesanan atau jual beli salami, meskipun belum sempurna.
Praktek eksekusi order jual beli Di toko ikan asin Desa Margasari, penyidik menemukan beberapa hal dalam eksekusi yang menyimpang dari akad dan ketentuan order jual beli itu sendiri. Apakah ada syarat bagi pembeli yang ingin membeli dan menjual pesanan ikan asin.
Analisis Pratik Jual Beli Salam pada Perdagangan Ikan Asin
PENUTUP
Saran
Produsen harus berhati-hati sebelum mengirimkan barang yang telah dipesan, karena jika ada ketidaksesuaian yang dikirimkan dengan spesifikasi barang yang telah disepakati, itu menjadi tanggung jawab produsen. Sedangkan dalam jual beli sapaan harus dilakukan secara tertulis yaitu pembuatan perjanjian tertulis di atas nota atau kuitansi dan adanya saksi-saksi, sehingga apabila terjadi kontradiksi dalam jual beli pesanan ini, sebaiknya biaya yang harus dikeluarkan. dibebankan secara tanggung renteng antara produsen dan konsumen pada saat pengembalian barang yang tidak sesuai pesanan. Ahmad Roziq, et.al., model pembiayaan salam bagi petani singkong dan usaha kecil berbahan dasar singkong di Kabupaten Jember, dalam Jurnal Akuntansi (Jember: Jurnal Akuntansi dan Penerbit Universitas Jember) Vol.12, No.2 /Desember 2014.
Sofyan Effendi, Tukiman, Survey Research Methods, (Jakarta: LP3ES, 1995) Muhammad, Alim, Ethics and Protection in Islamic Economics, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004). Nasrun Haroen, fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007) Cet.2 Qusthoniah, "Critical Analysis of Salam Contracts in Sharia Banking" in the Journal. Rahmani Timorita Yulianti, Patroon van die MUI Nasionale Sharia-raad se Fatwa-konsultasie oor Sharia-bankprodukte, in die Journal of Islamic Economics (Yogyakarta: La_Riba Journal of Islamic Economics en die uitgewer van die Islamic University of Indonesia) Vol.1, No.1/ Julie 2007.
Shobiri, "Jual Beli dalam Perspektif Islam" dalam Jurnal Islam Bisnis dan Manajemen (Kudus: STAIN KUDUS) Vol.3, no. 2/Desember 2015 Siti Mujiatun, “Jual Beli dalam Perspektif Islam: Salam dan Istisna” dalam Jurnal Riset dan Bisnis Akuntansi (Medan: Penerbit Fakultas Ekonomi dan Universitas Muhammadiyah) Vol.13, No.2/ September 2013. Pilar dan syarat jual beli 3. Rukun dan syarat jual beli salam 4. Dasar hukum jual beli salam 3. Rukun dan syarat jual beli salam 4 Ketentuan dalam jual beli salam C. Prinsip-prinsip Islam ekonomi BAB III METODOLOGI PENELITIAN.
