• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan hasil belajar pada mata pelajaran akhlak santri kelas ibtida` tsalits di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum. Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada kelas akhlak ibtida` tsalit ‎Riyadlatul Ulum School Internation Islam.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar akhlak santri kelas ibtida` tsalits di Pesantren Riyadlatul Ulum Desa Bumi Harjo Batanghari Kecamatan, Kabupaten Lampung Timur, tahun pelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dengan dukungan data di lapangan terkait hasil belajar mata pelajaran akhlak dan akhlak bagi santri dan ustadz Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Desa Bumi Harjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Penelitian Relevan

Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan pemikiran di atas, maka hasil belajar mata pelajaran Moralitas adalah perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pelajaran yang dapat diamati dan diukur berupa perubahan, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar merupakan indikasi dari perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar mengajar.

Jenis-jenis Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu, diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu. Kognitif mengacu pada kecerdasan intelektual, yang berasal dari kemampuan untuk mengingat, memahami, menganalisis dan mengevaluasi informasi. B). Ketekunan dan ketelitian (Karakterisasi dengan kompleks nilai) 14 Jika kita memahami kutipan di atas, ranah afektif adalah hasil belajar yang menggambarkan adopsi sikap dan keyakinan tentang materi yang diajarkan.

Indikator Ketercapaian Hasil Belajar Akhlak

تلاح

زاتمم ادج ديج

ديج لوبقم

  • Kecerdasan Emosional
    • Pengertian Kecerdasan Emosional
    • Unsur-unsur Kecerdasan Emosional
    • Indikator Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan bersikap rasional dengan kondisi yang tepat.” 19 Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber daya manusia. energi dan pengaruh Kecerdasan emosional berhubungan dengan psiko -gejala fisiologis yang berpengaruh pada persepsi, sikap dan perilaku, dan dimanifestasikan dalam bentuk ekspresi tertentu.

باَرُّتل ٱ

Fungsi Kecerdasan Emosional

Mereka kalah dari orang dengan IQ rata-rata, tetapi memiliki EQ yang tinggi. Kontribusi IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang hanya sekitar 20-30%, selebihnya ditentukan oleh EQ yang tinggi.

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Untuk memahami pendapat di atas, terdapat beberapa fungsi kecerdasan emosional, seperti membangkitkan respons otomatis dalam persiapan menghadapi krisis, menyesuaikan respons terhadap kondisi khusus, dan memotivasi tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan. Ketepatan dalam menyampaikan ide juga berasal dari kemampuan mengendalikan emosi dan memahami perasaan orang lain. Sistem limbik terletak jauh di belahan otak dan terutama bertanggung jawab untuk mengatur emosi dan impuls.

Berdasarkan pernyataan di atas, kecerdasan emosi dipengaruhi oleh faktor psikologis, faktor latihan emosi, dan faktor pendidikan. Faktor pendidikan disebut sebagai faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional, dengan pemahaman tentang nilai-nilai yang memandu perilaku dan emosi. Pengalaman keagamaan yang terbentuk di lingkungan pendidikan juga membantu siswa untuk dapat mengenali perasaannya sendiri, mampu mengendalikan perasaannya sesuai dengan situasi dan kondisi saat berinteraksi sosial dengan orang lain.

Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Akhlak Pengetahuan akan emosi sangat membantu pengembangan intelektual,

Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Hasil Belajar Moral Pengetahuan tentang emosi sangat bermanfaat bagi perkembangan intelektual. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik, anak akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosinya sehingga tidak pernah terbebani dan tidak pernah merasa cemas setiap kali mengikuti pelajaran, sekalipun harus menghadapi kesulitan dalam menerima pelajaran. Anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola pikirnya menjadi lebih baik karena dapat mengurangi tekanan dan kecemasan akibat pengaturan emosi yang tidak tepat dan berlebihan.

Berdasarkan pendapat di atas, kecerdasan emosional berperan dalam menciptakan sikap positif siswa dalam proses pembelajaran, serta mampu mengelola emosinya agar tidak terbebani dan tidak merasa cemas menghadapi masalah dalam proses menerima pelajaran. . . Dalam konteks pembelajaran moral, kecerdasan emosional mendorong terciptanya keadaan psikologis dan spiritual yang kondusif untuk belajar, sehingga lebih memungkinkan tercapainya hasil belajar moral yang baik. Kemampuan mengelola emosi yang menjadi dasar kecerdasan emosional mendorong siswa untuk mengatasi masalah-masalah psikologis yang menghambat proses pembelajaran, sehingga dapat menjalani proses pembelajaran dengan nyaman.

Hal ini akan merangsang belajar yang tenang dan lebih fokus belajar, sehingga dapat memahami mata pelajaran akhlak dan memperoleh hasil belajar akhlak yang baik.

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan jenis penelitian di atas, peneliti dalam penelitian ini mencoba mendeskripsikan hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar moral, berdasarkan indikator masing-masing variabel, kemudian mengumpulkan data kuantitatif kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat.”45 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional, yaitu: kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menggunakan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh manusia. . Variabel dependen adalah “variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya pengaruh atau hubungan dengan variabel lain” dan keterampilan.

Sampel adalah "bagian atau perwakilan dari populasi yang diteliti". Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak yang menekankan unsur proporsionalitas. Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, peneliti memilih sampel dari masing-masing kelas Ibtida` Tsalits A dan Ibtida` Tsalits B secara proporsional.

Menurut Sugiyono, jika jumlah populasi (N) adalah 65 orang, dengan tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel (s) adalah 55 orang.52 Berdasarkan pendapat tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. . yang dipilih secara acak.

Tabel 4  Populasi Penelitian
Tabel 4 Populasi Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu dilakukan dengan cara menarik undian, memilih angka dari daftar angka acak, dan lain-lain. Kuesioner adalah “rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam daftar pertanyaan, kemudian dikirimkan kepada responden untuk dilengkapi”. 53. Dalam hal ini peneliti telah memberikan alternatif jawaban kepada responden, kemudian responden memilih salah satu alternatif jawaban tersebut, sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Metode angket langsung dalam penelitian ini merupakan metode utama yang peneliti gunakan untuk mencari data hasil belajar pada mata pelajaran akhlak. Kuesioner diberikan kepada kelas ibtida di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum Bumi Harjo, Batanghari, Lampung Timur, pada tahun pelajaran Daftar pertanyaan dalam kuesioner diberikan dengan memberi tanda centang (X) dengan alternatif jawaban yang diberikan oleh responden dianggap tepat. . Dokumentasi adalah 'pencarian data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, risalah rapat, spidol, agenda, dan sebagainya. 54 Metode dokumentasi Peneliti gunakan untuk mencari data hasil belajar mata pelajaran.

Instrumen Penelitian

Lampung Timur, jumlah santri dan ustadz, sarana dan prasarana. merusak diri sendiri dan orang lain 2 5-6 4. Memiliki perasaan positif tentang Pengujian instrumen digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item kuesioner dengan cara menguji kuesioner pada responden lain di luar sampel, setelah itu hasilnya dianalisis. Pengujian instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian sebelum digunakan untuk mengumpulkan data.

Untuk dapat membicarakan penelitian ini dengan baik, maka harus ada alat ukur yang dapat dijadikan acuan dan mengandung keterkaitan dengan tujuan penelitian. Berdasarkan pandangan di atas dapat diketahui bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya valid atau tidak valid. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai unsur konstanta, keteraturan atau tetap dalam alat ukur tersebut.

Artinya alat ukur tidak berubah jawabannya jika terus-menerus diuji atau diuji pada responden.

Teknik Analisa Data

  • Pengujian Hipotesis

Bersamaan dengan hari Rabu, 1 Januari 1978, Pesantren Riyadlatul Ulum resmi berdiri dengan fasilitas terbatas, pertama KH. Perkembangan pondok pesantren Riyadlatul Ulum didukung oleh kesadaran masyarakat setempat bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan pondok pesantren secara gotong royong. Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum secara tradisional diasosiasikan dengan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama dan mengajarkan berbagai jenis ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyah.

Kondisi santri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum sejak berdiri hingga saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan meningkat dari tahun ke tahun. Data kecerdasan emosional mlad ualalmnmal diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada santri kelas Ibtida` Tsalits ‎ Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang sebagaimana terlampir pada Lampiran 1 halaman 70. Data Pembelajaran Moral diperoleh dari guru mata pelajaran. Moral kelas Ibtida` Tsalits di Pesantren Riyadlatul Ulum sebagaimana terlampir pada Lampiran 2 halaman 72.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran akhlak santri kelas Tsalits Ibtida di Pesantren Riyadlatul Ulum.

Tabel 12  Interpretasi Nilai r xy 66
Tabel 12 Interpretasi Nilai r xy 66

Pembahasan

Dari harga tersebut diketahui bahwa harga t hitung lebih besar dari harga t tabel pada tingkat kesalahan 5%. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran moral. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan “Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan hasil belajar pada kelas akhlak di Pondok Pesantren ibtida` tsalit ‎Pondok Riyadlatul Ulum Bumiharjo ‎Batanghari Lampung Timur ‎2018/2019”.

Berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. 70 Kecerdasan emosional berperan dalam menciptakan sikap positif siswa dalam proses pembelajaran dan mampu mengendalikan emosinya sehingga tidak terbebani dan tidak takut menghadapi kesulitan saat menerima pelajaran. Hal ini mendorong terciptanya kondisi psikologis dan mental yang kondusif dalam belajar, sehingga hasil belajar yang baik lebih mungkin tercapai.

Hal ini akan mendorong ketenangan belajar dan lebih fokus belajar sehingga dapat menerima informasi pelajaran dengan benar.

PENUTUP

Saran

  • Identitas Responden
  • Pengantar
  • Petunjuk Pengisian

Santri Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan emosi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial dan lingkungan saat berinteraksi dengan orang lain. Santri diharapkan mampu menunjukkan kepekaan yang baik dalam pergaulan sehari-hari, menerima pendapat, kritik dan saran dari orang lain. Amaryllia Puspasari, Parenting Cerdas Emosional Pengukuran Kecerdasan Emosional dan Pelatihan Parenting Berbasis Parenting Cerdas Emosional, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009.

Darwis Hude, Eksplorasi Religius-Psikologis Emosi tentang Emosi Manusia dalam Alquran, Bandung: Erlangga, 2006. Kuesioner ini ditujukan kepada Anda untuk memperoleh informasi terkait penelitian tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar moral siswa. Informasi yang kami peroleh dari Anda sangat bermanfaat untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar moral siswa.

Untuk setiap pernyataan, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan situasi Anda dan beri tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Dokumentasi

Gambar

Tabel 4  Populasi Penelitian
Tabel 12  Interpretasi Nilai r xy 66
Tabel Kerja Perhitungan Product Momen  Tabel 15
Tabel 16  Hasil Uji Coba Angket Kecerdasan Emosional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah

Tabel 1.2 Data Nilai Ulangan Harian SiswaKelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan di MI Muhhammadiyah Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019/2020 No Nilai