PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Menurut ajaran Islam, penentuan baik dan buruk hendaknya didasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan Hadits. Jika Anda memperhatikan Al-Qur'an dan Hadits, Anda akan menemukan berbagai istilah yang merujuk pada kebaikan, dan ada juga istilah yang merujuk pada kejahatan. Begitu pula dalam konsep akhlak, segala sesuatu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela, hanya karena syariat (Qur'an dan Sunnah) menilai demikian.
Salah satu bentuk pelatihan yang dilakukan terhadap narapidana adalah melalui program tahfidz Al-Qur'an yang melatih sekitar 800 narapidana, dan pembinaan program tahfidz Al-Qur'an dilaksanakan setiap hari Rabu. Program tahfidz Al-Qur'an ini merupakan program unggulan dan merupakan program yang membanggakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember karena setiap tahunnya di Lapas Jember diadakan penilaian dari pusat dan. 2 Tim Redaksi, Al-Mumayyaz Al-Quran Tajwid warna, transliterasi per kata, terjemahan per kata, 215.
Pada tahun 2017, pada awalnya bisa dikatakan cukup banyak narapidana yang mengikuti program tahfidz Al-Qur'an, namun seiring berjalannya waktu semakin menurun, akhirnya hanya tersisa 8 narapidana yang aktif mengikuti program tahfidz Al-Qur'an. 'sebuah program. Salah satu napi penghafal Alquran adalah napi teroris bernama Dwi Gunawan.
Fokus Penelitian
Untuk memulihkan dan memulihkan rasa percaya diri, harga diri, kehormatan dan martabat mereka menuju masa depan dan kehidupan bermasyarakat yang bermartabat dan normatif sesuai dengan norma ajaran Islam, hendaknya mereka didekati dengan sentuhan nilai-nilai agama Islam. Berkaitan dengan hal tersebut, pembinaan moral narapidana yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember perlu dikaji secara mendalam. Pembinaan Akhlak Narapidana melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember" adalah untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan akhlak narapidana melalui program Tahfidz Al-Qur'an dan untuk mengetahui bagaimana cara memberikan motivasi kepada para narapidana dan orang lain. terlibat dalam menghafal Al-Qur'an Meskipun berada di penjara, mereka dapat berpartisipasi dalam studi Al-Qur'an.
Bagaimana mengembangkan moral narapidana melalui program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pengembangan moral narapidana melalui program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembinaan akhlak narapidana melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di IEVP Jember Kelas IIA? . melalui program tahfidz Al-Qur'an, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teori bagi pembinaan akhlak narapidana melalui program tahfidz Al-Qur'an. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan ketika lembaga melakukan pengembangan kegiatan lembaga, guna mencapai tujuan lembaga.
Definisi Istilah
Maksud pengembangan moral dalam penelitian ini adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara kuat dalam membentuk kepribadian dan moral seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, program adalah rencana atau rencana untuk mencapai sesuatu dan usaha yang akan dilakukan. Tahfidz berasal dari pengucapan ظفح -ظفحى -ظفح yang artinya menjaga (jangan sampai rusak), menjaga, melindungi 10 Dalam hal ini yang dimaksud dengan tahfidz adalah belajar dengan hati.
Al-Qur'an merupakan kitab suci yang memuat kalimat-kalimat berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan dan disebarluaskan secara mutawatir. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa program tahfidz Al-Qur'an adalah suatu rencana penghafalan Al-Qur'an sesuai dengan kebijakan yang ada.
Sistematika Pembahasan
Fungsi bab ini adalah sebagai bahan kajian untuk menunjukkan data yang diperolehi untuk mencari rumusan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Organisasi Daerah Kemanusiaan dalam Pembinaan Akhlak Anak Yatim dan Yatim Piatu di Baratan Patrang Jember Tahun 2016/2017”. program salat dan hafalan Alquran dapat membentuk akhlak anak yatim, diantaranya dengan meningkatkan ibadah anak yatim dengan membentuk rasa syukur dan akhlak. Pada aspek Habli Min Annas yaitu berupa penggunaan olahraga panahan dan gotong royong amal antar manusia , moralitas yang terbentuk, berupa gotong royong dan kasih sayang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan moral sudah cukup baik, namun belum maksimal. Dari tabel diatas terlihat adanya perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti saat ini yang dapat mengurangi plagiarisme yang dapat dilakukan peneliti saat ini.
Kajian Teori
- Kajian Tentang Teori Tentang Akhlak
- Kajian Teori Tentang Pembinaan Akhlak
Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat yang disampaikan dengan cara tertentu. Syukron Maksum, Cara Cepat Menghafal Al-Qur'an (Yogyakarta: Al-.mutawattiri dari Allah SWT Bahkan dengan perantaraan malaikat Jibril dan membacanya dianggap sebagai ibadah32. Jadi dapat disimpulkan bahwa program tahfidz al-Qur'an adalah jadwal kegiatan menghafal Al-Qur'an sesuai kebijakan yang telah ditentukan.
Artinya: “Dan kamu belum pernah membaca (Al-Qur’an) suatu kitab pun sebelumnya, dan belum pernah (pernah) kamu menulis sebuah kitab dengan tangan kananmu. Kesimpulan dari uraian di atas adalah mempelajari atau mengembangkan membaca dan menulis al-Qur’an Al-Qur’an merupakan kegiatan pembelajaran yang ditekankan pada membaca dan menulis, Sedangkan Al-Qur’an diartikan secara harafiah sebagai kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat yang disampaikan melalui mutawatir dari Allah SWT sendiri melalui malaikat Jibril dan pembacaan Al-Quran dievaluasi.
Membaca Al-Qur'an secara teratur dan berulang-ulang akan memudahkan dalam menghafal surat-surat dari otak kiri dan otak kanan. Secara umum Sema'an Al-Qur'an berarti tradisi membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an di kalangan masyarakat NU dan pesantren pada umumnya. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Tahfidz Al-Qur'an Faktor pendukung dan penghambat dalam menghafal Al-Qur'an antara lain : 42.
Sebaliknya, jika Anda sering menghafal dengan menggunakan mushaf Al-Qur'an yang berbeda, maka hafalan Anda juga akan berbeda-beda, dan hal ini jelas akan membuat hafalan menjadi sulit. Jadi, menggunakan beberapa jenis mushaf Al-Qur'an merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam menghafal Al-Qur'an. Bacaan Al-Qur'an yang benar dan baik wajib dikuasai oleh para penghafal Al-Qur'an.
Jadi, membaca Al-Qur'an dengan benar dan baik akan mempermudah proses menghafal Al-Qur'an. Tempat dan lingkungan yang tidak kondusif untuk menghafal seperti tempat kerja, tempat keramaian dan lain sebagainya akan memecah konsentrasi penghafal sehingga akan mengalami kendala dalam menghafal Al-Quran. Tempat yang dapat membantu konsentrasi hafalan seperti itu sebaiknya dipilih oleh para penghafal Al-Qur'an.
Mereka yang hafal Al-Qur’an dan tidak bisa mengatur waktu akan mengalami kendala dalam menyelesaikan pembelajarannya. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan pembinaan akhlak narapidana melalui program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember.
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Percakapan dilakukan oleh dua orang, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan tersebut.47. Dalam penelitian di Lapas Kelas IIA Jember, peneliti menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin dimana peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan dan juga melakukan hal seperti Pembinaan Akhlak Narapidana Melalui Program Tahfidz Al-Qur'an. Teknik ini digunakan untuk mempelajari data yang telah terdokumentasi baik secara formal maupun informal, sepanjang data tersebut tidak salah.
Analisis Data
Sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Huberman, analisis data kualitatif merupakan upaya yang terus-menerus, berulang-ulang, dan berkesinambungan. Komponen analisis interaktif model Miles dan Huberman dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi.
Menurut Miles dan Huberman, reduksi data adalah proses pemilihan, pemfokusan, perhatian untuk menyederhanakan, dan mentransformasikan data “mentah” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Setelah data terkumpul, peneliti langsung menyeleksi data dari catatan tertulis yang diperoleh dari lapangan, dan penyeleksian data ini harus dilakukan terus menerus selama penelitian kualitatif berlangsung. Dalam hal ini penyajian data merupakan langkah dalam mendesain baris dan kolom suatu matriks untuk data kualitatif dan.
Setelah peneliti menyajikan data, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang disajikan, sesuai dengan pernyataan Miles dan Huberman bahwa.
Keabsahan Data
Dalam hal ini peneliti membandingkan hasil observasi dengan data hasil wawancara dan dokumentasi terkait.
Tahap-Tahap Penelitian
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisis Data
Pembahasan Temuan
PENUTUP
Kesimpulan
Pembinaan akhlak narapidana melalui program tahfidz Al-Qur'an di Lapas Kelas IIA Jember. Kegiatan ini dilakukan 3 kali dalam seminggu pada hari Rabu, Kamis dan Jumat. Dalam pembinaan akhlak para narapidana juga diperlukan seorang pembimbing atau pembina agar mereka kedepannya dapat menghafal sesuai huruf tajwid dan makharijul dan juga dalam proses menghafal Al-Quran dengan metode murajaah yang digunakan yaitu caranya dengan mengulang-ulang ayat atau surat yang ingin dihafal, kemudian menitipkannya pada pembimbing tahfidz. Dengan program Tahfidz Al-Quran, para narapidana dapat mengembangkan akhlak sesuai ajaran Al-Quran agar hati dan perilakunya sesuai dalam kehidupan sehari-hari.
Koreksi Kelas IIA Jember meliputi faktor pendukung: (1) menggunakan satu mushav sekali tekan, (2) mencari waktu yang tepat untuk menghafal, (3) memulai dengan ayat mudah yang disukai, (4) menggunakan motivasi yang kuat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: (1) banyak pikiran sehingga kurang fokus, (2) faktor usia yang kurang mendukung, (3) situasi dan kondisi yang kurang mendukung dan mencukupi.
Saran-saran
Pembinaan Akhlak Narapidana Melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Masyarakat Kelas IIA Jember. Pembinaan Akhlak Narapidana melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember. Pembinaan Akhlak Narapidana melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember.
Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Akhlak Narapidana melalui Program Tahfidz Al-Qur'an di Lapas Kelas IIA Jember. Wawancara dengan Bpk. Dwi Gunawan sebagai narapidana yang mengikuti kegiatan Tahfidz Al-Quran di Lapas Kelas IIA Jember.