• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Oleh : Muhammad Misbahul Munir NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI Oleh : Muhammad Misbahul Munir NIM"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Mempengaruhi pendapatan luas lahan petani padi di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso. Apakah harga jual berpengaruh terhadap pendapatan petani padi di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso?

Tujuan Penelitian

Apakah Biaya Produksi Berpengaruh Terhadap Pendapatan Petani Padi Di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso? Untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan petani padi sawah di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso.

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat adanya variabel bebas (bebas).9 Variabel terikat biasanya diberi tanda Y, variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pendapatan Petani (Y).

Definisi Operasional

Harga jual adalah harga yang diterima petani atas penjualan hasil panennya berdasarkan hasil penjualan hasil panen yang dihitung dalam satuan rupiah per hektar. kilogram (Rp/Kg). Pendapatan petani adalah pendapatan yang diperoleh petani yang dipotong dari biaya produksi. Pendapatan petani diukur dalam satuan rupiah per panen (Rp/panen).

Asumsi Penelitian

Hipotesis

  • Sistematika Penulisan

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan luas lahan terhadap pendapatan petani padi sawah di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso. H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan biaya produksi terhadap pendapatan petani padi sawah di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Pendapatan kotor, yaitu seluruh pendapatan yang diperoleh petani di bidang pertanian dalam satu masa produksi dan yang dihitung berdasarkan penjualan atau penukaran hasil produksi, yang dinilai dalam rupiah berdasarkan harga per satuan berat pada saat itu. saatnya hasilnya dipanen. Ada dua unsur yang digunakan untuk pendapatan pertanian, yaitu pendapatan dan pengeluaran dari usaha pertanian. Pertanian adalah suatu kegiatan di bidang pertanian yang dimulai dari sarana produksi, proses produksi atau budidaya, penanganan pasca panen, pengolahan, pemasaran hasil atau jasa penunjang lainnya.

Cakupan penguasaan lahan bagi petani juga berdampak besar terhadap produksi pertanian karena akan menentukan tingkat kualitas komoditas ekspor. Penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses produksi maupun dalam usaha pertanian dan pertanian. Jika lahan yang dikelola sempit pasti akan kurang efisien dibandingkan lahan yang lebih luas, karena semakin sempit lahan pertanian maka usaha pertanian akan semakin tidak efisien.

Kecuali usaha pertanian tersebut dijalankan secara tertib dengan administrasi yang baik dan teknologi tepat guna. Biaya-biaya yang timbul atas tanaman padi dan dinyatakan juga sebagai ganti rugi yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi, atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi dan ditransfer ke produk, dalam bentuk tunai dan non-tunai, termasuk barang-barang yang dibeli dan jasa-jasa, dibayarkan dalam usahatani dan di luarnya.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kuantitatif, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.28 Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang digunakan peneliti untuk mempelajari dan kemudian menarik kesimpulan.29. Populasi dalam penelitian ini hanya terdiri dari petani padi di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso yang berjumlah 400 petani padi. Berdasarkan rumus Slovin, jumlah sampel minimal yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 80 orang petani padi di Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso.

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya, atau tentang hal-hal yang diketahuinya.33. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa menarik kesimpulan luas atau generalisasi.36 Statistik deskriptif menggunakan kelas interval, frekuensi, dan persentase dalam penelitian ini. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan menerapkan hasilnya pada populasi.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak.38 Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dilakukan uji grafik yaitu dengan mengamati sebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik dengan prinsip bahwa yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah (a) Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mempunyai residu normal, (b) jika data tersebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Kemunculan autokorelasi pada umumnya terjadi jika data yang digunakan bersifat time series, sebaliknya jika data yang digunakan bersifat cross section, autokorelasi jarang terjadi.

Tabel 3.1 Pernyataan Angket tentang Faktor yang  mempengaruhi pendapaan petani padi (luas lahan)  PERNYATAAN LUAS LAHAN
Tabel 3.1 Pernyataan Angket tentang Faktor yang mempengaruhi pendapaan petani padi (luas lahan) PERNYATAAN LUAS LAHAN

Gambaran Obyek Penelitian

Penyajian Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 (responden) petani padi di Grujugan Lor, pada bagian ini akan dijelaskan beberapa karakteristik responden menurut tingkat pendidikan, umur petani, pendapatan dan status perkawinan. Dari karakteristik gender responden terlihat bahwa budidaya padi sebagian besar dikelola oleh laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia petani padi yang terpilih menjadi responden bervariasi, yaitu yang berusia ≤ 60 tahun sebanyak 38 responden dan yang berusia > 60 tahun sebanyak 42 responden.

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden
Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (setiap item pertanyaan dapat dilihat pada kolom korelasi item-total terkoreksi), untuk r tabel dengan mencari derajat kebebasan (df) = N – k, dalam hal ini N adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah variabel bebas penelitian. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 20.00 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS versi 20.00, seluruh item pertanyaan dikatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,576).

Artinya seluruh instrumen baik variabel bebas (X) maupun variabel terikat (Y) dapat dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Peneliti mengukur reliabilitas dengan menggunakan metode one-shot, yaitu mengukur hanya sekali kemudian membandingkan hasilnya dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan pada kuesioner.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 20.00 dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap seluruh item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item dapat dikatakan reliabel karena nilai alpha lebih dari 0,6 dan tingkat reliabilitasnya cukup tinggi.

Tabel 4.1 Correlations X1
Tabel 4.1 Correlations X1

Uji Asumsi Klasik

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah ditemukan korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Yang dimaksud dengan ortogonal disini adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebasnya sama dengan nol (Ghozali, 2005). Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, nilai toleransi seluruh variabel independen penelitian lebih besar dari 0,1, sedangkan nilai VIF seluruh variabel independen penelitian ini kurang dari 5. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ketimpangan. dalam varians atau tidak.residual dalam model regresi. Hasil analisis uji heteroskedastisitas dengan bantuan program SPSS versi 17 seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas yang terlihat pada Gambar 4.5 scatter plot terlihat tidak adanya pola yang jelas dan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan dalam memprediksi variabel dependen berdasarkan input variabel independen.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Analisis Data Regresi Berganda

Bahwa variabel luas wilayah (X1) mempengaruhi kinerja pendapatan sebesar 0,110 satuan atau berpengaruh positif, artinya jika variabel luas wilayah bertambah 1 satuan saja maka kinerja pendapatan akan meningkat sebesar 0,110 satuan. Bahwa variabel biaya produksi (X2) berpengaruh terhadap kinerja pendapatan sebesar 0,416 satuan atau berpengaruh positif, artinya apabila variabel biaya produksi naik sebesar 1 satuan saja maka kinerja pendapatan akan meningkat sebesar 0,416 satuan. Bahwa variabel harga jual (X3) mempengaruhi kinerja pendapatan sebesar 0,518 satuan atau berpengaruh positif, artinya jika variabel harga jual naik hanya 1 satuan maka kinerja pendapatan meningkat sebesar 0,518 satuan.

Uji Hipotesis

Hasil tersebut membuktikan bahwa variabel independen (luas lahan, biaya produksi, harga jual) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap omzet. Pengaruh luas wilayah (X1) terhadap kinerja turnover (Y) mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel kinerja turnover. Pengaruh biaya produksi (X2) terhadap kinerja pendapatan (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pendapatan sebagian.

Pengaruh harga jual (X3) terhadap kinerja laba (Y) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja laba.

Pembahasan

Berdasarkan uji regresi pada tabel 4.8 diperoleh nilai koefisien regresi harga jual sebesar 0,518 yang berarti jika variabel harga jual berpengaruh sebesar 1% dengan asumsi variabel harga jual dan konstanta sama dengan nol maka pendapatan petani padi akan meningkat. meningkat sebesar 12,7. Nilai koefisien regresi luas lahan sebesar 0,073 yang berarti jika variabel luas lahan mempunyai pengaruh sebesar 1%, dengan asumsi variabel luas lahan dan konstanta bernilai nol maka pendapatan petani padi akan meningkat sebesar 7,3. Hal ini menunjukkan bahwa semakin luas lahan yang ditanami padi maka semakin besar pula pendapatan petani padi.

Nilai koefisien regresi biaya produksi sebesar 0,355 yang berarti jika variabel luas lahan berpengaruh sebesar 1%, dengan asumsi variabel luas lahan dan konstanta bernilai nol maka pendapatan petani padi akan meningkat sebesar 35,5. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan maka semakin besar pula pendapatan petani padi. Nilai koefisien regresi harga jual sebesar 0,127 yang berarti jika variabel luas lahan berpengaruh sebesar 1%, dengan asumsi variabel luas lahan dan konstanta bernilai nol maka pendapatan petani padi akan meningkat sebesar 12,7.

Pendapatan petani padi ditentukan oleh luas areal yang dikelola, sehingga petani setidaknya harus mendokumentasikan pendapatannya secara administratif agar dapat melihat perbandingan pendapatan pada setiap panen. Joni, Arman 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Di Kecamatan Masaran Kabupaten Seragen.

PENUTUP

Saran

Petani juga harus menyuplai produk berasnya ke pabrik yang tidak pernah memasok produk beras. Hal ini bertujuan untuk menjalin hubungan dengan pabrik lain agar harga beli bisa lebih tinggi, sehingga pendapatan petani lebih sejahtera. Pengantar Teori Ekonomi, Pendekatan Teori Ekonomi Mikro dan Makro, Raja Grafindo Persada: Depok, halaman 55.

Gambar

Tabel  1.1  :  Produksi  Tanaman  Padi  Menurut  Dua  Puluh  Dua  Kecamatan di Kabupaten Bondowoso
Tabel  1.2  :  Produksi  Tanaman  Padi  Menurut  sembilan  Desa  di  Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kabupaten Bondowoso
Gambar 3.1: Desain Hubungan Antar Variabel
Tabel 3.1 Pernyataan Angket tentang Faktor yang  mempengaruhi pendapaan petani padi (luas lahan)  PERNYATAAN LUAS LAHAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi VUB adalah variabel luas lahan, harga benih padi VUB, harga benih padi non VUB dan pendapatan petani secara

Maka dapat disimpulkan bahwa secara serentak variabel luas lahan, tenaga kerja, dan modal berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah program PMI di Desa Batang

Semakin luas lahan garapan maka semakin besar produksi padi, semakin besar produksi padi maka semakin besar pendapatan petani begitu juga sebaliknya, budidaya tanaman padi

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi dengan variabel luas lahan (X1), umur petani (X2), pengalaman usahatani padi (X3),

Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga petani padi sawah di Desa Sukamarga yaitu pendapatan padi, luas lahan padi, produksi padi,

Berdasarkan latar belakang penelitian dimana peneliti ingin mengetahui besaran pendapatan petani dengan luas lahan yang cukup luas, apakah petani padi sawah di Desa

Dari hasil data yang didapat selama penelitian, maka rata – rata luas lahan, produksi, penerimaan dan pendapatan petani penangkar benih padi dan petani padi konsumsi dapat

Pengaruh Luas Lahan, Status Kepemilikan Lahan, Dan Religiusitas Terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus Petani Padi di Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan.. Makroekonomi