• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Oleh - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI Oleh - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Faktor penghambat berkembangnya nilai spiritual siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Faktor penghambat pembinaan nilai spiritual di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi pengembangan nilai spiritual siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Untuk mengetahui implementasi penanaman nilai-nilai spiritual pada siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman agar proses penanaman nilai-nilai spiritual pada diri siswa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat siswa untuk terus mengajarkan sendiri nilai-nilai spiritual.

LANDASAN TEORI

Pembinaan

Al-Quran dan sunnah adalah pedoman umat Islam yang wajib dipegang teguh hingga ke akhir hayat. Al-Qur’an adalah penyajian materi pembelajaran dengan menonjolkan perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Nilai-nilai Spiritual

Dengan demikian akan tercipta pribadi yang mandiri dan siap menghadapi kehidupan secara bijaksana melalui kecerdasan spiritual. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual, setiap kali menghadapi musibah atau cobaan, akan menghadapinya dengan sabar. Maka jika mereka berdebat denganmu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku tunduk kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.”

Menurut pandangan Danah Zohar mengenai ciri-ciri kecerdasan spiritual yaitu orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, enggan melakukan perbuatan yang tidak perlu, dan kualitas hidup yang dijiwai oleh visi dan nilai-nilai, ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan jika orang yang mempunyai kecerdasan spiritual memiliki kecerdasan spiritual. tingkat tinggi. kesadaran dalam hidupnya, maka ia enggan melakukan hal-hal yang buruk, seperti menaati peraturan yang berlaku, karena ia sadar akan pentingnya keselamatan dan ketertiban dalam berkendara, dan orang tersebut juga mempunyai kualitas hidup yang baik, karena ia terinspirasi. sesuai dengan nilai-nilai, berupa norma-norma hukum demi keselamatan setiap orang. Jika seseorang istiqome, maka ia akan stabil untuk berbuat baik, karena ia mempunyai kesadaran yang tinggi untuk hidup dengan nilai-nilai, seperti norma-norma yang dianutnya dalam hidupnya. Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yaitu mempunyai sifat rendah hati, yaitu sifat dimana seseorang merasakan segala nikmat yang diterimanya, hanya karena Allah dan tidak akan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain, melainkan akan menghormati orang lain, maka jarak. dirinya dari kesombongannya.

Ikhlas adalah orang yang melakukan sesuatu karena Allah dan mengharap keridhaan Allah SWT, keikhlasan ada hubungannya dengan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Zohar dan Marshall yaitu kemampuan menyikapi yaitu kemampuan menghadapi rasa sakit (tribulasi) dan mengatasinya, seseorang akan mampu menghadapi segala cobaan, jika ia memiliki sifat bertawakal terhadap segala ketentuan Allah, maka terimalah dengan ikhlas. e) Kesabaran. Pembinaan nilai-nilai agama dalam perilaku peserta didik, yaitu proses pembentukan dan pengembangan nilai-nilai agama menjadi bagian dari diri yang bersangkutan agar mampu bertindak dengan baik sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Dengan demikian ia akan menjadi orang shaleh yang senantiasa berbuat baik dan menjauhi hal-hal yang diharamkan (buruk). Demikian pula orang yang beriman kepada malaikat, kami, rasul, hari akhir, dan takdir Allah akan mengarahkan hak-haknya. sikap dan tingkah lakunya serta dikendalikan agar ia benar-benar menunjukkan akhlak mulia atau akhlak yang baik dalam hidupnya.

Kajian Penelitian Terdahulu

Mengembangkan nilai-nilai kecerdasan spiritual anak jalanan melalui bimbingan keagamaan di Yayasan Rumah Belajar Keluarga Langit Anak Tangerang. Hasil penelitian ini adalah pengembangan nilai-nilai kecerdasan spiritual anak jalanan melalui pembinaan keagamaan di Yayasan Rumah Belajar Keluarga Anak Langit sebagai fasilitator, pemberi informasi dan motivator. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah penelitian ini membahas tentang pengembangan nilai-nilai kecerdasan spiritual melalui pembinaan keagamaan, sedangkan penelitian ini

47 Nida Ulyanah, “Pengembangan Nilai-Nilai Kecerdasan Spiritual Anak Jalanan Melalui Pembinaan Keagamaan di Yayasan Rumah Belajar Keluarga Anak Langit Tangerang” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016), p.nilai-nilai kecerdasan melalui bimbingan keagamaan di Yayasan Rumah Belajar Keluarga Langit Anak Tangerang." 49 Aveka Naviatun Nurul Ilma, "Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Spiritual dalam Pengajaran Aqidah Akhlak di SMP Islam Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang," (S1 Peminatan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015ang ), h.

3 Aveka Naviatun Nurul Ilma, “strategi perolehan nilai-nilai spiritual dalam pengajaran aqidah akhlak di SMA Islam Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang”.

Kerangka Berpikir

Jenis Penelitian

Setting Penelitian

Data dan Sumber data

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, dan data primer digunakan untuk memperoleh data efektivitas penanaman nilai-nilai spiritual pada siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu guru pendidikan agama Islam dan siswa. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen. Data sekunder ini dapat peneliti peroleh dengan cara mengumpulkan data dari arsip-arsip yang ada di lokasi penelitian, seperti arsip data siswa, data guru dan pegawai, data profil sekolah, serta data skripsi, apabila sekolah yang diteliti sudah pernah diteliti.

Dengan data tersebut diharapkan peneliti dapat memperoleh hasil maksimal yang mendukung data primer, apapun datanya

Teknik Pengumpulan Data

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengamati dan menyelidiki perkembangan nilai-nilai spiritual siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Wawancara merupakan pengumpulan data melalui pertanyaan sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Melalui wawancara, kami memperoleh data mengenai penanaman nilai-nilai spiritual pada diri peserta didik, dan memperoleh informasi yang lengkap dan valid mengenai bagaimana cara pendidik memupuk nilai-nilai spiritual pada diri peserta didik dan apa saja kendala pendidik dalam membina nilai-nilai spiritual pada diri peserta didik.

Metode ini penulis gunakan untuk melakukan teknik wawancara langsung secara lisan kepada guru dengan menggunakan teknik wawancara bebas terbimbing, dimana penyusun membuat catatan atas pertanyaan-pertanyaan. Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui catatan tertulis, seperti arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, pernyataan/hukum dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain itu dokumentasi juga dilakukan dengan cara merekam atau mengambil foto untuk mendukung dan melengkapi data.

Yang menjadi dokumentasi tambahan data disini adalah dokumentasi hasil wawancara mengenai bentuk pembinaan nilai spiritual, daftar siswa yang melakukan pembinaan spiritual.

Teknik Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data dari tiga komponen analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan pembentukan kesimpulan. Kegiatannya meliputi: proses pemilihan data berdasarkan derajat relevansi dan keterkaitannya dengan masing-masing kelompok data, kemudian mengelompokkan data ke dalam unit-unit atau kategorisasi yang terkait, dan terakhir pengkodean data sesuai dengan jaringan kerja penelitian. Mengedit data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan bermakna dengan menunjukkan dan menjalin hubungan antar variabel sehingga peneliti atau

Sedangkan dalam penarikan kesimpulan yaitu pemikiran ulang yang terlintas dalam benak analis sambil menuliskan kembali suatu tujuan pada catatan lapangan dan mencari objek, mencatat keteraturan, pola penjelasan atau konfigurasi itulah yang menjadi kesimpulan akhir penelitian.

Teknik Keabsahan Data

Hal ini dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam suatu situasi yang sangat relevan dengan masalah yang dicari peneliti dan kemudian memusatkan perhatian pada hal-hal tersebut secara rinci. Merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung terhadap perkembangan spiritual siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.

Keabsahan data menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang hendak diukur. Bandingkan apa yang dikatakan kepala sekolah dengan apa yang dikatakan guru dan siswa tentang penanaman nilai-nilai spiritual pada siswa di sekolah. Bandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait pembinaan nilai-nilai spiritual pada siswa di sekolah.

HASIL PENELITIAN

Interpretasi Hasil Penelitian

Dalam pengembangan nilai-nilai spiritual, tidak hanya diinternalisasikan di dalam kelas melalui pembelajaran, namun juga di luar kelas, seperti melakukan kegiatan keagamaan di suatu lembaga. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bagaimana implementasi penanaman nilai spiritual di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Dari temuan penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bagaimana faktor penghambat peningkatan nilai-nilai spiritual di SMP Negeri 11 Talang Empat adalah pihak sekolah belum sepenuhnya mampu memantau kegiatan keagamaan, namun masih ada pihak yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan keagamaan. awasi mereka walaupun mereka bukan guru agama, tapi guru yang hari itu berkeliaran, tetap saja.

Proses implementasi pengembangan nilai-nilai spiritual siswa di SMP Negeri 11 Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya bimbingan, keteladanan dan pengawasan guru agama serta bantuannya. guru-guru lain dalam semua kegiatan keagamaan. Bagi sekolah agar lebih memperhatikan lingkungan yang dianggap mendukung program pengembangan nilai-nilai spiritual di sekolah ini. Bagi para guru Pendidikan Agama Islam agar mempunyai kesempatan untuk lebih meningkatkan program penanaman nilai-nilai spiritual di sekolah ini, diharapkan adanya kerjasama dari semua pihak termasuk orang tua dan wali siswa sehingga hal ini dapat terwujud. Pembelajaran tidak hanya terbatas di sekolah saja, namun siswa tetap melakukannya di rumah.

Ilma, Aveka Naviatun Nurul, 2015, “Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Spiritual Dalam Pengajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang,” Tesis Fakultas S1.

PENUTUP

Saran

Sehingga membuat para siswa SMP Negeri 11 Talang Empat antusias dalam melaksanakan program yang ditetapkan pihak sekolah khusus untuk program pembinaan ini. Amin, Al-Fauzan dan Alimni, 2019, Implementasi Bahan Ajar PAI Berbasis Sinentik Dalam Mempercepat Pemahaman Konsep Abstrak dan Meningkatkan Karakter Siswa SMP Kota Bengkulu, disertasi. Muslimatun, Anisa 2017, “Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa di SMP Darul Qur’an Colomadu Karanganyar.

Setia, Eva, 2017, Evaluasi Program Pembinaan Akhlak Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTS) Kota Bengkulu, Jurnal An-NIzom, Vol.

Gambar

Tabel 4.1 Profil Tenaga Pengajar SMP 11 Talang Empat
Tabel 4.2 Jumlah Siswa SMP 11 Talang Empat
Tabel 4.3 Sarana dan prasaran SMP Negeri 11 Talang Empat  Jenis ruangan  Jumlah  Ukuran (m 2 )  Kondisi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diperoleh bahwa peran yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Negeri 1 Bandar Mataram Lampung Tengah yaitu guru