• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Pendidikan Islam Ahmad Aziz Jauhari Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Skripsi Pendidikan Islam Ahmad Aziz Jauhari Tahun 2015"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Ahmad Aziz Jauhari, 2014: Peran kegiatan keagamaan terhadap pendidikan moral masyarakat di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran kegiatan keagamaan terhadap pendidikan moral masyarakat. masyarakat di Desa Sambimulyo. Kecamatan Bangorejo,Banyuwangi pada tahun 2015.

Latar Belakang Masalah

Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga fundamental spiritualisme Islam untuk menjaga keseimbangan hidup (ummatan wasathan).5. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan pengajian seperti Maulid Nabi, Pengajian Kitab Kuning dan lain sebagainya.

Fokus Penelitian

Meski arus modernisasi terus menggerus spiritualitas masyarakat, namun melalui beberapa aktivitas keagamaan akan tercipta masyarakat yang berakhlak mulia. Latar belakang yang cukup representatif menjadi alasan mendasar dilakukannya penelitian yang berjudul Peran Kegiatan Keagamaan Dalam Pendidikan Moral Masyarakat di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi, 2015.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kegiatan Keagamaan

Menurut Zakiah Daradjat, kegiatan keagamaan diartikan sebagai suatu rancangan atau susunan kegiatan yang bersifat keagamaan, yang berlangsung terus-menerus dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan pengalaman pendidikan agama. Dalam penelitian ini kegiatan keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat yaitu masyarakat Desa Sambimulyo.

Pendidikan Akhlak

Masyarakat

Sistematika Pembahasan

Penelitian Ahmad Shodiq fokus pada deskripsi strategi pembinaan keagamaan pada siswa sekolah dasar, sedangkan penelitian ini fokus pada deskripsi kegiatan keagamaan di masyarakat dan perannya terhadap moral masyarakat Desa Sambimulyo. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mutmainnah, mahasiswa STAIN Jember angkatan 2010 mengenai “Studi Kegiatan Keagamaan di Masyarakat Suko, Maron, Probolinggo”.

Kajian Teori

Kegiatan Keagamaan

Dalam hal ini hendaknya peneliti menegaskan bahwa yang dimaksud dengan kegiatan keagamaan di sini adalah segala bentuk kegiatan yang terencana dan terkendali yang berkaitan dengan upaya pengenalan atau penyebaran nilai-nilai agama, yang dalam tahap pelaksanaannya dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok. Dengan upaya penanaman dan penyebaran nilai-nilai agama yang terencana dan terkendali, diharapkan tujuan dari upaya itu sendiri, yang dalam hal ini adalah penanaman nilai-nilai agama, akan tercapai.

Dasar dan Tujuan Kegiatan Keagamaan a. Dasar Kegiatan Keagamaan

Karena dalam hal ini berkaitan dengan agama Islam, maka kegiatan keagamaan disini adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai agama Islam itu sendiri, misalnya ceramah agama, peringatan hari besar Islam, salat berjamaah, salat khitanan. ,tadarus Al Qur'an dan lain-lain. Di sinilah letak keharusan bagi masyarakat tempat tinggalnya untuk dapat menjalankan kegiatan keagamaan dengan baik. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala sarana yang tersedia bagi terselenggaranya dan kelancaran kegiatan keagamaan.

Pendidikan Akhlak Masyarakat a. Pengertian Akhlak

Dengan adanya sarana dan prasarana pendukung maka pelaksanaannya akan berjalan dengan baik dan lancar, yang pada akhirnya kegiatan keagamaan dapat terlaksana dengan cepat dan sukses. Merupakan dorongan batin yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, melainkan disebabkan oleh naluri dan faktor yang diwariskan dari sifat orang tua atau nenek moyangnya. Dari penjelasan mengenai hubungan antara pendidikan moral dengan spiritualitas, kepribadian dan masyarakat, maka secara teoritis terdapat tiga ruang lingkup moralitas, yaitu moralitas terhadap Tuhan, moralitas terhadap sesama, dan moralitas terhadap alam.

Akhlak Kepada Allah

Pertobatan yang dimaksud adalah upaya menumbuhkan sikap menyesal atas kesalahan yang telah dilakukan, kemudian mengungkapkan pertobatan dengan tidak mengulangi kesalahan tersebut lagi. Namun bukan berarti kesabaran langsung menyerah begitu saja tanpa ada upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. Pendidikan sabar adalah upaya mengembangkan sikap mampu menerima beban moral, mampu menerima sesuatu yang tidak disukainya, dan mampu membuang kecenderungan hawa nafsunya dengan hati yang tabah menahan.34 d) Ikhlas.

Akhlak Kepada Sesama

Dengan kata lain, guru adalah orang yang mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik di luar bimbingan. Oleh karena itu, seorang siswa harus patuh dan hormat kepada gurunya karena gurulah yang memberikan ilmu dan bimbingan, yang menjadikan anak lebih memahami hakikat kehidupan dan mengetahui bagaimana berperilaku yang baik serta mengetahui budi pekerti yang baik. Maka dari itu, dalam memilih teman hendaknya benar-benar memilih teman yang berakhlak baik, karena teman yang baik akan membawa pada hal yang baik, begitu pula sebaliknya.

Akhlak Kepada Alam

Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang berarti cara yang benar dalam melakukan sesuatu: dan “logos” yang berarti ilmu atau pengetahuan. Metode penelitian akan memandu peneliti dalam melakukan penelitian.43 Dengan kata lain metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Pemilihan metode penelitian harus berkaitan erat dengan prosedur, alat, dan rencana penelitian yang digunakan.44.

Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menghasilkan angka-angka, tetapi menghasilkan data deskriptif berupa ucapan dan perilaku subjek yang diteliti. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai suatu tata cara penyelesaian masalah yang diteliti dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan obyek penelitian saat ini, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. 46 Objek penelitian dalam skripsi ini adalah masyarakat Desa Sambimulyo Bangorejo Kabupaten,Banyuwangi.

Lokasi Penelitian

Penentuan topik penelitian juga berarti seberapa banyak informasi data yang diteliti. Apabila mencari data dari sumber yang diwawancarai (informan), penentuan subjek penelitian yang digunakan adalah purposive sampling (consideration sampling). Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti apabila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam mengambil sampel atau menentukan sampel untuk tujuan tertentu.47. Pertimbangan khusus ini, misalnya, orang tersebut diharapkan paling mengetahui apa yang diharapkan oleh peneliti, atau mungkin dialah yang berwenang, sehingga memudahkan peneliti dalam menyelidiki objek atau keadaan yang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Jadi hakikat observasi sebenarnya adalah observasi langsung.48 Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa kenyataan atau keterangan tentang keadaan objek penelitian. Observasi partisipatif adalah observasi penelitian yang peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau orang yang dijadikan sumber data penelitian.50. Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, antara lain buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, film dokumenter, data-data yang relevan dengan penelitian.

Analisis Data

Sehingga data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya. Namun menurut Miles dan Huberman, teks naratif adalah cara paling umum untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif. Ketiga komponen analisis tersebut terlibat dalam suatu proses yang saling terkait, yang melaluinya ditentukan hasil akhir penelitian data, yang disajikan secara sistematis berdasarkan tema yang dirumuskan.

Keabsahan Data

Tahap-Tahap Penelitian

Sekitar tahun 1918 di wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, tepatnya di sebelah selatan dataran tinggi Bukit Srawet, terdapat sebuah desa yang wilayahnya sangat luas, wilayah tersebut sekarang berada di antara Purwodadi perbatasan utara, Bulurejo dan Temurejo perbatasan timur. , Silirsari dan Seneporejo, perbatasan selatan, dan Sukorejo, perbatasan timur. Daerah ini digabungkan menjadi sebuah desa bernama Desa Krajan dan Kepala Desa yang dipimpin H. Di daerah ini, tepat di utara Kedungrejo dan selatan Bangorejo, banyak tumbuh pohon sambi yang menjadi bahan dasar pembuatan arang. Pada tahun tersebut, para pendatang mulai menetap di tempat ini dengan berbisnis. pembuatan arang dari pohon sambi yang akhirnya mengakibatkan penduduk daerah tersebut semakin lama semakin bertambah hingga daerah tersebut menjadi ramai dikunjungi oleh masyarakat dari daerah lain dan akhirnya masyarakat menyebut daerah tersebut “SAMBIREJO”. Dalam perkembangannya Desa Sambirejo. Dalam perkembangan selanjutnya kawasan Sambirejo berkembang pada tahun 1918 menjadi desa mandiri dan merupakan bagian dari Desa Silirkrajan.

Letak Geografis

Kondisi Sosial

Kondisi Budaya yang Bersifat Keagamaan

Karena mayoritas penduduk Desa Sambimulyo beragama Islam, maka kondisi budaya keagamaan lebih diwarnai oleh nilai-nilai agama Islam. Namun semangat toleransi antar umat beragama di Desa Sambimulyo cukup baik, terlihat dari sikap hormat umat beragama di Desa Sambimulyo pada setiap hari raya keagamaan setiap agama. Berikut data jumlah pemeluk agama dan kelompok kegiatan keagamaan di Desa Sambimulyo menurut hasil pendataan tahun 2014 :.

Adat Istiadat

Stuktur Kepengurusan Desa Sambimulyo Tabel 4.1

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Peran Kegiatan Keagamaan dalam Pendidikan Akhlak Kepada Allah di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo Tahun 2015

Di era modern ini, Alhamdulillah masyarakat desa Sambimulyo tetap semangat dalam mengikuti kegiatan keagamaan, misalnya mengaji, salat, dan lain-lain. Hal serupa juga diungkapkan Ibu Siti Maskanah, seorang ibu rumah tangga di Desa Sambimulyo yang juga rutin mengikuti kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan di Desa Sambimulyo merupakan salah satu alternatif dalam rangka pendidikan akhlak khususnya akhlak terhadap Allah guna mewujudkan masyarakat muslim yang ideal.

Peran Kegiatan Keagamaan dalam Pendidikan Akhlak Kepada Sesama Masyarakat di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo Tahun 2015

Peran Kegiatan Keagamaan Dalam Pendidikan Akhlak Sesama Masyarakat di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Tahun 2015. Berikut hasil wawancara peran kegiatan keagamaan dalam pendidikan akhlak sesama warga bersama Hj. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak erat kaitannya dengan nilai-nilai agama, dimana umat Islam dianjurkan untuk memperbaiki diri, menyempurnakan akhlak sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.

Peran Kegiatan Keagamaan dalam Pendidikan Akhlak Kepada Alam di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo Tahun 2015

Hal ini membuktikan bahwa pandangan seseorang terhadap manfaat kegiatan keagamaan dalam pendidikan akhlak juga berbeda-beda tergantung sudut pandangnya. Dalam hal ini pendidikan moral terhadap alam (lingkungan) juga sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari apa yang diungkapkan Ibu Sri Romlah terlihat bahwa pendidikan moral terhadap alam memerlukan metode pembiasaan.

PEMBAHASAN TEMUAN

Peranan Kegiatan Keagamaan Dalam Pendidikan Akhlak Masyarakat Lain Di Desa Sambimulyo Kecamatan Bangorejo Tahun 2015. kabupaten Bangorejo tahun 2015. Peranan kegiatan keagamaan dalam pendidikan moral terhadap alam di desa Sambimulyo dapat dilihat dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah desa setempat yaitu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin.

SARAN SARAN

Proses wawancara dengan beberapa responden antara lain tokoh agama setempat, kepala desa dan pemuda desa Sambimulya. Beberapa remaja terlihat rutin mengikuti pengajian rutin di Masjid Desa Sambimulyo Desa tersebut sebagai salah satu bentuk kegiatan keagamaan. Terlihat warga Desa Sambimulyo melakukan kegiatan rutin pengabdian masyarakat untuk membersihkan lingkungan sebagai bentuk “kewajiban”.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini diambil tentang pendidikan karakter dengan pelajaran akhlak karena akhlak adalah pendidikan sangat penting diberikan kepada siswa sebagai pondasi

keagungan ni‟mat Allah kepada hamba -hambanya dan merupakan keberkahan. Sikap jujur sangat dibutuhkan manusia untuk keberlangsungan semua alam, karena Allah Swt.

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani

Namun hal yang lebih penting dalam pembinaan akhlak adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus menerus, karena akhlak yang baik

Kepedulian sosial adalah rasa ingin membantu kepada sesama manusia baik dalam bentuk materi maupun bantuan tenaga.Karakter ini sangat penting bagi siswa SMP sehingga para siswa

Disajikan ilustrasi tentang peristiwa alam, peserta didik dapat menentukan contoh perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah

Pendidikan akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena akhlak kelak yang akan membentuk kepribadian seorang anak, demikian juga sikap tawadhuk

AR : Menurut saudara siapakah yang lebih berperan penting untuk mengajarkan pendidikan akhlak?, (antara sekolah dengan orang tua), mengapa. DN : Orang tua, karena merupakan