PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pelayanan kesehatan dan tugas pencegahan penularan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas? kesehatan? Puskesmas Baqa. Untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan tugas kesehatan keluarga sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan.
Manfaat Penelitian
- Teoritis
- Praktik
Mendeskripsikan karakteristik keluarga yang terkena tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Baqa Samarinda Seberang (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan). Sebagai masukan dan informasi yang relevan dengan pengembangan program pengendalian tuberkulosis paru di Puskesmas Baqa Samarinda Seberang.
Keaslian Penelitian
Hasil penelitian terdapat hubungan lima tugas kesehatan keluarga dengan pencegahan penularan TBC paru dalam perawatan anggota keluarga yang menderita TBC paru. Hasil penelitian peran keluarga mengenai tindakan dalam perawatan penderita TBC paru sebagian besar responden berada pada kategori cukup (40%).
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Etiologi
Klasifikasi
Klasifikasi ketiga berdasarkan hasil uji kerentanan obat, dikelompokkan menjadi mono-resisten (MR TB), yaitu resisten terhadap satu jenis OAT lini pertama saja, poli-resisten (PR TB) resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama. satu jenis OAT lini pertama kecuali Isoniazid (H) dan Rifamphysin (R) secara bersamaan, Multi Drug Resistance (MDR TB) resisten terhadap Isoniazid (H) dan Rifamphysin (R) secara bersamaan, Extensive Drug Resistance (XDR TB) adalah TB MDR yang juga resisten terhadap salah satu OAT fluoroquinolon dan setidaknya salah satu jenis suntikan OAT lini kedua (Knamycin, Capreomycin dan Amikasin) dan resistensi rifampisin (RR TB) resisten terhadap rifampisin dengan atau tanpa resistensi terhadap. Klasifikasi keempat berdasarkan status HIV, yaitu penderita TBC paru HIV positif adalah penderita TBC paru yang sebelumnya mempunyai hasil tes HIV positif atau hasil tes HIV positif pada saat terdiagnosis TBC paru, pasien TBC paru-HIV negatif adalah TBC paru pasien dengan hasil tes HIV sebelumnya negatif atau hasil tes HIV negatif pada saat diagnosis TBC paru, dan pasien TBC paru yang tidak diketahui status HIVnya adalah pasien TBC paru tanpa bukti hasil tes HIV pada saat diagnosis TBC paru ditegakkan.
Manifestasi Klinis
Bila sudah terjadi batuk bercampur darah maka akan terjadi kondisi tambahan berupa sesak nafas, dimana infiltrasi bakteri sudah mencapai separuh paru (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, dkk, 2009).
Cara Penularan
Faktor-Faktor Risiko
Keenam adalah status gizi, dimana kekurangan gizi pada seseorang akan mempengaruhi sistem imun tubuh dan respon imunologi terhadap penyakit. Ketujuh adalah keadaan sosial ekonomi yang sangat erat kaitannya dengan faktor risiko lainnya (Suryo, 2010).
Patogenesis
Diagnosis
Komplikasi
Pengobatan
Tablet KDT OAT terdiri dari kombinasi dua atau empat jenis obat dalam satu tablet. Paket Kombipak merupakan kemasan obat lepas yang terdiri dari Isoniazid, Rifamphysin, Pyrazinamide dan Ethambutol yang dikemas dalam bentuk blister.
Pencegahan
Seluruh rangkaian pelayanan kesehatan harus menerapkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi TBC paru (PPI) untuk memastikan deteksi dini, tindakan pencegahan, dan pengobatan terhadap seseorang yang diduga atau terkonfirmasi menderita TBC paru. Penderita atau suspek TBC paru tidak perlu menggunakan alat bantu pernapasan, namun cukup menggunakan masker bedah untuk melindungi lingkungan sekitar dari droplet.
Konsep Keluarga
- Definisi Keluarga
- Bentuk Keluarga
- Peran Keluarga
Peran ayah adalah sebagai suami terhadap istri, ayah terhadap anak, pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman, kepala keluarga dan anggota masyarakat dari lingkungannya. Peran ibu adalah sebagai istri bagi suami, ibu bagi anak, pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Fungsi dan Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas keluarga dalam hal ini adalah mampu menyediakan dan memodifikasi lingkungan sekitar penderita TBC paru. Tugas keluarga dalam hal ini adalah dapat menggunakan fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas apabila menemukan atau mengalami gangguan kesehatan yang diduga TB paru.
Pendidikan Kesehatan
- Pengertian Pendidikan Kesehatan
- Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Metode Pendidikan Kesehatan
- Media Pendidikan Kesehatan
Peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita TBC paru adalah sebagai PMO, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tempat berinteraksi dengan anggota keluarga yang sakit dan sebagai wadah informasi pengobatan TBC paru. Tugas akhir kesehatan keluarga adalah menjaga hubungan timbal balik antara keluarga dan institusi kesehatan. Dikatakan kelompok besar apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang, maka metode yang digunakan antara lain ceramah dan seminar.
Dikatakan kelompok kecil apabila jumlah peserta dalam kegiatan kurang dari 15 orang, maka metode yang cocok dilakukan adalah diskusi kelompok, brainstorming, snowballing, role play, dan permainan simulasi yang merupakan gabungan antara role play dan diskusi dalam kelompok.
Pengetahuan
Dalam artian seseorang terlebih dahulu menerima rangsangan berupa informasi tentang upaya pencegahan penyakit, sehingga menimbulkan pengetahuan baru dan kemudian menimbulkan respon internal berupa sikap orang yang bersangkutan terhadap informasi tentang penyakit tersebut. upaya pencegahan penyakit yang diketahuinya (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan yang tercakup dalam Taksonomi Bloom tentang domain kognitif yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2001) memiliki 6 tingkatan (Taher, 2013) yaitu. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan (Budiman, 2013) adalah pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuannya.
Usia dan pengalaman juga menjadi faktor yang mempengaruhi pengetahuan, karena semakin bertambah usia maka semakin berkembang pula daya dan pola pikir untuk memperoleh pengetahuan yang sebenarnya dengan cara mengulangi pengetahuan yang diperoleh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di masa lalu.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Karena keterbatasan tersebut maka digunakan populasi aksesibel yang merupakan bagian dari populasi sasaran yang dapat dijangkau peneliti (Dharma, 2011). Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang menderita TBC paru di wilayah kerja Puskesmas Baqa Samarinda Seberang. Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari populasi yang dapat diakses dimana peneliti secara langsung mengumpulkan data atau melakukan observasi/pengukuran pada unit tersebut.
Consecutive sampling merupakan metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih seluruh individu yang ditemui yang memenuhi kriteria pemilihan hingga jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi.
Waktu dan Tempat Penelitian
Definisi Operasional
Tugas kesehatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini ada lima tugas kesehatan keluarga, sejauh mana keluarga mengenali masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang sakit.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian lainnya adalah flip sheet A3 yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan juga mengacu pada konsep dan teori yang telah dibuat.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Teknik Pengumpulan Data
Pengolahan data dan Analisa Data
- Pengolahan Data
- Analisa Data
- Etika Penelitian
Tujuan pemeriksaan adalah untuk memeriksa apakah ada data yang hilang; apakah data yang dimasukkan benar atau salah dengan melihat variasi data atau kode yang digunakan. Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti terhadap frekuensi dan proporsinya. Sebelum dilakukan analisis bivariat, variabel tingkat pengetahuan dan tugas kesehatan keluarga diuji normalitasnya karena mengandung data numerik.
Jika data tidak berdistribusi normal maka akan dilakukan transformasi data, jika masih belum berdistribusi normal maka pengujiannya menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Wilcoxon (Dahlan, 2009).
Jalannya Penelitian
Deskripsi nilai variabel Tingkat pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang pencegahan penularan TB paru. Normalitas variabel tingkat pengetahuan dan tugas kesehatan keluarga tentang pencegahan penularan TBC paru sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang pencegahan penularan TBC paru dapat dilihat pada tabel 4.3. Penelitian ini merupakan kajian pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas dalam pencegahan penularan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Baqa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai dampak pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas dalam pencegahan penularan TBC paru di wilayah kerja Puskesmas Baqa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut . . Hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh responden untuk membantu meningkatkan pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas terkait upaya pencegahan penularan TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas dalam pencegahan penularan TB paru di wilayah kerja Puskesmas Baqa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan data antara variabel tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Pada Tabel 4.3 di atas juga dapat disimpulkan bahwa data selisih variabel tugas kesehatan keluarga sebelum dan sesudah intervensi tidak berdistribusi normal dengan nilai Sig. Data berdistribusi normal, sehingga digunakan pendekatan uji statistik parametrik yaitu uji T berpasangan dalam pengujian hipotesis (Sopiyudin, 2011).
Nilai α pada variabel ini sebesar 0,05. Dari data pada tabel diatas diperoleh hasil bahwa variabel tingkat pengetahuan dan tugas kesehatan keluarga mempunyai nilai Sig.
Pembahasan
- Karakteristik Responden
- Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
- Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tugas
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Muaza (2014) yang menyatakan bahwa pendapatan rendah akan meningkatkan kejadian TB paru sebesar 6,5 kali dibandingkan dengan pendapatan tinggi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Rosmaniar yang juga menunjukkan adanya hubungan erat antara pendapatan keluarga dengan kejadian tuberkulosis paru. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2015) yang menyatakan terdapat perbedaan bermakna atau signifikan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis paru.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trirahayu, Dwidiyanti, Muin (2016) bahwa paket pendidikan manajemen mandiri TB paru berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pelayanan TB paru di Puskesmas Komunitas Kembaran II Banyumas Daerah.
Keterbatasan Peneliti
Puskesmas hendaknya terus meningkatkan dan mempertahankan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan keluarga dan tugas mencegah penularan tuberkulosis paru. Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Tuberkulosis Paru Terhadap Kemampuan Melaksanakan Tugas Kesehatan Keluarga di Wilayah Puskesmas Martapura dan Astambul Wilayah Banjar. Saya mengajak anda untuk berpartisipasi dalam penelitian kami yang berjudul “Dampak Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Keluarga Dan Tugas Dalam Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Baqa”.
Setelah melakukan sosialisasi, kami berharap keluarga penderita tuberkulosis paru mengetahui tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan tuberkulosis paru dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Patogenesis
Tugas keluarga dalam hal ini adalah mengenali penyakit TBC Paru, terdiri dari keluarga mengetahui penyebab, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahan penyakit TBC Paru. Tugas keluarga dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam upaya merawat penderita TBC paru terdiri dari apakah keluarga menjalankan semua anjuran tenaga kesehatan, apakah keluarga menghentikan pengobatan jika kondisi pasien membaik dan apakah keluarga merasa stres saat merawat penderita. sakit. anggota keluarga.
Kerangka Teori Penelitian
Kerangka Konsep Penelitian
Rancangan Penelitian