PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana motivasi orang tua memilih pendidikan pesantren bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan. Apa alasan orang tua memilih pendidikan pesantren bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Mendeskripsikan alasan orang tua memilih pondok pesantren bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis tentang motivasi orang tua dalam memilih pesantren.
Penelitian Relevan
Penulis sebelumnya melakukan penelitian di Desa Kauman Kotagajah Kabupaten Lampung Timur, sedangkan penelitian yang akan penulis selidiki dilakukan di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan. Mengenai kesamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama mempelajari rumah tinggal Islami. Mengenai kesamaan penelitian yang penulis teliti dengan penelitian sebelumnya yaitu sama untuk penelitian rumah tinggal Islami.
LANDASAN TEORI
Motivasi Orangtua
- Pengertian Motivasi
- Pengertian Orangtua
- Pengertian motivasi orangtua
- Macam-Macam Motivasi
- Fungsi Motivasi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi orang tua memilih pendidikan pesantren bagi anaknya dan alasan orang tua memilih pendidikan pesantren bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan. Berdasarkan analisis bahwa motivasi orang tua memilih pendidikan pesantren bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kecamatan Buay Bahuga bagi anaknya di Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan (1) adalah motivasi orang tua bahwa anak belajar agama (2) keinginan orang tua agar anaknya berakhlak baik (3) biaya terjangkau (4) mempertimbangkan organisasi keagamaan menurut penganutnya (5) jarak antar pesantren dengan sekolah tetangga (6) perasaan ketidakmampuan orang tua dalam membesarkan anak di rumah (7) mensyaratkan orang tua agar anaknya menjadi hafidz atau hafidzoh. Penelitian sebelumnya merupakan penelitian kuantitatif, sedangkan penulis dalam penelitian ini menggunakan penelitian lapangan kualitatif, sebelumnya penulis mendalami peran pondok pesantren dalam membina kepribadian muslim, sedangkan penulis dalam penelitian ini menekankan motivasi orang tua dalam memilih pesantren. sekolah.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Sumaryati dengan judul “Kontribusi Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Akhlak Meningkatkan Akhlak Santri, sedangkan dalam penelitian ini penulis menekankan motivasi orang tua dalam memilih pendidikan pesantren.
Pendidikan Pesantren
- Pengertian Pendidikan
- Prinsip-Prinsip Pendidikan Pesantren
- Tugas Pendidikan Pesantren
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki dua jenis tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan dibentuknya pondok pesantren adalah untuk membimbing atau mendorong santri agar menjadi manusia yang berilmu agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam yang pada hakekatnya sama dengan pesantren tersebut di atas.
Motivasi Orangtua Memilih Pendidikan Pesantren
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tugas pendidikan pondok pesantren adalah mendidik santri menjadi manusia yang berkepribadian Islami, dan menyiapkan generasi penerus untuk menyebarkan ajaran Islam di masyarakat sekitar melalui ilmu dan pengamalannya. Motivasi Orang Tua Dalam Memilih Pendidikan Pesantren Bagi Anaknya Orang tua adalah orang yang banyak pengaruhnya. Seiring dengan perkembangan pendidikan saat ini, rumah tinggal Islam juga mengembangkan sistem pendidikannya, selain pelajaran agama yang diajarkan oleh kyai dan sistem pembelajarannya masih non klasikal, beberapa rumah tinggal Islam sudah memasukkan pendidikan formal.
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang berdiri sejak ratusan tahun yang lalu, didirikan karena tuntutan dan kebutuhan zaman yang dilandasi kesadaran akan kewajiban dakwah Islam, yaitu penyebaran dan pengembangan ajaran Islam, serta menghasilkan kader ulama atau dai. Pendidikan Islam pada hakekatnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik jasmani maupun rohani. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mengembangkan segala potensi yang ada pada diri manusia, yaitu jasmani dan rohani.
Dalam hal anak ini, orang tua memiliki keinginan, harapan dan cita-cita untuk masa depan anaknya. Dengan mengambil sikap menyekolahkan anaknya di pesantren sebagai lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapan. Harga pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan atau mutu suatu lembaga pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diasumsikan bahwa orang tua memutuskan memilih atau mendaftarkan anaknya di pesantren berdasarkan berbagai faktor yang mempengaruhi orang tua.
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Skunder
- Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara (Intervew)
- Dokumentasi
- Teknik Penjamin Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
- Reduksi Data
- Penyajian Data (Display Data)
- Conclution Drawing/Verification
November 2018) mengatakan “yang mendorong saya mendaftarkan anak saya di pesantren adalah saya ingin anak saya paham agama dan menjadi anak yang sholeh”. Saat ini telah banyak berdiri lembaga pendidikan Islam, salah satunya Asrama Islam yang sudah ada di berbagai daerah peserta. Muncul wawancara berikutnya (W.P5/I3/10 November 2018) mengatakan bahwa “administrasi di Pondok terjangkau, tidak sampai jutaan rupiah”. petani. seperti saya, iurannya Rp 500.000/bulan.”102 Demikian pula, responden lain menyatakan bahwa administrasi atau biaya di pesantren terjangkau bagi mereka.
Berdasarkan hasil wawancara dengan (W.P6/I5/11 November 2018) atas pertanyaan Bagaimana pandangan anda tentang seorang kyai di pondok pesantren. Berdasarkan hasil wawancara dengan (W.P7/I1/10 November 2018) atas pertanyaan Apa tujuan menyekolahkan anak Anda di pesantren. Ungkapan berikutnya yang disampaikan oleh (W.P7/I4/10 November 2018) mengatakan “cita-cita saya adalah menyekolahkan anak saya di pesantren agar anak saya belajar agama, memiliki mata pencaharian dan berguna bagi orang lain”.
Selain itu, (W/T3/15 November 2018) mengatakan, “Apa yang mendorong Ibu Murtini untuk mendaftarkan anaknya di pesantren agar anaknya menjadi orang yang berilmu agama dan bisa mengamalkannya serta bermanfaat bagi orang banyak. Maka dari itu tidak sedikit orang tua yang memilih pesantren untuk pendidikan anaknya karena biayanya yang tidak begitu mahal. Kedua, pesantren merupakan tempat yang sangat membantu para orang tua untuk menyaring sisi negatif dari perkembangan teknologi yang semakin maju.
Kenyataan bahwa orang tua tidak menyerahkan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada orang lain, meskipun orang tua telah mendaftarkan anaknya di pondok pesantren, tidak berarti tanggung jawab pendidikan telah dialihkan sepenuhnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Sejarah singkat Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga
- Struktur Kepemimpinan Desa Sritunggal Kecamatan Buay
- Letak Geografis Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga
- Keadaan Penduduk Desa Sritunggal Kecamatan Buay Bahuga
Desa Sritunggal awalnya merupakan pecahan dari Desa Bumi Agung Wates yang dulunya dialamatkan ke Desa Bumi Agung Wates, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Pada tahun 1982 diusulkan pemekaran dan pada tahun 1983 Desa Bumi Agung Wates resmi dimekarkan menjadi 2 desa yaitu Desa Bumi Agung Wates dan Desa Sritunggal (sebagai desa persiapan). Sejak tahun 1983 Sritunggal ditetapkan sebagai desa persiapan hingga tahun 1992 dan pada tahun 1992, Sritunggal resmi menjadi desa definitif dengan alamat Desa Sritunggal Kecamatan Bahuga Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung.
Pada tahun 1999, Kabupaten Lampung Utara dimekarkan menjadi dua Kabupaten, yaitu Lampung Utara dan Way Kanan, dan Desa Sritunggal masuk dalam Kabupaten Way Kanan.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
- Hasil Wawancara Terhadap Orangtua
- Hasil Wawancara Terhadap Anak
- Hasil Wawancara Terhadap Keluarga atau Tetangga
Hal senada disampaikan (W.P1/I2/10 November 2018) yang mengatakan “hal yang mendorong saya memilih pendidikan Islam di pesantren adalah anak saya belajar agama dan berakhlak baik”. Penulis menyampaikan kepada para orang tua bahwa yang melatarbelakangi orang tua memilih pendidikan pesantren adalah karena orang tua menginginkan anaknya belajar agama dan memiliki akhlak yang baik. Sedikit berbeda dengan yang disampaikan (W.P1/I6/12 November 2018) mengatakan “agar anak saya bisa memperdalam ilmu agama dan menjadi anak yang mandiri”. November 2018) mengatakan “Pertimbangan saya memilih Pesantren adalah karena biaya yang dikenakan tidak terlalu mahal dan saya mendaftarkan anak saya di Pesantren karena pilihan anak saya.”
Seperti yang dikatakan oleh (W.P3/I1/10 November 2018), mengatakan “dengan mendaftarkan anak saya di pesantren, saya sangat berharap anak saya juga memiliki akhlak yang baik”. Tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh (W.P3/I3/10 November 2018) yang mengatakan “Saya memasukkan anak saya ke pesantren agar akhlaknya juga baik, seperti orang yang sudah sekolah semoga jadi ustadzah.” 94. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh (W.P3/I4/10 November 2018) mengatakan: “Saya ingin anak saya berakhlak baik juga, maka saya masukkan anak saya ke pesantren, apalagi masuk pesantren karena keinginan anak saya".
Berdasarkan wawancara dengan (W.P4/I3/10 November 2018) tentang pertanyaan mengapa Anda memilih Pendidikan Pesantren sebagai tempat belajar anak Anda. Berdasarkan hasil wawancara dengan (W.P5/I1/10 November 2018), beliau mengatakan bahwa “administrasinya terjangkau, tidak terlalu mahal bagi saya”. untuk petani seperti saya”.
Tujuannya agar kelak saya menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, orang tua saya tidak ingin saya buta agama, sehingga orang tua saya memasukkan saya ke pesantren dan memang masuk pesantren atas keinginan saya.”
Pembahasan
Di Pondok Pesantren, anak-anak diajarkan untuk hidup mandiri, agar nantinya tidak selalu bergantung pada orang tua atau orang lain.”122. Harapan yang dimiliki orang tua tidak lepas dari hal-hal yang mendasari pemilihan pendidikan pesantren bagi anaknya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap beberapa responden, harapan dan alasan orang tua memilih pondok pesantren untuk anaknya hampir sama yaitu agar anaknya belajar agama dan orang tua ingin anaknya memiliki akhlak yang baik.
Selain itu, orang tua yang memilih pesantren untuk anaknya tentu memiliki pertimbangan tersendiri. Karena pondok pesantren dibekali dengan ilmu agama, mereka mengajarkan guru, orang tua, teman atau orang lain tentang perilaku. banyak hal yang menjadi contoh di pondok pesantren bagi setiap santri. Kyai adalah panutan bagi santrinya dan masyarakat, orang yang banyak ilmunya, sehingga banyak orang tua yang menginginkan anak merak bisa mencontohnya.
Orang tua khawatir anak-anak mereka akan berakhir di masyarakat yang salah karena lingkungan hidup yang tidak menguntungkan. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa upaya orang tua untuk menyaring sisi negatif dari perkembangan teknologi yang semakin maju mengiringi penggunaan teknologi pada anak, namun juga membatasi penggunaan teknologi pada anaknya. Selain upaya pengawasan dan pembatasan penggunaan teknologi, upaya lain yang dilakukan orang tua adalah dengan mendaftarkan anaknya di pondok pesantren, karena penggunaan teknologi di pondok pesantren sangat terbatas sehingga sangat membantu orang tua menyaring sisi negatifnya. dari perkembangan teknologi yang semakin maju.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa motivasi dan alasan orang tua memilih pondok pesantren bagi anaknya adalah kesengajaan.
Kesimpulan
Saran
Erdiyanti, “Fenomena Orang Tua Dalam Memilih Lembaga Pendidikan Islam (Studi Pada Mis Pesantren Ummushabri Kendari)” dalam SHAUTUT TARBIYAH, Kendari: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), ed.