• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Yuslia Naili Rahmah 14804241008

N/A
N/A
Fitroh Satrio

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi Yuslia Naili Rahmah 14804241008"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaan internet banking terhadap kejadian cybercrime di wilayah D.I. Yogyakarta, (2) pengaruh perlindungan nasabah perbankan dalam penggunaan fasilitas internet banking terhadap prevalensi cybercrime di wilayah D.I.

Tabel 1. Top 20 Negara dengan Jumlah Pengguna Internet Tertinggi per 30 Juni  2016
Tabel 1. Top 20 Negara dengan Jumlah Pengguna Internet Tertinggi per 30 Juni 2016

Identifikasi Masalah

“Banyaknya pengguna internet karena Yogyakarta merupakan kota pendidikan sehingga lebih banyak masyarakat yang melek internet.” Bentuk perlindungan yang harus dilakukan bank untuk melindungi data transaksi nasabah dari kejahatan TI perlu diperketat agar hacker atau pelaku kejahatan siber lainnya tidak mudah mengakses data nasabah yang menggunakan online banking.

Batasan Masalah

Keamanan layanan online bank untuk mencegah kejahatan siber belum diterapkan secara maksimal oleh bank.

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui dampak perlindungan nasabah bank terhadap penggunaan fasilitas internet banking terhadap cybercrime di D.I. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan internet banking dan perlindungan nasabah bank dalam menggunakan fasilitas internet banking terhadap cybercrime di D.I.

Manfaat Penelitian

Tinjauan Umum tentang Cyber Crime a. Pengertian Cyber Crime

Dari definisi tersebut, cybercrime dalam arti sempit adalah kejahatan komputer yang ditujukan pada suatu sistem atau jaringan, sedangkan cybercrime dalam arti luas mencakup segala bentuk kejahatan yang ditujukan pada komputer, jaringan komputer dan penggunanya serta bentuk-bentuk kejahatan tradisional yang kini dilakukan. menggunakan atau dengan bantuan peralatan komputer. Secara umum kejahatan yang terjadi terhadap sistem atau jaringan komputer dan penggunaan komputer juga dapat terjadi di dunia perbankan.

10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah Pasal 1 Angka 2 Yang dimaksud dengan nasabah adalah pihak-pihak yang menggunakan jasa perbankan, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening namun menggunakan jasa perbankan untuk melakukan transaksi keuangan (walk-in customer). . Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan yang dilakukan melalui penelitian, analisis, dan evaluasi terhadap laporan-laporan yang disampaikan oleh bank dengan tujuan untuk mengetahui apakah bank telah melaksanakan ketentuan perbankan serta menilai kinerja bank.Sedangkan yang dimaksud dengan pengawasan langsung adalah pengawasan terhadap berupa pemeriksaan yang segera diikuti dengan tindakan perbaikan.

Tinjauan Umum tentang Internet Banking a. Pengertian Internet Banking

Merupakan pilihan pembayaran layanan internet banking (termasuk pembayaran telepon, air PAM dan listrik) yang disediakan oleh bank. Teller Machine (ATM), Telephone Banking, Electronic Data Transfer (EFT), Electronic Data Capture (EDC)/Point of Sale (POS), Internet Banking dan Mobile Banking.

Penelitian yang Relevan

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menyelidiki kejahatan cyber yang menyerang nasabah yang menggunakan online banking. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aturan hukum dan penerapan sanksi pidana atas tindak pidana penipuan kartu kredit/debit di Indonesia.

Kerangka Berfikir

Untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabahnya, bank harus memberikan perlindungan nasabah agar nasabah selalu merasa aman dan nyaman dalam menggunakan fasilitas Internet banking. Aspek perlindungan nasabah berupa piagam nasabah yang diberikan oleh bank menggunakan konsep bahwa bank akan selalu memberikan layanan yang dapat diandalkan, berkualitas dan menjamin keamanan internet banking yang digunakan. Semakin nasabah percaya terhadap sistem keamanan internet banking terhadap terjadinya kejahatan siber, maka nasabah akan semakin banyak menggunakan fasilitas ini.

Aspek perlindungan nasabah berupa test dan trial drive yang diberikan Bank menguatkan konsep bahwa Bank akan memberikan instruksi atau simulasi penggunaan dan pelatihan penggunaan fitur dan fungsi layanan khususnya bagi nasabah baru pengguna Internet Banking. Dari sisi ini, nasabah tidak perlu khawatir jika tidak dapat menggunakan internet banking ini dengan baik.

Paradigma Penelitian

Perkembangan zaman yang menuntut adanya inovasi khususnya di bidang perbankan membuat perbankan harus memberikan perlindungan ekstra dalam melindungi nasabahnya, karena internet banking sangat rentan terhadap terjadinya kejahatan dunia maya atau cybercrime yang biasa disebut dengan cybercrime. H6: Penggunaan internet banking dan perlindungan nasabah dilihat dari aspek customer charter, kerahasiaan data nasabah, test and trial drive dan customer support berpengaruh signifikan terhadap cybercrime. Pendekatan ini dimulai dari data yang kemudian diolah dan dimanipulasi menjadi informasi yang berharga untuk pengambilan keputusan (Kuncoro Mudrajad, 2007:2).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen bank dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tempat dan Waktu Penelitian

Menurut Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum dalam menentukan ukuran sampel, yaitu jika dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda), besar sampel harus 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk mencari ukuran sampel sebanyak 12 kali jumlah variabel yaitu 6 sehingga sampel yang digunakan sebanyak 72 responden. Penggunaan layanan internet banking merupakan kondisi aktual nasabah yang menggunakan layanan internet banking, yang dikonsepkan dalam bentuk pengukuran frekuensi penggunaan transaksi yang dilakukan nasabah.

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau suatu kelompok mengenai peristiwa dan fenomena sosial (Riduwan, 2007: 12). Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah menguraikan variabel-variabel menjadi sub-variabel/dimensi, kemudian menyusun kisi-kisi instrumen untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner  No.  Variabel  Sub
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner No. Variabel Sub

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara online dan offline kepada responden. Data ini menunjukkan persentase responden laki-laki yang menggunakan layanan internet banking sebanyak 26 orang (36,11%), sedangkan persentase responden perempuan yang menggunakan layanan internet banking sebanyak 46 orang (63,89%). Data tersebut menunjukkan mayoritas responden menggunakan layanan internet banking antara 1-2 tahun sebanyak 28 orang (38,89%), kemudian responden yang menggunakan layanan internet banking kurang dari 1 tahun sebanyak 25 orang (34,72%), kemudian responden yang menggunakan layanan internet banking layanan internet banking antara 3-4 tahun berjumlah 13 orang (18,06%), kemudian yang menggunakan layanan internet banking lebih dari 5 tahun berjumlah 5 orang (6,94%), dan responden yang menggunakan layanan internet banking antara 4-5 tahun , 1 orang (1,39%).

Data tersebut menunjukkan intensitas sebagian besar responden yang menggunakan layanan internet banking per bulan menggunakannya paling banyak dengan intensitas 1-3 kali sebanyak 32 orang (44,44%), kemudian dengan intensitas lebih dari 10 kali sebanyak 16 orang (22,22). % ), kemudian dengan intensitas 4-6 kali sebanyak 14 orang (19,44%), kemudian dengan intensitas tidak pernah menggunakan internet banking setiap bulan sejumlah 6 orang (8,33%), dan dengan intensitas 7 -10 kali sebanyak 4 orang (5,56 %).

Tabel 7. Demografi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 7. Demografi Responden Berdasarkan Usia

Deskripsi Variabel Penelitian

Sebaran tren data variabel Cyber ​​Crime dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Sebaran tren data variabel Customer Charter dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Sebaran tren data pada variabel Kerahasiaan Data Pelanggan dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi.

Sebaran tren data variabel test dan test drive dapat dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Sebaran tren pada data variabel Departemen Customer Service dapat dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi variabel Cyber Crime  No.  Interval  Frekuensi  Persen
Tabel 10. Distribusi Frekuensi variabel Cyber Crime No. Interval Frekuensi Persen

Uji Hipotesis

Hasil perhitungan parsial pengaruh kerahasiaan data nasabah terhadap Cyber ​​Crime diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,630. Hasil perhitungan parsial pengaruh test dan trial Driving terhadap cybercrime diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,036. “Ada dampak uji coba dan uji coba terhadap kejahatan siber di Daerah Istimewa Yogyakarta” tidak dapat diterima.

Karena nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis keenam yang menyatakan “Terdapat Pengaruh Penggunaan Internet Banking, Kartu Nasabah, Kerahasiaan Data Nasabah, Tes dan Pengujian serta Layanan Customer Support secara bersama-sama terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta” diterima. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 26,3% kejadian Cybercrime dipengaruhi oleh penggunaan Internet Banking, Kartu Pelanggan, Kerahasiaan Data Pelanggan, Pengujian dan Pemeriksaan Disk, dan Layanan Dukungan Pelanggan.

Tabel 26. Hasil Uji Regresi Berganda  Variabel Independen  Koefisien
Tabel 26. Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Independen Koefisien

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama (H1), bahwa variabel Internet banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel yang berarti terdapat pengaruh positif kerahasiaan data pelanggan terhadap cybercrime di sektor DIY. Hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih kecil dari ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh Test dan Trial Drive terhadap Cyber ​​Crime di DIY.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari tabel, hal ini berarti terdapat dampak positif dari Layanan Customer Support DIY Cybercrime. Dampak Penggunaan Internet Banking dan Perlindungan Nasabah (Kartu Nasabah, Kerahasiaan Data Nasabah, Layanan Pengujian dan Pengujian Nasabah, serta Layanan Customer Support) secara bersama-sama terhadap Kejahatan Siber di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keterbatasan Penelitian

Terdapat dampak positif dan signifikan penggunaan Internet Banking terhadap cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kerahasiaan Data Pelanggan terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dampak Test dan Test Drive terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada dan tidak signifikan.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan Customer Support Service terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat Pengaruh Penggunaan Internet Banking dan Perlindungan Nasabah dengan Menggunakan Fasilitas Internet Banking (Kartu Nasabah, Kerahasiaan Data Nasabah, Testing dan Testing serta Customer Support Service) terhadap Cybercrime di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Implikasi

Karena nilai signifikansi F < 0,05 maka penggunaan internet banking, client charter, kerahasiaan data nasabah, test and trial run, dan layanan customer support secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kejahatan cyber di Daerah Istimewa Yogyakarta. . Koefisien determinasi menunjukkan bahwa 26,3% kejadian cybercrime dapat dijelaskan oleh variabel Penggunaan internet banking, piagam klien, kerahasiaan data nasabah, uji coba dan layanan dukungan pelanggan, sedangkan sisanya sebesar 73,3% dijelaskan oleh variabel lain. variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji coba dan uji coba tidak berpengaruh terhadap kejahatan siber DIY.

Hal ini berimplikasi pada pengujian dan uji coba yang cenderung hanya mengutamakan permasalahan terkait tampilan aplikasi dan website, serta bank saja. Artinya semakin baik pelayanan yang diberikan oleh bank maka nasabah akan semakin loyal dalam menggunakan produk internet banking.Kualitas pelayanan yang baik inilah yang menjadikan nasabah tetap setia dalam penggunaan online banking, meskipun cybercrime sering terjadi di dunia perbankan. .

Saran

Penelitian ini memberikan informasi bahwa penggunaan internet banking, piagam pelanggan, kerahasiaan data pelanggan, test and trial drive, dan layanan dukungan pelanggan berkontribusi sebesar 26,3% terhadap kejahatan dunia maya di Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan 73,3% menjelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. . Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya cybercrime khususnya di dunia perbankan. Melindungi Nasabah Bank Pengguna Internet Banking Terhadap Munculnya Kejahatan Dunia Maya di Indonesia.

Nasabah-bank-yang menggunakan-internet-banking-akibat-terjadinya-cyber-crime-di-Indonesia 5 Januari 2018. Perlindungan hukum terhadap nasabah bank yang menggunakan internet-banking karena terjadinya cyber-crime (kasus studi) : Business Banking Center Mandiri Padang).

ANGKET TENTANG PERLINDUNGAN DATA NASABAH PENGGUNA FASILITAS INTERNET BANKING

Saya menggunakan perbankan online untuk melakukan pembayaran tagihan (misalnya pembayaran telepon, listrik, pajak, kartu kredit, dll). Saya akan selalu menggunakan internet banking untuk bertransaksi karena memiliki fitur-fitur yang membantu pekerjaan saya. Saya yakin seluruh data yang diproses melalui online banking tidak akan disalahgunakan oleh pihak bank.

Meskipun ada berita negatif mengenai Internet banking, saya percaya dan tidak ragu untuk melakukan transaksi perbankan melalui Internet banking. Seluruh layanan yang dibutuhkan nasabah tersedia di website dan aplikasi internet banking di ponselnya.

ANGKET TENTANG TERJADINYA CYBER CRIME

UJI PRASYARAT ANALISIS

HASIL ANALISIS DATA

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI

PERHITUNGAN SUMBANGAN RELATIF DAN SUMBANGAN EFEKTIF

Gambar

Tabel 1. Top 20 Negara dengan Jumlah Pengguna Internet Tertinggi per 30 Juni  2016
Grafik 1. Pengguna Internet di Indonesia dari tahun 1998-2015.
Gambar 1. Bank Penyedia Fasilitas Internet Banking dengan Estimasi  Penggunanya tahun 2011-2012
Gambar 2. Indonesia Dianggap Negara yang Beresiko Mengalami Serangan IT  Security pada tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lidya Amalia Sutanto NIM : 1247442021 Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul : “Penerapan

iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Andien Egia Destianti NPM : 10010215127 Judul Skripsi : ANALISIS FAKTOR PENGARUH TEORI TEHCNOLOGY