• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Assalamualaikum WR WB

N/A
N/A
Nur Giani

Academic year: 2024

Membagikan "Slide Assalamualaikum WR WB"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Assalamualaikum wr wb

(2)
(3)

“ Tak ada yang sulit

dalam hidup, asal mau berusaha. Termasuk

dalam Matematika”

(4)

STANDAR KOMPETENSI:

Menggunakan konsep

barisan dan deret dalam

pemecahan masalah.

(5)

KOMPETENSI DASAR:

Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n

suku deret aritmetika dan

geometri.

(6)

Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat menguasai barisan

dan deret aritmatika

(7)

Pola Bilangan adalah ?

Susunan bilangan yang disusun menurut aturan tertentu.

Contoh :

1. Pola Bilangan Ganjil 1, 3, 5, ....

2. Pola Bilangan Genap 2, 4, 6, ....

PERHATIKAN SUSUNAN BILANGAN DI BAWAH INI

• Susunan bilangan asli : 1, 2, 3, 4, , ...

• Susunan bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, ...

• Susunan bilangan genap: 2, 4, 6, 8, , ...

• Susunan bilangan kelipatan tiga: 3, 6, 9, 12, ...

(8)

Definisi Barisan Bilangan

Barisan bilangan adalah urutan bilangan-bilangan yang memiliki pola atau aturan tertentu

Jika barisan bilangan tadi dijumlahkan maka terbentuklah deret bilangan.

Definisi

Definisi Deret Bilangan

Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku barisan bilangan.

Sebagai contoh, jika 1, 2, 3, 4, ... merupakan barisan bilangan maka deret dari barisan bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + ....

(9)

BARISAN ARITMATIKA

Definisi Barisan Aritmetika

Suatu barisan dikatakan sebagai barisan aritmetika jika selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap.

Bilangan (selisih) tetap tersebut disebut sebagai beda.

Biasanya diberi simbol b .

Definisi tersebut jika diubah ke bentuk notasi adalah sebagai berikut.

Jika U1, U2, U3, ..., Un–1, Un adalah suatu barisan bilangan maka barisan tersebut dikatakan sebagai barisan aritmetika apabila memenuhi hubungan berikut U2 – U1 = U3 – U2 = ... Un – Un–1

(10)

Rumus umum suku ke-n pada barisan aritmatika

Suatu barisan dengan suku pertama dan beda b maka rumus umum suku ke-n barisan aritmatika

ditentukan oleh :

Keterangan :

Un = Rumus Suku Ke-n a = suku pertama

b = beda b = U

2 – U1 = U3 – U2 = .... = Un – Un-1

U

1

a

U2

a+

U3

b a+2

b

Urutan ke 3 beda 2 b Urutan ke 2 beda b Urutan ke 1 beda b

Jadi jika urutannya n maka mempunyai beda (n-1)b

Un

a+(n-

1) b Un=a+(n-1) b Un=a+(n-1) b

(11)

Seorang ibu membagikan permen kepada 5 orang anaknya menurut aturan deret

aritmetika. Semakin muda usia anak semakin banyak permen yang diperoleh. Jika banyak

permen yang diterima anak kedua 11 buah dan

anak keempat 19 buah, maka jumlah seluruh

permen adalah …buah

(12)

Telah diketahui bahwa penjumlahan dari barisan bilangan dikenal sebagai deret bilangan. Begitu pula jika menjumlahkan suatu barisan aritmetika maka akan mendapatkan suatu deret aritmetika.

Definisi

Definisi Deret Aritmetika

Misalkan U1, U2, ...,Un adalah barisan aritmetika maka penjumlahan

U1 + U2 + ... + Un adalah deret

aritmetika.

(13)

Sebagai contoh, jika barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, ...

Kemudian menjumlahkan setiap suku dalam barisan aritmetika tersebut maka akan diperoleh deret

aritmetika 2 + 5 + 8 + 11 + ....

Secara umum, dari suatu barisan U1, U2, ..., Un dengan U1= a dan beda = b

Maka dapat diperoleh bentuk umum deret aritmetika, yaitu

U1 + U2 + ...+ Un = a + (a + b) + (a + 2b) + ... +

(a + (n – 1) b)

(14)

Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan

Sn , maka Sn dapat dicari dengan menggunakan rumus.

Rumus Umum Deret Aritma

tika

Sn = n/2 (a + Un ) atau Sn = n/2 ( 2 a +(n-1) b ) Keterangan :

a = suku pertama b = beda

Sn = jumlah suku ke – n

Misalkan Sn = U1 + U2 + ... + Un merupakan deret aritmetika dengan suku pertama a dan beda b maka :

(15)

Seorang anak menabung di suatu bnk dengan selisih kenaikan tabungan antar bulan tetap. Pada bulan pertama

sebesar Rp. 50.000,00, bulan kedua Rp.55.000,00, bulan ketiga

Rp.60.000,00, dan seterusnya. Besar

tabungan nak tersenut selama dua tahun

adalah

(16)

a. Deret = 6 + 17 + 28 + 39 + ...

a = 6 b = 11

Sn = n/2 ( 2 (a) + ( n-1 ) b ) = n/2 ( 2 (6) + ( n-1 ) 11 )

= n/2 (12 + 11n – 11 ) = n/2 ( 1 + 11n )

= 11n2 / b + n/2 b. Jumlah 10 suku pertama

= 11.(10)2/ 11 + 10 / 2

= 555

Jadi jumlah suku pertamanya adalah 555

(17)

1. Suku ke–4 dari suatu barisan aritmetika adalah 17 dan suku ke–12 dari barisan tersebut adalah 81. Tentukan suku ke–25 dari barisan tersebut ?

2. Dari suatu deret aritmetika, diketahui U5 = 5 dan U10 = 15.

Tentukan nilai dari Suku ke 20 !

(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini, kamu akan mempelajari tentang barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara menentukan pola barisan bilangan

3. Siswa mampu menentukan deret bilangan jika diketahui barisannya 4. Siswa mampu mengubahkan deret bilangan ke dalam notasi sigma 5. BARISAN, POLA, DAN DERET BILANGAN, NOTASI

Barisan bilangan adalah rangakaian bilangan yang disusun menurut aturan (pola) tertentu. Rumus suku ke-n barisan

4.5.1 Menggunakan pola bilangan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika 4.5.2 Menyajikan hasil, menemukan pola.. bilangan

Untuk permasalahan yang diberikan sebuah deret atau barisan bilangan dan diharuskan tetap mengatur bilangan tersebut sesuai urutan deretan, deret bilangan tersebut dapat

- persamaan kuadrat - fungsi kuadrat - matriks - program linear - pola bilangan/barisan - deret aritmetika

Pola bilangan yang memiliki barisan angka pertama dan kedua yang sama, barisan angkat ketiga dan seterusnya mengikuti penjumlahan angka dari deret

Seperti halnya matematika pada materi deret barisan bilangan yang terhimpun atau tersusun berdasarkan aturan tertentu, yakni memiliki rumus dalam susunan bilangannya, baik itu barisan