KARBOHIDRAT
Somogyi Nelsson
Somogyi Nelsson
Analisis gula reduksi/KH dengan
metode Somogyi Nellson
Grafik persamaan regresi
Standar baku glukosa
Luff Schoorls
Penentuan Kadar Sukrosa
metode Luffschoorl
Prinsip : Gula reduksi beraksi dengan ion Cu
2+berlebih membentuk endapan Cu
2O pada pemenasan dalam waktu
tertentu, kelebihan Cu
2+direaksikan dengan KI dalam suasana asam I
2yang terbentuk dititrasi dengan larutan tiosulfat baku menggunakan indikator kanji.
Pereaksi :
Larutan Luffschooorls
KI hablur
Larutan Natrium tiosulfat (0,1 N 25 garam Na
2S
2O
35H
2O dan 0,1 gram Na
2CO
310 H
2), larutkan dan encerkan dengan air dingin yang telah dididihkan hingga 1000 ml, diamkan selama 1 malam lalu saring
Larutkan kanji 0,5 % b/b (dibuat segar) 0,5 gram amylum manihot, suspensikan dalam 10 ml air, tambahkan 90 ml air mendididh aduk dan panaskan sambil diaduk lalu dinginkan
Larutan asam sulfat 6 N
Luff Schoorls
Prosedur penetapan Kadar sukrosa
Penentuan kadar gula reduksi sebelum inversi (dengan L.S. berdasarkan sisa CU
2+terukur)
Timbang 2-5 gram sampel yang telah dihancurkan masukan kedalam labu takar 100 ml tambahkan aquadest sampai dengan tanda batas
Sediakan 2 buah erlenmeyer pipet masing-masing 10 ml larutan percobaan 10 ml air sebagai blanko
Ppipet 10 ml larutan Luff Schoorl aduk sampai homogen
Refluks selama 10 menit diatas penangas air (selama pemanasan permukaan air mendidih selalu berada sekitar 2 cm diatas permukaan cairan dalam erlenmeyer
Dinginkan segera dengan air dingin yang mengalir sampai dingin
Tambahkan 5 ml larutan asam sulfat 6 N aduk sampai homogen
Tambahkan 1,5 gram KI aduk sampai semua endapan larut
Titrasi dengan larutan Natrium Tiosulfat baku sampai terbentuk warna kuning muda, tambahkan 2,5 ml larutan kanji
Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang
Catat volume larutan natrium tiosulfat baku yang di butuhkan untuk titrasi larutan percobaan dan blanko
Luff Schoolrs
Penentuan Kadar Gula Reduksi Setelah Inversi
Pipet tepat 50 ml larutan percobaan untuk penentuan gula inversi, masukan kedalam labu takar 100 ml
Tambahkan 10 ml larutan HCl 9,5 N
Panaskan dalam penangas air pada suhu 70-80 oC selama 15 menit
Dinginkan segera dalam air mengalir, tambahkan 3 tetes indikator phenoptalien
Netralkan dengan penambahan sedikit demi sedikit larutan NaOH 10 N sampai membentuk warna merah muda
Tambahkan air hingga tepat batas lalu kocok sampai homogen
Didapat larutan percobaan
Sediakan 2 buah erlenmeyer pipet masing-masing 10 ml larutan percobaan tersebut dan air sebagai blanko
Pipet 10 ml larutan Luff Schoorls aduk sampai homogen
Refluks selama 10 menit diatas penangas air (selama pemanasan permukaan air mendidih selalu berada sekitar 2 cm diatas permukaan cairan dalam erlenmeyer
Dinginkan segera dengan air dingin yang mengalir sampai dingin
Tambahkan 1 gram KI aduk sampai semua endapan larut
Kelebihan CU2+ dilanjutkan dengan titrasi
Titrasi dengan larutan Natrium tiosulfat baku sampai terbentuk warna kuning muda, tambahkan 1 ml larutan kanji
Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang
Catat volume larutan natrium tiosulfat baku yang dibutuhkan untuk titrasi larutan percobaan dan blanko
Perhitungan :
Kadar sukrosa = (% gula setelah inversi - % gula sebelum inversi) 0,95 = ... %
Hitung kadar gula inversi total (setelah hidrolisa)
Hitung selisih kadar gula inversi sebelum dan sesudah hidrolisa
Kadar sukrosa selisih kadar gula inversi dikali 0,95
Luff Schoolrs
Luff Schoorls
Luff Schoorls
Luff Schoolrs
ANALISIS KARBOHIRAT METODE
LUFF SCHOOLRS
Lane Eynon
Penentuan kadar Serat Kasar
Prinsip :
Serat kasar merupakan residu dari bahan pangan yang telah diperlukan dengan
asam dan alkali mendidih, dan terdiri dari sesulosa dengan sedikit lignin dan pentosa
Pereaksi :
CHCl
3 Larutan H
2SO
40,2255 N
Larutan NaOH 0,313 N
Alkoho; 95 %
Analisis serat kasar
Cara Kerja :
Haluskan sampel dan aduk sampai homogen
Timbang 2 gram bahan (ekstraksi lemaknya ada lemak dengan soxhlet)
Pindahkan sampel kedalam labu erlenmeyer 500 ml
Tambahkan 200 ml larutan H
2SO
4mendidih tutup dengan pendingin balik
Didihkan selama 30 menit sesekali digoyang-goyangkan
Saring suspensi melalui kertas saring, Residu yang tertinggal dalam erlenmeyer dicuci dengan air mendidih, Cuci residu dalam kertas saring sampai air cucian bebas asam
Pindahkan secara kuantitatif residu kedalam erlenmeyer dengan spatula, sisanya dicuci dengan 200 ml larutan NaOH mendidih sampai semua residu masuk kedalam erlenmeyer
Didihkan dengan pendingin balik sambil kadang digoyang selama 30 menit
Saring kembali melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya
Cuci lagi dengan air mendidih, kemudian dengan alkohol sekitar 10 ml
Keringkan kertas saring dengan isinya pada suhu 110
oC selama 1-2 jam, dinginkan dalam eksikator, timbang sampai diperoleh berat yang
konstan