• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur praktikum AAS

N/A
N/A
P17120223055 HELLEN AD KURNIA

Academic year: 2023

Membagikan "Prosedur praktikum AAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Alat :

 Instrumen AAS

 Beaker glass

 Labu takar 50 ml

 Pipet ukur

Bahan :

 Sampel MP-ASI

 Aquadest

 Larutan standar Pb 1. Pembuatan larutan standar

 Diencerkan larutan standar sebanyak 50 ml, masing-masing dipipet 1 ml, 2 ml, 3ml, dan 4 ml.

 Diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas 50 mL.

2. Pembuatan sampel

 Ditimbang MP-ASI sebanyak 0,5 gram

 Dilarutkan dengan HNO3 sebanyak 7 ml, H2O2 2 ml, dan aquadest sebanyak 1 ml 3. Penentuan kadar Pb

 Dihidupkan alat AAS dan komputernya

 Dibiarkan stabil beberapa menit sampai selesai initialize

 Diklik program AAS yang ada di dalam desktop computer

 Pada program tersebut, diaktifkan lampu (HCL) Hollow Catodhe Lamp khusus logam Pb

 Dilakukan pengaturan pada panjang gelombang khusus Pb 217nm, dipilih gas yang digunakan yaitu asetilen-udara

 Diatur celah keluar atau slit untuk logam Pb yaitu 1,0 nm

 Diinputkan data jumlah standar pada tabel pengukuran, yaitu 4 buah standar dengan larutan blanko. Dan diinputkan juga jumlah sampel yang akan diukur

 Dilakukan flame on dan flame atomization untuk memilih flame Pb dan mengaktifkan aliran bahan bakar

 Dihidupkan nyala AAS dengan mengaktifkan tombol pure ignition

 Dilakukan pengukuran terhadap larutan blanko, deret standar dan sampel.

 Dibaca kurva kalibrasi standar pada menu standar calibration pada program AAS

 Ditentukan konsentrasi larutan sampel dengan persamaan regresi

(2)

Prosedur BAB 1 Topik 1 Alat :

 Beaker glass

 Labu takar 100 ml

 Pipet ukur

 Pipet tetes

 Cuvet

 Instrumen Spektrofotometri Uv-Vis Bahan :

 Larutan KMNO4 10^-1 M

 Larutan K2C2O7 10^-1 M

 Aquadest

Pembuatan larutan induk KMNO4 10^-1 M

 Ditimbang sebanyak 1,58 gram

 Dilarutkan dengan aquadest dan diencerkan menggunakan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Pembuatan larutan induk K2C2O7 10^-1 M

 Ditimbang sebanyak 2,94 gram

 Dilarutkan dengan aquadest dan diencerkan menggunakan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Pengenceran KMNO4 & K2C2O7 10^-3 M

 Dibuat konsentrasi 1x10^-3 dengan dipipet 10 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Penentuan absorbansi

 Dipipet larutan blanko (aquadest) ke dalam kuvet sampai ¾ bagian yang sudah dibersihkan dengan tisu

 Dipilih menu aplikasi wavelength scan. Dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan blanko

 Disetting dengan menekan tombol zero sampai proses kalibrasi selesai

 Dipipet larutan KMNO4 10^-3 M ke dalam kuvet sampai ¾ bagian

 Disetting panjang gelombang yang akan digunakan (

 Dilakukan scanning panjang gelombang sampel hingga dihasilkan Panjang gelombang maksimal

 Dibuatlah grafik hubungan antara nilai absorbans sebagai fungsi Panjang gelombang

 Ditentukan panjang gelombang maksimum untuk sampel K2C2O7 10^-3 M yang lain dengan cara yang sama seperti diatas

(3)
(4)

Prosedur BAB 1 Topik 2

Alat :

 Beaker glass

 Labu takar 100 ml

 Pipet ukur

 Pipet tetes

 Cuvet

 Instrumen Spektrofotometri Uv-Vis

 Tabung reaksi

 Rak tabung reaksi Bahan :

 Larutan KMNO4 10^-3 M

 Larutan K2C2O7 10^-3 M

 Aquadest

Pembuatan larutan induk KMNO4 10^-1 M

 Ditimbang sebanyak 1,58 gram

 Dilarutkan dengan aquadest dan diencerkan menggunakan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Pembuatan larutan induk K2C2O7 10^-1 M

 Ditimbang sebanyak 2,94 gram

 Dilarutkan dengan aquadest dan diencerkan menggunakan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Pengenceran KMNO4 & K2C2O7

 Dibuat konsentrasi 1x10^-4 dengan dipipet 0,1 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

 Dibuat konsentrasi 2x10^-4 dengan dipipet 0,2 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

 Dibuat konsentrasi 4x10^-4 dengan dipipet 0,4 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

 Dibuat konsentrasi 6x10^-4 dengan dipipet 0,6 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

 Dibuat konsentrasi 8x10^-4 dengan dipipet 0,8 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

 Dibuat konsentrasi 1x10^-3 dengan dipipet 1 ml larutan induk dan diencerkan dengan labu takar sampai tanda batas 100 ml

Preparasi sampel

(5)

Penentuan absorbansi

 Dipipet larutan blanko (aquadest) ke dalam kuvet sampai ¾ bagian yang sudah dibersihkan dengan tisu

 Dipilih menu aplikasi wavelength scan. Dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan blanko

 Disetting dengan menekan tombol zero sampai proses kalibrasi selesai

 Dipipet larutan KMNO4 dimulai dari konsentrasi 1x10^-4 ke dalam kuvet sampai ¾ bagian

 Disetting panjang gelombang maksimum yang didapat dari percobaan sebelumnya (….)

 Dilakukan scanning panjang gelombang sampel

 Dilakukan penentuan absorbansi yang sama pada setiap konsentrasi larutan KMNO4

 Dilakukan pengerjaan yang sama untuk sampel K2C2O7

 Dibuatlah grafik hubungan antara nilai absorbans sebagai fungsi Panjang gelombang

(6)

Prosedur BAB 2 Topik 1 Alat :

 Beaker glass

 Labu takar 100 ml

 Pipet ukur

 Pipet tetes

 Cuvet

 Instrumen Spektrofotometri Uv-Vis

 Tabung reaksi

 Rak tabung reaksi Bahan :

 Larutan aseton

 Larutan Fenol

 Larutan etanol

 Aquadest

(7)

Referensi

Dokumen terkait

 Homogenkan larutan dengan baik, ukur absorban dengan AAS..  Buat grafik standar adisi, kemudian tentukan Cz konsentrasi analit Z Catatan : labu takar no. 5 digunakan untuk

3. Pindahkan larutan ke dalam labu takar 250 ml. Bilas erlenmeyer dan masukan air bilasan ke dalam labu takar. Tambahkan 15 ml n- butanol, kocok dengan baik, kemudian tambahkan

Labu ukur adalah alat yang berfungsi untuk keperluan pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam badan labu takar dan bisa

Labu ukur berfungsi Sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu; b). Gelas ukur berfungsi untuk mengukur larutan; c). Pipet tetes berfungsi

Jika intensitas warna larutan tidak sesuai, keluarkan larutan dari tabung standar setetes demi setetes dengan pipet tetes sampai kedua tabung menunjukkan

volume pengenceran 100 ml sehingga didapat volume larutan Konsentrasi Asam Asetat 10 -4   M diambil sebesar 1 ml menggunakan ball pipet untuk pengenceran dituangkan pada

Menyimpulkan bahwa benzena tidak mengalami reaksi adisi seperti alkena Alat praktikum: - Tabung reaksi - Pipet tetes Bahan praktikum - Benzena - Brom dalam CCl4 - Larutan KMnO4

Pewarnaan • Ambil larutan kristal violet menggunakan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek dan bisrkan selama 1 menit, setelah 1 menit bersihkan menggunakan aquades • Kemudian