•LAB PA RS SANTO BORROMEUS BANDUNG
•1999 - 2005
•D3 ANALIS KESEHATAN BANDUNG
• Lulus tahun 1998
•LAB P.A. CITO YOGYAKARTA
•2006 - Sekarang
•BOWO YUNIARTO
•Purbalingga, 30 Juni 1977
NAMA UNIT KERJA
UNIT KERJA SEBELUMNYA PENDIDIKAN
TERAKHIR
CURRICULUM VITAE
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ATLM DALAM LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI
BOWO YUNIARTO
DASAR HUKUM
PELAYANAN PATOLOGI ANATOMI
Pelayanan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis dari suatu penyakit, melalui pemeriksaan jaringan / sel yang diperoleh dari tindakan biopsi / operasi secara makroskopik dan mikroskopik.
Semua jaringan dan / atau cairan yang diambil dari tubuh manusia diperiksa PA, kecuali :
Jaringan sirkumsisi
Gigi yang diekstraksi
Jaringan plasenta pada kehamilan normal
JENIS PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
 Histopatologi
Pemrosesan spesimen berupa jaringan menjadi spesimen yang terfiksasi dan tertanam dalam parafin untuk kemudian dipotong tipis, diletakkan pada slaid, diwarnai oleh hematoksilin dan eosin, dan giemsa jika diperlukan, lalu diinterpretasi oleh SpPA
Jaringan kuretase, TUR, biopsi, operasi
Sitopatologi
Pemeriksaan sel-sel yang bisa diperoleh melalui eksfoliasi alami, eksfoliasi buatan, maupun aspirasi
Nilai diagnostik sitopatologi adalah sebagai skrining atau pemeriksaan awal dan bukanlah penegak diagnosis
Baku emas diagnosis sitopatologi adalah pemeriksaan histopatologi
Papanicolaou dan / Giemsa atau pulasan khusu lainnya
Histokimia
Pewarnaan khusus yang berdasarkan reaksi kimia dasar zat yang menyusun suatu jaringan atau sel
Imunohistokimia
Patologi Molekular
Biopsi jarum halus (BAJaH) atau FNAB
Potong beku
Autopsi klinik
ALUR PELAYANAN
ALUR PROSESING
PRA ANALITIK
•Identitas pasien
•Identitas dokter
•Lokasi, cara dan waktu pengambilan
•Jenis cairan fiksasi
•Diagnosis klinis
•Keterangan klinis yang lengkap
•Riwayat pemeriksaan PA sebelumnya
•Masukan segera jaringan ke cairan fiksasi (max 30 ‘)
•Gunakan NBF 10%
•Segera kirim ke lab PA
•Bila tidak bisa dikirim dlm waktu
cepat  kulkas 2-8 °C (bisa
bertahan 3x24 jam), kecuali LCSCONTOH FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN
FIKSASI
Tindakan merendam bahan pemeriksaan yg berasal dari biopsi, operasi, atau otopsi ke dalam cairan fiksasi yang mempunyai volume cukup dan memakai cairan fiksasi yang benar.
TUJUAN
•Mencegah terjadinya proses autolisis
•Mencegah proses pembusukan
•Mempertahankan bentuk dan isi jaringan mendekati keadaan sebelum difiksasi
•Mempertahankan komponen-komponen jaringan atau sel (mengusahakan agar sesedikit mungkin molekul yang hilang pada proses selanjutnya)
•Mengurangi resiko kontaminasi
Pembuatan larutan formalin buffer netral 10% :
•Formalin 37 % 100 mL
•Aiquadest 900 mL
•Sodium phosphate monobasic 4 gram
•Sodium phosphate dibasic 6,5 gram
10% BNF VS ETANOL
Gambaran mukosa usus yang telah di fiksasi oleh 10% NBF. Inti sel dan sitoplasma terlihat baik
Gambaran mukosa usus yang telah difiksasi oleh Ethanol 96%, dimana inti sel dan
sitoplasma mengalami penyusutan serta
elemen ekstraseluler lainnya.
PROSES ANALITIK, HISTOPATOLOGI
GAMBARAN MIKROSKOPIS
SITOPATOLOGI
Baku emas diagnosis sitopatologi adalah pemeriksaan histopatologi
BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS
• Pengambilan bahan sel dari suatu lesi yang teraba maupun tidak teraba dengan menggunakan jarum suntik
• Benjolan superficial : Langsung diambil pada lesi
• Benjolan terletak didalam : menggunakan USG, CT Scan, atau dengan tuntunan foto polos tulang
POTONG BEKU
• Pemeriksaan jaringan yang dilakukan secara cepat dengan metode fiksasi pembekuan cepat duranet operasi.
• Tujuan : memberi arahan kepada klinisi tentang tindakan selanjutnya intraoperatif
AUTOPSI KLINIK
• Prosedur pembedahan pascamati (postmortem) yang dilakukan oleh SpPA pada kasus kematian yang berhubungan dengan penyakit
• Tujuan : mencari dan menentukan penyebab dan cara kematian serta
mengevaluasi penyakit atau jejas yang terjadi
K3, APD, KEAMANAN PASIEN
 K3
 Keselamatan dan keamanan Laboratorium
o APAR, desinfektan, Needle dispenser, safety shower, eye washer, P3K, APD dan sepatu tertutup, Spill kit
 Alat pelindung diri
o Penutup rambut, safety goggle, masker, jas lab lengan panjang, sarung tangan, sepatu tertutup, apron plastik
 KESELAMATAN PASIEN
 Sistem manajemen yang diterapkan di RS sebagai upaya menjamim keselamatan pasien dari kejadian tidak diinginkan sebagai akibat kesalahan tindakan medis
 PENGELOLAAN LIMBAH
 Gunakan APD
 Limbah Padat :
o Infeksius : Tidak tajam (sisa jar, Limbah kontainer / plastik , dll), Tajan (Jarum bekas pakai, Mata pisau bekas pakai, Slaid bekas pakai )
o Non Infeksius : sampah RT dan ATK
o Kimiawi : Sisa Bahan padat kimiawi (parafin,botol bekas reagen, kertas saring bekas)
o Non Kimiawi : Kertas bekas bungkus , sisa-sisa ATK (alat tulis kantor)
 Limbah Cair
o Infeksius : Sisa spesimen sitologi cairan
o Sisa zat kimia : Sisa cairan pewarnaan dan cairan fiksasi
o Kimiawi : Sisa cairan kimiawi (formalin, xylol, ethanol, alkohol, HE, HCl, decalcifier)
ARSIP
Arsip Patologi Anatomi (PA) adalah tempat yang melakukan peyimpanan secara sistematik semua dokumen baik berupa formulir permintaan, jawaban pemeriksaan, slaid mikroskopik, blok paraffin sampai sisa jaringan basah, beserta pengelolaan waktu simpan, kondisi penyimpanan sampai pemusnahan
TERIMA KASIH