• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLIDE TENTANG ASKEP HALUSINASI

N/A
N/A
Jurohtul Uyun

Academic year: 2024

Membagikan "SLIDE TENTANG ASKEP HALUSINASI"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP HALUSINASI

(2)

Kelompok 6

1. Anatasya Zahara 2. Dahlia

3. Fadia Khairunnisa 4. Fauzan Azim

5. Noprian Nanda Utama

(3)

Klien ny.S usia 42 tahun jenis kelamin perempuan sudah menikah pekerjaan pegawai salon masuk rumah sakit ke RSJD DR.Amino Gondo Utomo tanggal 12 Novemeber 2020 dengan diagnosa medis skizofernia paranoid,klien dibawa ke rs karna mendengar suara

suara namun suara yang di dengar nya kadang tidak jelas dan pasien pernah mengalami gangguan jiwa kurang lebih 1x,terakhir pada tahun 2017.

KASUS HALUSINASI

(4)

PENGKAJIAN

( format pengkajian keperawatan jiwa )

A. indentitas pasien

Nama insial : Ny. S Alamat :

Umur : 42th

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : pegawai salon

Suku/bangsa : jawa/indonesia

Agama : islam

Informan :

Tanggal masuk rs : 12 November 2020

Tanggal pengkajian : 17 November 2020 Nomor registrasi : 089563

(5)

Don't forget ...

DATA FOKUS

1. klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata.

2.klien terkadang mendengar suara yang tidak jelas.

3.klien mengatakan suara tersebut datang disaat klien sedang sendiri

4.klien mengatakan mendengar suara bisikan suara yang tidak jelas dan klien menutup telinga lalu tidur untuk

menghilangkan suara tersebut

5.klien terlihat suka menyendiri dan melamun

6.klien berinteraksi selama wawancara klien mau berinteraksi

bila didahului,kontak mata ada tetapi tidak tahan lama,klien

tampak gelisah dan curiga

(6)

● 7.klien mengatakan kurang responsif atau tertarik pada orang lain

● 8.klien mengatakan mampu mandi dengan mandiri

● 9.klien tidak mampu berpakaian atau berhias dengan sendiri

● 10. klien mempunyai tingkat kesadaran yang baik

● 11. klien juga tidak merasa takut jika suara itu muncul karena pasien mampu menghardiki jika suara suara itu datang

● 12. klien selalu memikirkan kesembuhan

(7)

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. tanda-tanda vital

TD : 130/90 mmhg

Nadi : 96x/menit Suhu : 36,9 celcius Pernafasan : 24x/menit

2. ukur

Tinggi badan : 160cm Berat badan : 60kg 3. keluhan fisik

Klien tidak merasakan keluhan fisik

Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputiu tanda tanda vital klien dengan tekanan darah 130/90 mmhg, nadi

90x/menit, suhu 36,90c, RR 24X/menit, TB 160cm, BB 60kg dan hasil pengkajian keluhan fisiknya tidak ada masalah yang di alami klien.

 

(8)

ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi

Data subjektif :

1. klien mengatakan sering

mendengar suara-suara yang tidak nyata.

2. klien suara tersebut datang saat klien sedang sendiri.

3.klien mengatakan suara bisikan itu tidak jelas bunyinya 1-2 kali dan klien menutup telinga lalu tidur untuk

menghilangkan suara tersebut.

Data objektif :

1. interaksi selama wawancara klien mau berinteraksi bila

didahului,kontak mata ada tetapi tidak tahan lama,klien tampak gelisah dan curiga

Gangguan persepsi sensori

(D.0085) Gangguan pendenggaran

(9)

2. Data subjektif

Klien mengatakan menolak melakukan perawatan diri

Data objektif

klien kurang minat melakukan perawatan diri

klien tidak mampu berpakaian/berhias 3. Data subjektif

klien merasa ingin sendirian

klien merasa tidak mempunyai tjuan yang jelas

Data objektif

klien tidak berminat/menolak

berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan

Defisit Perawatan Diri (D.0109)

Isolasi sosial (D.0121)

Gangguan psikologis dan/atau psikotik

(10)

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN Gangguan Persepsi Sensori

Isolasi Sosial

Defisit Perawatan Diri POHON MASALAH

• Gangguan persepsi sensori CORE PROBLEM

• ISOS CAUSA

• DPD EFEK

DAFTAR DIAGNSOSA KEPERAWATAN

1. gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran 2. isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental

3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan gangguan psikologis dan/atau psikotik

(11)

RENCANA KEPERAWATAN Inisial Klien : Ny. S

Dx. Medis :

No Dx keperawatan Tujuan Intervensi

1. gangguan persepsi sensori BD gangguan pendengaran ((D.0085)

Persepsi sensori (L.09083) Setelah dilakukan tindakan keperawatan dharapkan kriteria hasil membaik

1. Respons sesuai stimulus (5)

2. Konsentrasi (5) 3. Orientasi (5)

INTERVENSI UTAMA: Manajamen halusinasi (I.09288)

Tindakan Observasi :

• monitor perilaku yang mengidikasi halusinasi

• monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi

lingkungan

• monitor isi halusinasi (mis:

kekerasan atau membahayakan diri) Terapeutik

• Pertahankan lingkungan yang aman

(12)

• Lakukan Tindakan keselamatan Ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis: limit setting, pembatasan wilayah, pengekangan fisik, seklusi)

• Diskusikan perasaan dan respons terhadap halusinasi

• Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi Edukasi

• Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi

• Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan umpan balik korektif terhadap halusinasi

• Anjurkan melakukan distraksi (mis:

mendengarkan music, melakukan aktivitas dan Teknik relaksasi)

• Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinas

(13)

Kolaborasi

• Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, jika perlu

INTERVENSI PENDUKUNG: Edukasi perawatan diri

Observasi

• Identifikasi pengetahuan tentang perawatan diri

• Identifikasi kemampuan membaca, status kognitif, psikologis, tingkat kecemasan dan budaya Identifikasi masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami

• Identifikasi metode pembelajaran yang sesuai (mis. diskusi, tanya jawab, penggunaan alat

bantu audio atau visual, lisan, tulisan)

(14)

Terapeutik

• Rencanakan strategi edukasi, termasuk tujuan yang realistis

• Jadwalkan waktu dan intensitas pembelajaran sesuai penyakit

• Sediakan lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal (mis. di ruang kelas atau ruang terapi yang kosong)

• Ciptakan edukasi interaktif untuk memicu partisipasi aktif selama edukasi.

• Berikan penguatan positif terhadap kemampuan yang didapat

Edukasi

• Ajarkan perawatan diri, praktik perawatan diri, dan aktivitas kehidupan sehari-hari

• Anjurkan mendemonstrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan

• Anjurkan mengulang kembali informasi edukasi tentang perawatan mandiri

(15)

2. Isolasi sosial BD Perubahan status mental (D.0121)

Keterlibatan sosial (L.13116)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dharapkan kriteria hasil meningkat Minat interaksi (5) Verbalisasi isolasi (1) Verbalisasi

ketidakamanan ditempat umum (1) Perilaku menarik diri (1)

INTERVENSI UTAMA: Promosi sosial (I.13498)

Observasi

• Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

• Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain

Terapeutik

• Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan

• Motivasi kesabaran dalam

mengembangkan suatu hubungan

• Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok

• Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis: jalan-jalan, ke toko buku)

• Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain

• Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan

(16)

INTERVENSI PENDUKUNG:

Manajemen stress I.09293 Obsorvasi :

• Identifkasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik:

• Sediakan materi dan media pendiikan kesehatan

• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

• Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi :

• Ajarkan teknik relaksasi

• Ajarkan latihan asertif

• Ajarkan membuat jadwal olahraga teratur

• Anjurkan tetap menulis jurmal untukmeningkatkan optimisme dan melepaskan beban

(17)

2. Isolasi sosial BD Perubahan status mental (D.0121)

Keterlibatan sosial (L.13116)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan dharapkan kriteria hasil meningkat

• Anjurkan aktivitas untuk menyenangkan diri sendiri (mis. hobi, bermain musik, mengecat kuku)

• Ajurkan bersosialisasi

• Anjurkan tidur dengan baik stiap malam ( 7-9 jam)

• Anjurkan tertawa untuk melepas stres dengan membaca atau klip video lucu

• Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi asuhan.

• Anjurkan menyusun jadwal terstruktur.

INTERVENSI UTAMA: Promosi sosial (I.13498) Observasi

• Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

• Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain

(18)

Terapeutik

• Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan

• Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan

• Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok

• Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis:

jalan-jalan, ke toko buku)

• Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain

• Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan

• Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri

• Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan

Edukasi

• Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

(19)

• Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan

• Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain

• Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain

• Anjurkan penggunaan alat bantu (mis:

kacamata dan alat bantu dengar)

• Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus

• Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi

• Latih mengekspresikan marah dengan tepat INTERVENSI PENDUKUNG: Manajemen lingkungan

Observasi

• Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan

(20)

• Atur suhu lingkungan yang sesuai Sediakan ruang berjalan yang cukup dan aman

• Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman

• Sediakan pewangi ruangan, jika perlu

• Hindari pandangan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan untuk eliminasi

• Ganti pakalan secara berkala

• Hindari paparan langsung dengan cahaya matahari atau cahaya yang tidak perlu Izinkan membawa benda-benda yang disukai dari rumah

• Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi pasien

• Fasilitasi penggunaan barang-barang pribadi (mis.

piyama, jubah, perlengkapan mandi)

• Pertahankan konsistensi kunjungan tenaga

kesehatan Berikan bel atau alat komunikasi untuk memanggil perawat

Edukasi

• Jelaskan cara membuat lingkungan rumah yang aman

(21)

3. Defisit Perawatan Diri BD gangguan psikologis

dan/atau psikotik (D.0109)

Perawatan diri (L.11103)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan dharapkan kriteria hasil meningkat

• Jelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran Ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung tentang upaya pencegahan infeksi

Defisit Perawatan Diri (D.0109) Observasi

• Identifikasi usia dan budaya dalam membantu berpakaian/berhias

Terapeutik

• Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau

• Sediakan pakaian pribadi, sesuai kebutuhan

• Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu

• Fasilitasi berhias (mis: menyisir rambut, merapikan kumis/jenggot)

• Jaga privasi selama berpakaian

• Tawarkan untuk laundry, jika perlu

• Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri

(22)

Edukasi

• Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

• Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan

• Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain

• Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain

• Anjurkan penggunaan alat bantu (mis: kacamata dan alat bantu dengar)

• Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus

• Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi

• Latih mengekspresikan marah dengan tepat

INTERVENSI PENDUKUNG: Manajemen lingkungan Observasi

• Identifikasi keamanan dan kenyamanan lingkungan

• Monitor pelaksanaan tanggung jawab

(23)

Terapeutik

• Berikan kesempatan merasakan memiliki tanggung jawab

• Tingkatkan rasa tanggung jawab atas perilaku sendiri

• Hindari berdebat atau tawar-menawar tentang perannya di ruang perawatan

• Berikan penguatan dan umpan balik positif jika melaksanakan tanggung jawab atau mengubah perilaku

Edukasi

• Diskusikan tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuhan

• Diskusikan konsekuensi tidak melaksanakan tanggung jawab

(24)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Waktu Implementasi Paraf Waktu Evaluasi

(SOAP) 17

novem ber 2017

gangguan persepsi sensori

• monitor perilaku yang

mengidikasi halusinasi Hasil : klien mendengarkan suara suara Respon : klien tampak

berteriak sambil mengatakan

“tolongg ada suara jahat ada ditelinga saya tolong tolong”

S:Klien mengatakan “tolong ada suara jahat asa ditelinga saya tolong tolong”

O:Klien tampak berteriak A:masalah bagian teratasi P:Intervensi dilanjutkan

(25)

• Mengajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol diri Hasil:

Klien belum mampu mempragakan cara mengontrol

halusinanasi Respon:

Klien setuju untuk mengikuti jadwal cara mengontrol halusinasi

• Menganjurkan melakukan

atraksi(melakukan aktivitas)

(26)

Hasil:

Klien belum mampu mempragakan cara mengontrol

halusinanasi Respon:

Klien setuju untuk mengikuti jadwal cara mengontrol halusinasi

• Menganjurkan melakukan

atraksi(melakukan aktivitas)

Hasil: keluarga berusaha mengajak pasien melakukan aktivitas Respon : klien tidak mau saat diajak melakukan aktivitas

(27)

18 novem

ber 2017

gangguan

persepsi sensori

• monitor perilaku yang mengidikasi halusinasi

Hasil : klien

mendengarkan suara suara

Respon : klien tampak berteriak sambil

mengatakan “tolongg ada suara jahat ada ditelinga saya tolong tolong”

• Monitor isi halusinasi Hasil:

Klien mengatakan isi halusinasi untuk membahayakan diri Respon :

Klien marah saat halusinasi

(28)

19 nove mber 2020

gangguan

persepsi sensori

• Menganjurkan melakukan

atraksi(melakukan aktivitas)

Hasil:

klien sudah mulai terbiasa melakukan aktivitas Respon : Klien tampak nyaman melakukan aktivitas

• monitor perilaku yang mengidikasi halusinasi

Hasil:

Klien mengatakan isi halusinasi untuk membahayakan diri Respon :

Klien marah saat halusinasi

(29)

• Menganjurkan melakukan atraksi(melaku kan aktivitas) Hasil:

klien sudah mulai terbiasa

melakukan

aktivitas Respon : Klien tampak nyaman melakukan aktivitas

• Mengajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol diri

(30)

17 nove mber 2020

Isolasi sosial

Hasil:

Klien belum mampu mempragakan cara mengontrol halusinanasi Respon:

Klien setuju untuk mengikuti jadwal cara mengontrol halusinasi

• mengidentifikasi Akemampuan

melakukan interaksi dengan orang lain Hasil:

Klien belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Respon: klien tampak tidak mampu berinteraksi kepada orang lain

S:-

O:Klien tampak tidak berinteraksi dengan orang lain

A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan

(31)

• mengidentifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain

Hasil:

Ditemukan bahwa

hambatan pasien dalam berinteraksi dikarenakan pasien merasa terancam jika betemu dengan orang lain

Respon:

Klien menarik diri

• Melatih ekspresi marah dengan tepat Hasil :

Klien diajarkan

mengontrol emosi dengan cara latihan napas dalam

(32)

18 nove mber 2020

Respon : klien tampak pasif

• Menganjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

Hasil :

Klien belum bisa diajak

berinteraksi dengan orang lain Respon :

Klien tampak menghindar ketika bertemu orang baru

• mengidentifikasi

kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain Hasil :

Klien perlahan mulai berinteraksi

Respon :

Sudah mulai tampak

berinteraksi kepada orang lain

(33)

19 nove mber 2020

Isolasi Sosial

Melatih ekspresi marah dengan tepat

• Melatih ekspresi marah dengan tepat

Hasil :

Klien diajarkan mengontrol emosi dengan cara latihan napas dalam Respon : klien tampak pasif

• Melatih ekspresi marah dengan tepat

Hasil :Klien diajarkan mengontrol emosi dengan cara latihan napas dalam

Respon : klien tampak pasif

S:Keluarga mengatakan klien diajarkan untuk

mengontrol emosi dengan cara teknik

nonfarmakologis

O:Klien tampak diajarkan teknik nofarmakologis A:Masalah sebagian teratasi

P:Intervensi dilanjutkan

(34)

• mengidentifikasi

kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

Hasil :

Klien perlahan mulai berinteraksi

Respon :

Sudah mulai tampak

berinteraksi kepada orang lain

• motivasi berinteraksi diluar lingkungan Hasil :

klien diajak berjalan berjalan dilingkungan halaman depan kamarnya

(35)

17 nove mber 2020

DPD

Respon :

Klien sempat menolak namun setelah diyakini oleh perawat klien mau diajak lain lain

• Mengidentifikasi usia dan budaya dalam membantu

berpakaian/berhais Hasil :Klien tampak

mampu untuk mengganti pakaian merawat diri Respon:

Klien tampak dibantu mengunakan pakaian

• Menyediakan pakaian pada tempat yang mudah

S: -

O:klien belum mampu memkai pakaian yang disediakan

A:Masalah belum teratasi P:Intervensi lanjutkan

(36)

Hasil:

Klien belum mampu menjangkau pakaian yang disediakan Respon:

Klien tampak kesulitan mengambil pakaian

ditempat yang disediakan

• Memberikan kesempatan

mempunyai tanggung jawab

Hasil : klien belum mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri Respon :

Klien Tampak kesulitan bertanggung jawab dalam berpakain

(37)

18 nove mber 2020

DPD • Mengidentifikasi usia dan budaya

• dalam membantu berpakaian/berhais Hasil :

Klien tampak mampu untuk mengganti pakaian merawat diri Respon:

Klien tampak dibantu mengunakan pakaian

• Menyediakan pakaian pada tempat yang mudah

Hasil:

Klien belum mampu

menjangkau pakaian yang disediakan

Respon:

Klien tampak kesulitan

mengambil pakaian ditempat yang disediakan

(38)

• Memberikan kesempatan

mempunyai tanggung jawab

Hasil : klien belum mampu bertanggung jawab

terhadap diri sendiri Respon :

Klien Tampak kesulitan bertanggung jawab dalam berpakain

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Latih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang bisa dilakukan dirumah sakit. Anjurkan klien memasukan kedalam jadwal

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada klien halusinasi

halusinasi. 2) Diskusikan manfaat yang dilakukan klien dan beri pujian pada klien. 3) Diskusikan cara lain untuk memutus mengontrol halusinasi. 4) Bantu klien melatih cara

Tahap III (controling) 1) Mengontrol. 3) Pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagi. 4) Klien menyerah dan menerima pengalaman sensori (halusinasi).. 5) Kesepian bila

4) Bersama klien merencanakan kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi. 5) Diskusikan cara mencegah timbulnya halusinasi dan mengontrol halusinasi. 6) Dorong klien untuk

Sedangkan ketidakmampuan mengontrol diri terhadap halusinasi pada pasien yang diterapkan asuhan keperawatan dengan baik dipengaruhi oleh banyak faktor

mengontrol halusinasi pada klien, untuk tujuan khususnya adalah: klien dapat membina hubungan saling percaya, dan untuk kriteria hasilnya adalah: ekspresi wajah

Penatalaksaan halusinasi yaitu membantu mengenali halusinasi dengan cara melakukan diskusi dengan klien tentang halusinasinya apa yang didengar/dilihat, waktu terjadi halusinasi,