• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP 031 Emergency Response no logo

N/A
N/A
Andi Susanto

Academic year: 2023

Membagikan "SOP 031 Emergency Response no logo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

LEMBAR PENGESAHAN

Disiapkan Oleh: Disetujui Oleh:

No Nama Paraf Tgl No Nama Paraf Tgl

1 2 3

Dudi Udayana Budi Nugraha Deny Hermawan

1 2 3

Andy Nugraha

Disahkan Oleh:

___________________ _____________________

Maman Sudarisman John Soedaryono

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN………... 1/10 DAFTAR ISI ……….. 2/10 1. TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN ACUAN ………...

1.1 Tujuan………..

1.2 Ruang lingkup……….

1.3 Acuan………...

2. DEFINISI ISTILAH DAN SINGKATAN………

2.1 Istilah ………...

2.2 Singkatan ………..

3. INFORMASI UMUM………

3.1 Prosedur dan tanggung jawab ……….

3.2 Keadaan khusus ………

4. PROSEDUR EVAKUASI KEADAAN DARURAT ………..

4.1 Bagan alir Prosedur Evakuasi Darurat ………

4.2 Tugas dan Tanggung Jawab ………

4.2.1 Koordinasi Keadaan Darurat ………

4.3 Evakuasi ………

4.4 Latihan Evakuasi ………

4.5 Pada saat persiapan latihan Evakuasi ………

4.6 Pada saat pelaksanaan latihan evakuasi ………..

4.7 Setelah latihan evakuasi selesai...

3/10 3/10 3/10 3/10 3/10 3/10 3/10 4/10 4/10 4/10 5/10 6/10 6/10 6/10 8/10 8/10 9/10 9/10 10/10

(3)

3 1. TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN ACUAN

Tujuan

Memberikan panduan dalam melakukan tindakan yang tepat dan cepat dalam menanggulangi suatu keadaan darurat baik kebakaran, ledakan, bencana alam (gempa bumi, angina topan, banjir, dll) dan gangguan keamanan (ancaman bom, huru hara, dll) serta dalam melakukan tindakan evakuasi terhadap asset – asset perusahaan, karyawan dan orang - orang yang berada di lingkungan perusahaan (tamu, buruh harian, kontraktor, dll) sehingga kerugian yang diderita dapat diminimalisasi

Ruang Lingkup

Dokumen ini berisi tentang panduan menghadapi keadaan darurat karena kebakaran, ledakan, bencana alam (gempa bumi, angin topan, banjir, dll), dan gangguan keamanan (huru – hara, ancaman bom, dll) serta panduan melakukan evakuasi terhadap asset – asset perusahaan, karyawan dan orang – orang yang berada dilingkungan perusahaan (tamu, buruh harian, kontraktor, dll)

2. DEFINISI ISTILAH DAN SINGKATAN Istilah

Keluar dari gedung Keluar dari gedung saat keadaan darurat dan menyediakan jalan yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan diri. Keluar (exit) termasuk exterior doors, exit passage ways, dan separated exit stairs. Jalan keluar ditunjukkan dengan tanda. Biasanya dengan tanda yang terang.

Pintu Keluar Pintu yang digunakan sebagai tempat keluar dari gedung pada saat keadaan bahaya terjadi.

Lebar yang dapat digunakan lorong jalan atau gang sedikitnya selebar pintu yang dituju.

Assembly Point Tempat berkumpul di luar gedung yang dituju oleh para penghuni gedung pada sat proses evakuasi.

Persyaratan Assembly Point:

 Jarak lokasi harus 1.5 kali dari tinggi gedung

 Dibutuhkan 0.5 meter persegi untuk setiap 1 orang.

 Tidak ada penghalang

Keadaan darurat minor semua incident, yang mempunyai potensi atau kejadian yang terjadi yang tidak berpengaruh serius terhadap kelangsungan proses produksi di area plant CPI Balaraja Keadaan darurat major semua incident baik yang mempunyai potensi atau

kejadian yang terjadi yang dapat mempengaruhi dan

(4)

4 produksi.

Bencana kejadian yang sangat serius yang dapat berakibat terhentinya proses produksi dan mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal dan kematian.

Singkatan

a. ERT Emergency Response Team (Tim Tanggap Darurat)

3. INFORMASI UMUM

Prosedur dan Tanggung Jawab

Dokumen prosedur ini menjadi tanggung jawab dan dikaji ulang oleh Safety Officer secara berkala sekurang – kurang satu tahun sekali.

Keadaan Khusus

Dokumen ini menjadi satu – satunya dokumen prosedur tanggap darurat yang dipergunakan di lingkungan Proyek.

(5)

5

4. PROSEDUR EVAKUASI KEADAAN DARURAT Bagan Alir Prosedur Evakuasi Keadaan Darurat

N

Y

Start Keadaan

darurat

Keadaan darurat minor

Keadaan darurat mayor/bencana

evakua si ?

Matikan seluruh peralatan listrik

Bunyikan alarm

Jenis keada an

Check dan pastikan bahwa tidak ada yang terluka dan kondisi telah aman

Ketua evakuasi

mengkoordinasikan tugas kepada petugas P3K, pemadaman, dan orang yang menelepon ke securty/ketua tanggap darurat

Keluar dari area

kejadian, jangan panik, jangan membawa barang berlebihan ikuti rute evakuasi yang diarahkan ketua evakuasi dengan berjalan cepat, jangan berlari

Berkumpul di assembly point yang telah ditentukan, jangan kembali ketempat kejadian

Ketua evakuasi department

mengabsen masing – masing

pekerjanya

Melaporkan kepada ketua Tanggap Darurat data – data karyawan yang telah dievakuasi

Ketua tanggap darurat membuat laporan tertulis kronologi kejadian dan proses evakuasi dan mengevaluasi pros berlangsungnya evakuasi serta

didistribusikan kepada Finish

Ketua evakuasi tanmengarahkan pekerja untuk keluar gedung/area kejadian

(6)

6 Tugas dan tanggung jawab

Koordinasi keadaan darurat

Semua keadaan darurat akan dikoordinasikan langsung oleh pimpinan tertinggi dalam operasional sehari – hari yang ada pada saat itu yang telah disepakati bersama (General Manager, Manager, Section Head atau Supervisor)

a. Ketua ERT

- Menentukan keadaan darurat atau tidak yang membutuhkan tindakan evakuasi

- Memberi laporan ke pihak manajemen - Memberi perintah pemberhentian tindakan

- Sebagai ketua operasi saat keadaan darurat dengan memberikan instruksi kepada team penanggulangan dan team lingkungan

- Menentukan tipe dan tingkat kedaruratan

- Memberitahukan dan bekerjasama dengan pihak kepolisian jika diperlukan - Menyelenggarakan internal training yang berkaitan dengan penanggulangan

keadaan darurat

- Bekerjasama dengan safety dan pihak terkait dalam melakukan investigasi kejadian dan pelaporan

- Memonitoring dan menginspeksi secara rutin kondisi peralatan K3 dan rencana tanggap darurat

- Memfasilitasi sarana pendukung untuk rencana tanggap darurat i.e : o Escape Route

o Emergency exit lamp o Plant lay out

o Emergency alarm bell o Fire extingusher o Fire Hydrant

o First aid equipment o Emergency telephone o Emergency drill o Assembly point b. Wakil Ketua ERT

- Mengepalai tim tanggap darurat dalam keadaan darurat

- Mengkoordinasikan semua tim tanggap darurat dalam melaksanakan kegiatan saat keadaan darurat

- Meminta bantuan ke pihak luar jika dibutuhkan tindakan lebih lanjut - Membuat peraturan tertulis untuk mencegah terjadinya keadaan darurat - Menyusun agenda training rencana tanggap darurat baik internal maupun

eksternal

- Memimpin kegiatan pasca kejadian seperti investigasi dan rehabilitasi - Memberi laporan ke ketua rencana tanggap darurat.

(7)

7

- Membuat pengajuan pembelian peralatan pendukung rencana tanggap darurat

c. Personalia dan GA

- Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar atau pers sesuai prosedur corporate mengenai kejadian

- Bekerjasama dan meminta bantuan dengan pihak luar perusahaan (kepolisian, PMI, tim rescue, ambulance, Rumah sakit daerah

- Memberikan laporan kepada pemerintah atau instansi terkait d. Bagian Keamanan

- Mencegah masyarakat atau orang yang tidak berkepentingan memasuki area kejadian

- Memasang yellow line di area kejadian

- Mengatur lalu lintas dan keamanan dalam pabrik - Membantu team evakuasi

e. Bagian Maintenance

- Memimpin kegiatan yang berkaitan dengan safety di mesin – mesin dan listrik pada saat keadaan darurat

- Melakukan pemadaman arus listrik pada keadaan darurat

- Memonitor kondisi mesin – mesin dan listrik dalam upaya tindakan pencegahan kebakaran

- Bekerjasama dengan bagian lainnya dalam pemadaman dan menanggulangi keadaan darurat

f. Bagian Administrasi

- Melaporkan kegiatan rencana tanggap darurat - Melaporkan kerugian yang diderita

- Mengontrol dokumen rencana tanggap darurat

g. Komandan Operasi pertama (Manager, Section Head, Supervisor)

- Sebagai ketua sementara dalam langkah pertama saat penanggulangan keadaan darurat hingga ketua operasi tiba

- Memberikan informasi mengenai masalah yag dihadapi kepada ketua tanggap darurat saat tiba di lokasi

- Membantu ketua operasi saat penanganan

- Membantu melakukan inspeksi dan pengecekan terhadap peralatan K3 dan rencana tanggap darurat

- Memimpin evakuasi karyawan atas instruksi ketua tanggap darurat - Memimpin evakuasi inventaris perusahaan

(8)

8

- Menilai dan menentukan skala prioritas kondisi pengobatan saat keadaan darurat

- Menyediakan perawatan pertolongan pertama yang tepat berdasarkan pengobatan darurat yang dibutuhkan saat itu

- Mengkomunikasikan dengan tim pelayanan kesehatan

- Mensupervisi kegiatan pertolongan pertama pada keadaan darurat.

i. Karyawan /penghuni gedung

Setiap karyawan wajib mengikuti latihan pemadaman kebakaran dan evakuasi serta mengetahui letak dan lokasi alat pemadam kebakaran dan rute evakuasi.

Evakuasi

Penghuni Gedung Meninggalkan gedung secepat mungkin bila alarm kebakaran atau suara tanda evakuasi lainnya terdengar.

Mengidentifikasikan apa yang terjadi : Kebakaran, Gempa Bumi atau Bom.

Jika waktu memungkinkan, di area kerja :

 Mematikan semua peralatan listrik dan lampu-lampu ruang kantor, tetapi biarkan lampu di lorong dan tempat-tempat umum dan lampu emergency tetap menyala

 Menutup semua pintu & jendela tetapi tidak mengunci pintu.

Penghuni Gedung Pada saat di dalam gedung:

 Melanjutkan menuju pintu keluar dengan teratur, kecuali kalau pintu keluar terhalang.

 Membantu siapa saja yang belum mengenal gedung itu.

 Jangan panik

 Jangan gunakan lift.

 Jangan lari

 Sentuh dan rasakan dahulu panasnya pintu yang tertutup sebelum membukanya.

 Jangan membuka pintu yang panas bila disentuh, atau pintu yang dari tepinya mengeluarkan asap carilah pintu keluar lainnya.

 Jika ada asap tebal, merangkaklah di lantai.

(9)

9

Pada saat akan meninggalkan tidak menemukan rute keluar yang aman, carilah perlindungan di dalam ruang berpintu logam:

 Tutup pintu dan tunggu bantuan

 Tutup celah di bagian bawah pintu dengan keset atau kain perca (jika memungkinkan lembabkan dulu) Pada saat tiba di luar gedung:

 Berlari menjauhi tempat - tempat yang berbahaya;

 Cepat pergi ke tempat berkumpul yaitu di assembly point yang telah di tentukan tempatnya.

Supervisor atau Manager Gedung

Menghitung jumlah orang yang berada dalam gedung.

Bila sudah lengkap maka tunggulah keadaan berikutnya dan tunggulah keputusan dari Management Perusahaan.

Bertanggung jawab pada gedung tersebut (atau wakilnya) agar tidak ada orang yang memasuki gedung dan memberi wewenang untuk masuk kembali.

Latihan Evakuasi

Manajemen dan tim Pembina keselamatan dan kesehatan kerja (TPK3)

Bertanggungjawab mengadakan sedikitnya satu kali latihan evakuasi setiap tahun.

Mengkoordinasikan waktu dan tanggal latihan dengan SVP Manufacturing dan para ketua evakuasi yang ditugaskan.

SVP Manufacturing Menentukan ruang lingkup latihan keadaan darurat ini.

Pada saat Persiapan Latihan Evakuasi Ketua ERT

Meminta ijin untuk melaksanakan latihan evakuasi kepada SVP Manufacturing.

Mengumpulkan para Fire Warden dari gedung lainnya.

Membagi tugas ke personil yang mempunyai tugas :

 Membunyikan alarm.

(10)

10

tidak ada lagi orang.

 Memberikan waktu bagi orang terakhir yang keluar.

 Berdiri dekat panel alarm kebakaran yang akan berbunyi.

Pada Saat Pelaksanaan Latihan Evakuasi

ERT Mengumpulkan para pemantau dan mendiskusikan rincian latihan.

Memicu sistem alarm kebakaran seperti yang diperintahkan

Pimpinan Tanggap Darurat Menjalankan stopwatch.

Tim tanggap darurat Memeriksa apakah semua ruangan sudah kosong.

Memeriksa apakah alarm dapat didengar di semua tempat.

Memberi waktu keluar bagi orang terakhir.

Pimpinan Tanggap Darurat Memberitahu kepada para responder bahwa ini adalah latihan dengan menggunakan Alat Pemantau yang ada di panel alarm kebakaran remote.

Tidak memperbolehkan seorangpun memasuki gedung lagi.

Membunyikan alarm tanda latihan telah selesai bila sudah tidak ada orang di gedung.

Memperbolehkan para staff untuk masuk kembali ke dalam gedung.

Setelah Latihan Evakuasi Selesai Tim Pembina Keselamatan dan kesehatan kerja

Membuat laporan tentang latihan tersebut kepada Manager Gedung.

Manager Gedung Mendisposisikan hasil laporan kepada pejabat dibawah jajarannya agar juga dapat diketahui oleh para karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

SOP adalah petunjuk baku yang berisi serangkaian instruksi tertulis mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perusahaan dan atau organisasi. Di dalam SOP ada

• Manual Prosedur SPMI (SOP) ialah dokumen tertulis yang berisi urutan tata kerja untuk melakukan sesuatu guna mencapai hasil sesuai dengan standar SPMI yang telah ditetapkan..

“SOP dapat didefinisikan sebagai dokumen yang menja- barkan aktivitas operasional yang dilakukan sehari-hari, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara

The relationship between nurse education, Knowledge, Length of working, Training, and the response time of nurses in the emergency room of RSUD I Lagaligo Wotu, East

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk

Jurnal Pendidikan Tambusai 13172 Quick Response of Emergency Paging System di Area Kilang MIGAS Menggunakan Wireless Sensor Networks Wasis Waskito Adi Politeknik Energi dan

LIST OF FIGURES Figure 2.1: A VRML View Figure 3.1: Steps in Simulation Study Figure 3.2: Fire Emergency Response Flowchart Figure 3.3: 2D Drawing for Village 3 and 4 College Figure

Pendahuluan Standar Operasional Prosedur SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk