• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP 022 Administrasi K3 no logo

N/A
N/A
Andi Susanto

Academic year: 2023

Membagikan "SOP 022 Administrasi K3 no logo"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

Disiapkan Oleh: Disetujui Oleh:

No Nama Paraf Tgl No Nama Paraf Tgl

1 2 3

Dudi Udayana Budi Nugraha Deny Hermawan

1 2 3

Andy Nugraha

Disahkan Oleh:

___________________ _____________________

Maman Sudarisman John Soedaryono

(2)

ADMINISTRASI K3

(HES Administration)

1. Induksi

Setiap karyawan baru, karyawan yang baru pindah dari satu bagian ke bagian lainnya dan atau karyawan yang baru dipromosikan harus mendapatkan induksi dan orientasi tentang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) dari pengawas ma- sing-masing atau oleh Perwakilan Safety (Safety Representative) dimana karyawan tersebut akan ditempatkan.

2. Inspeksi

Suatu inspeksi yang dilakukan secara teratur dan terencana merupakan tindakan pro- aktif yang sangat penting dari program keselamatan kerja, dan ini merupakan tindakan dini dalam usaha pencegahan kerugian.

Program inspeksi merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mengembangkan rencana tentang bagaimana mengatasi suatu tindakan dan kondisi di bawah standar yang ditemukan ketika inspeksi dilakukan.

Pelaksanaan inspeksi disesuaikan dengan kondisi dilapangan atau minimal setiap 1 (satu) bulan 1 (satu) kali.

3. Internal Audit

Adalah menjadi tanggung jawab Department HSE untuk mengembangkan internal audit.

Dalam pelaksanaannya, Department HSE bersama-sama dengan Project Manager dan Pengawas akan melaksanakan internal audit secara menyeluruh kepada semua seksi- seksi yang berada di bawah tanggung jawabnya. Program internal audit ini akan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan semua temuan-temuan lapangan yang ditulis dalam laporan harus ditindak lanjuti.

4. Medical Check Up

Pemeriksaan Medis mungkin diperlukan sebelum diterima kerja agar diperoleh data dasar, jika terdapat tanda-tanda atau gejala-gejala pemakaian obat-obatan atau hasil sampelnya melebihi batas yang sudah ditentukan.

Medical Check Up meliputi:

Pemeriksaan Tujuan Pemeriksaan

 HEMATOLOGI LENGKAP Mengetahui kadar haemoglobin, untuk mengetahui kemungkinan adanya anemia dan kemungkinan infeksi

 URINE LENGKAP Penyaring adanya kelainan ginjal dan saluran kemih, penyakit hati dan penyakit akibat kelainan metabolism (misal: DM)

(3)

 FUNGSI HATI:

- SGOT - SGPT

Mengetahui gambaran sederhana pada fungsi hati

 PROFIL LEMAK - Cholesterol - Trigliserida - HDL Cholesterol - LDL Cholesterol

Mengetahui kadar dan komposisi lemak darah. Pemeriksaan lemak penting karena merupakan salah satu pemeriksaan factor resiko terhadap penyakit jantung koroner

 FUNGSI GINJAL - Urea N - Creatinin - Asam urat

Sebagai penyaring adanya kelainan fungsi ginjal dan mengetahui kadar asam urat

 GLUKOSA DARAH PUASA

 GLUKOSA DARAH 21 PP

Mengetahui kadar gula darah (keadaan puasa). Pemeriksaan ini digunakan untuk menyaring adanya penyakit DM

 JANTUNG - ECG

Penyaring sederhana adanya kelainan jantung

 PARU-PARU

- Thorax PA (Non CR)

Mengetahui adanya penyakit paru, gambaran tulang-tulang pada bagian dada dan gambaran radiologis jantung

 Audiometri Mengetahui adanya penyakit pada

pendengaran dan ambang batas aman pada pendengaran

 Autospirometri Mengetahui adanya penyakit pada penderita sindrom ketinggian

 Visus Mengetahui adanya penyakit pada

penglihatan atau jarak pandang

 Pemeriksaan Fisik dan Konsultasi Hasil

5. Rapat Keselamatan

Semua karyawan harus mengikuti safety talks, safety meeting, coordination meeting, dan rapat-rapat keselamatan lainnya, dan didokumentasikan pada masing-masing form paper.

6. Sosialisasi Program K3LL

Setiap dokumen maupun program K3LL disampaikan melalui kegiatan sosialisasi K3LL.

Pengenalan, pemahaman, pengetahuan dan pelaksanaan kegiatan yang termaktub

(4)

dalam setiap dokumen yaitu Kebijakan-kebijakan K3LL, Standard Operating Procedure (SOP) K3LL, Formulir-formulir K3LL, dan lainnya serta kegiatan K3LL yaitu pelatihan keselamatan kerja, pengenalan bahaya, penggunaan APD dan perawatannya, dan kegiatan lainnya disampaikan melalui kegiatan sosialisasi. Jika terdapat perubahan dalam setiap dokumen maupun program K3LL maka manajemen maupun petugas yang berwenang WAJIB untuk menyampaikannya kepada seluruh karyawan yang bertugas.

Bentuk sosialisasi dapat disampaian secara langsung dalam meeting rutin, pengumuman melalui surat atau leaflet maupun brosur.

7. Izin Melaksanakan Pekerjaan (Work Permit System) Ada beberapa macam system perizinan (Work Permit System) :

 Surat Izin Pekerjaan Panas (Hot Work Permit) diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan panas yang antara lain : pengelasan, pemotongan dengan api dan sandblasting.

 Surat Izin Pekerjaan Dingin (Cold Work Permit) pekerjaan yang akan dilakukan antara lain : pengecatan, pekerjaan sipil (tanpa mesin), pekerjaan bangunan.

 Surat Izin Pekerjaan Listrik (Electric Work Permit) diperlukan apabila akan melakukan pekerjaan yang antara lain untuk isolasi tenaga listrik, perbaikan dan penggantian breaker atau pemasangan system tenaga listrik baru.

 Surat Izin Pekerjaan Penggalian (Excavator Work Permit) adalah pekerjaan yang meliputi pekerjaan penggalian di daerah yang memerlukan pemeriksaan dan persetujuan dari berbagai departemen terkait seperti, Produksi, Electric, Communication, Pipeline Maintenance.

 Surat Izin masuk Bejana Tertutup (Vessel Entry Permit) suatu pekerjaan atau kegiatan yang memasuki ruang terutup seperti bejana, tangki atau tongkang.

8. Penanganan Bahaya

Bila terjadi praktek dan kondisi berbahaya, adalah merupakan tanggung jawab setiap karyawan untuk menanggulanginya dengan berpedoman pada petunjuk-petunjuk :

 Bila terjadi kondisi bahaya, laporkan kepada pengawas

 Bila kondisi bahaya dapat berakibat kecelakaan, hentikan pekerjaan dan laporkan ke pengawas

 Pengawas bertanggung jawab menindak lanjuti tiap laporan

 Konsultasi untuk menindak lanjuti keadaan tersebut

(5)

 Semua laporan kondisi bahaya, dibuat satu laporan, ditindak lanjuti, dan didokumentasikan.

9. Penyelidikan kecelakaan, insiden dan pelaporannya

Semua luka sekecil apapun serta kejadian yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan harus segera dilaporkan kepada pengawas. Pengawas yang menerima laporan, segera melakukan penyelidikan kecelakaan dan insiden tersebut.

“Setelah penelitian kecelakaan, formulir laporan kecelakaan harap segera diisi dan didokumentasikan”.

Referensi

Dokumen terkait

• Manual Prosedur SPMI (SOP) ialah dokumen tertulis yang berisi urutan tata kerja untuk melakukan sesuatu guna mencapai hasil sesuai dengan standar SPMI yang telah ditetapkan..

INDOLAMPUNG PERKASA SOP PEMASANGAN IMPLAN-2 PROTAP RAWAT JALAN No Dokumen No Dokumen 02/MDC/KIA/SOP/I/201 No... MEDICAL

Regulasi, administrasi dan layanan akademik yang diatur dalam SOP ini antara lain mulai dari proses pengajuan KRS, penerbitan KHS, evaluasi DO, pendaftaran tugas

“Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Pada Karyawan” guna memenuhi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan karyawan bagian gangguan listrik terhadap pelaksanaan SOP K3 di

Dokumen ini berisi formulir penilaian pengawasan administrasi perencanaan pembelajaran berdasarkan standar

Dokumen ini berisi penjelasan tentang administrasi pertanahan dari sudut pandang proses, fungsional, dan institusional, serta membahas catur tertib

Informasi K3 yang perlu dikomunikasikan ◦ Persyaratan eksternal/peraturan perundangan-undangan dan internal/indikator kinerja K3; ◦ Izin kerja ◦ Hasil identifikasi, penilaian, dan