• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP PENDELEGASIAN WEWENANG

N/A
N/A
Sutikno Tikno

Academic year: 2023

Membagikan "SOP PENDELEGASIAN WEWENANG "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDELEGASIAN WEWENANG

SO P

No. Dokumen :SOP/PKM.SBN/ 411 /2023 No. Revisi : /SOP/PKM.SBN/2023 Tanggal Terbit : 11 Januari 2023 Halaman : 1/2

Puskesmas Rawat Inap

Suban

Herwin SKM NIP: 197206051996031003 1. Pengertian Prosedur ini mencakup tentang pendelegasian yaitu tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas) kewenangan,hak,tanggung jawab,kewajiban,dan pertanggung jawaban dari pimpinan puskesmas kepada penanggung jawab upaya puskesmas,pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas,kewenangan,hak,tanggung jawab,kewajiban,serta pertanggungjawaban yang ditetapkan dalam suatu penjabaran deskripsi tugas formal dalam organisasi puskesmas

2. Tujuan Menjadi acuan dalam melakukan pelimpahan wewenang bagi pimpinan penanggung jawab program atau upaya agar tugas yang diberikan sesuai Visi,Misi,tujuan Puskesmas

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Suban Nomor :110/SK/PKM.SBN/

2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Suban Nomor :08/SK/PKM.SBN/2022 Tentang Pendelegasian Wewenang Menejerial

4. Referensi Undang-undang No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 5. Alat dan bahan 1.Alat tulis

2.Blangko Pendelegasian Wewenang 6. Langkah-

langkah dan Prosedur

Pedelegasian wewenang Menejerial :

1. Pimpinan puskesmas membuat surat tugas pendelegasian wewenang yang ditujukan kepada penerima wewenang pada saat pimpinan puskesmas meninggalkan tugas

2. Pimpinan puskesmas membuat definisi secara jelas tugas,wewenang,hak,tanggung jawab,kewajiban dan pertanggung jawaban yang harus dilaksanakan oleh penerima wewenang

3. Pimpinanan puskesmas berkewajiban memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan kepada penerima wewenang

4. Pimpinan puskesmas dan penerima wewenang menandatangani surat yang telah dibuat.

Pendelegasian Wewenang Klinis :

1. Dokter / Dokter Gigi / Apoteker membuat Surat Pendelegasian Wewenang Tenaga Klinis yang di dalamnya berisi nama petugas dan jenis kompetensi yang didelegasikan.

2. Dokter / Dokter Gigi / Apoteker menyerahkan Surat Pendelegasian Wewenang Tenaga Klinis kepada Kepala Puskesmas untuk ditandatangani.

3. Kepala Puskesmas menandatangani Surat Pendelegasian Wewenang Tenaga Klinis.

4. Dokter / Dokter Gigi / Apoteker mensosialisasikan Pendelegasian Wewenang Tenaga Klinis kepada petugas yang diserahi wewenang.

5. Petugas yang diserahi wewenang menerima tugas yang diberikan.

6. Petugas melaksanakan kompetensi sesuai yang tertulis dalam 7. Surat Pendelegasian Wewenang Tenaga Klinis.

(2)

7. Bagan Alir

8. Unit Terkait  Tata Usaha

 Rawat Jalan

 Unit Gawat Darurat (UGD)

 Laboratorium

 Farmasi

 Puskesmas Pembantu

Identifikasi kebutuhan pendelegasian

Membuat Surat Pendelegasian

Wewenang Tenaga Klinis Buat daftar

petugas yang akan diserahi wewenang Analisis

kompetensi petugas

Pelaksanaan pendelegasia n wewenang Sosialisasi Pendelegasian

Wewenang ke petugas klinis Ditandatangani

Kepala Puskesmas

Referensi

Dokumen terkait

Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan Instalasi Gawat Darurat,Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan tindakan

Survei ini pada tahun lalu dilakukan pada 3 unit kerja yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi.. Gawat Darurat dan Instalasi Farmasi, dan pada tahun ini ada 13 unit

Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Antara Kelelahan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Unit Gawat Darurat (UGD) dan Intensive Care Unit (ICU) Rumah

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala unit gawat darurat rumah sakit GMIM Pancaran Kasih Manado, rawat inap di UGD yang hanya difasilitasi 7 bed (tempat tidur)

Ada regulasi tentang proses pendaftaran pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien gawat darurat, proses penerimaan pasien gawat darurat ke unit rawat inap, menahan

Entrance UGD (Unit gawat darurat) di posisikan terpisah dengan entrance utama dikarenakan agar lebih efektif dan lebih mudah untuk melakukan penanganan gawat darurat.

 Regulasi tentang proses pendaftaran pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien gawat darurat, proses penerimaan pasien gawat darurat ke unit rawat inap, menahan

SOP tentang penerimaan pasien di Puskesmas, bertujuan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien baik rawat jalan maupun