• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

N/A
N/A
BKM KHADIJA

Academic year: 2024

Membagikan "Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Topik: Projek Penguatan

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Sosialisasi Dinas Pendidikan

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

(2)

Mari kita cek pemahaman terlebih dahulu

Silakan scan kode atau kunjungi link berikut ini jika Anda bersedia melakukan self-assessment:

bit.ly/AsesmenP5_Dinas

Kurikulum Merdeka & asesmen untuk pembelajaran:

Asesmen adalah bagian penting dari pembelajaran.

Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan untuk menginformasikan pendidik dan peserta didik tentang kebutuhan belajar mereka. Dengan demikian, asesmen dalam pembelajaran tidak digunakan untuk memberikan nilai dan ranking berdasarkan hasil belajar, tetapi justru memandu proses belajar.

Sosialisasi merupakan proses belajar. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak peserta dapat menggunakan asesmen ini untuk memandu

proses yang Ibu dan Bapak lalui untuk memahami kebijakan pemulihan pembelajaran.

Asesmen ini tidak wajib dan tidak memberi dampak apapun selain

untuk pembelajaran kita sendiri :)

(3)

Tujuan Diskusi

Memahami konsep projek penguatan profil Pelajar Pancasila agar

dapat mengembangkan kegiatan pendampingan yang dibutuhkan

satuan pendidikan.

(4)

Materi Diskusi

Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai program untuk mencapai dimensi profil pelajar Pancasila

Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila

penerjemahannya dalam implementasi di satuan pendidikan

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan

Dukungan untuk pengembangan dan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila: Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan contoh-contoh modul

A

B

E

Peran pengawas dalam membimbing satuan pendidikan dalam penerapan dan pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

D

C

(5)

Kesepakatan Proses Diskusi

❏ Mengikuti kegiatan secara utuh sepanjang 120 menit

❏ Berpartisipasi dalam aktivitas belajar

❏ Mengaktifkan ‘raise hand’ sebelum bertanya/atau berbicara serta menunggu sampai dipersilahkan oleh moderator. setelah selesai, klik ‘lower hand’

❏ …. (ada hal lain yang kita sepakati?)

❏ …

Apakah kita sepakat untuk hal-hal berikut ini? (centang jika sepakat)

(6)

Pentingnya projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa pentingnya projek penguatan

profil pelajar Pancasila?

(7)

M

T

W

T

F Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada siswa untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam projek penguatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk mengupas dan memahami tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi dll., sehingga siswa bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu- isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Tema ini dapat berubah setiap tahunnya, ditentukan oleh pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan isu yang diprioritaskan.

Sumber: OECD (2018)

“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat

‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan

rakyatnya.”

(8)

Latar Belakang projek penguatan profil pelajar Pancasila

• Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences), penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan kebijakan pusdat.

• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal, less structured, more interactive, engaged in community)

• Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih

banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk

mengenali, memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi

warga Indonesia dan warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi

(9)

“Konsep karakter yang lebih kompleks

terbangun sebagai hasil sintesis beberapa

dimensi, sebagai contoh konsep nasionalisme”

dikutip dari naskah akademik

Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia sebagai buah dari perkembangan elemen sekurang- kurangnya dari 3 (tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara dalam dimensi (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama yang merupakan bagian dari dimensi (2) Bergotong Royong, serta dimensi (3) Berkebinekaan Global.

Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara matang dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tertanam kuat, seiring dengan terbangunnya rasa kemanusiaan. Dengan demikian, kecintaannya pada tanah air serta tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan Negara Indonesia berkembang sejalan dengan kesadarannya bahwa ia adalah bagian dari warga dunia yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal.

Keseimbangan identitas diri sebagai warga negara yang

nasionalis dan warga dunia yang humanis mendorong

pelajar Indonesia memiliki jati diri yang kuat dalam

merepresentasikan budaya luhur bangsanya, terbuka,

inklusif, dan siap berkontribusi untuk memajukan

bangsanya dan dunia

(10)

Dimensi dan elemen

profil pelajar Pancasila

Beriman, bertakwa kepada

Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Berkebinekaan Global

Bergotong royong

Mandiri Bernalar Kritis Kreatif

Akhlak beragama Akhlak pribadi Akhlak kepada manusia

Akhlak kepada alam Akhlak bernegara

Mengenal dan menghargai budaya bangsa Indonesia dan dunia Komunikasi dan interaksi antar budaya Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan Berkeadilan sosial

Kolaborasi Kepedulian Berbagi

Pemahaman diri dan situasi

Regulasi diri

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

(11)

Penerapan profil pelajar Pancasila di sekolah

Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan

dihidupkan dalam diri

Budaya Sekolah

Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah

Intrakurikuler

Muatan Pelajaran Kegiatan/ pengalaman belajar

Projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pembelajaran berbasis projek yang kontekstual dan interaksi dengan lingkungan sekitar

Ekstrakurikuler

Kegiatan untuk

mengembangkan minat dan bakat

Pelajar Indonesia

(12)

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.

Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila

(13)

Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa saja prinsip projek penguatan profil pelajar

Pancasila?

(14)

Holistik

Kontekstual

Berpusat pada murid

Eksploratif

(15)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana penerjemahan prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam implementasi di

satuan pendidikan?

(16)

Diskusi penerjemahan prinsip: Holistik

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa

(17)

Diskusi penerjemahan prinsip: Kontekstual

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa

(18)

Diskusi penerjemahan prinsip: Berpusat pada murid

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa

(19)

Diskusi penerjemahan prinsip: Eksploratif

Seperti apa penerapannya?

Guru Siswa

(20)

Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Holistik

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan

menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam

konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita

untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat

keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami

sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema

projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah

tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran,

namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam

perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di

samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita

untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar

komponen dalam pelaksanaan projek, seperti murid, guru,

sekolah, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.

(21)

Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Kontekstual

Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru dan murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.

Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata

yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan murid dapat

mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara

aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.

(22)

Prinsip-prinsip kunci Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip berpusat pada murid berkaitan dengan skema

pembelajaran yang mendorong murid untuk menjadi

subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses

belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat

mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar

mengajar yang menjelaskan banyak materi dan

memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, guru sebaiknya

menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan

banyak kesempatan bagi murid untuk mengeksplorasi

berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya,

setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah

kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta

meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan

memecahkan masalah yang dihadapinya.

(23)

Prinsip-prinsip kunci projek penguatan profil pelajar Pancasila

Eksploratif

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Namun demikian,

diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya.

Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong

peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk

menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah

murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.

(24)

Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran

berbasis projek adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan tematik (webbed)*

Pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) yang dalam projek terdiri dari lintas disiplin ilmu, berpadu dan melebur, tidak dipisahkan lagi mana yang merupakan bagian dari mapel-mapel

Unit Pembelajaran Integrasi ~ Jus

Mata pelajaran dirangkai atau dipadu dengan menggunakan satu tema.

Pengetahuan dan keterampilan dari masing-masing mata pelajaran dapat diuraikan, sehingga meskipun temanya sama, muatan mapel Matematika, misalnya, masih bisa dipisahkan dengan mapel Bahasa Indonesia, IPA, dsb.

Unit Pembelajaran

Tematik ~ Gado-gado

(25)

Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan

SD wajib memilih min.

2 tema per tahun

SMP, SMA, dan SMK wajib memilih min.

3 tema per tahun

Sekolah menentukan tema dan mengembangk annya untuk setiap

kelas/angkatan

Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K)

Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.

Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas manusia dengan dampak- dampak global yang menjadi akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat dan membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.

Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, krisis air bersih dan lain sebagainya), serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.

Contoh muatan lokal:

Jakarta : situasi banjir

Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia

Kearifan Lokal (SD-SMA/K)

Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Siswa mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar (nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah dari waktu ke waktu apa yang tetap sama. Siswa juga mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.

Contoh muatan lokal:

Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung Naga

Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem

(26)

Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan

Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)

Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.

Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:

Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)

Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.

Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:

Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal

(27)

Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan

Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)

Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:

Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)

Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:

Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah

(28)

Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan

Kewirausahaan (SD-SMA)

Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas

Contoh muatan lokal:

Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)

Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.

Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:

Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri

(29)

Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD

Mengenali dan belajar untuk merawat ciptaan Tuhan, berkreasi menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai untuk memperpanjang waktu gunanya, serta projek-projek kecil yang mendorong anak untuk bersyukur atas karunia lingkungan alam sekitar dengan menjaga kebersihan dan merawat lingkungan alam sekitarnya. Melalui projek ini, diharapkan kesadaran anak untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan sehingga kelak ia terdorong untuk mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta praktik kerja yang lebih berkelanjutan.

Contoh projek: Mengenalkan kebiasaan mengurangi dan mengorganisasi sampah. Mengajarkan anak-anak cara konsumsi yang lebih efisien. Bisa juga dilanjutkan berkarya membuat benda fungsional dengan mendaur ulang barang/sampah

01

Aku sayang bumi (dari Tema

Perubahan Iklim Global)

Mengenali, membangun rasa ingin tahu, dan mengapresiasi keunikan budaya melalui hal

sederhana dalam keseharian (makanan, musik, pakaian, permainan tradisional, dll.). Mereka juga diajak untuk mengenali identitas diri dan kebiasaan-kebiasaan budaya dalam keluarga,

mengenali identitas teman dan orang terdekatnya melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan berkarya.

Contoh projek: Mengeksplorasi beragam kudapan tradisional, termasuk rasa, bentuk, tekstur, warna, dan karakteristik lainnya. Mempelajari bahan dan proses pembuatannya, serta sejarah lokal terkait kudapan tersebut.

Mengunjungi pameran budaya dan anak diajak mengapresiasi atau menceritakan ulang isi pameran; baju daerah, tarian tradisional dan makanan tradisional.

02

Aku cinta Indonesia

(dari Tema Kearifan Lokal)

(30)

Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan PAUD

Mengenalkan anak untuk berinteraksi dengan teman yang beragam, mengenali hal-hal yang sama dan berbeda yang dimiliki diri dan temannya dalam berbagai hal. Dari perbedaan tersebut, anak belajar untuk menghormati orang lain yang berbeda dengan dirinya. Anak belajar

memandang dari sudut pandang yang berbeda, bermain dan bekerja sama dengan teman yang lebih beragam sehingga anak mempraktekkan hidup rukun dan damai.

Contoh projek: Menciptakan atau memodifikasi permainan-permainan yang bisa dilakukan secara kolaboratif untuk merayakan hari kemerdekaan. Ide-ide permainan ini akan dimainkan bersama dengan anak-anak di kelas lain di sekolah atau sekitar lingkungan sekolah

(mengenalkan anak pada lingkungan baru di luar kesehariannya)

03

Bermain dan bekerjasama/

Kita Semua Bersaudara (dari Tema Bhinneka Tunggal Ika)

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya, serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan. Mengunjungi tempat-tempat yang memantik imajinasi dan rasa ingin tahu, merasakan pengalaman mengunjungi tempat-tempat yang

memantik rasa ingin tahu dan imajinasi, lalu meresponsnya dengan karya yang inovatif dan kreatif sesuai dengan tahapan perkembangannya, seperti membuat model atau prototipe imajinatif.

Contoh projek: anak diajak mengunjungi taman bermain tematik, setelahnya membuat karya imajinatif melalui gambar atau menyusun balok dengan tema taman bermain paling asyik menurut anak. Setelah itu anak menceritakan karyanya.

04

Imajinasiku/

Imajinasi dan Kreativitasku (dari Tema Berekayasa dan Berteknologi)

(31)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila

Bagaimana pengembangan tema- tema projek penguatan profil pelajar

Pancasila dalam implementasi di

satuan pendidikan?

(32)

Contoh pengembangan tema GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SD SMP SMA SMK SLB

Contoh Projek

Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, misal cara pencegahan kebakaran hutan atau banjir.

Melakukan aksi dan melatih keterampilan komunikasi dengan menggunakan media visual dan verba

Membuat purwarupa sistem pengelolaan sampah di sekolah Melakukan penelitian dan perancangan sistem pengelolaan sampah berdasarkan eksplorasi dan pengolahan data nyata.

Mendesain sistem pengelolaan sampah untuk mengatasi permasalahan banjir di lingkungan sekitar sekolah.

Melakukan penelitian dan perancangan sistem berdasarkan data nyata dan praktik baik.

Membuat sistem yang efisien untuk

pemanfaatan

bahan/material dalam industri

Pengelolaan dan pemanfaatan sampah.

Mengklasifikasikan sampah, mengolah dan memanfaatkan barang tak terpakai untuk menjadi benda yang berdaya guna dan memiliki nilai jual

Elemen PPP yang disasar

Akhlak terhadap alam Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Akhlak terhadap alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam Menganalisis dan mengevaluasi penalaran

Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa

mengambil dan/atau mengembangkan

projek dari jenjang lain menyesuaikan

dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

(33)

Diskusi : Apa saja isu yang dapat dikembangkan untuk tema GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SD SMP SMA SMK SLB

Contoh Projek Elemen PPP yang disasar

Akhlak terhadap alam Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Akhlak terhadap alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam

Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Akhlak terhadap alam

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran

(34)

Projek penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD

Satuan pendidikan

memilih minimal 2 tema setiap tahunnya.

Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.

Tidak ada rapor tersendiri untuk projek

di PAUD. Proses projek diharapkan

dapat muncul dalam portofolio atau

catatan asesmen anak.

(35)

Alokasi Waktu Projek

PAUD: tidak ada minimal alokasi waktu SD kelas I‒V: 252 JP

SD kelas VI: 224 JP SMP kelas VII‒VIII: 360 JP SMP kelas IX: 320 JP SMA kelas X: 486 JP SMA kelas XI: 216 JP SMA kelas XII: 192 JP SMK Kelas X: 288 JP SMK Kelas XI: 144 JP

SMK Kelas XII (Program 3 tahun):

36 JP

SMK Kelas XII (Program 4 tahun):

144 JP

SDLB Kelas I: 234 JP

SDLB Kelas II: 252 JP

SDLB Kelas III - V: 306 JP

SDLB Kelas VI: 272 JP

SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP

SMPLB Kelas IX 272 JP

SMALB Kelas X - XI 378 JP

SMALB Kelas XII 336 JP

(36)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk SD- SMA

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek

dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi

jam pelajaran projek dari semua mata

pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan

masing-masing projek tidak harus sama.

(37)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk SD- SMA

Dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya:

a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI,

b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X,

c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA,

(38)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk SMK

Untuk SMK/MAK, dalam satu tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema

Kebekerjaan di kelas X, 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMK dapat dilaksanakan secara terpadu berkolaborasi dengan mitra dunia kerja, atau dengan komunitas/organisasi serta

masyarakat.

Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang SMK. Untuk SMK, ada tema wajib yaitu Kebekerjaan. Pada tema ini, peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.

Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah

kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang

dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai

tema wajib khusus jenjang SMK/MAK.

(39)

Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk Pendidikan Khusus

● Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa mengambil dan/atau mengembangkan projek dari jenjang lain menyesuaikan dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

● Penerjemahan tema dalam projek disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ABK

● Implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diintegrasikan pada mata pelajaran keterampilan atau mapel lain yang relevan

● Akan ada pedoman pelaksanaan tersendiri untuk implementasi ini

(40)

Apa saja yang perlu disiapkan Sekolah Penggerak

untuk dapat menggulirkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

• Pengelolaan jam pelajaran dan kolaborasi guru

• Pengaturan agar alokasi jam mengajar guru tetap sama

Guru

• Menyiapkan sistem dari

perencanaan hingga penilaian

• Sistem pendokumentasian projek untuk dapat digunakan sebagai portofolio

Kolaborasi dengan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi

Pengelolaan waktu dan

kegiatan

(41)

M

T

W

T

F

Contoh Rapor

Projek

(42)

Rapor Projek Skenario Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun, satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila dan setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia

Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:

● Kebinekaan global

● Bernalar kritis Projek 2 | 3R

Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila, namun berbeda dengan projek pertama

● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

● Mandiri

● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital

Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:

● Kreatif

● Bernalar kritis

● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan dalam rapor projek.

(43)

RAPOR PROJEK PROFIL

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10

Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E

Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022 NISN 201912345

Sekolah Bintang Kejora

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia

Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi

Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa

belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang

yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma sosial)

dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi

prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui

aksi nyata.

(44)

Projek Kelas 10 1. Mengenal dan

merawat keberagaman agama dan keyakinan

di Indonesia BSH SB

BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang Sesuai

Harapan SB. Sangat berkembang

Siswa masih

membutuhkan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan

Siswa mulai mengembangkan

kemampuan namun masih belum ajek

Siswa telah mengembangkan kemampuan hingga berada dalam tahap ajek

Siswa mengembangkan kemampuannya

melampaui harapan

(45)

1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia

BB MB BSH SB

Berkebinekaan global

Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya.

Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya.Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya terhadap orang lain

Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu dalam lingkup nasional, regional, dan global.

Menyelaraskan perbedaan budaya.Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya dalam kehidupan bersama yang harmonis.

(46)

1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia

BB MB BSH SB

Bernalar kritis

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis

mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan.

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:

Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk membantu teman yang kesulitan.

(47)

M

T

W

T

F

Foto pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Melipat kertas suara dan perhitungan suara pada pemilihan ketua OSIS di SMP Negeri 1 Ternate.

(48)

Dukungan Pemerintah…

Apa saja dukungan pemerintah untuk pengembangan dan penerapan projek

penguatan profil pelajar Pancasila?

M

T

W

T

F

(49)

M

T

W

T

F

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Silakan scan kode atau kunjungi link berikut ini untuk mengunduh panduan:

[QRcode]

https://kurikulum.kemdikbud.go .id/wp-

content/unduhan/PP5_2021.pd f

(50)

Contoh Cuplikan Modul Projek

Sub-elemen yang disasar

Memahami

Keterhubungan Ekosistem Bumi

Menjaga

Lingkungan Alam Sekitar

Kerja sama

Koordinasi Sosial

Mengajukan pertanyaan

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan

Modul Projek Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggungjawabku Total waktu: 57 JP

Dimensi Profil Pelajar Pancasila:

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Gotong royong

Bernalar kritis

Asesmen Diagnostik. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal murid yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi murid, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim

1.

Perkenalan:Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah

2.

Eksplorasi Isu 3.

Refleksi awal 4.

Kunjungan ke TPA/

Komunitas Peduli Sampah

5.

Diskusi Kritis Masalah Sampah

Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6.

Pengumpulan, Pengorganisasian, dan Penyajian Data

7.

Trash Talk:

Sampah di satuan pendidikanku

8.

Pengorganisasian Data Secara Mandiri

9.

Asesmen Formatif Presentasi: Sampah di

satuan pendidikanku Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata

10.

Poster Aksi Nyata Sayangi satuan pendidikanku:

Eksplorasi program pengelolaan sampah yang ada

11.

Poster Aksi Nyata Sayangi satuan pendidikanku:

Peranku dan Solusiku

12.

Poster Aksi Nyata Sayangi satuan pendidikanku:

Menentukan Karakteristik Poster yang Baik

13.

Poster Aksi Nyata Sayangi satuan pendidikanku:

Membuat Poster

14.

Asesmen Formatif Simulasi Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi satuan pendidikanku Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis

15.

Asesmen Sumatif Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku

16.

Asesmen Sumatif Evaluasi Solusi Yang Ditawarkan

17.

Mari Beraksi Sambil Refleksi Mengelola Sampah di

satuan pendidikan

CONTOH

(51)

Dukungan Pemerintah…

Apa yang bisa dilakukan Bapak dan Ibu dalam mendukung implementasi

projek penguatan profil pelajar Pancasila?

M

T

W

T

F

(52)

M

T

W

T

F

● Bagaimana mendorong kolaborasi masyarakat dan satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

● Bagaimana membantu satuan pendidikan untuk

mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?

(53)

M

T

W

T

F Kesimpulan

Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk mencapai dimensi-dimensi dalam profil pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (selanjutnya disebut projek penguatan PPP) )adalah metode pembelajaran dimana siswa belajar dengan secara aktif terlibat dalam dunia nyata dan projek yang bermakna secara pribadi.

Projek penguatan PPP ini memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar di situasi belajar yang berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar) dan lintas mata pelajaran untuk penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences ).

Dalam implementasinya projek penguatan PPP dilaksanakan sebagai kegiatan ko-kurikuler dan tidak perlu dipetakan untuk mencapai CP.

Prinsip-prinsip projek penguatan PPP adalah holistik, kontekstual, berpusat pada murid, dan eksploratif

Pemerintah menyediakan dukungan berupa panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan contoh-contoh modul.

Projek berfokus pada proses menju kompetensi dan karakter yang diharapkan terbangun pada anak, bukan pada produk atau hasil akhir

Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam rencana dan evaluasi projek

Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam dalam pelaksanaan projek

Berbagai bentuk asesmen diharapkan digunakan sepanjang proses projek

Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra

diharapkan dilakukan dalam projek sehingga

dampak dari projek berpotensi lebih luas

(54)

Terima Kasih

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

Gambar

Foto pelaksanaan projek penguatan profil  pelajar Pancasila

Referensi

Dokumen terkait

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA : .... Sarana dan Prasarana

Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pemilihan Dimensi ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar

Agar karakter peserta didik mampu berkembang dengan baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka memberikan penguatan pendidikan karakter melalui profil pelajar Pancasila bagi guru

Mengembangkan kreativitas peserta didik melalui aksi nyata mewujudkan demokrasi di lingkungan sekolah dan keluarga PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MELIPUTI : 1.. Bernalar Kritis

Dokumen ini menyajikan distribusi alokasi waktu untuk pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (PPP) dan Projek Penguatan Rahasia Sekolah (PPRA) pada tahun pelajaran

Peran profil pelajar Pancasila sangat penting bagi pembentukan karakter siswa sekolah