MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Bhinneka Tunggal Ika Topik : Harmoni Pulau Jawaku
Fase/ Kelas : E/ X Tunagrahita dan Tunarungu
Durasi : 126 JP
Peran guru : Fasilitator
Penulis : Anggi Dyah Pratiwi, S.Pd.
Denny Abdurrachman, S.Pd.
Drs. Ichwan Hidayat
Oki Kantika Marhaeni, S.Pd.
Ramadhan Pratama Putra, S.Pd.
Topik, Permasalahan yang ingin ditelaah sesuai dengan tema, dan relevansi projek ini bagi sekolah.
• Tema : Bhinneka Tunggal Ika
• Topik yang diusulkan : Harmoni Pulau Jawaku
• Permasalahan yang ingin ditelaah :
Peserta didik SMALB Fase E belum mengetahui dan memahami makna dari kesatupaduan ragam budaya terutama budaya tempat yang kini ditinggali yaitu Pulau Jawa. Kemudian dirasa perlu untuk mengembangkan dan menumbuhkan kesadaranuntuk dapat melestarikan kebudayaan tersebut yang kian jarang ditemui . • Relevansi projek dengan topik ini bagi sekolah:
Untuk memaknai keragaman budaya di lingkup sekolah dan masyarakat serta memiliki kesadaran untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan budaya di Pulau Jawa.
PENGANTAR
Indonesia memiliki ribuan pulau dan ratusan ribu budaya. Berbagai latar belakang suku melahirkan kekayaan budaya yang beragam. Namun kekayaan ragam budaya Indonesia disatukan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan tersebut menjadi penyeimbang antara unsur perbedaan yang jadi ciri keanekaan namun memiliki kesamaan untuk jadi satu. Pada mulanya, kata-kata semboyan ini digunakan untuk toleransi keagamaan antara Hindu dan Budha, namun kini kata-kata itu memiliki makna yang lebih besar. Kata 'Bhinneka' yang dimaksud pun punya makna berupa keberagaman yang lebih luas mencakup segala keragaman di seluruh pulau di Indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, peserta didik akan menemukan juga berbagai keragaman budaya. Sebagai penduduk di pulau Jawa yang memiliki latar belakang dan suku yang berbeda-beda, peserta didik memerlukan kesadaran akan makna Bhinneka Tunggal Ika di kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu perlu kesadaran dan tanggungjawab kita semua untuk menumbuhkan dan menjaga kesadaran peserta didik untuk hidup dalam keragaman baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
TUJUAN DAN ALUR PROJEK TUJUAN
Projek P5 ini disusun dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pemahaman nilai Bhinneka Tunggal Ika pada pelaksanaan budaya Indonesia khususnya Pulau Jawa. Proyek ini diharapkan membangun dua dimensi Profil pelajar Pancasila, yakni Bernalar Kritis dan Berkebhinekaan Global.
ALUR PROJEK
Alur Projek Projek ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap PENGENALAN dimana peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai filosofi Bhinneka Tunggal Ika serta budaya di Pulau Jawa. Setelah tahap pengenalan selesai, dilanjutkan dengan tahap KONTEKSTUALISASI dimana peserta didik aktif bereksplorasi serta mencari tahu tentang
kebudayaan Jawa di lingkungan sekitarnya. Tahapan berikutnya yaitu AKSI, yang diawali dengan melakukan praktik tari, musik, unjuk pakaian daerah dan drama khas daerah Pulau Jawa serta menampilkan karya. Tahap terakhir yaitu REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT.
DIMENSI, ELEMEN DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DISASAR
Dimensi Elemen Sub Elemen Target Pencapaian untuk Fase E
Aktivita s Terkait Bernalar
Kritis
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Mengajukan pertanyaan
Di akhir fase E, peserta didik mampu membandingkan beberapa tindakan dan praktik perbaikan lingkungan sekolah yang inklusif, adil dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan
dampaknya secara jangka panjang terhadap manusia, alam dan masyarakat
Aktivitas 1,2,3,4 dan 5
Berkebhine kaan Global
Mengenal dan menghargai budaya
Mendalami budaya dan identitas budaya
Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas
dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa
Aktivitas 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 15
RUBRIK UTAMA PROJEK PROFIL
Dimensi : Bernalar Kritis
Elemen : Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Sub Elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Mengajukan
Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan dan mengkonfirmasi
pemahaman terhadap suatu permasalahan mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai informasi dan untuk menambah pengetahuannya.
Mengajukan
pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi
informasi, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut.
Dimensi : Berkebhinekaan global
Elemen : Mengenal dan menghargai budaya
Sub Elemen Mulai berkembang Sedang Berkembang
Berkembang sesuai harapan Mendalami
budaya dan identitas
budaya
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
keragaman budaya di sekitarnya; serta menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam membentuk identitas dirinya.
• Memahami
perubahan budaya seiring waktu dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional, dan nasional.
• Menjelaskan
identitas diri yang terbentuk dari budaya bangsa.
• Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional,
dan global
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya.
• Mulai
menginternalisasi identitas diri sebagai
• bagian dari budaya bangsa
ALUR PROJEK (126 JP)
Pengenalan
• Apa Itu Bhinneka Tunggal Ika?
• Budaya di Jawa Barat dan Banten
• Budaya di Daerah Khusus Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta
• Budaya di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Kontekstualisasi
• Kenali Keragaman Budaya Budaya Jawa di Sekitarku
Aksi
• Yuk mengenal Tarian Daerah!
• Ayo Mengenal Permainan Daerah
• Asyiknya Kenalan dengan Seni Musik Daerahku
• Serunya Drama Khas Daerah Jawaku
• Ayo Berlatih untuk Tampilan Karyamu
• Simulasi Tampilan Karya
• Ayo Tampilkan Karyamu!
Refleksi dan Tindak Lanjut
• Refleksi dan Tindak Lanjut
AKTIVITAS 1
Apa Itu Bhinneka Tunggal Ika?
Tujuan : Mengenalkan Bhinneka Tunggal Ika Durasi : 8 JP X 35 menit
Alat dan Bahan : Video mengenai Bhinneka Tunggal Ika dan Gambar Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Guru menyiapkan gambar dan video mengenai makna Bhinneka Tunggal Ika dan contoh perilaku yang sesuai.
2. Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan peserta didik.
Pelaksanaan :
1. Guru memulai projek dengan menanyakan peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Pernahkah kamu menemukan perbedaan di sekitarmu?
b. Menurutmu apakah perbedaan itu baik atau buruk?
c. Apa yang kamu ketahui tentang Bhinneka Tunggal Ika?
2. Peserta didik menyaksikan video yang disajikan guru.
• Asal-Usul Bhinneka Tunggal Ika :
https://www.youtube.com/watch?v=UVw3fcInSuc
• Penerapan Bhinneka Tunggal Ika :
https://www.youtube.com/watch?v=8PbUld7cjVE
3. Peserta didik mengomunikasikan arti dan bagaimana penerapan dari Bhinneka Tunggal Ika. Guru membantu untuk menyimpulkan.
4. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan guru mengenai kehidupan sosial
antar suku bangsa di satu wilayah Indonesia pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=NA4muabsC7U .
5. Guru menanyakan apakah peserta didik pernah mengalami kondisi tentang perbedaan seperti dalam video.
6. Peserta didik dipersilakan menceritakan tentang pengalaman berbhinneka di depan kelas.
Bagaimana perasaanmu?
Ceritakan, bagaimana kamu menghadapi kondisi tersebut saat itu?
7. Peserta didik diminta untuk saling mengajukan pertanyaan kepada teman dan guru mengenai suku dan budaya pada keluarga masing-masing.
8. Peserta didik mengamati gambar peta yang ditunjukkan oleh guru. Peserta didik diminta menunjukkan letak provinsi asal peserta didik dibantu oleh guru. Guru menanyakan di pulau mana peserta didik tinggal dan bersekolah.
9. Guru menunjukkan gambar peta pulau Jawa. Guru menjelaskan bahwa di Pulau Jawa memiliki 6 provinsi.
10. Peserta didik memberi warna di setiap provinsi pada peta pulau Jawa.
11. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai penyebab keragaman budaya di Indonesia.
12. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai sikap syukur dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia.
13. Peserta didik berdiskusi mengenai sikap yang baik dalam menghadapi keragaman.
14. Peserta didik membuat poster mengenai Bhinneka Tunggal Ika.
Materi
APA ITU BHINNEKA TUNGGAL IKA?
MENGENAL BHINNEKA TUNGGAL IKA DI PULAU JAWAKU
Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' merupakan kata-kata yang diambil dari bahasa Jawa Kuno. Kata Bhinneka berarti ragam, sedangkan Tunggal berarti satu, dan Ika adalah itu.
Sehingga berdasarkan asal kata, 'Bhinneka Tunggal Ika' memiliki arti sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini pun dicantumkan dalam lambang bangsa Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Pada lambang ini, tulisan semboyan ada pada sebuah pita putih yang dicengkeram dengan kuat oleh burung garuda emas. Pemilihan semboyan 'Bhinneka Tunggal Ikan' diambil dari sebuah kitab yaitu Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Kitab ini dibuat pada masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M. Meski dibuat sudah cukup lama, kalimat itu tetap sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' menunjukan meski Indonesia terdiri dari banyak suku, agam, ras, hingga golongan yang berbeda, persatuan tetap harus dipertahankan. Bahkan dalam sebuah penelitian dalam Jurnal Kajian Analitik Terhadap Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" karya I Nyoman Pirskia, kata semboyan itu merupakan cerminan keseimbangan.
Semboyan tersebut menjadi penyeimbang antara unsur perbedaan yang jadi ciri keanekaan namun memiliki kesamaan untuk jadi satu. Pada mulanya, kata-kata semboyan ini digunakan untuk toleransi keagamaan antara HIndu dan Budha, namun kini kata-kata itu memiliki makna yang lebih besar. Kata 'Bhinneka' yang dimaksud pun punya makna berupa keberagaman yang lebih luas mencakup segala keragaman di seluruh pulau di Indonesia. Dengan begitu, 'Bhinneka Tunggal Ika' sudah menjadi satu dari empat pilar kebangsaan. Bhinneka Tunggal Ika UUD 1945 Pancasila NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Tanpa adanya semangat dari semboyan ini, Indonesia bisa memiliki pemahaman yang kurang akan pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Nah, setelah memahami penjelasan ini, sekarang akan diberikan beberapa contoh penerapan semboyan bangsa ini.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menerapkan semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' diantaranya :
a. Memiliki toleransi yang kuat atas perbedaan agama, suku, budaya, ras, dan lain sebagainya.
b. Saling membantu saat ada orang lain yang membutuhkan walau berbeda agama, suku, ras, atau golongan.
c. Menghormati agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
d. Menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak pribadi.
e. Menciptakan perdamaian dan menjunjung tinggi persatuan.
f. Selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
g. Menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat.
h. Tidak memilih-milih teman saat bermain bersama.
Nah setelah mempelajari tentang berbhinneka di Indonesia, kita akan mempelajari Bhinneka Tunggal Ika di Pulau Jawa agar lebih jelas untuk kita amati. Mengapa demikian?
Karena kita tinggal di Pulau Jawa sehingga kita dapat langsung mempelajari dari lingkungan sekitar kita. Pulau Jawa adalah salah satu dari ribuan pulau di Indonesia. Kita tinggal di Pulau Jawa yang memiliki ragam budaya yang cukup banyak. Jumlah penduduk di Pulau Jawa sekitar 150 juta. Pulau Jawa adalah pulau yang paling banyak dihuni oleh warga Indonesia yaitu sebesar 60% total populasi Indonesia. Pulau Jawa memiliki enam provinsi di antaranya :
1. Provinsi Banten
2. Provinsi Daerah Khusus Jakarta 3. Provinsi Jawa Barat
4. Provinsi Jawa Tengah
5. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 6. Provinsi Jawa Timur
Dengan populasi yang cukup padat tentunya banyak keragaman budaya yang terdapat di Pulau Jawa ini. Apakah kamu penasaran? Tenang, akan kita pelajari di aktivitas-aktivitas selanjutnya pada modul ini ya.
Nama : Kelas :
AKTIVITAS 2
Budaya di Jawa Barat dan Banten
Tujuan : Mengenalkan Budaya di Jawa Barat dan Banten Durasi : 8 JP X 35 menit
Alat dan Bahan : Video mengenai Budaya Jawa Barat dan Banten Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Peserta Didik
Persiapan :
1. Guru menyiapkan video Budaya Jawa Barat dan Banten
2. Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan peserta didik.
Pelaksanaan :
1. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai pembelajaran hari kemarin.
2. Peserta didik mengomunikasikan enam provinsi yang ada di Pulau Jawa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yakni mengenalkan budaya di Jawa Barat dan Banten.
4. Guru menanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang Provinsi Banten.
5. Peserta didik mengomunikasikan pengalamannya.
6. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan Banten : https://youtu.be/l73jj4HHT_w?si=7- Y8Zt2PWpbsZiwt
• Anjungan Banten di TMII : https://www.youtube.com/watch?v=ctW69VveDEg 7. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik
mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD membuat Puzzle Rumah Adat.
9. Guru menyampaikan bahwa provinsi yang menggunakan Bahasa Sunda selain Banten adalah Provinsi Jawa Barat.
10. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan Jawa Barat : https://www.youtube.com/watch?v=SuBRa8wotrM
• Anjungan Jawa Barat di TMII : https://www.youtube.com/watch?v=wQk4JKToiJE 11. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik
mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
12. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai budaya di Provinsi Jawa Barat.
12. Peserta didik mengerjakan LKPD Teka-Teki Silang.
13. Peserta didik dan guru membahas LKPD yang telah dikerjakan.
Materi
MENGENAL BUDAYA JAWA BARAT DAN BANTEN 1. Budaya Jawa Barat
Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia. Ibukotanya adalah Bandung.
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Mayoritas penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang berbicara dengan Bahasa Sunda. Jawa Barat memiliki keanekaragaman budaya. Ada banyak bentuk-bentuk budaya di Indonesia, di antaranya rumah adat, pakaian adat, seni musik, tarian, hingga bahasa daerah.
a. Tarian Daerah
Ada beberapa tarian yang berasal dari Jawa Barat. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Jaipongan
Tari Jaipong merupakan tari kreasi baru yang tumbuh di Jawa Barat. Jaipong menggambarkan karakter wanita Sunda yaitu energik, penuh semangat, tidak pantang menyerah, berani, gesit dan lincah.
2. Tari Merak
Tari Merak Sunda memiliki makna sebagai salah satu perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak di alam bebas.
Gerakannya menggambarkan beragam tingkah laku Burung Merak jantan yang menarik serta sifat yang angkuh dalam membanggakan keindahannya.
b. Rumah Adat
Terdapat beberapa macam rumah adat sunda.
Salah satunya Imah Julang Ngapak. Imah Julang Ngapak terinspirasi dari sayap burung. Bentuk atapnya melebar pada setiap sisi, dan pada bagian atasnya berbentuk huruf "V" sehingga secara keseluruhannya rumah adat ini menyerupai burung yang sedang mengepakkan sayap. Untuk masuk ke dalam rumah adat Julang Ngapak disediakan tangga yang biasa disebut golodog, biasanya terbuat dari kayu atau bambu dan biasanya hanya memiliki tiga anak tangga saja, golodog juga berfungsi sebagai tempat membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
c. Seni Pertunjukkan
No. Nama Pertunjukkan Gambar
1. Wayang Golek
Kesenian daerah jawa barat yang termasuk seni pertunjukan boneka kayu yang sangat populer di Jawa Barat. Pertunjukan ini seringkali menceritakan kisah-kisah dari epos Mahabharata dan Ramayana.
2. Sisingaan
Pertunjukkan dua singa buatan yang ditunggangi oleh anak yang akan dikhitan diarak keliling kampung dengan diiringi musik tradisional.
3. Rampak Kendang
Rampak Gendang adalah kesenian khas Sunda yang berupa pertunjukan permainan gendang yang dimainkan secara bersama-sama atau serempak.
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
Terdapat banyak ragam lagu daerah khas Jawa Barat. Contohnya :
• Manuk Dadali
• Bubuy Bulan
• Mojang Priangan
• Cing Cangkeling
• Tokecang
• Es Lilin 2. Budaya Banten
Banten adalah salah satu Provinsi yang terpecah dari Jawa Barat pada 4 Oktober 2000. Semenjak terpecah nya Provinsi Banten dengan Jawa Barat, kini Banten sudah memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari makanan khas Banten hingga keseniannya.
Suku mendiami Provinsi Banten adalah Suku Sunda, Suku Badui, Suku Banten dan Suku Lampung Cikoneng.
a. Tarian Daerah
Terdapat beberapa tarian daerah yang berasal dari Provinsi Banten diantaranya :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Rampak Bedug
Tari Rampak Bedug adalah kesenian tradisional khas Banten yang memadukan tarian dengan alat musik bedug gebrak, anting kerep, dan tilingtit.
2. Tari Walijamaliha
Tari Walijamaliha adalah tarian tradisional khas Banten yang berfungsi sebagai tari selamat datang kepada tamu. Tarian ini
menggabungkan budaya yang
menggambarkan keberagaman dan kerukunan masyarakat Banten.
b. Rumah Adat
Rumah adat Banten adalah rumah adat Sulah Nyanda, yang merupakan rumah adat suku Baduy, suku asli masyarakat Banten. Disebut sulah nyanda, karena atapnya terbuat dari daun nipah yang dikeringkan. Nyanda dalam bahasa Sunda memiliki arti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agak merebah ke belakang.
c. Seni Pertunjukkan
No. Nama Pertunjukkan Gambar 1. Patingtung
Patingtung dikenal sebagai usik pengiring untuk tarian khas pencak silat. Perangkat ini terdiri dari 2 buah kendang kecil, 1 buah gong kecil, serta sebuah kulenter.
2. Buka Pintu
Kesenian ini biasanya ditemuka di acara pernikahan. Buka pintu adalah ritual tanya jawab antara perwakilan mempelai wanita dengan perwakilan mempelai pria. Kesenian ini juga dikenal dengan nama Yalil.
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
Beberapa lagu daerah Banten adalah:
• Dayung Sampan: Lagu yang menceritakan tentang aktivitas mencari ikan masyarakat Banten, terutama di wilayah pesisir.
• Tong Sarakah: Lagu yang diciptakan oleh A Syahri Aliman dengan pesan untuk tidak serakah dan selalu berbuat baik.
• Jereh Bu Guru: Lagu yang mengandung pesan moral dan makna mendalam tentang dunia pendidikan, terutama hubungan siswa dengan guru.
• Bendrong Lesung: Lagu yang sering digunakan sebagai pengiring tarian tradisional dan menceritakan tentang kegiatan penduduk setempat saat menumbuk lesung.
• Yu Ragem Belajar: Lagu yang mengajak anak-anak atau murid untuk selalu belajar dengan serius, rendah hati, dan tidak sombong saat memperoleh hasilnya.
• Ibu: Lagu yang menceritakan tentang perjuangan seorang ibu yang merawat anak.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama : Kelas :
Tanggal :
MENDATAR
2. Jumlah provinsi yang ada di pulau Jawa adalah....
4. Tarian daerah yang menggambarkan kelincahan wanita sunda adalah....
6. Kesenian yang menampilkan singa buatan untuk mengarak anak yang dikhitan adalah....
7. Tarian daerah yang terinspirasi dari gerakan burung merak adalah....
8. Pertunjukkan untuk menyambut pengantin pria di Banten adalah Kesenian Buka....
MENURUN
1. Salah satu lagu daerah dari budaya sunda adalah Bubuy....
3. Rumah adat yang berasal dari Provinsi Banten adalah....
5. Salah satu pertunjukkan seni daerah sunda boneka kayu dengan
digerakan oleh dalang adalah wayang....
6. Suku yang banyak tinggal di Provinsi Jawa Barat adalah Suku....
AKTIVITAS 3
Budaya di Daerah Khusus Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Tujuan : Mengenalkan Budaya di Daerah Khusus Jakarta dan DI Yogyakarta Durasi : 8 JP X 35 menit
Alat dan Bahan : Video mengenai Budaya Daerah Khusus Jakarta dan DI Yogyakarta Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Guru menyiapkan video Budaya Daerah Khusus Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan peserta didik
Pelaksanaan :
1. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai pembelajaran hari kemarin.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yakni mengenalkan budaya di Daerah Khusus Jakarta dan DI Yogyakarta .
3. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan Daerah Khusus Jakarta :
https://www.youtube.com/watch?v=xOT4ypSOZnQ
• Anjungan Daerah Khusus Jakarta di TMII :
https://www.youtube.com/watch?v=Lb36i8FUY2M
4. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
5. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai budaya di Provinsi DKJ.
6. Peserta didik mengamati video tarian dan lagu Sirih Kuning yang ditunjukkan guru (Terlampir pada Materi)
7. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok mencoba
mempraktikkan di depan kelas.
8. Peserta didik saling menilai tampilan teman antar kelompok.
9. Guru menyampaikan bahwa provinsi yang merupakan daerah khusus selain Daerah Khusus Jakarta adalah Provinsi DI Yogyakarta.
10. Guru menanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang Provinsi DI Yogyakarta.
11. Peserta didik mengomunikasikan pengalamannya.
12. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan DIY : https://www.youtube.com/watch?v=NUq-bF-zld4
• Anjungan DIY di TMII : https://www.youtube.com/watch?v=l2UZnTXjHDQ
13. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
14. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai budaya di Provinsi DI Yogyakarta.
15. Peserta didik mengerjakan LKPD tentang Budaya Betawi dan Jogja.
MATERI
MENGENAL BUDAYA DAERAH KHUSUS JAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 1. Budaya Daerah Khusus Jakarta
Daerah Khusus Jakarta adalah salah satu provinsi terpadat di Pulau Jawa. Provinsi ini resmi berganti dari Daerah Khusus Ibukota menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) berdasarkan Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
Kebudayaan DKI Jakarta adalah budaya campuran dari beberapa etnis. Sejak zaman penjajahan Belanda, Jakarta adalah Ibu kota Indonesia yang membuat orang-orang berdatangan dari seluruh Nusantara. Suku yang mendiami provinsi DKJ adalah suku Betawi dan suku lainnya yang merantau ke Provinsi ini.
a. Tarian Daerah
Ada beberapa tarian yang berasal dari DKJ. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Sirih Kuning
Biasanya, Tari Siring Kuning ini ditampilkan ketika ada penyambutan tamu penting dan juga dalam acara pernikahan. Terkadang, ditampilkan dalam acara seni budaya Betawi. Uniknya lagi, penari tarian ini mengenakan pakaian tradisional Tionghoa.
2. Tari Ondel-Ondel
Sesuai namanya, tarian ini terinspirasi dari boneka ondel-ondel. Namun, tidak menggunakannya sebagai alat bantu atau atribut. Tarian ini menceritakan kebahagiaan seorang anak gadis yang baru saja diizinkan mengikuti sebuah pesta.
b. Rumah Adat
Rumah adat suku Betawi ini lebih dikenal dengan nama rumah bapang. Rumah ini disebut dengan rumah kebaya dikarenakan atapnya mirip dengan pelana yang dilipat dan jika dilihat dari sisi samping terlihat mirip lipatan kebaya.
c. Seni Pertunjukkan
Ada beberapa seni pertunjukkan yang berasal dari DKJ. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Pertunjukkan Gambar 1. Lenong
Lenong merupakan salah satu bentuk teater tradisional. Terdapat sumber yang menyatakan bahwa Lenong berasal dari nama salah seorang saudagar Cina yang bernama Lien Ong. Beliau lah yang sering memanggil dan menggelar pertunjukkan teater yang kini disebut Lenong.
2. Ondel-Ondel
Ondel-ondel adalah sebuah boneka raksasa yang tak bisa dipisahkan dari kesenian betawi. Biasanya ondel-ondel ini ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Makna dari ondel-ondel ini yaitu seperti leluhur atau nenek moyang yang menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
• Jali-Jali
• Keroncong Kemayoran
• Kicir-Kicir
• Ondel-Ondel
• Surilang
• Kelap-Kelip
• Wak Wak Gung
2. Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta disebut sebagai Daerah Istimewa karena sudah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1755, berbentuk kerajaan dan dipimpin oleh seorang sultan. Salah satu daerah yang dikenal dengan keragaman tradisi dan kebudayaan masyarakatnya adalah Yogyakarta.
Apa saja tradisi dan kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang masih lestari hingga saat ini?
a. Tarian Daerah
Ada beberapa tarian yang berasal dari DI Yogyakarta. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Golek Ayun-Ayun
Tari Golek Ayun-Ayun ini merupakan tarian klasik yang digunakan untuk menyambut tamu dalam acara besar di Jogja. Tarian satu ini cukup terkenal di Jogja. Tarian ini menceritakan tentang wanita muda yang senang bersolek untuk mempercantik diri.
2. Tari Satrio Watang
Tari Satrio Watang atau yang kerap dikenal dengan nama tari Prawiro Watang merupakan tarian tradisional Yogyakarta. Tarian ini menceritakan tentang kegagahan prajurit zaman dulu yang pandai menggunakan senjata.
b. Rumah Adat
Rumah Adat Joglo: Rumah Adat Asal Jogja – Tahukah Kamu Joglo berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang bermakna dua gunung.
Dalam filosofi Jawa sendiri gunung merupakan tempat yang tinggi dan sakral. Atap ru. mah Joglo yang berbentuk dua gunung.
c. Seni Pertunjukkan
Ada beberapa seni pertunjukkan yang berasal dari DI Yogyakarta. Beberapa contohnya adalah:
No. Nama Pertunjukkan Gambar 1. Wayang Wong
Pertunjukan Wayang Wong yang disajikan secara lengkap adalah pertunjukan drama tari akbarWayang Wong atau Wayang Orang berkembang bersama dengan wayang kulit.
Keduanya saling memengaruhi satu sama lain.
2. Karawitan
Karawitan merupakan musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan Wiraswara biasanya disebut dengan ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau tanpa diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut dengan
‘Soran’.
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
• Suwe Ora Jamu
• Kidang Talun
• Pitik Tukung
• Caping Gunung
• Sinom
• Gethuk
• Walang Kekek
• Ta Kate Dipanah
Bagilah teman -teman di kelasmu menjadi dua kelompok! Lalu coba praktikkan nyanyian lagu daerah atau tari daerah suku Betawi yang berjudul “Sirih Kuning”. Lalu tampillah di depan kelasmu
1. Lagu Betawi
Lagu dengan Vocal :https://youtu.be/H7Fb8hKshmA?si=YA5cWJPUYyXTxBEi Lagu Tanpa Vocal :https://youtu.be/YoyT9Ocs-GU?si=qmLJWgGVctpmjM5M
Sirih Kuning Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang
Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona Meninggi hari
Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang
Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona Sampai kemari
Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona
Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya nona Memang sejodo Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang
Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak. ya nona Patah tangkainya
Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona Pusaka lama
Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona
Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona Mohon berhenti
2. Tarian Betawi
Video Tarian : https://youtu.be/FC2oyhMRPek?si=d3MFfc3XTpE4lZU4
Selamat Mencoba
AKTIVITAS 4
Budaya di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Tujuan : Mengenalkan Budaya di Jawa Tengah dan Jawa Timur Durasi : 8 JP X 35 menit
Alat dan Bahan : Video mengenai Jawa Tengah dan Jawa Timur Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Guru menyiapkan video Budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur 2. Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan peserta didik
Pelaksanaan :
1. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai pembelajaran hari kemarin.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yakni mengenalkan budaya diJawa Tengah dan Jawa Timur.
3. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan Jawa Tengah : https://www.youtube.com/watch?v=mzjjFKli9Gg
• Anjungan Jawa Tengah di TMII :
https://www.youtube.com/watch?v=OM0YUms1T5k
4. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
5. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai budaya di Provinsi Jawa Timur.
6. Guru menyampaikan bahwa provinsi yang menggunakan Bahasa Jawa selain Jawa Tengah adalah Provinsi Jawa Timur.
7. Guru menanyakan apa yang peserta didik ketahui tentang Provinsi Jawa Timur.
8. Peserta didik mengomunikasikan pengalamannya.
9. Peserta didik menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru.
• Budaya Kekhasan Jawa Timur: https://www.youtube.com/watch?v=xOT4ypSOZnQ
• Anjungan Jawa Timur di TMII : https://www.youtube.com/watch?v=Lb36i8FUY2M 10. Tanya jawab tentang video yang sudah ditayangkan dan peserta didik
mengomunikasikan apa saja yang ada dalam video.
11. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai budaya di Provinsi Jawa Timur.
12. Peserta didik membuat puzzle Rumah Adat dan Tarian Daerah.
13. Peserta didik mengomunikasikan hasil karyanya.
14. Guru memberikan feedback.
15. Peserta didik mengerjakan LKPD sebagai evaluasi pembelajaran hari ini.
16. Peserta didik dan guru membahasa LKPD yang telah dikerjakan.
17. Guru mengingatkan peserta didik untuk senantiasa bersyukur atas kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Materi
MENGENAL BUDAYA JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR 1. Budaya Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah sebuah wilayah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Jawa Tengah berada di Kota Semarang.
Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Terdapat keragaman budaya di Jawa Tengah.
a. Tarian Daerah
Ada beberapa tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Bondan
Tari Bondan adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Tarian ini melambangkan seorang ibu yang merawat anaknya.
2. Tari Gambyong
Tari Gambyong biasanya ditampilkan pada musim tanam dan panen padi sebagai penghormatan kepada Dewi Sri. Tarian tradisional ini biasanya dibawakan oleh dua wanita muda yang mengenakan gaun berwarna hijau.
b. Rumah Adat
Rumah adat Limasan ini memiliki atap berbentuk limas. Atap rumah adat ini memiliki 4 sisi dan sekilas mirip dengan rumah adat Sumatra Selatan. Namun, rumah adat ini terdiri berbagai macam juga, yaitu Lawakan, Gajah Mungkur, Klabang Nyander, dan Semar Pindohong. Rumah adat ini biasanya terbuat dari material bata yang kokoh. Uniknya, meski rumah adat Limasan ini tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya, tetapi tetap terlihat indah dan sederhana.
c. Seni Pertunjukkan
Ada beberapa seni pertunjukkan yang berasal dari Jawa Tengah. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Pertunjukkan Gambar 1. Lengguk
Pertunjukan tradisional selanjutnya yang masih ada sampai saat ini adalah lengguk. Seni lengguk merupakan berupa tari dan nyanyian rakyat yang berasal dari Jawa Tengah di mana pertunjukannya diiringi dengan alat musik rebana.
2. Begalan
Dalam tradisi Begalan, rombongan pengantin atau keluarga, sahabat, dan tetangga mengumpulkan berbagai macam makanan seperti nasi, lauk-pauk, kue, buah-buahan, serta keperluan sehari-hari seperti beras, minyak, dan gula. Semua makanan dan barang-barang tersebut kemudian diatur dan dihias dengan cantik dalam keranjang atau wadah yang disebut
“begal”. Begal ini kemudian dibawa oleh sekelompok orang dari rumah ke rumah, sambil bernyanyi dan menari. Selama perjalanan, mereka akan mengunjungi rumah-rumah kerabat.
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
• Cublak-Cublak Suweng Cublak-cublak suweng
• Lir Ilir Lir-ilir, lir-ilir
• Gundul-gundul Pacul Gundul-gundul pacul cul gembelengan
• Padhang Wulan
• Gambang Suling
• Sluku-Sluku Bathok
• Suwe Ora Jamu
3. Budaya Daerah Jawa Timur
Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, entitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Umumnya Suku Jawa menganut agama Islam, sebagian menganut agama Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
a. Tarian Daerah
Ada beberapa tarian yang berasal dari Jawa Timur. Beberapa contohnya adalah :
No. Nama Tarian Gambar
1. Tari Reog Ponorogo
Reog merupakan tarian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, dengan berat topeng mencapai 50–60 kg.
2. Tari Kuda Lumping
Kuda lumping atau kuda kepang, yang dalam bahasa setempat disebut jaran kepang, jaranan, atau jathilan, adalah tarian tradisional Jawa yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Di dalam tarian ini menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda.
b. Rumah Adat
Terdapat beberapa macam rumah adat Jawa Timur, salah satunya Joglo Pangrawit. Joglo Pangrawit biasanya berukuran sedang dan kerap menjadi opsi tempat tinggal masyarakat biasa. Kekhasan dari rumah adat Jawa Timur ini bisa dilihat pada bagian atapnya, yaitu tinggi tetapi berbentuk tumpul.
Lambang gantung pada bagian tepi atap biasanya menjadi penanda suatu rumah
joglo merupakan jenis Joglo Pangrawit. Sedangkan untuk bahan-bahan pembuat bangunannya kebanyakan masih alami seperti kayu untuk tiang dan dinding rumah, serta tanah liat untuk gentingnya.
c. Seni Pertunjukkan
Ada beberapa seni pertunjukkan yang berasal dari Jawa Timur. Beberapa contohnya adalah:
No. Nama Pertunjukkan Gambar
1. Wayang Topeng
Wayang Topeng adalah wayang yang dimainkan oleh orang dengan menggunakan topeng yang menutupi wajah. Wayang Topeng ini dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
2. Ludruk
Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Ludruk termasuk dalam drama
d. Alat Musik Daerah
e. Lagu Daerah
• Kerraban Sape
• Tondu Majang
• Rek Ayo Rek
• Gai Bintang
• Kembang Malathe
• Lindri
• Grimis Grimis
• Jamuran
AKTIVITAS 5
Kenali Keragaman Budaya Budaya Jawa di Sekitarku
Tujuan : Menemukan Keragaman Budaya Jawa di Lingkungan Sekolah Durasi : 8 JP X 35 menit
Alat dan Bahan : Lembar Pengamatan dan Lembar Refleksi Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Peserta Didik
Persiapan :
1. Guru menyiapkan lembar pengamatan.
2. Guru menyiapkan lembar refleksi.
Pelaksanaan :
1. Peserta didik bercakap dan melakukan tanya jawab mengenai apa yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai suku dan budaya Jawa yang telah dipelajari sebelumnya.
3. Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai lembar pengamatan untuk mencari keragaman budaya Jawa di lingkungan sekitar.
4. Peserta didik berkeliling lingkungan sekolah untuk mewawancarai 5 orang teman atau guru di luar kelas.
5. Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya di lembar pengamatan.
6. Peserta didik membacakan hasil pengamatan secara bergantian.
7. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai manfaat keragaman budaya.
8. Guru mengingatkan dan menghimbau peserta didik untuk terus melestarikan kebudayaan khususnya budaya asal peserta didik.
9. Guru menginformasikan mengenai pelaksanaan tampilan karya sebagai sarana melestarikan budaya.
10. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai tampilan yang akan dipraktikkan.
Keterangan :
Kelas Daerah Tampilan
Kelas X Jawa Bagian Timur *Pilih Salah Satu
• Fashion Show
• Tarian Daerah
• Menyanyi/Seni Musik
• Drama
• Musikalisasi Puisi Kelas XI Jawa Bagian Tengah
Kelas XII Jawa Bagian Barat
11. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan tentang tampilan karya yang dipilih.
12. Peserta didik dan guru berdiskusi mengenai kesepakatan yang harus dipatuhi terkait latihan tampilan.
13. Peserta didik mengomunikasikan mengenai kesan mengenai budaya Jawa dan karya yang akan ditampilkan.
14. Peserta didik mengisi lembar refleksi formatif.
Lembar Refleksi Peserta Didik
Instruksi :
Berikut ini adalah daftar pertanyaan untuk menilai pembelajaran Bapak/Ibu Guru. Ini bukan merupakan tes atau ulangan dan tidak berpengaruh apapun terhadap nilaimu. Instrumen ini untuk menilai sejauh mana pembelajaran sehingga jawablah dengan jujur. Kamu perlu hanya perlu menjawab dengan jujur. Jawablah sesuai perasaan yang kamu rasakan saat pembelajaran.
Petunjuk Pengisian :
Lingkari pada gambar yang mengekspresikan perasaanmu saat Pembelajaran.
Sedih Biasa Saja Cukup Senang Senang
Kegiatan Perasaanmu
1. Menonton video tentang budaya.
2. Menyimak penjelasan guru.
3. Bahasa yang guru gunakan dalam menjelaskan Pembelajaran.
4. Membuat poster.
5. Mewarnai gambar.
6. Mengerjakan LKPD.
7. Perasaan saya setelah mengikuti pembelajaran
AKTIVITAS 6
KEBERAGAMAN RUMAH ADAT PULAU JAWA
Tujuan : Mengenal Rumah Adat Pulau Jawa
Durasai : 8 JP ( 8 x 40 menit )
Alat dan Bahan : Gambar Rumah Adat Pulau Jawa Peran Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1.
Pendidik menyiapkan materi mengenai rumah adat pulau jawa2.
Pendidik menyiapkan gambar mengenai rumah adat pulau jawa3.
Pendidik menyiapkan lembar kerja siswaPelaksanaan :
1. Pendidik memulai projek dengan menanyakan peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Apa itu rumah adat ?
b. Pernahkah kalian melihat rumah adat?
2. Peserta didik mengamati video mengenai rumah adat pulau jawa
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=rXKDZZ-eVOw (Banten)
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=lbT44nM30nE (DKI Jakarta)
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=gyEg1K4lvZ4 (Jawa Barat)
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=DIzZQ1f8qI8 (Jawa Tengah)
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=UmjgA3iQRFA (Yogyakarta)
⚫ https://www.youtube.com/watch?v=PI2ESFd0iuI (Jawa Timur) 3. Peserta didik melakukan tanya jawab mengenai video yang telah di tonton 4. Peserta didik menuliskan rumah adat di pulau jawa
5. Peserta didik mengerjakan LKPD yang diberikan oleh pendidik
MATERI Pengertian Rumah Adat
Rumah adat atau rumah tradisional di Indonesia adalah rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit sekali mengalami perubahan.
Rumah Adat di pulau jawa 1. Provinsi Banten
Rumah Adat Sulah Nyanda
Rumah adat Banten mempunyai sebutan dengan nama Sulah Nyanda. Dimana model bangunan rumah adat Baduy tersebut sama halnya dengan rumah panggung, dengan rumah yang terbuat dari bahan material bambu. Rumah adat Banten ini juga menjadi simbol dari masyarakat Baduy. Karena rumah adat tersebut mempunyai nilai tersendiri bagi masyarakat sekitar, yakni sebagai tempat untuk berlindung dan juga tempat yang nyaman untuk ditempati. Karena rumah Sulah Nyanda ini mempunyai luas sekitar 100 hingga 120 meter.
2. Provinsi DKI Jakarta
✓ Rumah Adat Kabaya
bentuk dari rumah kebaya terinspirasi dari desain kebaya. Rumah adat betawi ini memiliki pelana atap yang tampak seperti lipatan rok kebaya. Selain sebutan kebaya, masyarakat juga menyebut rumah adat DKI Jakarta dengan nama Bapang.
✓ Rumah adat Gudang
Rumah ini memiliki atap yang berbentuk serupa pelana kuda. Semakin mirip karena tersusun atas kerangka kuda-kuda. Desain secara kesuluran dari rumah ini berbentuk persegi panjang.
Ukurannya bervariasi sesuai selera pemilik rumah.
✓ Rumah Adat Joglo
Rumah adat DKI Jakarta yang ini sudah mengalami internalisasi dengan budaya luar, khususnya adat Jawa. Rumah Joglo yang bentuknya bujur sangkar ini dilengkapi dengan tiga ruang di dalamnya. Ruangan tersebut terdiri dari ruang depan, tengah dan belakang
3. Provinsi Jawa Barat
✓ Rumah Adat Kasepuhan Cirebon
Rumah Adat Jawa Barat Kasepuhan adalah keraton atau istana yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada 1527. Pembangunan dari keraton ini adalah untuk perluasan dari keraton Pakungwati.
✓ Rumah Adat Suhunan Jolopong
Rumah adat Jawa Barat Jolopong ini mempunyai arti terkulai atau tegak lurus. Bentuk atap dari rumah ini pun juga sangat sederhana. Desain atap berbentuk segitiga sama kaki. Imah atau rumah jolopong ini juga disebut dengan suhuan. Bagi masyarakat sunda, rumah ini cukup istimewa. Sebab bentuk rumah ini yang sederhana, sehingga mudah dibuat dan tidak memerkukan bahan material yang banyak.
✓ Rumah Adat Tagog Anjing
Rumah atau imah togog anjing ini mempunyai arti anjing duduk. Desain atap dari rumah ini memiliki 2 lapis. Atap yang atas berbentuk segitiga, lalu atap bawahnya menyambung dari atap atas dan menjorok sedikit pada bagian depan. Bagian atap bawah yang menjorok ke depan digunakan sebagai peneduh bagian teras depan. Jenis dari atap rumah ini juga disebut dengan sorondoy.
✓ Rumah Adat Badak Heuay
Badak heuay memiliki arti yang cukup unik, yaitu seekor badak yang menguap. Keunikannya terletak pada bagian atap yang menyerupai badak yang menguap. Saat diperhatikan dengan seksama bentuk atap belakang sampai tepi, akan nampak seperti badak yang menguap.
Namun secara keseluruhan, desain atap dari rumah ini seperti tagog anjing.
✓ Rumah Adat Parahu Kumureb
Parahu Kumureb adalah nama rumah adat Jawa Barat yang bentuk atapnya menyerupai perahu terbalik. Rumah adat ini juga disebut menyerupai lesung terbalik sehingga disebut juga dengan istilah Jubleg Nangkub1. Rumah adat Parahu Kumureb terdiri dari empat bentuk utama yaitu bentuk berbentuk trapesium yang terletak di bagian depan dan belakang rumah.
✓ Rumah Adat Julang Ngampak
Arti dari imah julang ngapak adalah burung yang menepakkan sayap. Begitu pula dengan desain atap dari rumah ini yang nampak seperti burung yang sedang mengepakkan sayap.
Bentuk dari atap rumah ini melebar pada setiap bagian sisi. Pada bagian atas terdapat kayu yang berbentuk huruf ” v “, sehingga secara keseluruhan menyerupai burung yang mengepakkan sayapnya.
✓ Rumah Adat Buka Palayu
rumah adat buka palayu mempunya pintu yang menghadap pada bagian panjangnya atau pada salah satu sisi bidang atap. Umumnya, rumah adat buka palayu mempunyai pintu yang menghadap ke arah jalan. Kemudian, bentuk pintu buka palayu ini lebih banyak ditemukan pada rumah yang menggunakan bentuk atap rumah jolopong dan parahu kumureb. Saat ini, penggunaan model rumah seperti buka palayu masih bisa ditemukan di wilayah Cirebon.
4. Provinsi Jawa Tengah
✓ Rumah adat joglo
Rumah adat Joglo ini dikenal sebagai rumah untuk para bangsawan atau orang kaya. Tidak heran bila rumah ini berbahan utama kayu yang mahal dan berkualitas. Rumah ini memiliki ciri-ciri, yaitu terdapat empat tiang utama pada depan rumah. Di dalam ruangan juga terdapat 2 bagian.
✓ Rumah adat limasan
Rumah adat Limasan ini memiliki atap berbentuk limas. Atap rumah adat ini memiliki 4 sisi dan sekilas mirip dengan rumah adat Sumatra Selatan. Rumah adat ini biasanya terbuat dari material bata yang kokoh. Uniknya, meski rumah adat Limasan ini tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya, tetapi tetap terlihat indah dan sederhana.
✓ Rumah adat tajug
rumah adat Tajug dibuat bukan sebagai tempat tinggal, melainkan untuk melaksanakan ibadah. Jadinya, rumah adat ini tidak boleh dibangun sembarangan. Salah satu contoh rumah adat Tajug yang sangat populer di Indonesia ialah Masjid Agung Demak.
✓ Rumah adat panggang pe
rumah yang satu ini termasuk paling sederhana. Rumah adat Panggang Pe memiliki bentuk dasar dari berbagai bangunan rumah adat yang lain. Memiliki tiang penyangga berjumlah 4 atau 6 yang sederhana. Biasanya, rumah adat ini hanya berfungsi sebagai warung untuk berjualan dan pos penjaga.
✓ Rumah adat kampung
Rumah adat Kampung berfungsi sebagai tempat tinggal seperti rumah adat Joglo. Namun, rumah adat Kampung biasanya hanya ditinggali oleh rakyat biasa atau kalangan sosial menengah kebawah, seperti petani, pekerja pasar, dan peternak.
5. Provinsi DIY
Rumah Adat Bangsal Kencono
Sejak Yogyakarta terpisah dari Jawa Tengah, masyarakat Yogyakarta memiliki rumah adat sendiri yang disebut bangsal kencono. Rumah adat ini memiliki ciri khas yakni konsepnya seperti kerajaan Mataram atau Keraton Yogyakarta, dan rumah adat ini dulunya merupakan rumah yang dihuni oleh para raja. Ukuran bangsal kencono lebih besar dari rumah joglo dan lebih lebar. Bangsal kencono juga memiliki desain yang konsepnya menggunakan arsitektur Belanda, Cina, dan Portugis.
6. Provinsi Jawa Timur Rumah Adat Joglo Situbondo
Rumah Joglo Situbondo ini memiliki ciri khas dengan kesederhanaannya, namun memiliki cita rasa seni yang tinggi. Secara ukuran, rumah adat ini tidak terlalu besar. bangunan ini menggunakan kayu jati murni sebagai bahan bangunannya. Hal ini dipercayai karena kayu jati memiliki kekuatan yang besar serta memiliki daya tahan yang cukup lama. Tata bangunan rumah adat Joglo Situbondi ini mencerminkan hubungan antar sesama manusia serta manusia dengan alam sekitar.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
TEMPELKAN GAMBAR RUMAH ADAT DENGAN PROVINSI YANG SESUAI!
PROVINSI BANTEN JAWA BARAT
DAERAH KHUSUS JAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
JAWA TENGAH JAWA TIMUR
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
Warnailah gambar berikut dengan rapi!
RUMAH ADAT DKI JAKARTA
AKTIVITAS 7
YUK MENGENAL TARIAN DAERAH Tujuan : Mengenal Tarian Daerah
Durasai : 8 JP ( 8 x 40 menit ) Alat dan Bahan : Video Tarian Daerah
Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Pendidik menyiapkan materi mengenai tari daerah 2. Pendidik menyiapkan gambar mengenai tari daerah 3. Pendidik menyiapkan lembar kerja siswa
Pelaksanaan :
1. Pendidik memulai projek dengan menanyakan peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Apa itu tari daerah?
b. Sebutkan nama tari daerah di tempat tinggalmu?
2. Pendidik menjelaskan pengertian tari daerah, jenis tari daerah, contoh tari daerah 3. Peserta didik mengamati video mengenai tari daerah di pulau jawa
https://www.youtube.com/watch?v=OEfa1U7pP5g https://www.youtube.com/watch?v=YhdehXeUW0c https://www.youtube.com/watch?v=I2m3PBDGpjY https://www.youtube.com/watch?v=IL_X80z_otQ https://www.youtube.com/watch?v=B16p05yfNYs
4. Peserta didik melakukan tanya jawab mengenai video yang telah di tonton 5. Peserta didik menuliskan tarian daerah di pulau jawa
6. Pendidik memberi arahan untuk berlatih tarian daerah sesuai tingkat satuan pendidikan.
- Kelas X jawa bagian timur - kelas XI jawa bagian tengah - kelas XII jawa bagian barat
7. Peserta didik membuat kelompok dan mempraktikan tarian daerah sesuai kondisi kelas masing-masing.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD yang diberikan oleh pendidik
MATERI 1. Pengertian Seni Tari
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “seni tari merupakan aliran dari seni tentang gerakan badan berupa tangan serta bagian tubuh lain yang memiliki irama dan biasanya diiringi oleh bunyi-bunyian berupa gamelan, musik serta alat musik lain. “
Tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu dan memiliki nilai-nilai estetika klasik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Jenis-Jenis Tari Tradisional
Tari tradisional sebenarnya masih memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda, berdasarkan pada nilai artistiknya, tari tradisional dapat dibedakan menjadi tiga di antaranya adalah sebagai berikut:
⚫ Tari tradisional primitif
Tari primitif adalah tarian yang gerak dan iringannya masih sederhana. Secara umum, koreografinya belum dikerjakan secara serius dan busana serta tata riasnya juga kurang diperhatikan.Tarian tradisional jenis ini jarang dipentaskan dan sudah jarang ditemukan, mungkin hanya dapat ditemukan di daerah terpencil atau pedalaman saja.
⚫ Tari klasik
Tari klasik adalah tarian tradisional yang sudah mapan atau baku, baik dari segi gerak maupun iringannya. Tarian ini sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dan biasanya dikerjakan secara serius oleh masyarakat setempat. Tarian ini juga mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan atau raja suatu daerah. Tarian ini dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi karena telah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan telah mengalami masa kejayaan.
⚫ Tari rakyat
Tari rakyat adalah tarian yang memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan mudah dipelajari meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius. Tarian ini terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok keraton. Tarian ini diciptakan
dan ditujukan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada beban khusus terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika tinggi.
3. Contoh Tari Tradisional di Pulau Jawa Provinsi Banten
⚫ Tari Grebeg Terbang Gede
⚫ Tari ngebaksakeun
⚫ Tari walijamaliha
⚫ Tari cokek
⚫ Tari bendrong lesung
Provinsi Daerah Khusus Jakarta
⚫ Tari yapong
⚫ Tari lenggang nyai
⚫ Tari renggong manis
⚫ Tari topeng betawi
⚫ Tari zapin
⚫ dll
Provinsi Jawa Barat
⚫ Tari Jaipong
⚫ Tari Merak
⚫ Tari Topeng
⚫ Tari Ronggeng gunung
⚫ Tari sintren
⚫ dll
Provinsi Jawa Tengah
⚫ Tari ronggeng
⚫ Tari ebeg atau kuda lumping
⚫ Tari bedaya ketawang
⚫ Tari gambyong
⚫ Tari bondan payung
⚫ Dll
Provinsi DIY
⚫ Tari serimpi
⚫ Tari kumbang
⚫ Tari beksan
⚫ Tari satrio watang
⚫ Dll
Provinsi Jawa Timur
⚫ Tari reog ponorogo
⚫ Tari remo
⚫ Tari topeng malangan
⚫ Tari jaranan buto
⚫ Tari glipang
⚫ Dll
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
1. Sebutkan tari daerah yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta?
….………
……….……….……….……….……….………
2. Sebutkan tari daerah yang berasala dari Provinsi Banten?
….………
……….……….……….……….……….………
3. Sebutkan tari daerah yang berasal dari Provinsi Jawa Barat?
….………
……….……….……….……….……….………
4. Sebutkan tari daerah yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah?
….………
……….……….……….……….……….………
5. Sebutkan tari daerah yang berasal dari Provinsi DIY?
….………
……….……….……….……….……….………
6. Sebutkan tari daerah yang berasal dari Provinsi Jawa Timur?
….………
……….……….……….……….……….………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
AKTIVITAS 8
AYO MENGENAL PERMAINAN DAERAH
Tujuan : Mengenal Permaianan Daerah
Durasai : 8 JP ( 8 x 40 menit )
Alat dan Bahan : Video Permainan Daerah
Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Pendidik menyiapkan materi mengenai Permainan daerah
2. Pendidik menyiapkan gambar mengenai Permainan daerah 3. Pendidik menyiapkan lembar kerja siswa
Pelaksanaan :
1. Peserta didik bercakap dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Pendidik memulai projek dengan menanyakan peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Siapa yang tahu permainan daerah?
b. Apakah kalian pernah memainkan permainan daerah?
c. Permainan tradisional apa yang kalian pernah mainkan?
3. Pendidik menjelaskan mengenai permainan daerah 4. Peserta didik mengamati video permainan daerah https://www.youtube.com/watch?v=3jC9UhgB3eU https://www.youtube.com/watch?v=XTbgGPZtk5k https://www.youtube.com/watch?v=JFW7aHH1df0 https://www.youtube.com/watch?v=wUWbmBNnfDk
5. Peserta didik dan pendidik membahas terkait video yang sudah ditampilkan
6. Peserta didik memainkan permainan tradisional di lingkungan sekolah bersama- sama
7. Peserta didik menuliskan permainan daerah 8. Pendidik menjelaskan cara permainan daerah
9. Pendidik mengevaluasi permainan daerah yang sudah dimainkan
MATERI
⚫ Pengertian Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah jenis permainan yang telah ada sejak zaman dulu dan masih terus dilestarikan hingga saat ini. Permainan ini biasanya dimainkan oleh masyarakat dalam lingkungan tertentu dan telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Permainan tradisional memiliki nilai-nilai budaya dan merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat di masa lalu. Tujuan dari permainan tradisional ini bervariasi, mulai dari hiburan, pendidikan, hingga untuk melatih keterampilan motorik dan kognitif.
⚫ Manfaat Permainan Tradisional
Permainan tradisional memiliki manfaat yang sangat penting bagi perkembangan anak-anak dan pemuda. Pertama, permainan tradisional dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak. Dalam permainan tradisional, anak-anak dituntut untuk menggunakan imajinasi mereka dalam menciptakan permainan dan aturan-aturan baru.
Kedua, permainan tradisional dapat mengajarkan nilai-nilai sosial dan budaya kepada anak- anak. Dalam permainan tradisional, anak-anak belajar tentang kerjasama, saling menghormati, dan menghargai perbedaan. Mereka juga belajar tentang adat istiadat dan tradisi yang ada dalam masyarakat.
Ketiga, permainan tradisional dapat meningkatkan kesehatan fisik anak-anak. Banyak permainan tradisional yang melibatkan gerakan fisik, seperti lompat tali, bentengan, atau balap karung. Melalui permainan ini, anak-anak dapat berolahraga secara menyenangkan tanpa menyadari bahwa mereka sedang bergerak.
⚫ Pentingnya Melestarikan Permainan Tradisional
Melestarikan permainan tradisional sangat penting untuk menjaga keberagaman budaya dan identitas bangsa. Dengan melestarikan permainan tradisional, kita dapat mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat kita. Selain itu, permainan tradisional juga dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar generasi.
Selain itu, permainan tradisional juga memiliki nilai edukatif yang dapat membantu dalam proses pembelajaran anak-anak. Melalui permainan tradisional, anak-anak dapat belajar tentang matematika, strategi, dan keterampilan motorik. Mereka juga dapat belajar tentang sejarah dan budaya melalui permainan yang mereka mainkan.
Dalam era modern ini, permainan tradisional seringkali terlupakan karena adanya permainan modern yang lebih menggiurkan dengan teknologi canggih. Namun, kita harus menyadari bahwa permainan tradisional memiliki nilai-nilai yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, mari kita lestarikan permainan tradisional agar warisan budaya kita tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
⚫ Contoh Permainan tradisional di pulau jawa:
Ancak-ancak alis, badik-badik, bakiak beregu, bentengan, benthik, bola bekel, bujang ganong, caping gunung, cublak-cublak suweng, congklak, egrang, engklek, gasing, gonbak sodor, gundu(kelereng), hompimpa, injit-injit semut, lompat tali, dan lain-lain.
⚫ Tata Cara Permainan Daerah
Engklek
Cara bermain :
Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.
Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.
Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah" mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.
Galah asin Cara Bermain :
Gobak sodor atau galah asin adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
1. Ceritakan permainan daerah yang pernah kalian mainkan dirumah!
2. Jelaskan bagaimana cara memainkan permainan tersebut!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :………..
Kelas :……….
Hari/Tanggal :……….
Tuliskan nama permainan daerah dibawah ini!
AKTIVITAS 9
ASIKNYA KENALAN DENGAN SENI MUSIK DAERAHKU Tujuan : Mengenal Seni Musik Daerahku
Durasai : 8 JP ( 8 x 40 menit ) Alat dan Bahan : Video Seni Musik
Guru : Fasilitator
Asesmen : Lembar Kerja Siswa
Persiapan :
1. Pendidik menyiapkan materi mengenai seni musik daerah 2. Pendidik menyiapkan gambar mengenai seni musik daerah 3. Pendidik menyiapkan lembar kerja siswa
Pelaksanaan :
1. Peserta didik bercakap dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Pendidik memulai projek dengan menanyakan peserta didik menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Siapa yang mengetahui seni musik daerah?
b. Apakah kalian pernah memainkan alat musik daerah, sebutkan?
3. Pendidik menjelaskan mengenai pengertian seni musik daerah 4. Peserta didik mengamati video seni musik daerahku (betawi)
https://www.youtube.com/watch?v=lDEqo_E5P1w (Tanjidor)
https://www.youtube.com/watch?v=PnZzn2c0e2U (Gambang Kromong) 5. Peserta didik dan pendidik membahas terkait video yang sudah ditampilkan 6. Peserta didik menuliskan pengertian dan seni musik daerahku
7. Pendidik memberi arahan untuk berlatih menyanyi lagu daerah sesuai tingkat satuan pendidikan.
- Kelas X jawa bagian timur - kelas XI jawa bagian tengah - kelas XII jawa bagian barat
8. Peserta didik mengerjakan LPKD yang diberikan oleh pendidik.
MATERI A. Pengertian Seni Musik
Seni musik dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian suara dalam waktu yang teratur dan memiliki keindahan estetika. Musik melibatkan penggunaan elemen-elemen seperti nada, ritme, harmoni, dan dinamika untuk menciptakan komposisi yang menyenangkan telinga dan emosi pendengarnya. Musik dapat diekspresikan melalui berbagai alat musik, vokal, atau kombinasi keduanya. Musik memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Musik dapat digunakan sebagai bentuk ekspresi diri, hiburan, komunikasi, dan bahkan sebagai sarana terapi.
Musik juga merupakan bagian integral dari budaya dan tradisi suatu masyarakat. Setiap budaya memiliki jenis musik yang unik dan mencerminkan identitas mereka.
B. Seni musik DKI Jakarta
Kebudayaan Betawi, dengan segala keragaman dan kekayaannya, merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Jakarta. Salah satu aspek yang mencerminkan keunikan kebudayaan ini adalah kesenian musik asli Jakarta. Adapaun kesenian musik dari Jakarta yang masih ada dan dilestarikan hingga kini, yaitu:
✓ Tanjidor
Tanjidor adalah salah satu kesenian musik asli Jakarta yang mencerminkan akulturasi antara budaya Timur dan Barat. Tanjidor dipengaruhi oleh musik Eropa dan disesuaikan dengan unsur-unsur lokal.
Tanjidor memadukan instrumen seperti trompet, terompet, klarinet, saksofon, dan alat musik perkusi. Melodi yang dihasilkan oleh Tanjidor memiliki karakteristik klasik dan eksotis, memukau pendengar dengan keindahan serta keharmonisannya.
Dalam pertunjukannya, kelompok Tanjidor terdiri dari pemain musik yang terampil, sering kali mengenakan pakaian tradisional Betawi yang berwarna-warni. Mereka memainkan lagu-lagu yang terdiri dari melodi indah dan berirama, mengisi udara dengan kehangatan dan keceriaan. Tanjidor sering menjadi pengiring dalam berbagai acara seperti upacara adat, pesta pernikahan, dan festival
budaya. Kesenian musik ini mampu memberikan nuansa yang istimewa dan memukau bagi para penonton.
✓ Gambang kromong
Gambang Kromong adalah perpaduan harmonis antara budaya Tiongkok dan Melayu yang khas dari kebudayaan Betawi. Kesenian ini menggunakan instrumen tradisional seperti gambang (alat musik perkusi yang terbuat dari kayu), kromong (gitar), suling, kethuk, kendang, dan lainnya. Suara yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen ini menciptakan harmoni yang memesona dan menggugah perasaan.
Gambang Kromong sering diiringi oleh penari dan penyanyi, yang membawakan lagu-lagu yang berkisah tentang kehidupan sehari-hari, cinta, dan keindahan alam. Pertunjukan Gambang Kromong tidak hanya memikat pendengar dengan melodi yang lembut dan ceria, tetapi sering kali juga diiringi dengan gerakan tari yang elegan. Momen ini memungkinkan penonton merasakan keajaiban kebudayaan Betawi dan terbawa oleh pesona kesenian ini.