• Tidak ada hasil yang ditemukan

spesifikasi teknis arsitektur

N/A
N/A
Sahabuddin

Academic year: 2025

Membagikan "spesifikasi teknis arsitektur"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN III – SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM

Pasal III.01 :

URAIAN PEKERJAAN 1. Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah Pekerjaan

Pembuatan Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga Tahun Anggaran 2017 sesuai gambar desain/DED.

2. Uraian jenis Pekerjaan, Konstruksi dan Bahan.

A. Pekerjaan persiapan meliputi :

- Pembuatan direksi keet,barak kerja dan gudang - Pembersihan lokasi pekerjaan

- Uitzet dan bowplang

- Mobilisasi dan demobilisasi

- Penyediaan listrik kerja dan air kerja B. Pekerjaan tanah dan pondasi, meliputi :

- Urugan tanah peninggian peil bangunan - Foot plat + Pemancangan

- Beton balok sloof

C. Pekerjaan pasangan dan beton, meliputi : - Kolom struktur

- Balok struktur - Balok anak - Ring balk - Beton listplank - Beton praktis

- Pasangan bata ringan - Plesteran

- Plesteran beton

- Rabat beton bawah lantai - Plesteran sudut

- Tangga beton

D. Pekerjaan pelapis lantai dan penutup dinding, meliputi :

(2)

Pekerjaan Arsitektur

1 PT.YODYA KARYA

- Homogenous Tile 60X60

(3)

- Keramik Tile ukuran 30 x 30 - Keramik Tile ukuran 20 x 20 - Floor Hardener

E. Pekerjaan plafond, meliputi :

- Rangka Plafond (Metal Furing / hollow) - List plafond bahan gypsum / metal - Plafond gypsum

- Plafond Beton Exposed F. Pekerjaan atap, meliputi :

- Rangka atap struktur beton

G. Pekerjaan penggantung pengunci kusen, meliputi : - Rangka kusen dari alumunium

- Daun pintu dan jendela dari alumunium

- Daun pintu doublé multiplek finish melamine, (plat aluminium sisi bawah) - Daun pintu steel door finish duco

- Alat penggantu dan Door closer - Rambuncis

- Casement Adjuster, dll H. Perlengkapan

bangunan :

- Penangkal petir, spit, kabel dan grounded.

- Instalasi listrik sampai menyala dengan penyambungan daya dan instalasi daya.

- Instalasi air kotor dan kotoran WC lengkap sampai ke riol pembuang menuju IPAL, septictank dan peresapannya.

- Instalasi air bersih penyambungan PDAM dan pemasangan instalasi pipa.

- Instalasi Pemadam Kebakaran

3. Sarana Pekerjaan :

Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan :

a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada dilapangan tenaga kerja yang trampil dan cukup jumlahnya.

b. Penyediaan alat-alat bantu : Beton mollen, vibrator, pompa air, mesin las, alat pengangkut, mesin gilas, scafolding/ perancah, peralatan-peralatan lainnya yang digunakan harus selalu tersedia di lapangan sesuai kebutuhan.

c. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup/ sesuai.

(4)

3 PT.YODYA KARYA

d. Melaksanakan tepat dengan schedule.

4. Cara Pelaksanaan.

(5)

Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasaan serta mengikuti petunjuk Konsultan MK/Pengawas.

Pasal III.2 :

PEKERJAAN PERSIAPAN.

1. Pembersihan Halaman.

Penyedia Barang / Jasa harus membersihkan segala sesuatu yang kemungkinan akan dapat mengganggu pelaksanaan, pada waktu ataupun setelah selesainya pekerjaan.

Diantaranya : Pembabatan rumput, penebangan pohon, pembersihan humus diseluruh area.

Tidak dibenarkan apabila memulai pekerjaan pengurugan tanah tanpa terlebih dahulu membersihkan dari semua humus, rumput dan lain sebagainya.

2. Jalan Masuk dan Konstruksi Jalan Sementara.

Untuk pencapaian jenis pengangkutan kendaraan material di lokasi proyek ini melalui jalan raya dan jembatan , untuk itu Penyedia Barang / Jasa harus menjaga keutuhan jalan dan jembatan dan sebagainya. Kerusakan akibat pelaksanaan proyek tersebut diatas, maka Penyedia Barang / Jasa wajib memperbaiki.

3. Selama berlangsungnya pekerjaan Penyedia Barang / Jasa harus dapat menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan sekitar yang dimungkinkan akan terganggu oleh jalannya Proyek.

4. Papan Reklame.

Kontraktor tidak diperkenankan memasang papan reklame dalam bentuk apapun dalam lingkungan halaman atau pada pagar halaman.

5. Penyedia Barang / Jasa harus memasang nama Proyek 1 (satu) unit dari papan/tiang kayu.

Redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian, dengan papan ukuran minimal 1,50 m x 0,80 m.

6. Gambar-gambar “As Build Drawing”

1. Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built Drawing” sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance di kemudian hari Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi tugas setelah disetujui oleh MK/Pengawas Lapangan.

2. Pemborong diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk peralatan-

(6)

5 PT.YODYA KARYA

peralatan yang digunakan didalam proyek ini dan para pemborong harus bersedia mengadakan kontrak maintenance dengan pemilik.

7. Shop Drawing

(7)

Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang membutuhkan penjelasan-penjelasan dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam gambar-gambar kerja, maka Pemborong diwajibkan membuat gambar- gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan atau Konsultan MK/Pengawas.

8. Peraturan dan Syarat yang digunakan dalam pelaksanaan

a. Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan-peraturan :

 AV (Algemen voor waarden voor de uitvoering bijaaneming van openbare werken in Indonesia, tgl 28 Mei 1741 no. 9 dan tambahan lembaran negara no. 14571)

 Tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung (SNI T –15 1791-03)

 Peraturan beton bertulang Indonesia SNI-1791

 Peraturan umum pemeriksaan bahan bangunan NI-3/1756

 Peraturan Konstruksi kayu Indonesia NI-5

 Peraturan Umum Air Minum (AVWI – Drink water)

 Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8/1772

 Peraturan Pengecatan NI – 12

 Peraturan Muatan Indonesia NI – 16

 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)

 Peraturan Umum pemadam kebakaran ( NFPA )

 Dan Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan Normalisasi di Indonesia yang belum tercantum diatas dan mendapat persetujuan Konsultan MK/Pengawas.

b. Pemborong harus melaksanakan segala pekerjaan menurut dokumen kontrak, instruksi-instruksi tertulis dari MK/Pengawas Lapangan.

c. Konsultan MK/Pengawas Lapangan berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Direksi dalam pengontrolan terhadap kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan Pemborong, tidak membebaskan Pemborong dari tanggung jawabnya.

d. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar- gambar dan instruksi tertulis dari Direksi harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab pemborong.

e. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.

f. Foto-foto Dokumentasi Proyek

(8)

7 PT.YODYA KARYA

a. Pemborong diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :

 Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan peralatan- peralatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, pengerasan jalan dll.

(9)

 Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain pembesian, bekisting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.

 Dan lain-lain kegiatan yang dianggap perlu oleh Direksi atau Konsultan MK/Pengawas. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 5%, 10%, 20%, 25%, dan seterusnya sampai 100% (setiap peningkatan progress 5%) dan kondisi pada waktu selesainya masa pemeliharaan.

Pengambilan obyek foto-foto harus dari arah yang sama.

b.Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (3R) berwarna, masing-masing 2 (dua) lembar untuk Pemberi Tugas serta negatifnya diserahkan kepada Pemberi Tugas.

c. Tiap stage/tahap disyaratkan minimum 10 (sepuluh) lembar foto dengan sudut pengambilan yang berlainan.

BAB II

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 1 :

PEKERJAAN DINDING (PASANGAN & PLESTERAN) 1.1. PEKERJAAN DINDING

(10)

PT.YODYA KARYA

1.1.1. Lingkup Pekerjaan

5

(11)

Meliputi pembuatan :

 Dinding toilet, dinding pembatas ruangan dan lain-lain.

 Dinding sisi luar bangunan, pekerjaan dinding lainnya sesuai gambar.

1.1.2. Bahan a. Material

 Batu bata yang digunakan adalah jenis beton ringan aerasi (Autoclave Aerated Concrete Block) ukuran dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang disyaratkan dalam gambar, yaitu :

- 10 x 20 x 60 cm untuk dinding non tangga darurat, r. me - 12 x 20 x 60 cm untuk dinding tangga darurat, r. me

 Kontraktor wajib memberikan contoh pada Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas untuk dimintakan persetujuannya.

 Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi syarat oleh Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana / Pemberi Tugas, maka Konsultan Manajemen Konstruksi / Perencana/ Pemberi Tugas berhak menolak bahan- bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan menggantikan yang baru (yang disetujui).

b. Produk / Merek bata ringan aerasi : lihat spesifikasi material arsitektur.

c. Semen atau Semen Instant

 Semen yang datang di proyek, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya. Penyimpanan semen tidak boleh lebih dari 1 bulan untuk menghindari agar semen tidak membatu.

 Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah lembab dan menunjukkan gejala membatu, maka semen tersebut tidak boleh dipergunakan dan harus segera dikeluarkan dari lokasi pembangunan.

 Supplier/Pedagang yang mengirim semen ke pekerjaan hendaknya dapat menunjukkan sertifikat dari pabriknya.

1.1.3. Jenis Pasangan dan Adukan yang digunakan

Ada dua jenis pasangan dan alternatif jenis adukan yang dapat digunakan, yaitu : 1. Pasangan Kedap Air (Trasraam)

Menggunakan jenis semen instant dengan sistem adukan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

2. Pasangan Biasa

a. Jika menggunakan adukan semen dan pasir pasang. Adukan 1 PC : 5 PS digunakan untuk semua pasangan bata diluar pasangan kedap air.

b. Jika menggunakan adukan semen instant. Menggunakan jenis semen instant dengan sistem

(12)

PT.YODYA KARYA

adukan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

6

(13)

Pelaksanaan pembuatan adukan semen instant :

 Tuang semen instant ke dalam ember dan dituang air secara bertahap dan sesuai petunjuk pabrik pembuat agar menghasilkan campuran yang merata.

 Harus menggunakan alat pengaduk elektrik (Mixer).

 Biarkan selama 1 menit sebelum digunakan.

c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor harus membuat mock up terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan konsultan Manajemen Konstruksi.

1.1.4. Pelaksanaan Pembuatan Dinding

a. Kontraktor harus mengerjakan pengukuran bangunan (uit-zet) serta letak-letak dinding yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar.

b. Di dalam satu hari, pasangan block beton ringan aerasi tidak boleh lebih tinggi dari 2,5 meter dan pengakhirannya harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk menghindari retak dinding dikemudian hari. Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasangan benang terhadap pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.

c. Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yang sempurna. Untuk pasangan beton ringan aerasi tidak dibenarkan menggunakan block beton ringan aerasi pecahan separuh panjang, kecuali sesuai dengan peraturannya (di sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zigzag (berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang). Pada pasangan satu block beton dan pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka pelaksanaan harus sesuai petunjuk / peraturan yang disyaratkan (NI-3).

d. Setiap pasangan dinding seluas maksimal 9 m² harus dipasang balok dan kolom praktis.

e. Untuk dinding dan kolom harus diberi angkur 10 mm tiap 1 m tinggi, sedangkan dinding diberi besi strip lebar 1”, tebal 3 mm tiap 60 cm tinggi.

Demikian juga setiap luas dinding 12 m2 harus diberi penguat kolom praktis dan balok. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.

f. Sebelum dimulai pemasangan block beton ringan aerasi harus direndam lebih dahulu di dalam air dan permukaan yang akan dipasangpun harus basah. Tebal siar pasangan block beton ringan aerasi tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siarnya harus benar-benar terisi adukan.

g. Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang

(14)

PT.YODYA KARYA

ditentukan pada gambar.

h. Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata dengan adukan agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat pada dinding, sebelum plesteran dipasang.

i. Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat mengurangi efektifitas perekatan.

7

(15)

j. Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat block beton ringan aerasi yang cacat atau tidak sempurna, Kontraktor wajib untuk menggantinya.

k. Untuk pekerjaan rangka kayu / kosen, gunakan block beton ringan aerasi Lintel pada ujung atas kusen, dan diisi oleh tulangan ringan serta pasangan beton ringan.

l. Rangka kayu/kosen harus dipasang terlebih dahulu pada kolom praktis untuk dapat melanjutkan pekerjaan pasangan Rangka kayu/kosen, pemasangannya harus diperkuat dengan angkur besi berbentuk L, yang ujungnya disekrup kedalam kosen, sedangkan ujung bengkoknya ditanamkan kedalam kolom praktis. Panjang angkur terpasang tidak lebih dari 22,50 cm. Tiap-tiap angkur dipasang dengan jarak 60 cm satu sama lainnya.

m. Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding. Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding, untuk menghindari keretakan dikemudian hari.

n. Sesudah pasangan blok beton ringan aerasi selesai dikerjakan, dan sudah o. kering baru pekerjaan plesteran dimulai.

p. Plesteran menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan.

q. Untuk pengakhiran sudut plesteran / dinding, hendaknya dibuat dengan sudut tumpul.

r. Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan non shrink concrete.

1.2. PEKERJAAN PLESTERAN 1.2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan dinding / bidang yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan pemlesteran itu sendiri pada dinding-dinding yang akan diselesaikan dengan cat, sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi dpenyelesaian dinding. Seluruh dinding pasangan bata baik yang terlihat ataupun tidak terlihat (pasangan block beton ringan aerasi diatas plafond dan dinding shaft) harus tetap diplester.

1.2.2. Bahan

Menggunakan semen instant MU atau setara (lihat spesifikasi material arsitektur). Dan dalam penggunaannya harus mengikuti petunjuk pabrik pembuat.

1.2.3. Jenis Plesteran

(16)

PT.YODYA KARYA

Jenis-jenis plesteran dan adukan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Plesteran dinding kedap air / trasraam

- Jenis semen instant dan aturan penggunaan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

8

(17)

b. Plesteran dinding biasa

- Jenis semen instant dan aturan penggunaan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

1.2.4. Persiapan Dinding yang akan diplester

- Semua siar dipermukaan dinding dikerok sedalam + 1 cm agar bahan plesteran dapat lebih merekat.

- Permukaan bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan disiram air sebelum bahan plester dimulai (permukaan dinding harus basah pada waktu diplester).

- Semua bidang plesteran harus dijaga kelembabannya selama seminggu sejak penempelan plesterannya (dengan jalan menyiramnya dengan air).

- Untuk pekerjaan plesteran pada dinding beton, bidang beton itu harus dikasarkan terlebih dahulu sebelum pekerjaan plesteran dimulai.

1.2.5. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian

Pekerjaan Plesteran dan acian harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Adukan Plesteran

Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan tangan sesuai persyaratan Konsultan Manajemen Konstruksi/Perencana/Pemberi Tugas. Apabila dipandang perlu dan sesuai dengan rencana, Kontraktor diperkenankan menggunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran. Hanya semen yang baik yang boleh dipergunakan.

b. Contoh-contoh

Kontraktor harus membuat contoh (mock up) bidang plesteran dari setiap macam pekerjaan plesteran sesuai dengan yang diminta, sehingga jenis/macam pekerjaan tersebut dapat diterima oleh Perencana/Pemberi Tugas. Dan untuk seterusnya semua pekerjaan plesteran harus sama dengan contoh yang dibuat.

Untuk dapat mencapai tebal plesteran yang rata, sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang oleh pelaksana dengan menggunakan garisan panjang yang digerakkan secara vertikal dan horizontal (silang) dan atau dengan alat bantu lainnya. Tebal plesteran harus diukur supaya mendapatkan ketebalan yang sama pada kedua muka dinding dan hasil akhir dari dinding tembok setelah diplester adalah 15 cm kecuali ditentukan lain. Setelah itu baru diadakan pengacian. Pengacian dilakukan untuk dinding-dinding dengan finish cat. Sedangkan untuk dinding dengan finish interior wall paper tidak perlu dilakukan pengacian.

c. Sudut-sudut Plesteran

Semua sudut vertikal dan horizontal, luar dan dalam harus dilaksanakan secara sempurna, tegak dan siku.

(18)

1 PT.YODYA KARYA

d. Perbaikan Bidang Plesteran

Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak (tidak rata) harus diperbaiki secara sempurna. Bagian-bagian yang akan diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

(19)

e. Naad Plesteran

- Naad-naad harus dibuat sesuai dengan gambar rencana.

- Besarnya naad akan ditentukan kemudian.

- Pembuatan naad harus lurus dan rata baik horizontal maupun vertikal, dan kedalamannya harus sama.

- Pembuatan naad harus menggunakan list kayu (sesuai ukuran naad) dan tali untuk mengukur kelurusan horizontal/vertikal agar rapi.

Pasal 2 :

PEKERJAAN DINDING PEMBAGI (PARTISI) 2.1. Lingkup Pekerjaan

Yaitu dinding partisi yang dipasang tegak lurus dari lantai sampai setinggi plafond (rapat dengan plafond). Untuk penyekat ruang-ruang seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, termasuk bagian kusen pintu dan jendela yang berhubungan dan melekat.

2.2. Spesifikasi

a. Material dan Kecakapan Kerja

- Partisi gypsum dalam bingkai metal stud tebal 0,4mm ukuran 36,7 x 76mm, kedua sisinya yang berhadapan dengan tebal panel gypsump board 12mm, dan akan mencakup seluruh komponen, perangkat keras, pengait (fiser dan dynabold), yang diperlukan untuk menyelesaikan system dan mengkaitkan ke lantai, dan plafond. Khusus untuk partisi pelapis dinding auditorium menngukan rangka Hollow 40x40x0.7 jarak vertical ca. 400 dan horizontal ca. 600.

- Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang yang terampil dan sesuai dengan spesifikasi keahliannya, rangka bingkai vertikal akan diberi jarak 400mm dan tidak boleh lebih dari tengah ke tengahnya. Sedangkan antar Horizontal frame berjarak 600mm.

- Untuk Partisi antar ruang Papan gypsum menggunakan produk setara Knauff dan akan disambung pakai paku/baut gypsump, dicompound untuk mendapatkan permukaan yang halus tersambung dan rata, sesuai dengan rekomendasi pabrik.

(20)

1 PT.YODYA KARYA

- Khusus untuk ruang auditorium, digunakan Akustik board setara produk dari knauff, termasuk dengan insulasi akustik pengisi rongga pola pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar.

(21)

- Semua sudut akan dilapisi dengan siku alumunium shingga membentuk sudut sempurna persegi 90o dan tidak mudah rusak.

- Semua rangka menggunakan hollow 40x40x0,8mm dengan lapisan cat antikarat zinchromate.

b. Pekerjaan Partisi

- Semua pekerjaan partisi atau dinding pembatas ruangan harus dipasang berdiri tegak lurus 90o dengan lantai.

- Rangka partisi diusahakan pada bagian-bagian struktur gedung, diskrup dan lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena benturan.

- Panel gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan horizontal ditengahnya, semua sambungan antar panel gypsum harus diatas rangka disambung dengan joining tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata, panel gypsum harus ditempel pada rangka-rangkanya dengan skrup khusus (standard) dengan jarak kearah horizontal maximal 60cm arah vertical 40cm, kecuali untuk bagian tepinya.

- Pemasangan rangka pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser s6 atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5cm s/d 2cm, jarak 30cm sampai dengan Plat lantai Struktural.

- Pemasangan rangka pegangan ke plafond menggunakan ful drat s6 dengan jarak skrup maximal 30cm dari skrup lainnya.

- Untuk bagian dengan bukaan pintu dan jendela harus diberikan rangka tambahan dengan material yang sama.

- Ketebalan dan ukuran partisi sesuai dengan gambar kerja.

c. Skirting

- Skirting dengan solidwood dengan tinggi 100mm dan tebal 10mm seperti tertera dalam gambar.

- Finishing dengan woodstain

- Pemasangan dengan paku skrup warna hitam setiap jarak 800mm atau tepat pada rangka vertical partisi

- Skirting dipasang setelah selesai pekerjaan wallpaper dan lapis lantai terpasang dengan baik

- Sambungan harus dibuat sedimikian rupa sehingga tidak ada jarak dan tidak kelihatan sambunganya.

(22)

PT.YODYA KARYA

2.3. Cara Pemasangan

11

(23)

Cara pemasangan gypsum senantiasa harus selalu memperhatikan/mengikuti gambar dan spesifikasi yang sudah ditentukan dan sesuai dengan petunjuk cara pemasangan yang dikeluarkan dari pabrik produksi gypsump board (ex.

knauff, kecuali dalam keadaan tertentu yang menghendaki lain, yang sudah mendapat petunjuk atau persetujuan Pengawas)

Pasal 3 :

PEKERJAAN LANGIT- LANGIT/PLAFOND

3.1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan langit-langit dan partisi Gypsump,Gyptile, Akustik board dan Akustik tile dengan rangka metal Cross Tee main Tee serta pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pemasangan seperti yang tertera dalam gambar dan petunjuk Perencana.

3.2. Pengendalian Pekerjaan NI-5- 1961

SII-0458-81

PUBI-1982 Pasal 37

3.3. Bahan-bahan

1. Persyaratan Bahan

a. Gypsump board tebal 9 mm 122x244cm, Gyptile 60x60cm t.3cm setara produk Knauff dan Akustik tile 60x60cm setara produk Amstrong.

b. Kerangka plafond menggunakan Metal Furring setara dengan produk dynoframe furring system, Bahan terbuat dari Zinc coated tebal 0,45 mm (TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized tebal 1.1 mm ukuran 38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized tebal 1mm.

c. Gypsum board 9mm untuk plafond produk jayaboard, knauf, atau setara

d. Gypsum board 12mm untuk dinding partisi produk jayaboard, knauf, atau

(24)

1 PT.YODYA KARYA

setara

e. Akustik tile produk jayaboard, knauf, atau setara. Menggunakan ukuran 60x60 list tepi menggunakan tipe L dengan main tee 38x14,3x3000@1200, cross tee 38x14,3x600@600.

(25)

f. Gyptile menggunakan produk sekualitas jayaboard, knauf. Menggunakan ukuran 60x60 dengan rangka hanger dan cross hanger.

g. Plafond calcium silicate menggunakan rangka U channel (R150), metal furing channel tebal 0,4mm, tebal 4mm menggunakan produk eterpan, kalsiboard, atau setara.

h. Plafond metal linear untuk area luar dengan menggunakan produk Luxalon hunter douglas atau setara

2. Contoh Bahan

Pelaksana harus menyerahkan sekurang-kurangnya 2 (dua) lembar bahan langit-langit dalam ukuran penuh kepada Manajemen Konstruksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

3. Penyimpanan

Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan. Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2 (dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca dan diusahakan udara masih tetap berhembus.

3.4. Pelaksanaan

a. Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit-langit tidak merusak lantai ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.

b. Kontraktor melakukan pengecekan ulang terhadap ukuran fiks lapangan untuk penyesuaian dan plotting dengan gambar pola plafond.

c. Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu- lampu, KM/WC, diffuser-diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan sebagainya.

Langit-langit yang terpasang, akan tetapi harus dibuka kembali untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya (mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang kembali serta mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi/Perencana.

d. Pelaksana harus membuat lubang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang sudah mendapat persetujuan Manajemen

(26)

1 PT.YODYA KARYA

Konstruksi/Perencana.

e. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai dengan standar pabrik dan disesuaikan dengan pola plafond pada gambar.

(27)

f. Untuk plafond polos, sambungan antar gypsump harus disambung dengan jointing tape standar gypsum yang terpakai , dan dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit.

g. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya sambungan.

h. Bagian tepi dipasang list/cornice alumunium 30mm tebal 1,2mm sesuai gambar.

i. Sambungan antar list harus benar-benar rata sehingga tidak nampak sambungannya.

j. Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang. Untuk akan ditentukan kemudian oleh Manajemen Konstruksi .

k. Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan horizontalnya harus saling tegak lurus membentuk sudut 90o (sembilan puluh) derajat atau sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib memperbaiki, jika Manajemen Konstruksi memerintahkan dibongkar, Pemborong harus melaksanakannya atas biaya Pemborong.

(28)

1 PT.YODYA KARYA

Pasal 4 :

PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPISAN DINDING

4.1. Bahan

a. Lantai Keramik dengan ukuran 40x40, 30x30, 20x20 KW I sekualitas untuk lantai semi basement sampai dengan lantai 10, ukuran 10/30 untuk step nossing dan sekualitas Niro Granito, Roman, Granito atau setara.

b. Untuk dinding pada Km/Wc menggunakan keramik 20x25, dan urinoir serta tempat wastafel dengan keramik ukuran 20x25 cm KW I. Untuk dinding lift menggunakan Granit tile ukuran 60 x 60 cm KW I dan sekualitas Niro Granito, Roman, Granito atau setara.

4.2. Macam Pekerjaan

a. Pemasangan lantai Homogenius Tile dipasang pada ruang-ruang sesuai dengan gambar.

b. Sesuai dengan gambar pemasangan Homogenius Tile pelapis dinding pada Km.

c. Untuk dinding pada Km/Wc menggunakan granit tile 30 x 60, dan urinoir serta tempat wastafel dengan granit tile ukuran 30 x 60 cm KW I. Untuk lantai Km/Wc dengan Granit tile ukuran 60 x 60 cm KW I , dengan sistem unpolished warna ditentukan kemudian.

4.3. Cara Pelaksanaan

a. Pemasangan Homogenius Tile dipasang diatas screed min tebal 5 cm untuk lantai 2 dan 10 cm untuk lantai 1. Pemasangan Homogenius Tile dengan menggunakan spesi tebal 2 cm untuk lantai basement sampai lantai 4, pasir yang digunakan adalah pasir Lumajang Pemasangan Homogenius Tile harus menghasilkan bidang yang rata, bebas dari retak-retak, gumpil-gumpil, nat-nat harus rapi dan lubang-lubang nat lebarnya harus sama. Untuk bidang (baik lantai maupun dinding) harus terlebih dulu betul-betul rata sehingga akan mendapatkan bidang lantai dan dinding yang rata sedangkan pengisian nat-nat harus rapi mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik. Hasil pemasangan Homogenius Tile yang permukaannya tidak rata Homogenius Tile yang retak- retak, gumpil-gumpil, alur-alur kotor dan cacat dan lannya harus segera diperbaiki/ dibongkar. Sedangkan perbaikan dan pembongkaran menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.

b. Plat Tangga.

(29)

Pemasangan Homogenius Tile ukuran 30 x 30 cm dilaksanakan pada semua tangga dan bordesnya. Untuk stand thread (nosing) dipergunakan bahan dari Homogenius Tile.

c. Homogenius Tile menggunakan hasil produksi, Super KW I dan sekualitas.

Homogenius Tile harus seragam/ uniform dalam warna, ukuran, tebal serta permukaan harus rata sudutnya harus betul- betul siku.

(30)

1 PT.YODYA KARYA

Sebelum dimulai pemasangan, Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan dulu untuk mendapatkan persetujuan baik dari Pimpro, MK, maupun dari unsur teknik.

d. Plesteran dinding harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan air sesuai dengan syarat-syarat pada pasal 11.

e. Bahan-bahan penutup dinding dari jenis lain sesuai dengan gambar ditentukan oleh Konsultan MK/Pengawas.

f. Untuk lantai ubin Homogenius Tile yang dipasang diatas pasir, maka tebal pasir harus sesuai dengan gambar dan dipadatkan dengan baik.

1) Ubin dipasang dengan adukan 1 Pc:3 Ps, tebal spasi 3 cm untuk ubin yang dipasang diatas lapisan pasir yang dipadatkan, sedang yang diatas lantai beton tebal spasi 2 cm.

2) Plat beton yang akan dipasang ubin Homogenius Tile harus disiram dahulu sampai jenuh.

3) Setiap spesi pada setiap ubin harus padat tidak berongga.

4) Celah antara ubin lebarnya 3 mm dan diisi adukan 1 Pc : 2 Ps dan setelah pasangan cukup kering disiram pasta semen (sesuai warna ubin) kemudian dibersihkan dengan serbuk gergaji.

g. Pemotongan Ubin

Pada prinsipnya pemotongan ubin harus dihindarkan. Pemotongan harus dilakukan dengan hati- hati dan memakai alat pemotong.

h. MK/Pengawasan

Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, Konsultan MK/Pengawas harus mengadakan persiapan yang baik, terutama pemadatan pasir urugan harus baik. Semua pekerjaan pipa dan saluran dibawah lantai harus ditempatkan sesuai gambar dan sebelum ubin dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas. MK/Pengawasan untuk pelapisan dinding ditekankan pada pemasangan pipa listrik penerangan dan pipa air lainnya. Sehingga pembuatan lubang setelahnya dapat dihindarkan.

a. Perekat

Perekat lantai homogenous menggunakan produk MU 400, MU 450, atau setara

Pasal 5 :

(31)

PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM,

5.1.Lingkup Pekerjaan:

a. Pekerjaan kosen dengan bahan allumunium untuk pintu dan daun pintu, jendela dan daun jendela serta bovenlight dan daun bovenlight.

(32)

2 PT.YODYA KARYA

b. Pekerjaan Kosen beton untuk pintu utama (lihat gambar) dengan daun pintu kaca (frame less).

c. Pekerjaan spider fitting menggunakan 1 kaki, 2 kaki dan 4 kaki produksi Dekson atau setara.

5.2.Bahan material:

Bahan rangka kosen adalah profil aluminium sekwalitas Alkasa, YKK, Indalex, atau setara.

Partisi geser kaca sekwalitas Kenari Djaya (KEND).

Dinding partisi kaca tempered 12 mm frameless.

5.3.Pekerjaan Kosen Allumunium.

d. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan, pengiriman, penyimpanan, pemasangan, penerimaan.

e. Meliputi penyediaan kosen-kosen, pintu-pintu/jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar. Bagian ini menjelaskan “Commercial Quality” kosen dan pintu- pintu aluminium untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk aluminium panels dan louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut.

Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : - SII 00649-82 - Extrusi Jendela

- SII 0405-80 - Aluminium Extrussion

- SII 0695-82 - Aluminium Extruder Number

- ASTM B221-83 - Aluminium alloy extruded bars, shapes tubes - ASTM B209-83 - Aluminium alloy sheets & plates

- ASTM A36-81 - Steel Structural

- ASTM A308-84 - Aluminium alloy, rolled atau extruded - ASTM E330-84 - Structural Performance

- ASTM E331-84 - Water Leakage b. Quality Assurance :

- Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

(33)

- Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari manufaktur.

- Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh Pemberi Tugas dengan mock-up system yang harus dibuat oleh Kontraktor.

- Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi pemasangan sistem aluminium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi tegak dan level.

c. Kualifikasi pekerja :

- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.

- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

5.4.Syarat Pengiriman dan Penyimpanan

a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site proyek, lengkap dengan identifikasi gambar- gambar pemasangan.

b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap label, tipe, nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik. Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item dengan cacat atau goresan kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi sebaliknya atau kondisi baik.

5.5.PERSYARATAN BAHAN a. Jendela dan Pintu

1. Material : Aluminium Extrussion

2. Extrussion : sesuai dengan ditunjukkan dalam shop drawing yang disetujui oleh Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi, Perencana, dan Konsultan Kosen Pintu dan Jendela.

3. Color extrusstion : Light color

(34)

2 PT.YODYA KARYA

4. Profile width : 120mm x 50mm

5. Maximum allowable deflection : 20 mm (1/175)

6. Ketebalan profil : 1,52 mm atau sesuai standard manufacture dan yang ditunjukkan dalam shop drawing.

7. Painted finish : powder coating

(35)

8. Sistem pintu-pintu : - film thickness 24 micron

- ukuran daun pintu sesuai gambar.

- tebal kaca : 10 mm, clear glass atau sesuai gambar - glass fitting termasuk :

* Lock system/lock set

* Espanoglette (untuk pintu-pintu double)

* Engsel

* Sekrup

* Steel plate penguat untuk engsel-engsel t = 3 mm Atau sesuai penjelasan dalam pasal Alat Pengunci dan Penggantung, atau sesuai rekomendasi manufaktur.

b. Fastener

1. Steel galvanized, aluminium, atau material non core lain yang cocok dengan item-item fastener, dan harus memiliki kekuatan yang cukup.

2. Pemasangan dengan concealed fastener di semua tempat.

c. Finish Coating Harus disesuaikan dengan rekomendasi spesifikasi teknis dari manufaktur yang disetujui, atau sesuai penjelasan di atas untuk powder coating.

d. Hardware (selain untuk frameless door)

1. Harus sesuai dengan tipe dan material harware yang ditunjukkan dalam pasal spesifikasi hardware.

2. Kontraktor harus menyerahkan mock-up dan scale termasuk system pemasangan pada lokasi sesuai persetujuan yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

3. Type dan material hardware haruslah kompatibilitas pada pemasangan dan berasal dari manufaktur yang disetujui.

e. Aksesori

Harus dibuat dengan concealed fastener galvanized stainless steel, rubber weather strip dan hanger yang dihubungkan ke aluminium didempul dengan sealant. Anchor untuk konsen-kosen aluminium haruslah memiliki ketebalan 2-3 mm hot dip galvanized steel dengan minimum 13 micron untuk memungkinkan pergerakan.

f. Treatment permukaan material yang kontak langsung dengan alkaline seperti concrete, mortar atau plaster, harus dengan finish clear lacquer atau anti

(36)

2 PT.YODYA KARYA

corrosive treatment seperti asphaltic varnish atau material insulasi lain. Produk Aluminium yang direkomendasikan adalah lihat spesifikasi material.

(37)

5.6.PERSYARATAN PELAKSANAAN 1. System

Requirements Design requirements

a. Sediakan gambar-gambar basic design tanpa identifikasi dan pemecahan masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau moisture disposal, dengan tujuan membuat gambar basic dimensi.

b. Persyaratan-persyaratan penunjukan detail-detail dimaksudkan untuk membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari member.

c. Sediakan concealed fastening disemua tempat

d. Manufaktur bertanggung jawab untuk mengikuti design, persyaratan- persyaratan atau rekayasa sistem, termasuk modifikasi-modifikasi yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan mempertahankan konsep design visual.

e. Pertimbangan-pertimbangan tambahan diperlukan mengingat kondisi- kondisi khusus site untuk gerakan kontraksi dan expansi sehingga tidak ada kemungkinan kehilangan, pelemahan atau kegagalan hubungan antara unit- unit dan struktur bangunan atau antar unit-unit itu sendiri.

f. Berikan expansi dan kontraksi karena gerakan struktural tanpa kerusakan pada penampilan dan performance.

2. Persiapan

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi, dan Perencana.

a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari :

- Evaluation dan member dari profil

- Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors - Detail-detail dari bentuk yang diperlukan

- Reinforcing

- Anchorage system

- Interfacing dengan konstruksi bangunan

(38)

PT.YODYA KARYA

- Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi - Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan,

reinforcement,pemasangan- pemasangan khusus - Metode dan aksesori pemasangan kaca

- Internal sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang direkomendasikan

20

(39)

b. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabrikator dan terhadap peraturan beban yang berlaku.

c. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari pasangan jamb dan heads dari kosen dan pintu-pintu yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm profil alloy, beserta kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan dan finishing yang sudah final.

d. Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau data-data pendukung lain.

e. Sebelum fabrikasi kontraktor harus melakukan check di site semua dimensidimensi dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat.

f. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat, ukuran- ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil aluminium yang berhubungan langsung dengan material- material struktural lain.

g. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay- out, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

h. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.

3. Pabrikasi a. Shop Assembly

Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan assembly lapangan yang baik dan tepat guna.

b. Sambungan-sambungan / Joints

1. Buatlah dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan ekspose match untuk memberikan garis dan design yang kontinyu. Pakailah perlengkapan mesin untuk mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada titik-titik joints

(40)

2 PT.YODYA KARYA

contact dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan sealant.

2. Pemakaian sealant tidak diijinkan pada permukaan ekspose.

4. Syarat Pemasangan a. Erection Tolerances :

1. Batas perbedaan tegak dan level :

(41)

- 3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V) - 3 mm dalam 6 m secara horizontal (H)

2. Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis : 6 mm untuk setiap memberi pada setiap lokasi.

3. Batasan perimbangan secara teoritis pada akhir-ke-akhir dan akhir-ke- tepi sejajar dari permukaan rata tidak lebih dari 50 mm terpisah atau out-of- flush dengan lebih dari 6 m.

b. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame.

c. Pasanglah anchor dengan kuat pata tempatnya, memungkinkan untuk pergerakan, termasuk ekspansi dan kontraksi.

d. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk metal-metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton, dengan cat bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak dan korosi.

e. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan internal sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.

f. Pasanglah pintu-pintu dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur.

g. Potongan aluminium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk menghindari kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus dijauhkan dan material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi menempel pada permukaan aluminium.

h. Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas (argon) dan tidak boleh diekspose.

i. Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat dalam gambar.

j. Peralatan anchor untuk aluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.

k. Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type. Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints, waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan (watertight) 1000 kg/cm².

l. Aluminium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut : - Perubahan fixed-window

(42)

2 PT.YODYA KARYA

- Propel window, rotate window, etc.

- Pintu-pintu kaca frameless

- Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling

- Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan diatas.

(43)

m. Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan langsung dengan aluminium frame dan hubungan harus dengan chromium coat pada permukaannya untuk menghindari kontak korosif.

n. Toleransi pemasangan (erection) untuk aluminium frame pada sisi dinding 10-15 mm harus diisi dengan grouting.

o. Sebelum pemasangan aluminium frame, khususnya pada propel window, upper dan lower window, sill harus di check level dan waterpass pada bukaan- bukaan dinding.

p. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door dan double door.

q. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk membuatnya sound proof dan watertight.

r. Lower sill pada frame aluminium exterior harus diberi flashing untuk menahan air hujan.

5. Adjusting

Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan hardware- hardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth).

6. Proteksi

a. Semua aluminium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau material- material lain yang disetujui oleh Owner saat diserahkan ke lapangan.

b. Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective material akan dipakai pada aluminium.

c. Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (transparent varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh pekerjaan selesai.

d. Pemakaian varnish tidak diijinkan untuk permukaan-permukaan yang tidak akan didempul atau di sealant.

7. Pengetesan a. Typical Window

1. Semua jendela-jendela typical harus dipasang terlebih dahulu, termasuk

(44)

2 PT.YODYA KARYA

pemasangan kaca dan sealant.

2. Sample dari material aluminium harus ditest di laboratorium yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi, dan test tersebut harus meliputi :

(45)

- Ketebalan material - Staining test

- Weight test - Corrosion test

3. Kontraktor harus melakukan test untuk kekuatan, workman ship, dan kapasitas waterproof untuk kosen-kosen jendela, dan disaksikan oleh Manajemen Konstruksi, Perencana, dan Pemberi Tugas.

b. Maintenance Period

Pada saat akhir periode maintenance, bila Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas mempertimbangkan terdapat hal-hal yang tidak sesuai (rusak) dengan hasil test kekuatan dan sebagainya, Kontraktor harus segera memperbaikinya dan/atau menggantinya dengan unit baru sesuai persetujuan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

8. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan.

c. Sesudah pekerjaan kosen alumunium, permukaan kosen harus dijaga terhadap kemungkinan- kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

9. Syarat Penerimaan

Sebagai syarat penerimaan, kontraktor harus mengirimkan garansi sebagai berikut : a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk aluminium alloy dan anodizing, minimum 20

tahun. Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural, non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal

(46)

2 PT.YODYA KARYA

lain yang berhubungan dengan persyaratan performance.

(47)

b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan aksesorinya dalam bentuk sertifikat “Certificate of Origin” dari manufaktur yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

Pasal 6. : PEKERJAAN KACA

6.1. B a h a n

Semua kaca yang digunakan adalah kaca bening, kualitas baik dengan ketentuan dapat menahan beban angin sebesar 122 kg/m2.

a. Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi ASAHI atau sekualitas yang disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas.

b. Tebal kaca 12 mm tempered untuk dinding partisi kaca, untuk dinding kaca core lift, pintu kaca frameless .

c. Tebal kaca 2x6mm untuk penggunaan pada atap dengan sistem laminated menggunakan kaca temperred.

d. Tebal kaca 8mm untuk penggunaan pada curtainwall dengan menggunakan kaca clear sistem Stopsol Eurogrey.

e. Dempul yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen , daun jendela dan pintu agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran harus dari kualitas baik produksi dari pabrik yang disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas . e. Dempul untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng tidak boleh

kering atau sudah mengeras.

f. Bahan untuk membersihkan kaca harus disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas.

6.2. Macam Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih, penggosok tepi dan tenaga kerja untuk jendela pemasangan kaca.

b. Pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela kaca.

6.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapisan cat minyak sebelum kaca dipasang.

b. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen dengan kelonggaran cukup, sehingga

(48)

PT.YODYA KARYA

pada waktu kaca berkembang tidak pecah.

c. Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca dipaku dengan sekrup.

25

(49)

d. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi, dan kokoh pada rangka terutama pada sudut- sudutnya.

f. Kaca yang dipasang pada kosen semua sudutnya harus ditumpulkan dan sisa tepinya digosok hingga tidak tajam.

g. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang retak, pecah atau goresan harus diganti.

Pasal 7 : PEKERJAAN CAT

7.1. B a h a n

a. Pengertian cat disini meliputi cat-cat antara lain : cat seluruh kayu yang membutuhkan, cat langit- langit, cat bidang-bidang tembok luar dalam. Pemakaian cat yang baik untuk dasar cat akhir dipakai cat produksi sekualitas Dulux, Propan, Jotun, atau setara.

b. Cat-cat/plamir yang dibutuhkan atau didatangkan harus dalam keadaan utuh dalam kemasan kaleng, tertera nama perusahaannya dan serta masih terdapat segel yang utuh.

c. Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK/Pengawas.

d. Plamir dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan merk yang sama dengan merk cat yang dipilih.

e. Cat meni digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai dengan penggunaan cat.

f. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik dan bahan yang diencerkan

7.2. Macam Pekerjaan

a. Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang dinding exterior menggunakan weathershied dan interior seperti dinyatakan dalam gambar.

b. Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang permukaan kayu yang nyata- nyata harus dicat seperti dinyatakan pada gambar.

c. Mengecat dengan meni semua profil-profil baja yang digunakan sebagai struktural bangunan dan non struktural.

d. Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang yang akan dicat kayu termasuk semua bidang sambungan dan potongan kayu dan dengan meni besi untuk

(50)

PT.YODYA KARYA

semua bidang yang akan dicat besi termasuk beugel, angkur, baut dan sebagainya.

e. Memeni semua permukaan bidang kayu atau besi yang tertanam dan berhubungan langsung dengan tembok.

26

(51)

e. Semua dinding-dinding/bidang langit-langit dari bahan asbes dicat tembok produksi semutu Dulux, Propan, Jotun atau setara.

f. Membuat huruf atau nomor pengenal untuk :

1) Semua pintu pada kedua sisi luar dan dalam diletakkan diatas pelat kunci.

2) Label kunci untuk semua pintu.

3) Semua fungsi ruang pada sisi luar pintu.

7.3. Cara Pelaksanaan a. Cat Tembok

Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat yang berlubang

sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua)kali dengan roler minimal 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.

b. Cat Kayu

Menggunakan cara seperti petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan cat dimulai, kayu harus kering dan digosok dengan kertas amplas sampai halus dan didempul pada tempat yang berlubang selanjutnya diplamir hingga permukaanya menjadi rata dan licin baru kemudian di cat minimum 2 (dua) kali. Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari langsung.

c. Cat Besi

Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi, baru boleh dicat besi setelah terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang menempel. Pengecatan minimum 2 (dua)kali. Pengecatan yang dilakukan diatur ketika keadaan mendung dan hujan tidak diperkenankan.

d. Cat Meni Besi

Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit giling dan permukaan korosi terbuang dan terlihat warna metalik, pengecatan meni dapat dimulai dengan ketebalan cat meni sampai lebih kurang 25 milimicron.

e. Cat Meni Kayu .

Bidang yang akan dicat meni harus bersih dan dalam keadaan kering.

Pengecatan harus merata dan tidak terlihat lagi warna serat kayu yang dicat.

f. Semua huruf dan nomor pengenal kunci dari fibre- glass ukuran tempat dan banyaknya akan ditetapkan.

(52)

PT.YODYA KARYA

g. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam PBBI 1961

h. Membuat papan petunjuk fungsi tiap-tiap ruang yang terbuat dari kayu jati dengan tulisan dicat dengan ukuran sesuai gambar. Pemasangan papan petunjuk tersebut diletakkan diatas pintu masing- masing ruangan.

27

(53)

Pasal 8 :

PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI DAN AUTOMATED SYSTEM

8.1. UMUM

8.1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Meliputi penyediaan alat pengunci dan penggantung (Finished Hardware /Ironmongery) yang dibutuhkan untuk mengayun (swing), sliding, folding untuk pintu dan jendela, termasuk semua aksesoris yang dibutuhkan untuk pemasangan dan operasional pintu/jendela dengan baik. Selain itu pekerjaan-pekerjaan seperti memasang dan melakukan set Ironmongery pada pintu/jendela, membuat lubang/tempat pada pintu-pintu/ jendela-jendela besi/kayu/aluminium juga harus termasuk dalam bagian dari pasal ini. Bagian-bagian atau aksesoris yang termasuk dalam pasal ini adalah : hinges/engsel, lock cylinder dan kunci, lock dan latch set, belts, push/pull unito, alat-alat control pintu (miscellaneous), unit-unit trim pintu, protection plates, door closer, door stopper, sound tripping untuk pintu-pintu interior, automatic drop seals/door bottom dan bagian-bagian lain yang diperlukan.

8.1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

 JIS A 5511

 JIS Sus 304

 ASTM A 156-1-81

 ASTM A 156-2-92

 ASTM A 156-4-86

 ASTM A 156-15-60 b. Quality Assurance :

 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

 Single Source Responsibility : setiap tipe hardware harus berasal dari fabrikator / pembuat tunggal bila tersedia. Bila ada perbedaan sumber, mintallah persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.

 Fire rated openings : sediakan hardware untuk pintu-pintu tahan api (fire rated)

(54)

2 PT.YODYA KARYA

yang memenuhi persyaratan-persyaratan yuridiksi otoritas. Sediakan hanya itemitem hardware pintu yang terdapat

(55)

dalam list dan identik dengan produk-produk yang ditest oleh organisasi testing dan inspeksi yang diterima oleh jurisdiksi otoritas dan tunduk pada persyaratan- persyaratan pintu tahan api (fire rated) dan label pada kosen pintu.

c. Kualifikasi Pekerja :

 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.

 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.

8.1.3. Pengiriman dan Penyimpanan

a. Hardware harus dikirim ke site dalam kemasan tertutup asli dari pabrik/fabrikator.

b. Tandai setiap item atau kemasan terpisah dengan identifikasi yang berkaitan dengan schedule final hardware, dan cantumkan instruksi pemasangan untuk setiap item atau kemasan.

c. Kemasan hardware pintu/jendela adalah merupakan tanggung jawab supplier. Karena ada kemungkinan material diterima oleh supplier dari berbagai fabrikator, sortirlah dan kemas kembali dalam kontainer/kemasan dan tandai dengan jelas untuk nomor set dari hardware agar match dengan nomor-nomor schedule hardware yang telah disetujui. Dua atau lebih nomor set yang identik dapat dikemas dalam satu kemasan.

d. Lakukan penyimpanan dengan berhati-hati untuk menghindari cacat/rusak dari material selama penyimpanan.

e. Setiap perubahan kunci harus diberi tanda atau sebaliknya ditandai pada pintu untuk tipe silinder akan digunakan.

f. Inventarisasikan hardware pintu secara bersama-sama dengan wakil dari supplier hardware dan supplier pemasang (installer) sampai masing-masing merasa puas dan jumlah yang akan dipakai benar.

g. Berikan pengaman untuk hardware pintu-pintu yang dikirim ke proyek, tapi belum dipasang. Kontrolah penyimpanan dan pemasangan item-item hardware agar tidak tertukar sehingga penyelesaian pekerjaan tidak terhambat karena kehilangan, baik sebelum dan setelah pemasangan.

8.2. PERSYARATAN BAHAN 8.2.1. Material

a. Semua item hardware yang dipasang pada fungsi-fungsi yang sama harus

(56)

3 PT.YODYA KARYA

berasal dari satu pabrik/manufaktur bila memungkinkan. Semua lockset harus berasal dari satu pabrik dan silindernya haruslah dapat ditukar-tukar.

(57)

b. Semua item hardware dalam pintu masuk toilet (toilet entry), kecuali engsel dan door closer, harus dilengkapi dengan wrought aluminium yang setara dalam berat dan ketebalannya dengan item hardware yang dispesifikasikan dari salah satu bahan wrought atau cast bronze.

c. Hardware harus memiliki standard finishing berikut :

1. Stainless steel chrome atau hairline sesuai yang ditunjukkan 2. Satin chrome

3. Brass finish

d. Persyaratan-persyaratan design, grade, fungsi-fungsi, finish, ukuran dan kualitas dari setiap tipe dan finish hardware ditunjukkan dalam “hardware schedule” pada akhir dari pasal ini.

e. Produk / merk yang direkomendasikan adalah : lihat spesifikasi material arsitektur 8.2.2. Fabrikasi

a. Cetakan nama pabrik : jangan memakai produk yang memiliki cetakan nama manufaktur atau daftar merk yang tertera dengan bagian yang terlihat (hilangkan cetakan yang removable) kecuali bila berkenan dengan label tahan api (fire rated) yang dibutuhkan, atau sesuai persetujuan Perencana, Manajemen Konstruksi, dan Pemberi Tugas.

b. Base metal : produk dari unit hardware harus dibuat dengan metode basic metal dan forming method yang sesuai standard metal alloy manufaktur, termasuk komposisi, temper dan kekerasannya, tapi tidak ada unit casing yang kualitasnya lebih rendah dari yang dispesifikasikan sesuai finishing yang ditunjukkan.

c. Fastener : sediakan hardware yang dibuat untuk kesesuaian dengan pembuatan cetakan (template). Secara umum siapkan pemasangan dengan memakai mesin pemasang sekrup. Jangan pakai hardware yang telah disiapkan dengan self topping metal screw, kecuali ditunjukkan dalam spesifikasi.

d. Lengkapilah sekrup untuk pemasangan hardware. Lakukan dengan sistem sekrup,Philips flot-head kecuali ditunjukkan lain.Tutuplah sekrup yang terbuka (dalam setiap kondisi) agar cocok dengan finish hardware atau bila terbuka pada permukaan bagian pekerjaan lain yang berdekatan agar sesuai dengan finishing bagian pekerjaan lain tersebut sedekat/semirip mungkin termasuk mempersiapkan permukaan cat dan memeriksa finishing cat.

e. Pasanglah fastener tersembunyi (concealed fastener) untuk hardware unit yang terekspose pada kondisi bila tidak ada standard unit yang tersedia dengan fastener tersembunyi. Jangan memakai thru-bolts untuk pemasangan dimana bolt

(58)

PT.YODYA KARYA

head atau mur pada muka yang berlawanan diekspose pada bagian pekerjaan lain, kecuali pemakaiannya hanya dipakai untuk memperkuat jenis pekerjaan pengencangan hardware dengan aman. Bila thru-bolts digunakan sebagai alat untuk memperkuat bagian pekerjaan, siapkanlah sleeves untuk setiap thru-bolts atau gunakan screw fastener.

8.2.3. But Hinges, Hinges, Pivots

30

(59)

a. Templates : kecuali untuk engsel-engsel dan pivots yang akan dipasang menyeluruh (pada kedua daun) pada pintu-pintu dan kosen, pasanglah hanya unitunit produk template.

b. Sekrup : sediakan sekrup Philips Flat-Head yang sesuai dengan kebutuhan berikut : 1. Untuk kosen dan pintu-pintu metal pasanglah sekrup mesin pada lubang yang

telah di drilling dan di tapping.

2. Untuk kosen dan pintu-pintu kayu gunakan sekrup kayu.

3. Untuk pintu tahan api (fire-rated) pasanglah sekrup ukuran 12 x 1 ¼ inch tipe threaded-to-the- head steel.

4. Finishlah kepala sekrup agar match dengan permukaan engsel dan pivot.

c. Hinge Pins : kecuali disebutkan berbeda, sediakanlah hinge pins sebagai berikut : 1. Outswing exterior doors : Non removable pins

2. Interior doors : Nonrising pins

3. Tips : ratakan button dan matching plugs, finishing agar match dengan daun.

d. Jumlah engsel : sediakan jumlah engsel yang ditunjukkan dan tidak kurang dari 3 engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu ukuran tinggi 2.150 mm, dan satu engsel tambahan untuk setiap tambahan 75 cm tinggi. Pintu tahan api : tidak kurang dari 2 buah engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu dengan tinggi 2.100 mm atau kurang dengan aturan yang sama untuk penambahan tinggi.

8.2.4. Lock Cylinders dan Keying

a. Multiple Building System : kecuali disebutkan khusus, buatlah satu sistem grand masterkey untuk proyek.

b. Review sistem kunci dengan Pemberi Tugas dan sediakan tipe yang diminta.

c. Lengkapi lock dengan silinder untuk interchangeable core pins tumbler inset.

Pasanglah hanya untuk sementara waktu pada periode konstruksi, dan bukalah kembali bila diminta. Pekerjaan furnishing final cores dan kunci untuk pemasangan adalah oleh Pemberi Tugas.

d. Lengkapi locks dengan high-security silinder yang sesuai persyaratan, performance untuk grade 1 silider yang telah di test untuk persyaratan anti congkel dan drilling.

e. Metals : bagian-bagian lock silinder dikonstruksi dari brass atau bronze, stainless steel, atau silver nickel.

f. Sesuaikan dengan permintaan Pemberi Tugas untuk master key, kecuali ditunjukkan khusus, dengan individual change key untuk setiap lock yang bukan berupa kunci salinan (keyed alike) dalam group lock-lock yang berhubungan. Tuliskan dengan permanen untuk setiap kunci sesuai jumlah lock yaitu pada identifikasi silinder, simbol

(60)

3 PT.YODYA KARYA

kunci pembuat, dengan notasi “Do not Duplicate”.

g. Material kunci : hanya Nickel Silver

h. Jumlah kunci : lengkapi dengan 3 buah anak kunci untuk setiap lock, 5 masterkey untuk setiap master system, dan 5 grand master key untuk setiap grand master system.

(61)

8.2.5. Key Control System

Sediakan key control system termasuk cover, label, tanda dengan self-locking key clips, receipts forms, 3-way visible card index, tanda sementara, tanda permanen, dan standard metal cabinet, semuanya sesuai rekomendasi dari sistem manufaktur, dengan kapasitas untuk 150% dari jumlah lock yang dibutuhkan untuk proyek.

a. Sediakan sistem cross index yang lengkap yang di set pabrik kontrol kunci, dan tempatkan kunci- kunci pada cantolan dalam kabinet sesuai schedule final key.

b. Sediakan kabinet tipe hinged-panel untuk digantung di dinding.

8.2.6. Locks, Latches dan Bolts

a. Penting : pasanglah standard wrought box strike dari pabrik untuk setiap latch atau lock bolt, dengan lidah melengkung melewati protect frame. Finishing harus match dengan hardware set, kecuali ditunjukkan berbeda.

1. Pasanglah flat lip strikes untuk lock sebanyak 3 buah, dengan latchbolt yang anti friksi sesuai rekomendasi pabrik.

2. Pasanglah extra long strike lips untuk lock digunakan frame dengan asing frame dari kayu.

3. Pasanglah recess type top strikes untuk bolts locking pada head frame, kecuali disebutkan berbeda.

4. Pasanglah dust-proof striker untuk foot bolts, kecuali kalau pada special treshold construction terdapat non recessed strike untuk bolt.

5. Pasanglah roller type strike yang direkomendasikan oleh fabrikator latch dan lock unit.

b. Lock throw : pasanglah throw latch ukuran minimum 16 mm pada sepasang pintu, dan sesuaikan dengan persyaratan throw bolt dan latch bolt pada bukaan firerated. Sediakan ukuran throw bolt minimum 12 mm untuk bored dan preassemble type unutk lock, dan minimum 18 mm throw latch untuk mortice lock.

Sediakan ukuran minimum 2,5 cm throw untuk semua dead bolt.

c. Flush bolt heads : ukuran minimum diameter 12 mm rod dari brass, bronze atau stainless steel dengan panjang rod minimum 30 cm. Untuk pintu-pintu dengan tinggi sampai dengan 2150 mm sediakan rod yang lebih panja

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang di pakai, Dalam penelitian ini dipakai bahan logam baja. karbon rendah (Mild steel)

Semua bahan – bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh PIHAK PERTAMA tidak dapat dipakai ( afkir ), harus segera disingkirkan jauh-jauh dari tempat pekerjaan dalam tempo 24

− Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari mutu terbaik jenis Mowilex Wood Stain, atau dari produk lain yang setara serta disetujui oleh Konsultan Pengawas. − Bahan yang digunakan

Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka rekanan dapat menimbun dengan galian yang terdiri bahan-bahan yang mengandung lempung, pasir,

Contoh atau brosur Bahan Material yang akan digunakan harus diadakan atas tanggungan Kontraktor, setelah disetujui oleh KonsultanPengawasmaka bahan/material tersebut harus ditandai

- Knife material: stainless steel for standard laboratory use - Grinding bowl sizes: minimal 2 pieces. - Bowl material: stainless steel for standard laboratory use

- Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur.. - Bagian luar dilapisi

Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dan jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk