• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran- Pedoman Untuk Guru Dan Calon Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Pembelajaran- Pedoman Untuk Guru Dan Calon Guru"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku strategi pembelajaran ini. Penyusunan buku ini bermula dari keinginan penulis untuk mengembangkan strategi pembelajaran efektif yang dapat dijadikan pedoman bagi para guru dan calon guru.

Pendahuluan

Sebab dalam proses belajar mengajar, tidak ada satupun pendekatan yang dapat dipercaya sebagai pendekatan yang paling efektif; masing-masing mempunyai ciri utama. Guru dapat menggunakan berbagai metode atau teknik untuk menyajikan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar. Sepanjang proses belajar mengajar terjadi interaksi antar komponen yang berbeda (guru, siswa, tujuan, bahan, alat, metode, dan lain-lain).

Penguasaan atau tidaknya seorang guru terhadap materi pembelajaran yang diberikan akan mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Waktu sekolah adalah waktu berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah (bisa pagi; siang, sore/sore). Dalam hal ini media berfungsi untuk menghindari hambatan komunikasi dalam proses belajar mengajar secara umum.

Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah menghentikan perilaku menyimpang tersebut, kemudian mengarahkannya pada pembentukan perilaku siswa yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang baik. Teknik pengendalian kooperatif (cooperative control techique), yaitu adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif. Penataan alat peraga hendaknya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya agar benar-benar menunjang proses belajar mengajar di kelas.

Pengertian dan Hakekat Strategi Pembelajaran

Hakekat Belajar

Dalam hal ini terdapat lima keterampilan hasil belajar yang menjadi tujuan pembelajaran yang dapat diuraikan strategi belajar mengajar yang tepat. Dalam proses belajar mengajar, guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, ia hanya salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang dapat memampukan siswa untuk belajar. Menurut ciri atau ciri suatu media, media pembelajaran yang biasa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Mengingat berbagai hambatan komunikasi dalam proses belajar mengajar seperti yang telah dijelaskan di atas, maka penggunaan media pendidikan dapat dihindari. Prinsip penggunaan media pendidikan Belum ada guru dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar belum ada guru. Hal ini mencakup kegiatan untuk menciptakan dan memelihara kondisi optimal bagi terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif.”

Yang dimaksud dengan pengelolaan kelas dilakukan karena telah terjadi penyimpangan perilaku siswa yang mengganggu proses belajar mengajar. Teknik belajar mengajar Roving Group dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan untuk semua usia siswa. Teknik belajar mengajar Around the Classroom dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan untuk semua umur siswa.

Klasifikasi Strategi Pembelajaran

BERBAGAI PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK

Metode dan Teknik Pembelajaran

Pengorganisasian Kelompok Belajar

Jika kelompok belajar hanya satu siswa (N=1), kemungkinan metode dan pendekatan yang cocok adalah belajar mengajar tutorial, mengajar terprogram, belajar individu atau privat. Jika kelompok belajar berjumlah 2-20 siswa (N=2-20), maka metode pembelajarannya adalah diskusi atau seminar, kerja kelompok, metode latihan (latihan), dengan sistem modul, pendekatan CBSA, pengajaran memperhatikan perbedaan individu. .

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-faktor Lingkungan

Faktor-faktor Instrumental

Belajar pada kondisi sejuk akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan belajar pada kondisi panas dan pengap. Lingkungan sosial, baik yang berupa orang maupun perwakilannya (perwakilan) maupun yang berupa benda lain, berpengaruh langsung terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar.

Kondisi Individual si Pelajar

Kesiapan harus diperhatikan dalam proses pembelajaran, karena siswa yang belajar dan siap akan mencapai hasil yang lebih baik. Gague (1970) menyatakan: Media pendidikan adalah berbagai jenis komponen di lingkungan siswa yang dapat mendorongnya untuk belajar. Jika tidak ada siswa yang bertanya, bukan berarti tidak ada yang ditanyakan.

Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru untuk menciptakan dan mendorong perilaku siswa yang diinginkan, serta menghilangkan perilaku siswa. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa atau agar motivasi siswa yang baik tidak terkontaminasi oleh perilaku siswa yang menyimpang sehingga mengganggu proses belajar mengajar di kelas. Peningkatan peserta didik, dalam hal ini peserta didik harus sadar akan hak dan kewajibannya sebagai peserta didik yang terlibat dan berperan dalam proses pendidikan yang dialaminya.

Melalui strategi pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya belajar dan menerima apa yang disampaikan guru dalam APD, tetapi mereka juga dapat belajar dari siswa lain, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk mengajar siswa lain. Dengan kata lain, mereka berdiri ke dalam dan menyesuaikan diri dengan siswa yang ada di lingkaran dalam. Materi bagian pertama diberikan kepada siswa pertama, sedangkan siswa kedua menerima bagian kedua.

Pengertian Media Pembelajaran

Jenis dan Pola Media Pembelajaran

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih dan

Dalam hal ini guru harus cerdas dalam memilih media mana yang tepat dan tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Media yang paling efektif harus dipilih penggunaannya dari berbagai media yang ada, dan hal ini juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Media yang dipilih dan digunakan hendaknya sesuai dengan kemampuan guru dan kemampuan yang ada pada siswa, konsisten dengan pola pembelajaran dan menarik perhatian.

Media yang berkualitas tahan lama, tahan terhadap kerusakan, dan dapat digunakan kembali tanpa harus membeli yang baru. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, maka kecil kemungkinan seorang guru akan melakukan kesalahan dalam memilih dan menggunakan media, atau setidaknya dapat mengurangi kesalahan dalam memilih media yang akan digunakan.

Prinsip-prinsip dalam Penggunaan Media

Siswa yang berada dalam jarak pandang guru akan mendengarkan lebih baik dibandingkan siswa lain yang tidak terlihat oleh guru. Siapa yang bisa menjawab?” Hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah menguji jawaban siswa baik dan benar. Dalam tanya jawab guru di kelas, guru dapat memberikan feedback secara langsung yaitu dengan memberikan penguatan positif atau penguatan negatif terhadap jawaban siswa yang salah.

Suharsimi Arikunto menjelaskan pengertian kelas secara umum, yaitu “sekelompok siswa yang sekaligus menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.”. Guru diharapkan mampu mengenali perilaku siswa yang mendukung suasana pendidikan dan perilaku siswa yang dapat mencemari suasana pendidikan, baik secara individu maupun kelompok. Dalam hal ini guru harus memahami pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan kelas (manajerial, psikologis, sistemik) kemudian memilih dan menentukan pendekatan yang tepat dan tepat yang mengarah pada suasana menjaga perilaku siswa yang baik yang mendukung suasana pendidikan dan pencegahan/eliminasi siswa. 'perilaku yang mencemari. suasana pendidikan.

Siswa mungkin diminta untuk meninggalkan kelompoknya dan bergabung dengan lebih banyak siswa dengan jumlah yang sama dari kelompok lain. Kemudian siswa yang berada dalam lingkaran kecil diam di tempatnya, sedangkan siswa yang berada dalam lingkaran besar. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung barisan berpindah ke ujung barisan yang lain.

TEKNIK-TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Komponen Variasi Pembelajaran

Tujuan dan Prinsip Variasi Pembelajaran

Menaikkan level CBSA (Metode Belajar Siswa Aktif) Selain itu, ada beberapa prinsip yang harus dipahami dan diperhatikan guru dalam menggunakan variasi pengajaran, yaitu.

PENGELOLAAN KELAS

Fungsi Guru dalam Pengelolaan Kelas

Biasanya timbul karena siswa yang bersangkutan gagal menemukan kedudukan (identitas) yang tepat sebagai anggota masyarakat yang berguna di kelas atau di sekolah, akibat kegagalan tersebut siswa yang bersangkutan bertindak menyimpang sehingga mengganggu jalannya kegiatan. proses belajar mengajar. Jika ada siswa yang melanggar peraturan kelas, anggota lain akan memberikan respon positif, misalnya menyemangati badut kelas. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling membantu belajar.

Menurut Ibrahim (2000:2), strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang membantu siswa mempelajari konten akademik dan hubungan sosial. Berantain berbisik; Siswa membisikkan kata/kalimat satu per satu kepada temannya, sehingga siswa terakhir mendapat giliran dan diminta membacakan kata/kalimat tersebut.

Problem atau Masalah Pengelolaan Kelas

Pengelolaan Kelas yang Menyangkut Siswa

Dalam hal ini Sudirman N, dkk menyatakan bahwa “Upaya pencegahan pelanggaran disiplin kelas jauh lebih baik daripada penyembuhan (tindakan) setelah terjadi pelanggaran, karena jika ada siswa yang melakukan pelanggaran maka akan diberikan tindakan (hukuman). kontrak pada hakikatnya adalah norma/aturan dan aturan kelas yang telah disepakati sebagai standar perilaku siswa sebagai individu atau kelompok. Mengetahui latar belakang dan penyebab terjadinya perilaku menyimpang untuk mencari sumbernya.

Teknik-teknik untuk meningkatkan disiplin kelas yang dapat digunakan oleh guru pada hakikatnya tidak terbatas pada konsep-konsep yang dianutnya mengenai disiplin kelas. Menurut konsep ini, disiplin kelas yang baik menekankan pada kesadaran diri dan pengendalian diri.

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Jacob (1999) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas akademik. Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan seluruh siswa menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau setara. Pendekatan humanistik dalam strategi pembelajaran kooperatif dapat mendorong siswa untuk mengoptimalkan potensi dirinya melalui interaksi, komunikasi dan kerjasama dalam kelompok (teman sebaya).

Rendahnya tingkat kreativitas siswa dalam proses pembelajaran mengharuskan guru menggunakan strategi pengajaran yang bervariasi. Strategi pembelajaran dengan paradigma pembelajaran berpusat pada siswa (workshop peningkatan pembelajaran melalui SCL, FPISB UII, Yogyakarta, 4 April 2007).

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Ciri khas pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus dilaksanakan antara lain; saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie, 2003:30).

Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Melalui belajar bersama, berdiskusi, dan mengungkapkan gagasan, mereka tidak hanya menguasai materi, tetapi juga didorong untuk menemukan citra diri, rasa percaya diri, dan aktualisasi melalui kerja kelompok, sehingga ilmu yang diperoleh dapat mengembangkan aspek diri seseorang. seseorang. komprehensif, tidak hanya kognitif. Artinya siswa didorong untuk mampu mengemukakan pendapat atau gagasannya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menyikapi dengan tepat, meminta masukan dan mengajukan pertanyaan dengan baik. Siswa juga mampu membangun dan memelihara kepercayaan, terbuka menerima dan memberikan pendapat dan gagasan, siap berbagi informasi dan sumber daya, siap memberikan dukungan tulus kepada orang lain.

Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran

Setiap kelompok kemudian mengirimkan seorang utusan yang akan menyampaikan salam dan pertanyaan dari kelompoknya. Dalam kegiatan tur kelompok, setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dan mendengarkan pandangan dan pendapat anggota lainnya. Salah satu siswa dalam setiap kelompok mengawali dengan memberikan pandangan dan pendapatnya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.

Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dan mendengarkan pandangan dan pendapat anggota lainnya. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam setiap kelompok menerima dua atau tiga tombol (jumlah tombol tergantung pada seberapa sulit tugas tersebut). Pada kegiatan About the Class, setiap kelompok mempunyai kesempatan untuk menunjukkan hasil pekerjaannya dan melihat hasil pekerjaan kelompok lainnya.

Siswa kemudian diminta untuk membaca atau mendengarkan (selama kelas lab bahasa) bagian masing-masing.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pendidik, “guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik akan tetapi peran guru sebagai pendidik juga untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sikap disiplin