Muhammad Tahnur, S.Hut., M.Hut., IPM selaku dosen pembimbing II dan dosen pembimbing akademik yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi dan masukan selama proses penulisan dan penyelesaian masa studi Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala upaya yang telah diberikan. motivasi dan masukan demi penyusunan skripsi ini dengan baik dan benar. Muhammad Daud, S.Hut., M.Si., IPM selaku penguji II yang memberikan masukan dan arahan sehingga penulis berhasil menyusun skripsi ini dengan baik.
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakan bagian dari ekosistem hutan dan mempunyai berbagai peranan baik bagi lingkungan alam maupun bagi kehidupan manusia (Suherti dan Hardinoto, 2015). Kluwak berasal dari biji pangi yang telah melalui proses fermentasi untuk menghilangkan kandungan asam sianida pada biji pangi.
Rumusan Masalah
Ciri khas rasa biji pangi diduga berasal dari asam glutamat yang merupakan asam amino dominan pada biji pangi, sedangkan tekstur lembutnya disebabkan oleh aktivitas enzim β-glukosidase. Pengolahan benih pangi dilakukan secara tradisional, hal ini menyebabkan keuntungan dari penjualan pangi masih sedikit sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai strategi pengembangan produk pangi lebih lanjut.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengolahan biji kluwak menjadi kluwak kupas adalah untuk memudahkan konsumen dalam menggunakannya, karena cangkang biji kluwak tergolong keras. Daging panga dicuci dengan air mengalir selama kurang lebih satu jam untuk mengurangi kandungan asam sianida.
Deskripsi Tanaman Pangi
5 dahan dan mempunyai tangkai daun yang panjang.Buah kepayang mempunyai saiz yang berbeza-beza, ada yang besar dan ada yang kecil, serta berambut perang lebat. Buah kepayang yang besar boleh mencapai diameter 25 cm, manakala yang kecil mempunyai diameter kira-kira 10 cm.
Pemanfaatan Tanaman Pangi
Setiap biji buah pangi dibungkus dengan daging buah yang berwarna kuning (seperti biji durian). Buah berukuran besar berisi maksimal 30 biji, sedangkan buah kecil berisi sekitar 12 biji. Biji buah kepayang mempunyai kulit luar yang keras yang disebut dengan sekam atau cangkang. Kulit bijinya berwarna coklat dengan garis-garis menonjol berbentuk lingkaran yang indah. Fungsinya sebagai antiseptik, bila bijinya digiling dapat menghilangkan kutu pada kerbau. Biji buah pangi yang sudah matang sebenarnya mengandung lebih sedikit racun dibandingkan biji buah yang masih mentah.
Strategi Pengembangan
Salah satu unsur strategi pengembangan produk Pangi adalah bauran pemasaran, yaitu strategi yang diterapkan oleh masyarakat dan berkaitan dengan penentuan bagaimana masyarakat menyajikan penawaran produknya kepada segmen pasar tertentu yang menjadi target pasarnya. Secara konseptual, strategi pembangunan dalam konteks industri dalam negeri merupakan upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar regional, baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan, maupun kondisi pasar eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, dan kemudian alternatif diadopsi. menentukan strategi yang akan diterapkan. Jadi apa yang tersedia dan tepat dalam pemasaran berkontribusi terhadap strategi pengembangan produk dalam hal siklus hidup produk, spesifikasi produk, penargetan dan pemasaran produk.
Dalam strategi pengembangan produk, terdapat potensi manfaat dan risiko dari aktivitas pengembangan produk, dan terdapat banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi mempertimbangkan pengembangan produk baru. Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Strategi ini dilakukan dengan cepat meniru produk baru sebelum produk tersebut mempunyai pasar yang kuat.
Tujuan dari pengembangan produk
Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and test) Pengujian konsep merupakan penyajian konsep produk kepada konsumen dan upaya pengukuran sikap serta upaya pengukuran sikap dan upaya pengukuran sikap dan minat konsumen terhadap konsep awal pengembangan produk. Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran, rencana penempatan produk, penjualan, pangsa pasar dan target keuntungan yang ingin dicari pada tahun-tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menggambarkan harga produk yang direncanakan dan tujuan keuntungan serta strategi bauran pemasaran selama ini. Pengembangan produk mengubah ide produk baru ke dalam bentuk fisik sekaligus mengidentifikasi model strategi pemasaran yang akan diterapkan. Tahap ini meliputi konstruksi produk, pengemasan, pemilihan merek, positioning merek, dan pengujian kegunaan.
Analisis SWOT merupakan identifikasi sistematis terhadap faktor kekuatan dan kelemahan suatu organisasi, serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternal dan strategi yang menyajikan kombinasi keempatnya. Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) memberikan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam menentukan kebijakan strategi pemasaran untuk pengembangan usaha.
Penelitian terdahulu
Analisis posisi produk menunjukkan bahwa produk bening bersertifikat PT Sang Hyang Cabang Khusus Jawa Barat menempati posisi pertumbuhan dalam siklus hidupnya dan berdasarkan analisis portofolio produk menempati posisi bintang. Analisis strategi pemasaran kelompok tani dapat dilakukan dengan melihat situasi pemasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Penentuan strategi pemasaran diawali dengan menganalisis lingkungan pertanian untuk memperoleh faktor-faktor penting yang berkaitan dengan pemasaran. Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman kelompok tani. Faktor-faktor tersebut kemudian dirangkum dalam matriks IFE dan matriks EFE.
Strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan yang memiliki beberapa produk atau unit usaha juga harus mempertimbangkan posisi masing-masing produk atau unit usaha yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Analisis posisi produk atau unit usaha akan membantu kelompok tani menentukan produk atau unit usaha mana yang perlu dikembangkan, dipertahankan, dan dihilangkan. Berdasarkan matriks IFB, matriks EFE dan posisi produk atau bisnis, dapat disebutkan beberapa alternatif pemasaran dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats).
Waktu dan Tempat
Alat dan Bahan
Penentuan Sampel Responden
Metode Pengumpulan Data
Daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh kemudian dievaluasi menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE) Tabel 1. Total skor 1,0 menunjukkan strategi perusahaan tidak memanfaatkan keunggulan yang ada. peluang atau menghindari ancaman. Matriks SWOT digunakan untuk menentukan strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Ilustrasi matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 2.
Sejumlah alternatif strategi yang diperoleh kemudian dievaluasi untuk mendapatkan strategi pemasaran terbaik yang paling sesuai dengan kondisi internal perusahaan dan kondisi lingkungan eksternal perusahaan, sehingga digunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Bobot hasil ini harus merupakan indikasi bobot hasil yang diberikan pada matriks evaluasi faktor internal dan matriks evaluasi faktor eksternal c. Jika faktor tersebut mempengaruhi strategi alternatif yang sedang dipertimbangkan, beri nilai skor daya tarik (AS) pada skala 1 sampai 4.
Desa Timusu beriklim tropis, suhu udara sepanjang tahun tinggi, rata-rata tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Kondisi penduduk menurut umur di Desa Titerus juga mencakup jumlah bayi.Situasi umur penduduk Desa Timusu memberikan banyak potensi untuk mengembangkan usaha secara maksimal, karena mempunyai banyak dominasi. dalam usia yang sangat produktif. Tabel 5 menunjukkan sebaran penduduk menurut tingkat umur didominasi oleh penduduk pada kelompok umur 15-19 tahun dengan jumlah penduduk 339 jiwa, sedangkan kelompok umur terendah adalah 70-74 tahun dengan jumlah penduduk 128 jiwa.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dan sangat penting yang dibutuhkan masyarakat karena sangat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan jasmani dan rohani, jenis fasilitas yang tersedia di Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng antara lain adalah pendidikan. Tabel 6 menjelaskan sebagian besar sarana dan prasarana di Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng merupakan tempat ibadah (masjid) yang berjumlah 7 unit. Sedangkan sarana dan prasarana yang paling sedikit adalah PAUD, SMP MTS, Puskesmas pendukung (PUSTU), polides dan Bumdes.
Identifikasi Faktor Evaluasi Matriks Internal dan Faktor Ekstrenal
Pengelolaan panga telah dilakukan secara turun-temurun dan dapat dipanen secara bebas di alam sehingga pengembangan produk panga semakin meningkat. Pengolahan produk pangi harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika tidak diolah dengan baik dapat terjadi keracunan sehingga menghambat kecepatan pengembangan produk. Wilayah Soppeng merupakan penghasil pangi yang besar sehingga peluang untuk mengembangkan produk pangi sangat besar.
Peluang pengembangan produk pangi terbuka lebar dengan pemasaran yang dilakukan di luar Sulawesi karena produk kluwak merupakan salah satu bumbu masakan nasional yang sering digunakan. Bagian lain dari pangi yang dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan berupa dodol adalah daging buahnya, sehingga peluang untuk meningkatkan pengembangan produk pangi sangat besar. Produk pangani sebagian besar hanya digunakan pada menu-menu tertentu saja, hal ini memungkinkan penggunaannya lebih sedikit sehingga peningkatan pengembangannya cenderung rendah.
Indetifikasi Peluang dan Ancaman
Cara pengemasannya menggunakan standar kuliner sehingga produk dapat bertahan lama dan menarik minat pembeli. Kemasan mempunyai pengaruh yang besar terhadap produk olahan, baik dari segi keawetan produk maupun dari segi desain kemasan yang dapat menarik minat konsumen. Dengan kemasan yang memenuhi standar maka produk dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak, sehingga jika suatu produk lebih awet juga dapat terhindar dari kerugian dibandingkan dengan produk yang tidak tahan lama karena kualitas kemasan yang buruk.
Pengemasan disini juga berfungsi untuk menarik minat konsumen, jika desain kemasan menarik maka konsumen dapat mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan hasil analisis QSPM, Tabel 12 menunjukkan bahwa strategi terbaik yang diterapkan saat ini adalah metode pengemasan dengan menggunakan standar pemasakan agar produk dapat bertahan lama dan menarik minat pembeli. Dari strategi yang digunakan dalam mengembangkan pemasaran produk Pangi (Kluwak), poin tertinggi adalah strategi ketiga dengan nilai 8,13 yaitu bagaimana kemasan menjamin standar pangan sehingga produk dapat bertahan lama dan menarik minat konsumen. pelanggan. Standar ini diterapkan untuk meningkatkan harga jual produk dengan kemasan yang baik. Baguslah kalau bisa dipasarkan dengan lebih baik.
Kesimpulan
Saran saya sebagai mahasiswa yang melakukan penelitian tentang strategi pengembangan produk pangi adalah agar seluruh pemangku kepentingan di bidang kegiatan manufaktur memberikan perhatian lebih agar kegiatan manufaktur dapat lebih ditingkatkan. Potensi Pangi (Pangium edule Reinw.) sebagai bahan pengawet alami dan prospek pengembangannya di Sulawesi Utara Info BPK Manado, Vol. 2012. Potensi Pangi (Pangium edule Reinw) sebagai bahan pengawet alami dan prospek pengembangannya di Sulawesi Utara Info BPK Manado, Vol.
DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK KALUWAK PANGI (Pangium edule Reinw) di Areal Kerja UPT KPHL UNIT XII
Walanae