• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA SEMBALUN PASCA DITETAPKAN SEBAGAI AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA SEMBALUN PASCA DITETAPKAN SEBAGAI AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

4 Tati Budiarti, dkk., “Pengembangan agrowisata pertanian terpadu berbasis masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sistem usahatani”, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. Oleh karena itu, strategi pengembangan pariwisata di Desa Sembalun harus terus dilanjutkan, untuk mempertahankan pariwisata lokal dan menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Rumusan Masalah

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan judul “Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun Pasca Penunjukan Sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas di Kabupaten Lombok Timur”.

Tujuan dan Manfaat

Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Sembalun setelah ditetapkan sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan lebih lanjut desa wisata di Sembalun setelah ditetapkan sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai langkah-langkah atau strategi pengembangan desa wisata sebagai agrowisata khususnya di Desa Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Lingkungan penelitian adalah lingkungan, tempat atau kawasan yang hendak dijadikan objek penelitian oleh peneliti. Dalam setting ini, penelitian ini melakukan survei di Sembalun, wilayah Lombok Timur.

Telaah Pustaka

Penelitian diatas membahas tentang pengembangan wisata pertanian di desa wisata Tulungerjo Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini membahas tentang dampak pengembangan pariwisata terhadap pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat pedagang ikan di Desa Sekotong Barat.

Kerangka Teori

  • Strategi Pengembangan Pariwisata
  • Desa Wisata
  • Agrowisata

Akomodasi di desa wisata biasanya berupa asrama atau unit warga setempat. 21. pengembangan objek wisata dan daya tarik wisata dilakukan dengan memperhatikan pelestarian budaya dan kualitas lingkungan hidup serta kelangsungan pariwisata itu sendiri.21 2. Kota wisata. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komunitas Community Based Tourism Cbt di Desa Sukajadi Kecamatan Carita" Jurnal Community Development, Vol.

24 Guntur Setya, “Pengorganisasian Masyarakat dalam Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata, Studi Kasus: Desa Wisata Kembang Arum Kabupaten Sleman”, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. Salah satunya adalah setiap desa wisata harus memiliki program unggulan yang menjadi pilar dan ikon desa wisata tersebut, sehingga sebuah desa wisata mempunyai keunikan tersendiri yang tidak terdapat di desa lain 28. 28 Cintantya Andhita Dara Kirana, Riki Anggun Artisa “Pengembangan Desa Wisata Collaborative Governance di Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik, Vol.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Peneliti
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data agar data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan judul yang ditentukan. 32 Dalam penelitian ini digunakan berbagai teknik pengumpulan data, yaitu. Pengecekan keabsahan data atau keabsahan data adalah derajat ketepatan antara data yang terdapat pada objek penelitian dengan kekuatan yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Memperluas observasi berarti peneliti mempunyai kebebasan untuk melakukan observasi dan wawancara kembali terhadap sumber data yang pernah ditemui atau baru.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan data hingga data tersebut benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang sama, pelaksanaannya juga dapat dilakukan dengan cara pengecekan dan pengecekan. Untuk memperoleh data yang valid melalui observasi, peneliti harus melakukan observasi, bukan hanya satu kali observasi.40.

Sistematika Pembahasan

Triangulasi waktu digunakan untuk memvalidasi data tentang perubahan suatu proses dan perilaku manusia, arena perubahan perilaku manusia seiring berjalannya waktu. Bab II, pemaparan data dan temuan yang meliputi: gambaran umum lokasi penelitian, strategi pengembangan desa wisata Sembalun sebagaimana ditetapkan sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas di Kabupaten Lombok Timur dan hambatan strategi pengembangan desa wisata Sembalun sebagaimana dimaksud Agrowisata Berbasis Komunitas di Kabupaten Lombok Timur. Bab III, pembahasan yang meliputi: Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun Setelah Ditetapkan Menjadi Agrowisata Berbasis Komunitas di Kabupaten Lombok Timur, dan Hambatan Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun Setelah Ditetapkan Menjadi Agrowisata Berbasis Komunitas berpusat di Kabupaten Lombok Timur.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Desa Sembalun
  • Letak Geografis
  • Jumlah Penduduk
  • Luas Wilayah
  • Kondisi Geografis Desa Sembalun

Ketujuh orang ini merupakan orang pertama yang menghuni gumi Sembalun pasca erupsi Gunung Samalas dan menjadi generasi kedua Sembalun. Setelah pemekaran desa diumumkan oleh Bupati Lombok Timur, selanjutnya para kepala desa memenuhi syarat dan kelayakan mengenai jumlah penduduk dan luas wilayah, sehingga Desa Sembalun Lawang dimekarkan menjadi 3 (tiga) desa, yaitu Desa Sembalun Lawang (utama). ), desa. Jaraknya sekitar 35 km dari ibu kota Kabupaten Lombok Timur dan dari ibu kota provinsi Mataram sekitar 114 km.

Hal ini sesuai dengan kondisi geografis Sembalun yang mempunyai iklim dan tanah yang subuh akibat letusan Gunung Samalas (Gunung Rinjani Tua).44. Sembalun dikelilingi perbukitan yang indah, puncak tertingginya adalah Gunung Rinjani yang di dalamnya terdapat sebuah danau. Karena terletak di kaki Gunung Rinjani, Sembalun dikelilingi perbukitan, hampir di setiap sudutnya terdapat perbukitan.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Sembalu
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Sembalu

Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun Pasca Ditetapkan

Hal ini juga sejalan dengan penjelasan Bapak Wathan selaku Sekretaris Pemerintah Desa Sembalun mengenai beragamnya potensi wisata yang ada di Sembalun sehingga layak ditetapkan sebagai agrowisata berbasis masyarakat, ujarnya. Potensi wisata Sembalun sangat beragam, pesona dan keindahan alam serta perbukitan yang ada di sini selalu berhasil memanjakan mata wisatawan yang berkunjung. Hal senada juga diungkapkan salah satu pokdarwis di Desa Sembalun.

“Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, peneliti ingin mengetahui komponen apa saja yang benar-benar mempengaruhi perkembangan pariwisata dan agrowisata di Desa Sembalun,” jelas Pokdarwis lagi. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Sembalun dan kami sebagai masyarakat Sembalun juga berharap agar agrowisata di Sembalun dapat terus berkembang dan pemerintah daerah juga dapat terus bersinergi dengan masyarakat khususnya masyarakat yang memiliki lahan pertanian atau perkebunan di Sembalun.51. Jadi seperti yang terlihat sekarang, hanya kebun stroberi saja yang sangat berkembang bahkan menjadi pohon buah-buahan khas di Sembalun.58.

PEMBAHASAN

Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun Pasca Ditetapkan

Sedangkan fungsi agrowisata yang disebutkan dalam majalah Planesa karya Gilang Gemilang menyebutkan bahwa secara sosial budaya keberadaan ruang terbuka hijau dapat menjadi sarana interaksi sosial dan rekreasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, terlihat bahwa strategi yang diterapkan dalam pengembangan desa wisata Sembalun setelah ditetapkan sebagai agrowisata berbasis masyarakat antara lain: Akses tersebut meliputi sarana dan prasarana yang dibutuhkan wisatawan untuk mencapai destinasi wisata.67 Seperti kita ketahui, Sembalun tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alamnya saja, namun juga mempunyai agrowisata yang unik dan menarik, oleh karena itu pemerintah Sembalun juga menginginkan wisatawan yang berkunjung ke agrowisata Sembalun dapat berwisata dengan aman dan nyaman sehingga lebih mudah. bagi mereka untuk mencapai kawasan agrowisata di Desa Sembalun.

Oleh karena itu, pemerintah daerah juga sering melakukan pelatihan atau penyadaran mengenai cara melakukan agrowisata untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap konsep agrowisata, sehingga masyarakat khususnya petani (pemilik lahan agrowisata) lebih tangkas dalam mengambil keputusan. mengolah lahan mereka di berbagai jenis agrowisata. 3) Keterlibatan wisatawan dalam pelaksanaan kegiatan wisata pertanian. Salah satu indikator yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke agrowisata bukan hanya karena ingin menikmati produk agrowisata yang tersedia, namun juga karena ingin merasakan apa itu agrowisata. Reni Widyastuti, merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi perkembangan pariwisata atau agrowisata, yaitu adanya kegiatan.

Kendala Dalam Strategi Pengembangan Desa Wisata Sembalun

Strategi-strategi yang diterapkan dalam pengembangan Desa Wisata Sembalun khususnya setelah ditetapkan sebagai wisata pertanian berbasis masyarakat, antara lain: Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komunitas Community Based Tourism Cbt di Desa Sukajadi Kecamatan Carita, Jurnal Community Development, Vol. 2 No, 1, 2016. Pertanyaan mengenai strategi pengembangan desa wisata Sembalun setelah ditetapkan sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas di kabupaten Lombok Timur.

Strategi apa yang digunakan untuk mengembangkan potensi Desa Wisata Sembalun khususnya setelah ditetapkan sebagai Agrowisata Berbasis Komunitas di Kabupaten Lombok Timur. Pertanyaan mengenai kendala atau hambatan yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata Sembalun setelah ditetapkan sebagai wisata pertanian berbasis masyarakat di kabupaten Lombok Timur. Dalam menjalankan strategi pengembangan desa wisata Sembalun setelah ditetapkan sebagai wisata pertanian berbasis masyarakat, apakah ada kendala yang dihadapi pemerintah daerah?

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan membangun akses prasarana sarana dan prasarana di kawasan agrowisata dan pariwisata di desa Sembalun. Dengan mengadakan pelatihan atau penyuluhan mengenai cara melakukan agrowisata guna lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap konsep agrowisata sehingga masyarakat khususnya para petani (pemilik lahan agrowisata) semakin mahir dalam melakukan hal tersebut. Bagi pengunjung yang ingin membeli dan merasakan hasil panen agrowisata dapat mengambilnya sendiri langsung di lahan petani, dengan cara ini akan lebih merasakan sensasi agrowisata.

Kendala yang kami hadapi dalam mengembangkan Desa Wisata Sembalun adalah faktor manusia dari sebagian masyarakat yang belum mampu mengolah lahan atau perkebunan yang dimilikinya, sehingga sebagian besar agrowisata di Sembalun masih semakin terkenal dengan tanaman strawberrynya. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap daerah tersebut. Kendala lain yang dihadapi adalah tata ruang kompleks agrowisata yang kini semakin banyak digunakan sebagai bangunan. Hal ini menyebabkan kawasan agrowisata agak berkurang. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dan masyarakat setempat dapat terus bersinergi mencari solusi agar kawasan agrowisata yang tersisa dapat terus berkembang dan berfungsi dengan baik.

Saran

Cintantya Andhita Dara Kirana, Riki Anggun Artisa “Pengembangan Desa Wisata Collaborative Governance di Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik, Vol. Guntur Setya, “Pengorganisasian Masyarakat dalam Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata, Studi Kasus: Desa Wisata Kembang Arum Kabupaten Sleman”, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. Baiquni “Pengelolaan Agrowisata Berbasis Komunitas di Desa Sidomulyo Kota Batur”, jurnal Bumi Indonesia, Vol.5 No.1, 2016.

Riske Ardiansari, Euis Elih Nurlaelih Karuniawan Puji Wicaksono “Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu Jawa Timur”, Jurnal Hasil Tumbuhan Vol.3 No.5, 2015. Siwi Harning Pambudi, Sunarto, Parabang Setyono “Pengembangan Agrowisata Strategi Mendukung Pembangunan Pertanian Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono Dewi Kano Kecamatan Kaligesing Kabupaten Puworejo”, Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. Apa saja faktor pendorong dan penghambat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata?

Gambar

Gambar 2.1  Peta Wilayah Kecamatan Sembalun, 36.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Sembalu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa strategi optimal yang dilakukan Desa Wisata Kubu Gadang kembali terpilih menjadi Desa

Desa wisata telah menjadi daya tarik wisatawan akhir-akhir ini, dengan konsep yang masih mengusung “Back to Nature” (kembali ke alam) menjadikan desa wisata

Pada aspek destinasi, program dari strategi penciptaan brand image Desa Cau Belayu dapat berupa pembuatan ikon khusus (landmark) Desa Cau Belayu misalnya ikon barong

Model strategi pengembangan desa wisata yang disajikan secara grafis dalam rencana masterplan ini dapat bermanfaat untuk konsep membangun desa wisata di daerah lain

sumberdaya dan strategi kelembagaan. Selanjutnya, Tim dan mitra melakukan dokumentasi dan diskripsi objeks wisata alam di Desa Pijot, diantaranya adalah:.. 1) Pantai

Strategi yang tepat dalam mengembangkan desa wisata di Indonesia adalah melalui konsep Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan keberagaman kebudayaan, tradisi, keindahan alam,

Strategi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Desa Bongkasa Pertiwi meliputi: meningkatkan kualitas produk Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, menggali potensi alam lainnya,

Strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan desa wisata berkelanjutan, diantaranya dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal, pelibatan masyarakat, berpegang pada master plan yang