• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembiayaan bermasalah antara bank dengan nasabah untuk mencegah risiko dalam pembiayaan murabahah yang dilakukan nasabah. 10 Trisandini Prasatina Usanti, Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah .hhtt:dspce,blogspot Pembiayaan Bermasalah.ac.id/ bitsream, hedle html.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, termasuk. Pembiayaan murabahah dengan demikian merupakan suatu akad jual beli antara bank dengan nasabah, dimana bank membeli barang yang dibutuhkan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan dengan harga beli ditambah margin keuntungan yang disepakati pada awal perjanjian antara pihak bank. Bank syariah dan nasabah. Pesanan Pembelian (PO) pembelian barang tetap diterbitkan oleh bank syariah dan pembayaran tetap dilakukan oleh bank kepada supplier.

Apabila transaksi murabahah tidak dapat dilaksanakan (dibatalkan), maka urbun (titipan) harus dikembalikan kepada nasabah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank syariah. Pembiayaan bermasalah akibat krisis ekonomi juga mungkin dialami oleh bank syariah, namun bank syariah tidak akan pernah menghadapi negative spread. Setiap kali ada pembiayaan bermasalah, bank syariah akan berusaha menyelamatkan pembiayaan tersebut berdasarkan PBI no.

Gambar 1.1 Kerangka Pikir
Gambar 1.1 Kerangka Pikir

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah membahas tentang pembiayaan bermasalah pada pembiayaan murabahah, dimana pembiayaan bermasalah atau macet sering terjadi dalam dunia perbankan, baik pada bank syariah maupun bank konvensional. Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Manusia Syariah (BPRS). Yang banyak dilakukan bank syariah adalah murabahah berdasarkan perintah yang bersifat mengikat dan cara pembayarannya ketat. 21.

Namun penyerahan barang dapat dilakukan langsung oleh supplier kepada nasabah dengan izin dari bank syariah. Oleh karena itu, bank syariah tidak mungkin membiayai perusahaan yang mengandung hal-hal yang diharamkan. Selain itu, aspek kebutuhan dan kesesuaian pengembangan sektor perbankan syariah juga menjadi pertimbangan dalam penyempurnaan ketentuan terkait restrukturisasi pembiayaan pada bank syariah dan unit usaha syariah.

Defenisi Operasional

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Sejarah awal mula perbankan syariah terjadi di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940an. Namun diskusi tentang perbankan Islam sebagai basis perekonomian Islam dimulai pada awal tahun 1980.5. Selain itu, sistem bai' al-murabahah juga sangat sederhana. Hal ini memudahkan penanganan administrasi di bank syariah.

Apabila nasabah menunjuk pemasok lain, bank syariah berhak menilai pemasok tersebut untuk menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan bank syariah. Produk yang dimaksud dapat berdasarkan akad jual beli (murabahah, salam dan istisna), akad bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), sewa (ijarah dan ijarahmintahiyah bittamlik). Tanggung jawab bank syariah lebih berat dibandingkan pembiayaan yang disetujui bank syariah dan dinikmati nasabah pada saat itu.

Bank Syariah

Oleh karena itu, bank dapat menetapkan jangka waktu maksimal pembiayaan murabahah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini. a) Margin keuntungan (margin) saat ini dapat memprediksi perubahan di masa depan yang berlaku di pasar perbankan syariah (Direct Competitor Market Rate – DCRM). Secara umum risiko pembiayaan dapat dinilai berdasarkan mitigasi yang dilakukan bank yaitu credit scoring dan agungan.1 Perbankan syariah melekat pada risiko-risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bank sebagaimana disepakati dalam akad dan pembayaran di muka. penuh pada saat jatuh tempo. 5 Penjelasan Peraturan Bank Indonesia No. 13/9/PBI/2011 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia No. 10/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Setiap kali ada pembiayaan bermasalah maka bank syariah akan berusaha melakukan penyelamatan pembiayaan berdasarkan PBI No. 13/9/PBI/2011 tentang Perubahan PBI No. 18/10/PBI/2008 tentang restrukturisasi pembiayaan bank syariah dan unit usaha syariah, bank syariah melakukan: a) penjadwalan ulang yaitu perubahan jadwal atau jangka waktu pembayaran kewajiban nasabah dan.

Pengertian Pembiayaan Murabahah

Dasar Hukum

Jangka waktu pembiayaan tidak dapat diubah oleh salah satu pihak. Jika terjadi perubahan batas waktu, maka perubahan tersebut harus mendapat persetujuan dari bank syariah dan nasabah. a) Denda atas tunggakan nasabah (jika ada), diperbolehkan dalam peraturan perbankan syariah dengan tujuan untuk mendidik nasabah agar disiplin dalam membayar angsuran piutang murabahah. Namun pendapatan yang diterima bank syariah akibat denda keterlambatan pembayaran angsuran piutang murabah tidak boleh diakui sebagai pendapatan operasional, melainkan dikelompokkan dalam pendapatan tidak halal yang dikumpulkan pada suatu rekening yang telah ditentukan atau dimasukkan dalam titipan (kewajiban lain-lain). . Berbeda dengan produk penyaluran dana bank konvensional dalam bentuk kredit yang selalu didasarkan pada sistem bunga (interest based product), produk perbankan syariah di bidang penyaluran dana berbentuk pembiayaan berdasarkan akad syariah tradisional atau lebih dikenal dengan istilah syariah. produk berbasis.

Di bank syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait pembiayaan korporasi.14 Bank syariah menghadapi risiko tertentu terkait model bisnis tertentu dan kontrak syariah.

Aspek Aspek Pembiayaan Marabahah

Manfaat Bai’ Al-murabahah

Sesuai dengan sifat usahanya (tijarah), transaksinya baik; al-murabahah memiliki beberapa manfaat, sekaligus risiko yang harus diantisipasi. Perjanjian jual beli, setelah bank membeli produk sesuai spesifikasi yang diinginkan nasabah, selanjutnya bank menjualnya kepada nasabah, disertai dengan penandatanganan perjanjian jual beli antara bank dan nasabah, dalam akad ini syaratnya tentang untuk murabahah dijelaskan jual belinya. Supplier mengirimkan produk/barang yang dibeli oleh bank ke alamat nasabah, atau sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya antara bank dan nasabah.

Proses selanjutnya adalah nasabah membayar produk/barang yang dibelinya dari bank, biasanya pembayaran dilakukan secara angsuran dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

Rukun dan Syarat Pembiayaan Murabahah

Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli karena merupakan nilai tukar barang yang akan diperjualbelikan atau dijual. e) Ijab Kabul Para ulama fiqih sepakat bahwa unsur pokok dalam jual beli adalah kemauan kedua belah pihak, kedua belah pihak dapat dilihat dengan berlangsungnya Ijab Kabuli. Pembeli kedua harus mengetahui harga pembeliannya karena ini merupakan syarat sahnya transaksi penjualan. Hal ini tidak diperbolehkan karena murabahah adalah jual beli pada harga pertama dengan tambahan, sedangkan penambahan harta bunga adalah bunga dan bukan keuntungan.

Jika transaksi yang pertama batal, maka jual beli murabahah tidak dapat dilakukan, karena murabahah adalah jual beli dengan harga pertama yang disertai tambahan keuntungan, dan hak milik atas jual beli yang tidak sah ditentukan oleh nilainya. dari komoditas tersebut. atau dari barang yang misalnya terbuka harganya, karena labelnya tidak tepat.

Karakteristik Pembiayaan Murabahah

  • Aplikasi Pembiayaan Murabahah

Sekiranya pemotongan berlaku selepas perjanjian, maka: Bank boleh meminta pelanggan memberikan cagaran untuk tuntutan murabahah termasuk dalam bentuk barang yang dibeli dari bank. Bank boleh meminta pelanggan untuk urbun sebagai bayaran pendahuluan untuk pembelian semasa membuat kontrak, jika kedua-dua pihak bersetuju. Pembiayaan Murabahah merupakan bentuk pembiayaan yang sering diaplikasikan di bank syariah dan umumnya digunakan dalam pembelian dan penjualan barang modal dan barang yang diperlukan oleh perseorangan.

Penggunaan pembiayaan murabahah seperti ini lebih cocok untuk pembiayaan investasi, akad murabahah sangat cocok karena ada barang yang akan digunakan.

Kerangka Pikir

HASIL PENELITIAN

  • Pembiayaan Bermasalah (Non Performance Finance /NPF)
  • Kriteria Pembiayaan Bermasalah
  • Resiko Terkait Pembiayaan Murabahah
  • Antisifasi resiko

Dominasi penggunaan akad murabahah dalam pembiayaan tidak lepas dari berbagai faktor, antara lain karakteristik pembiayaan murabahah, imbal hasil yang dapat diprediksi, dan relatif mudahnya pengelolaan likuiditas perbankan. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang ditandai dengan penyerahan barang pada awal akad dan pembayarannya kemudian, baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk sekaligus (sekaligus). Dengan demikian, pemberian pembiayaan murabahah jangka panjang menimbulkan risiko bagi hasil dana pihak ketiga yang tidak kompetitif.

Dengan pembiayaan murabahah, manakala pelanggan telah memperoleh pembiayaan, pelanggan berhutang BMI sejumlah harga jualan.

PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Penanganan Pembiayaan Bermasalah

Pengelolaan tersebut antara lain dilakukan melalui restrukturisasi keuangan terhadap nasabah yang mengalami penurunan kemampuan membayar, namun dinilai masih mempunyai prospek usaha dan kemampuan membayar setelah dilakukan restrukturisasi. Penyelesaian ini dilakukan terhadap nasabah yang sudah dikategorikan oleh bank tidak lagi dapat tertolong pemulihannya. Proses likuidasi ini dapat dilakukan dengan cara menyerahkan penjualan agunan kepada nasabah yang bersangkutan, guna mendapatkan harga yang lebih baik, mengajukan debitur ke pengadilan negeri untuk dikategorikan pailit atau pailit, sehingga bank dapat mengambil alih agunan tersebut. harta kekayaan debitur atau memindahtangankannya kepada perusahaan lelang, baik swasta maupun milik negara.10.

LKS dapat melakukan pelunasan murabahah bagi nasabah yang tidak mampu menyelesaikan/membayar kembali pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati.

Pendekatan Penyelesaian Pembiayaan Murabahah

49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi Akad Muarabahah disebutkan bahwa LKS melakukan konversi dengan membuat akad (membuat akad baru) bagi nasabah yang tidak dapat menyelesaikan/melunasi pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yang disepakati. , namun masih prospektif dengan ketentuan :19. 20 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 27/DSN-MUI/III/2002 tentang AL-Ijarah AL-Muntahiyah Bi Al-Tamlik. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 27/DSN-MUI/III/2002 Tentang AL-Ijarah AL-Muntahiyah Bi Al-Tamlik.

Pembiayaan http://murabahah diatur dalam Pasal 1 Nomor 13 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan muarabah, maka dapat diambil kesimpulan: . 1) penyebab pembiayaan bermasalah terletak pada permasalahan nasabah. Likuidasi ini dilakukan terhadap nasabah yang dikategorikan bank tidak mampu lagi membantu mereka sembuh kembali. e) Penghapusan buku merupakan tindakan terakhir yang dilakukan untuk meringankan beban utang nasabah karena nasabah tidak mampu lagi melunasi pinjamannya dan tidak dapat lagi mengandalkan barang yang dijadikan jaminan.

Saran

Andini Faramitha Uji coba, penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan berdasarkan prinsip Murabahah di unit Syariah Bank Nagari di Padang. Mukti Ade Abdul, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Masalah Pendanaan Pegawai Bank Muamalat Indonesia Cabang Cirebon Skripsi (2013). Nawfalsky Bagis Muhammad Karangpuang, Strategi Mengatasi Pembiayaan Murababah Bermasalah di Baitul Maal Wat Tam Wil (BMT) Mekar Dakwah, (1438H/2017 M).

Rusdiana Eva, Strategi Penyelesaian Pendanaan Bermasalah pada Pendanaan Mudharabah di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Guna Lestari Jepara Jawa Tengah (2015).

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

“ Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyedian uang/ tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang

“Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam – meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

• Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

Dapat disimpulkan bahwa pengertian pembiayaan mikro syari’ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara