STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH)
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM
i
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH)
Oleh :
MUSTAQIM NIM. 180202113
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM 2022
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH)
ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT ( STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TEMGAH)
Diajukan Ke
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM
ii
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT ( STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TEMGAH) SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Hukum
Oleh :
MUSTAQIM NIM. 180202113
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM 2022
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT ( STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TEMGAH)
pada Universitas Islam Negeri Mataram
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ) MATARAM
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)” telah memenuhi
Pembimbing I,
Dr. Tuti Harwati, M.Ag Nip197612202005012007
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji
Mataram :
Dr. Tuti Harwati, M.Ag 197612202005012007
Pembimbing II,
Muhammad Nor, M.H.I.
Nip197306202000031001
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
syarat dan disetujui untuk diuji
Muhammad Nor, M.H.I.
197306202000031001
Hal : Ujian Skripsi Yang Terhormat
Dekan Fakultas Syariah Di Mataram
Assalamualaikum,wr.wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara
Nama Nim
Jurusan/Prodi Judul
Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat (Studi Kasus KUA Kecamatan Praya Tengan Kabupaten Lombok Tengan)
Telah memenuhi syarat untuk diajuikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah UIN Mataram. Oleh karena itu skripsi ini dapat di munaqasyahkan. Wassalamualikum,wr.wb.
Pembimbing I,
Dr. Tuti Harwati, M.Ag Nip197612202005012007
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING Mataram Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Syariah
Assalamualaikum,wr.wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara
: Mustaqim : 180202113
: Hukum Keluarga Islam
: Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat (Studi Kasus KUA Kecamatan Praya Tengan Kabupaten Lombok Tengan)
Telah memenuhi syarat untuk diajuikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah UIN Mataram. Oleh karena itu skripsi ini dapat di munaqasyahkan. Wassalamualikum,wr.wb.
Pembimbing I,
Dr. Tuti Harwati, M.Ag 197612202005012007
Pembimbing II,
Muhammad Nor, M.H.I.
Nip197306202000031001
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami
: Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat (Studi Kasus KUA Kecamatan Praya Tengan Kabupaten Lombok Tengan)
Telah memenuhi syarat untuk diajuikan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syariah UIN Mataram. Oleh karena itu skripsi ini dapat di –
Muhammad Nor, M.H.I.
197306202000031001
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat (studi kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah,”
telah dipertahankan di depan dewan pengu
syariah UIN Mataram pada tanggal...
Dr. Tuti Harwati, M.Ag (Ketua Sidang/Pemb.I)
Muhammad Nor, M.H.I (Sekertaris/Pemb.II)
Drs . H. Muktamar MH (Penguji I)
Muhamad Zamroni, M.H.I (Penguji II)
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat (studi kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah,”
telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan ahwal syakshiyyah fakultas syariah UIN Mataram pada tanggal...
Dewan Penguji
Dr. Tuti Harwati, M.Ag (Ketua Sidang/Pemb.I)
Muhammad Nor, M.H.I
Drs . H. Muktamar MH
Muhamad Zamroni, M.H.I
Mengetahui Dekan Fakultas Syariah,
Dr. Moh. Asyiq Amrulloh, M.Ag.
NIP. 19711017199503100
Skripsi oleh: Mustaqim, Nim : 180202113 dengan judul “ Strategi penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat (studi kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah,”
ji jurusan ahwal syakshiyyah fakultas
.
.
.
.
vii MOTTO ]
Makan untuk hidup jangan hidup untuk makan
viii
PERSEMBAHAN
“Skripsi ini kupersembahkan untuk ibuku dan ayahku yang selalu mendoakanku menjadi sarjana, almamaterku dan semua guru dan
dosenku Serta calonpendamping hidupku kelak ”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji sukur penulis panjatkan atas kehadiran allah SWT. karena atas rahmat dan hidayahnya tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan. Selanjutnya solawat beserta salam penulis panjatkan kepada nabi besar kita yaitu muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari jalan yang berliku liku menuju jalan yang lurus. Skripsi ini saya susun merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan gelar sarjana hukum (SH). Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah lepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari beberapa pihak oleh karenanya, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Masnun Tahir, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah memberikan tempat untuk penulis untuk menimba ilmu.
2. Bapak Dr. Asyiq Amrulloh,M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
3. Bapak Dr Tuti Harwati M.Ag dan Bapak muhammad Nor, M.H.I sebagai pembimbing I dan II, yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dengan keramahan dan koreksi secara terus-menerus tanpa bosan di tengah kesibukannya sehingga skripsi selesai.
4. Ibu Hj. Ani Wafiroh, M.Ag. selaku ketua jurusan Hukum Keluarga Islam.
yang senantiasa membantu dan mendukung untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, semoga dengan ilmu yang telah diajarkan bermanfaat bagi penulis, masyarakat, agama dan bangsa.
6. Ibu Nunung Suspita M. SI
7. Kedua orang tuaku Bapak Saarani dan ibuku Musbiarti yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa-doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Untuk Husnul Khotimah yang selalu memberikan semangat, motivasi, bantuan tanpa pamrih.
9. Teman teman organisasiku
10. Teman-teman kelas HKI D 2018 yang selalu membersamai dan memberikan pertolongan secara sukarela.
11. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga telah memberikan kontribusi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
x
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebu mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semesta alam. Amiin
Bagek jongkor, 25 Mei 2022 Penulis
Mustaqim 180202113
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... ... i
HALAM JUDUL ... ... ii
HALAMAN LOGO ... ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi
HALAMAN MOTO ... ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .. ... viii
KATA PENGANTAR ... ... ix
DAFTAR ISI ... ... x
ABSTRAK ... ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
A. Latar Belakang Masalah.... ... 1
B. Rumusan Masalah ... ... 3
C. Tujuan Dan Manfaat ... ... 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 5
E. Telaah Pustaka ... ... 5
F. Kerangka Teori ... ... 10
G. Metode Penelitian ... ... 17
H. Sistematika Pembahasan ... ... 24
BAB II PAPARAN DATA dan TEMUAN ... 24
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 24
B. Hal hal yang menyebabkanTerjadinya Perceraian Di Wilayah KUA Praya Tengah ... 31
C. Tugas Dan Fungsi Penyuluh KUA ... 36
D. Strategi Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian ... 41
BAB III PEMBAHASAN ... ... 46
xii
A. Analisis hal hal yang menyebabkan Terjadinya Perceraian di
wilayah KUA Praya Tengah ... 46
B. Analisis tugas Dan Fungsi Penyuluh KUA ... 54
C. Analisis Strategi Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarat Di Wilayah KUA Kecamtan Praya Tengah ... 58
BAB IV PENUTUP ... ... 64
A. Kesimpulan ... ... 64
B. Saran ... ... 66 DAFTAR PUSTAKA ... ...
LAMPIRAN ... ...
xiii
STRATEGI PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM UPAYA MEMINIMALISIR TERJADINYA PERCERAIAN DI MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KUA
KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH) Oleh :
Mustaqim NIM. 180202113
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat pokok masalah tentang “Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat (Studi Kasus Di KUA Kecamatan Praya Tengah)” dengan sub masalah yaitu: apa yang melatar belakangi terjadinya perceraian di wilayah KUA Praya Tengah? Apa tugas dan fungsi penyuluh KUA Praya Tengah? Dan bagaimana strategi yang digunakan dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang berlokasi di KUA Kecamatan Praya Tengah Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala KUA, penghulu, staf dan penyuluh agama Islam sebagai informan kunci.Sumber Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, majalah, internet, laporan dan Dukumentasi.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, Wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini melalui reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh penyuluh berupa program, suscatin, melakukan konsling perkawinan melakukan penasehatan sebelum dan sesudah akad nikah. Implikasi dari penelitian ini adalah, Bagi lembaga KUA diharapkan Lebih mengembangkan fungsi dari penyuluh dalam upaya mencegah terjadinya perceraian, Bagi para penyuluh agama Islam, hendaknya lebih aktif lagi dalam Melakukan pendekatan kepada masyarakat guna kelancaraan kegiatan- kegiatan yang Dilaksanakan. Bagi masyarakat diharapkan aktif kembali mengikuti kegiatanMajelis ilmu melalui pertemuan dan komunikasi langsung dengan tidakMengedepankan media sosial.
Kata Kunci : Penyuluh Agama Islam.
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Ajaran agama Islam mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dan sangat strategis, terutama sebagai landasan spiritual, moral dan etika mampu menghantarkan kepada kehidupan sejahtera lahir bathin.1Salah satu bentuk ketaatan manusia kepada Allah Swt adalah, bahwa dalam rangka penyaluran hasrat seksual antara laki-laki dan perempuan haruslah didasarkan pada ikatan yang telah ditentukan, yaitu melalui sebuah ikatan perkawinan yang sakral bagi umat Islam, bukan hannya di dunia, namun hingga di akhirat kelak.2
Penyuluh agama Islam yang berada di setiap Kecamatan sebagaipelaksana kegiatan penyiaran agama mempunyai peranan yang sangat strategis. Karena berbicara masalah dakwah atau kepenyuluhanberarti berbicara masalah ummat atau masyarakat dengan semua problematika yang ada.3Upaya yang dilakukan penyuluh harus benar- benar memberikan dampak positif dan setidaknya dapat memberikan sedikit kesadaran terhadap masyarakat bahwa perceraian meberikan resiko dan dampak yang sangat besar bagi dirinya, keluarga dan anak anaknya.4
1Beni Ahmad Saebani, “Fiqh Munakahat1,” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), hlm. 15.
2Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
3Sulaiman, “Problematika Pelayanan Kantor Urusan Agama Anamuban Timur Nusa Tenggara Timur”, Analisa, Volume XVIII, No. 02, Juli - Desember 2011, hlm. 248.
4Abdul Basit, “Tantangan Propesi Penyuluh Agama Islam Dan Pemberdayaannya”
https//doi.org diakses tanggal 4 januari 2022, pukul, 20. 41.
Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga memang mudah namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapaitaraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri tergantung pada kedua belah pihak.5
KUA merupakan sebuah lembaga pemerintah dan berada dibawah Naungan Kementerian Agama. Di KUA terdapat penyuluh agama sebagai sebuah ujung tombak yang memiliki peran penting dalam upaya membimbing masyarakat memahami ajaran agamadan mengamalkan secara baik.Dalam upaya membentuk keluarga yang kokoh dan tangguh, penyuluh KUA memberikan penyuluhan sepertibimbingan pernikahan, konsling perkawinan, melakukan penasehatan sebelum atau sesudah akad nikah kepada kedua mempelai serta memberikan pembinaan terhadap pasangansuami istri yang akan atau sedang membangun rumah tangga, melalui program suscatin.6 Dengan adanya peran dan fungsi penyuluh agama Islam yang berada di setiap KUA Kecamatan, dapat terbentuk keluarga sakinah yang didambakan oleh setiap orang. Untuk mengurangi lebih banyak lagi terjadinya kasus perceraian, maka dalam hal ini penyuluh agama Islam yang berada dan bertugas di KUA atau pejabat yang mempunyai fungsi dan wewenang yang sudah ditunjuk oleh Negara untuk melangsungkan proses perkawinan, harus cermat dan teliti terhadap calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan terutama motif dalam
5Dr. Sudirman, M.A, “Buku Pisah Demi Sakinah” (Jember :Buku Pustaka Radja, Januari 2018: Perum Surya Milenial ), hlm. 7.
6Sofyan Basir, “Membangun Keluarga Sakinah”,jurnal bimbingan penyuluhan islam, Vol. 6 No. 2 , 2019,hlm. 99.
pernikahan tersebut, dengan demikian besar harapan dan kemungkinan terjadinya perceraian dapat dihindari.
Menurut data awal yang diperoleh peneliti kasus perceraian yang terjadi di wilayah Kecamatan Praya TengahKabupaten Lombok Tengahsepanjang tahun, 2019 – 2021 yang tecatat di Pengadilan agamasebanyak, 103 kasus7. Dari jumlah penduduk Kecamatan Praya Tengah Sebanyak, 72, 661 jiwa.8
Berangkat dari masalah itu peneliti tertarik dengan melakukan penelitian tentang“ Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat Studi Kasus Di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti merumuskan fokus permasalahan yaitu :
1. Apa yang melatar belakangi terjadinya perceraian di wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah?
2. Apa tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam ?
3. Bagaimana strategi yang digunakan oleh Penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
7Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), PA Praya Tahun, 2019 -2021
8Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Lombok Tengah Tahun, 2021
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai beberapa tujuan dan diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu pengetahuan, adapun tujuannya adalah:
a. Untuk mengetahui hal – hal yang melatar belakangi terjadinya perceraian di wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
b. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
c. Untuk mengetahui Strategi yang digunakan oleh Penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat.
2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi, dan untuk menambah wawasan dan sumbangan pemikiran dalam rangka memperluas ilmu pengetahuan khususnya didalam setrategi penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat Pada KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
b. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan pedoman bagi para Penyuluh Agama Islam dalam strategi
meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat Pada KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian skripsi ini, yaitu padas eputar Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian di masyarakat studi kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
2. Seting Penelitian
Lokasi yang menjadi sasaran penelitian ini berada di Kantor Urusan Agama Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi tersebut menjadi sasaran peneliti karena, begitu banyak kasus perceraian yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah akan tetapi kasus perceraian di Kecamatan Praya Tengah tidak banyak oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait dengan strategi penyuluh Agama Islam dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat studi kasus di KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
E. Telaah Pustaka
Alasan peneliti mengambil judul di atas, karena belum menemukan adanya penelitian dengan judul yang sama akan tetapi hanya menemukan beberapa judul yang ada keterkaitannya dengan penelitian yang di laksanakan yaitu antara lain:
1. Oleh Iin – Handayani dengan judul “Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Masyarakat Desa Salemba Kabupaten Bulukumba.9Dalam penelitian tersebut peneliti ingin membahas terkait dengan bagaimana Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Masyarakat.
Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Iin Handayani dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama membahas tentang Strategi dari Penyuluh Agama Islam, Perbedaan dalam penelitianyang dilakukan oleh Iin Handayani dengan fokus meneliti tentang Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Masyarakat sedangkan penelitian yang saya lakukan lebih fokus padaStrategi Penyuluh KUA daam upaya meminimaisir terjadinya perceraian di masyarakat.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat Dengan Judul, “Peranan Kantor Urusan Agama Dalam Pencegahan Perkawinan Di Bawah Umur Di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.”10 Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pencegahan pernikahan di bawah umur yang dilakukan oleh kantor urusan Agama kecamatan wawo dengan mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh kantor urusan Agama.
9Iin Handayani dengan judul “Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Masyarakat Desa Salemba Kabupaten Bulukumba”, skripsi(Universitas Sultan Alaudin Makasar,2018). hlm. 50.
10Hidayat. “Peranan Kantor Urusan Agama Dalam Menanggulangi Pernikahan Di Bawah Umur Di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima” Skripsi (UIN Mataram: Fakultas Syariah, 2019), hlm. 23.
Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama sama menggunakan peranan dari sebuah instansi sebagai sumber utama dari penelitian yang dilakukan. Perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hidyat fokus meneliti tentang peranan dari kantor urusan Agama sedangkan penelitian yang saya lakukan fokus pada peranan dari seorang penyuluh yang berada di KUA.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Chairul Azmi Dengan Judul, “ Peranan Kantor Urusan Agama Ampenan Dalam Upaya Menekan Terjadinya Perceraian.” Skripsi tersebut membahas terkait dengan dinamika yang dihadapi oleh kantor urusan Agama dalam upaya menekan terjadinya perceraian.11
Persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Chairul Azmi dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama sama menggunakan peranan dari sebuah instansi sebagai sumber utamXa dari penelitian yang dilakukan. Perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Chairul Azmi fokus meneliti tentang peranan dari kantor urusan Agama sedangkan penelitian yang saya lakukan fokus pada peranan dari seorang penyuluh yang berada di KUA.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Irmawati dengan judul “Pola Pembinaan Keluarga Sakinah oleh penyuluh KUA di desa Parombean Kecamatan
11Chairul Azmi “Peranan Kantor Urusan Agama Ampenan Dalam Menekan Angka Perceraian”, Skripsi (UIN Mataram: Fakultas Syariah, 2019), hlm. 22.
Alla Timur Kabupaten Enrekang”12.Skripsi ini berisikan keluarga memerlukan Bimbingan Rohani dalam meningkatkan keluarga sakinah serta pola pembinaan keluarga sakinah.
Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama sama membahas terkait dengan program yang dilakukan oleh penyuluh KUA. Perbedaan pada penelitia yang akan saya lakukan terletak pada fokus penelitian skripsi tersebut membahas terkait dengan pembinaan masyarakat memahami ajaran agama sedangkan pnelitian yang akan saya lakukan fokus pada strategi penyuluh kua dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rohimah, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dengan Judul “ Model Komunikasi Dakwah Dalam Menekan Angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di KUA Kecamatan Tanjung Lombok Utara.13Penelitian ini menekankan kepada motode terapi agama melalui metode ceramah, metode konseling, dan metode salat yang dilakukan oleh penyuluh agama
Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama sama membahas terkait dengan program yang dilakukan oleh penyuluh Agama yang bertugas di KUA. Perbedaan pada penelitia yang akan saya lakukan terletak pada fokus penelitian tesis tersebut membahas
12Irmawati. Pola Pembinaan Keluarga Sakinah di Desa Parombean Kecamatan Alla Timur Kabupaten Enrekang (Skripsi: Sarjana Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar). Tahun 2019.
13Rohimah. Model Komunikasi Dakwah Dalam Menekan Angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di KUA Kecamatan Tanjung Lombok Utara, Tesis ( Megister Komunikasi Dan Penyiaran Islam UIN Mataram), Tahun 2020.
terkait dengan metode ceramah, metode konseling, dalam menekan tingkat kekerasan dalam rumah tangga sedangkan pnelitian yang akan saya lakukan fokus pada strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian.
6. Hasil Penelitian. Ilham Muhammad Akbar dengan judul “ Pemahaman Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Rujuk Berdasarkan Konpilasi Hukum Islam”14 hasil penelitiannya adalah Dalam melakukan penyuluhan penghulu memiliki peran penting yaitu memberikan penerangan mengenai betapa p;entingnya melakukan perceraian melalui pengadilan agama.
Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama sama membahas terkait dengan program yang dilakukan oleh para pejabat dan bertugas di kua terkait denganmateri perceraian. Perbedaan pada penelitia yang akan saya lakukan terletak pada fokus penelitian skripsi tersebut membahas terkait dengan pemahaman masyarakat terkait dengan pentingnya memiliki surat cerai, sedangkan pnelitian yang akan saya lakukan fokus pada strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian
7. Hasil Penelitian Ramadhanberjudul “Strategi Bimbingan Penyuluhan Islam Dalam Menangani Masalah Sosial Di Desa Doridungga
14Ilham Muhammad Akbar“ Pemahaman Masyrakat Terhadap Rujuk Berdasarkan Konpilasi Hukum Islam Di KUA Batujai “Skripsi ( Sarjana Fakultas Syariah UIN Mataram 2021)
Kecamatan Donggo Kabupaten Bima” 15hasil penelitian adalah mengenai terkait dengan metode strategi bimbingan dan penyuluhan dalam menangani masalah sosial husus kepada kelompok yang bermasalah
Persamaan dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama sama membahas terkait dengan program yang dilakukan oleh penyuluh.
Perbedaan dengan penelitian yang akan saya lakukan terletak pada fokus penelitian objek maupun subjek penelitian selain itu, dalam penelitian sebelumnya fokus terkait dengan peran penyuluh agama dalam mengatasi masalah sosial sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan fokus terkait dengan Strategi Yang Dilakukan Penyuluh KUA Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat.
Dari beberapa telaah pustaka di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah betul betul berbeda, baik dari segi konten (isi), maupun dari segi lokasi, sehingga penelitian yang dilakukan ini adalah baru dan original serta bukan hasil dari plagiasi.
F. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang berlandaskan pada hasil dari penelitian teori yang di gunakan:
15Ramadhan berjudul “Strategi Bimbingan Penyuluhan Islam Dalam Menangani Masalah Sosial Di Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima” Skripsi ( Sarjana Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Malik Ibrahim 2020)
1. Perceraian
a. Pengertian Perceraian
Perceraian menurut bahasa Indonesia berarti “pisah” dari kata dasar cerai menurut istilah (syara’) perceraian merupakan sebutan untuk melepaskan ikatan pernikahan. Dalam arti umum berarti segala macam bentuk perceraian yangdijatuhkan oleh suami, yang ditetapkan oleh hakim.Perceraian juga merupakan bagian dari perkawinan, sebab tidak ada perceraian tanpa adanya perkawinan terlebih dahulu.Setiap orang menghendaki agar perkawinan yang dilakukannya tetap utuh.Tidak selalu perkawinan yang dilaksanakan itu sesuai dengan cita-cita, walaupun sudah diusahakan semaksimal mungkin dengan membinanya secara baik. Akan tetapi apabila dalam suatu rumah tangga terjadi krisis yang tidak lagi dapat diatasi, maka Islam memberikan jalan keluar melalui pintu perceraian.16 b. Dasar Hukum Perceraian
1) Al-Quran surat al-Ahzab ayat 49:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ahdan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya.17
16Abd Rahman Ghazali, “ Fiqih Munakahat”, (jakarta : kencana ,2003), hlm. 192.
17
Al-Quran surat al-Ahzab ayat [49]: 51.
Sedangkan dalam hukum positif, dasar hukum perceraian termaktub dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 pada Bab VIII tentang Putusnya Perkawinan serta Akibatnya, dijelaskan Pasal 38 yang menegaskan bahwa perkawinan dapat putus karena: Kematian, Perceraian, dan Putusan Pengadilan.18
2. Upaya Penyuluh
Keberhasilan dalam sebuah kegiatan akan banyak ditentukan oleh langkah-langkah sistematis yang digunakan. Tidak terkecuali dalam pelaksanaan Penyuluhan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam usaha memberikan pemahaman dan penghayatan kepada masayrakat akan nilai-nilai ajaran agama Islam, sangat dibutuhkan upaya yang tepat.19 Berikut adalah beberapa upaya yang bisa digunakan.
a. Memperluas cakupan kelompok binaan melalui program pembentukan majlis taklim di berbagai masjid dan musholla.
Pembinaan rohani Islam di kalangan birokrasi pemerintahan.
b. Membuat program pengajian, dengan membahas pendalaman suatu materi tertentu dengan menggunakan bahan bacaan atau buku /kitab sebagai salah satu dasar pembahasan. Penyajian secara bertahap tahap dengan adanya batas waktu yang sudah ditentukan.
18Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 2 (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), hlm. 97.
19A.M. Romly, Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama Utama, ( Jakarta:
Bidang PAI Pada Masyarakat Dan Pemberdayaan Masjid, 2003), hlm. 22.
c. Pengembangan kegiatan penyuluhan disesuaikan dengan segmen masyarakat, baik melalui ceramah dan tatap muka langsung lainnya, sosialisasi melalui media, baik cetak maupun elektronik (radio, televisi, spanduk/ baliho/ banner; iklan spot di televisi informasi dan bahan-bahan cetak lainnya.
d. Peningkatan kompetensi penyuluh melalui pertemuan rutin yang disebut (Kelompok Kerja Penyuluh) dan partisipasi dalam berbagai orientasi, workshop dan diklat yang diadakan oleh Kanwil Kemenag.
Dengan menerapkan upaya tersebut penyuluh agama Islam di setiap kecamatan diharapkan dapat memberikan warna yang berbeda dalam usaha membantu masyarakat memahami dan menghayati nilai- nilai ajaran Islam.20
3. Strategi
a. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Jadi dapat di simpulkan bahwaStrategi ialah suatu seni yang menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai suatu sasaran, melalui hubungan yang efektif.
Strategi juga dapat dikatakan sebagai suatu tindakan atau penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan
20Umar Ibrahim, Strategi Menejemen In Action, (Jakarta : Gramedia Utama, 2016.), hlm.
50.
tertentu yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar.21Strategi dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.22
b. Peranan dan Fungsi Strategi
Dalam lingkungan organisasi atau sebuah lembaga, strategi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai sebuah tujuan karena pada dasarnya strategi memberikan arah dari sebuah tindakan. Strategi merupakan langkah-langkah sistematis yang ditempuh dalam melaksanakan sebuah kegiatan penyuluhan, guna mendapatkan hasil yang maksimal.
G. Metode Penelitian
Metode merupakan sebuah cara yangdigunakan dalam mengumpulkan sebuah data,agar bisa mendapatkan data yang tepat untuk menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi maka data yang akan diperoleh dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung.
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin
21Usman, Usaini, Menejemen Teori,Praktek,Dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 45.
22Sesra Budio, Strategi Menejemen Sekolah, Jurnal Menata, Vol. 02 Nomor, Juli- Desember 2019, hlm. 58.
mendiskirpsikan tentang Strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir Terjadinya perceraian di masyarakat pada KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti adalah sebagai instrumen kunci yang langsung melibatkan peneliti dalam waktu penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti (sesuai dengan jadwal penelitian). Kehadiran peneliti bukan bertujuan untuk memepengaruhi subjek penelitian akan tetapi untuk mendapatkan data-data yang yang lebih akurat dan sewajarnya dengan cara terlibat langsung dilapangan, maka peneliti berusaha mengumpulkan data-data yang diperoleh baik dari hasil observasi, wawancara, dan metode dokumentasi, selain itu juga kehadiran peneliti di lokasi penelitian bertindak sebagai partisipan dan pengamat.23
3. Lokasi Penelitian
Yang menjadi sasaran penelitian ini berada Di kantor Urusan Agama Kecamtan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi tersebut menjadi sasaran peneliti karenabelum ada yang melakukan penelitian di lokasi tersebut terkaitdengan Strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat Studi Kasus Di KUA Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
23Suharsimi Arkunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis”, (Jakarta: Bima Aksara, 1989), hlm. 65.
4. Sumber Data
Sumber data dalam sebuah penelitian sangatlah penting karena bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah penelitian.24 Guna untuk memperoleh data yang digunakan dalam hal ini penulis menggunakan:
a. Data Primer
Data primermerupakan sebuahdata yang diperoleh secara langsung dari informan yang erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti25. Dalam penelitian ini yang termasuk dari data primer adalah hasil wawancara denganpihak penyuluh agama yang PNS maupun Non PNS atau pejabat lain yang berada dan yang bertugas di KUA Kecamatan Praya Tengah, dan tokoh masyarakat setempat sebagai responden mengenai Strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat.
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan sebuah data yang dapat diperoleh dari buku, yang ada kaitannya dengan judul yang diteliti, jurnal, thesis, website, dan lain sebagainya yang dapat mendukung dan sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan26. Termasuk dalam hal ini adalah profil dari KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
5. Teknik Pengumpulan Data
24Ibid, hlm. 63.
25Ibid, hlm. 70.
26Ibid, hlm. 80.
Mengumpulkan data merupakan langkah untuk memecahkan sesuatu masalah tertentu.Untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Adapun beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dimana memanfaatkan pancaindra, bisa penglihatan, pendengaran dan lain sebagainya27.Metode observasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Observasi Partisipasi, yang dimaksud dengan observasi partisipan adalah dimana seorang peneliti ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti. Jadi di sini peneliti tidakberlaku sebagai penonton, melainkan sebagai pelaku atau peserta.28
2) Observasi Non partisipasi, yang dimaksud dengan observasi non partisipan disini adalah dimana peneliti (observer) tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh yang di observasi. Jadi peneliti hanya sebagai penonton. Seorang peneliti berperan ganda di dalam observasi ini, yaitu sebagai pengamat sekaligus bagian dari yang diamati.29
27Hardiani Dkk, ”Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif”, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu 2020), hlm.137- 138.
28Mahmud, “Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm.
168.
29Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 146.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi sebab peneliti terlibat langsung dalam aktifitas terkait dengan Strategi Penyuluh KUA Dalam Upaya Meminimalisir Terjadinya Perceraian Di Masyarakat Studi Kasus Di KUA Praya Tengah Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
b. Wawancara (Interview)
Wawancaramerupakan tehnik pengumpulan data dengan proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengardengan telinga sendiri dari suaranya. Penelitian ini, menggunakan tehnik wawancara yang terstruktur dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data yang akurat.
Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai pihak penyuluh agama PNS yang berjumlah 1 orang sedangkan penyuluhagama Non PNS berjumlah 7 orang.Setiap penyuluh disetiap desa diberikan tugas untuk membina pasangan suami istri yang baru menikah, pasangan suami istri yang kekurangan dari segi ekonomi, serta pejabat lain yang berada dan bertugas di KUA Kecamatan Praya Tengah, dan tokoh masyarakat setempat sebagai responden mengenai Strategi penyuluh KUA dalam upaya meminimalisir terjadinya perceraian di
masyarakat Studi kasus KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yangsudah ada.30Teknikpengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan mengambil data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yaitu bisa berupa tulisan-tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumen pemerintah, secara resmi maupun tidak resmi, cendera mata, dan foto.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam suatu kategori, Analisis data secara sistematis dilakukan dengan tiga langkah secara bersamaan,yaitu:31
a. Reduksi Data
Reduksi Data ialah proses pemilihan, dan menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.32
30Suharsimi Arkunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 274.
31Bani Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2008), hlm.
122.
32Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D,(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 247.
b. Display Data
Display data yaitu usaha untuk membuat berbagai macammatriks, grafik, sebagai sebuah gambaran dari keseluruhan permasalahan.Dengan demikian, peneliti dapat menguasai data.33 c. Kesimpulan / Verivikasi
Verifikasi data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara melihat hasil reduksi data yang mengacu pada tujuan analisis yang hendak dicapai, dengan dukungan bukti-bukti valid, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang kredibel dan obyektif sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memeperoleh keabsahan dari temuan-temuan daninformasi dari penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik validasi antara lain:
a. Triangulasi
Dalam penelitian ini triangulasi yang akan peneliti lakukan yaitu dengan cara menyesuaikan data-data yang telah diperoleh melaluai observasi, wawancara, dan dokumentasi, hal ini dilakukan peneliti agar hasil penelitian tidak bertolak belakang dengan fakta dan realitas.
b. Perpanjangan Waktu
33Sugiono, Metodologi Penelitian Kuatitatif Dan Kualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 249.
Perpanjangan waktu merupakan tahapan apabila data yang peneliti peroleh masih kurang ataupun masih belum sesuai denga hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka peneliti akan terjun kembali kelapangan untuk menyesuaikan data penelitian.34
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan bertujuan agar lebih terarah dan mendapatkan hasil yang maksimal, adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal, meliputi ; Halam sampul, halam judul, halaman logo, persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, pengesahan dewan penguji, halaman moto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi abstrak.
2. Bagian isi, meliputi;
Bab I : Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari;
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan Proposal Skripsi
Bab II : Bab ini Menjelaskan tentang pengertian Strategi, Penyuluh Agama Islam, yang Bertugas di KUA, Faktor Penyebab terjadinya Perceraian di Wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah.
Bab III : Pada bab ini peneliti, menguraikan proses analisis data dan temuan terkait tentang Strategi penyuluh KUA dalam upaya
34Sugiono, “Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif R&D” (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 170.
meminimalisir terjadinya perceraian di masyarakat pada KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupten Lombok Tengah.
Bab IV: Di Bagian Bab Ini Berisi Kesimpulan Dari Hasil Penelitian Yang Didapatkan Sesuai Dengan Teori Yang Digunakan.
Dan Berisi Saran Dari Peneliti Untuk Orang Yang Akan Meneliti Tema Yang Sama, Untuk Mendapatkan Kekurangan Dan Kelebihan Sebagai Pedoman Penelitian Selanjutnya.
3. Bagian akhir, meliputi; Daftar Pustaka, Daftar Lampiran Dan Daftar Riwayat Hidup Dari Penulis.
24 BAB II
PAPARAN DATADAN TEMUAN A. Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum KUA Kecamtan Praya Tengah
Secara geografis KUA Kecamatan Praya Tengah terletak di Dusun Batunyala Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Keberadaan KUA Kecamatan Praya Tengah berada satu komplek dengan kantor Kecamatan Praya Tengah dan SMPN 2 Praya Tengah sejajar dengan tempat pelayanan pemerintah lainnya seperti Unit Pelayanan Teknis Pendidikan, Puskesmas Batunyala, Pegadaian, Teras BRI, Pasar Hewan dan akan dibagun Posramil yang mempunyai nilai lebih dan merupakan lokasi yang strategis bagi tempat pelayanan, karean berada di pusat kegiatan pelayan masyarakat yang saling berdekatan dan sangat mudah ditempuh oleh berbagai kendaraan baik kendaraan umum maupun pribadi, dan berada pada jalur utama jalan Praya – Mujur Kabupaten Lombok Tengah.35
2. Profil KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah a. Sejarah berdirinya Kantor Urusan Agama( KUA) Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tengah
Walau keberadaan KUA telah di atur dalam UU semenjak Tahun 1946 namundari datayang ada, KUA Kecamatan Praya Tengah baru berdiri pada Tahun 2004 yang menempati tanah
35Dokumentasi, KUA Praya Tengah,10 April 2022
milik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang berlokasi di sebelah Timur Kantor Camat Praya Tengah dan saat itu gedung yang dipakai adalah gedung bekas UPT Peternakan dan Pertanian.
Dikarenakan gedung yang masih kecil maka pelaksanaan akad nikah dilakukan di masjid atau rumah masing masing mempelai yang akan melaksanakan pernikahan .
b. Visi Misi KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Praya Tengah yang Taat Beragama, Rukun,Cerdas,Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian Dan berahlakul karimah.
Misi : Misi adalah sebuah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan, maka untuk mewujudkan visi tersebut, KUA Praya Tengah telah menetapkan lima misi sebagai berikut:
1) Meningkatkan Kualitas Nikah dan Rujuk
2) Meningkatkan Kualitas Bimbingan Keluarga Sakinah
3) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi dan Bimbingan Haji, Pengembangan Zakat dan Wakaf.
4) Meningkatkan Peran Lembaga Keagamaan dan Kemitraan Umat
5) Meningkatkan Peran KUA pada Koordinasi Lintas Sektorat.
c. Posisi Penyuluh Agama Islam Di KUA
Penyuluh agama Islam yang berada di masing masing KUA berfungsi menyampaikan misi keagamaan maupun misi pembangunan, penyuluh agama Islam juga sebagai tokoh panutan, tempat bertanya dan tempat mengadu bagi masyarakat untuk memecahkan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
B. Hal Hal Yang Melatar Belakangi Terjadinya Percerain Di Wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah
Hasil Wawancara dengan ibuSiti Raehanun S.Ag. selaku Penyuluh agama Islam PNS menjelaskan tugasnya sebagai penyuluh agama yaitu memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang keagamaan untuk membentuk mental dan moral, supaya lebih taat kepada agama, juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkonsultasi terkait dengan problematika rumah tangga yang dihadapi masyarakat, selain itu juga sudah menjadi kewajiban sesama umat Islam untuk sama sama saling mengingatkan, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Raehanun menjelaskan beberapa faktor penyebab terjaadinya perceraian di wilayah KUAKecamatan Praya Tengah beliau menjelaskan:
“Dalam menjalankan rumah tangga faktor ekonomi adalah yang menjadi sumber dari kasus perceraian yang terjadi di masyarakat, banyak dari para suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap, atau ada yang mempunyai pekerjaan akan tetapi upahnya tidak bisa mencukupi kebutuahn sehari hari, adapula suaminya yang menganggur di rumah. Selain itu faktor penyebab terjadinya perceraian adalah banyaknya kasus pernikahan dini, kenapa demikian karena mereka kurang pengetahuan tentang agama, tentang tanggung jawab dari seorang suami hak dan kewajiban sebagai seorang suami istri, kurang pengetahuan tentang cara
bersosialisasi dengan keluarga pasangan baik itu mertua, ipar sehingga kurang terbentuknya keharmonisan dalam keluarga besar sehingga hal itulah yang menimbulkan permasalahan sehingga terjadinya perceraian”36
Pada kesempatanlain peneliti juga mewawancarai penyuluh agama KUA Kecamtan Praya Tengah yang Non PNS adapun keterangan dari penyuluh KUA Non PNS yaitu bapak M.Sar’i mengenai faktor penyebab terjadinya perceraiandi Wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu:
Untuk kasus yang menyangkut permasalahan rumah tangga di wilayah KUA Kecamtan Praya Tengah.Ada yang sebatas pisah rumah, bahkan ada juga yang sampai bercerai.Rata-rata yang menjadi faktor permasalahan itu adalah masalah ekonomi, campur tangan pihak-pihak saudara, dan orang ketiga. Itu yang sering terjadi di wilayah KUA Kecamtan Praya Tengahselain itu juga disebabkan oleh faktor psikologi yang dimaksud adalah suami yang dominanmudah marah sehingga jika istri terlalu mandiri dan tidak mengakui dominasi laki-laki maka akan menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap istrinyayang dimaksud adalah faktor bawaan dari seorang laki-laki yang mudah tersinggung,ringan tangan terhadap istrinya. Jumlah kasus seperti ini tetap ada meski tidak dominan. Sikap temperamental yang dilakukan oleh suami seringkali berujung pada kasus perceraian kekerasan dalam rumah tangga bahkan pada tingkat kesalahn yang sangat kecil, seperti sayur kurang garam, korek api hilang dan sebagainya. Masih berkaitan dengan faktor psikologis yaitu suami yang sangat pencemburu dan memiliki ketergantungan, suami yang tergantung dan pasif umumnya menerima apa yang dilakukan istri mereka.
terhadapnya tetapi suatu saat ia akan kembali melakukan kekerasan dan menanggapi perlakuan istrinya dengan kekerasan, agresif suami dan menyelesaikan setiap konflik dengan kekerasan, depresi atau gangguan psikis lainnya yang menimpa suami dan mendorongnya untuk melakukan kekerasan. Atau suami terkena pengaruh obat-obatan (narkoba) dan minuman keras yang menyebabkan pelecehan seksual”37
36Siti Raehanun,S.A.g, (Penyuluh PNS), Wawancara, KUA Praya Tengah, 4 April 2022
37M.Sar’i,( Penyuluh Non Pns ), Wawancara, Jontlak,6 April 2022
Pada kesempatan lain, peneliti juga mewawancarai penghulu KUA Kecamatan Praya Tengah adapun keterangan dari penghulu KUA yaitu bapak H. Mahyudin mengenai faktor penyebab terjadinya perceraian di wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah yaitu:
Yang menjadi penyebab perceraian di Wilayah KUA Kecamatan Praya Tengah pada umumnya disebabkan faktor ekonomi, keadaan ekonominya yang rendah dan tidak cukup untuk menafkahi anak dan istri sering terjadi cekcok karena isterinya tidak bisa terima sehingga keduanya tidak akur samapai bercerai.”38
Dalam mengumpulkan data, peneliti melakukan wawancara terhadap pasangan suami istri yang telah melakukan perceraianyang bernama bapak Mahsar warga dusun Bongor Desa Batunyala Kecamtan Praya Tengah, adapun hasil yang didapat mengenai faktor penyebab terjadinya perceraianyaitu:
Masalah rumah tangga yang saya hadapi adalah karena orang ketiga dulu saya menikah lagi tanpa sepengetahuan istri pertama saya, karena saya bekerja sebagai penyalur tenaga kerja otomatis jarang pulang dan begitu banyak wanita yang saya liat, trus akhirn merarik’k kance ones TKI adekn sak arak laik olek. Setelah selang beberapa tahun istri pertama saya tahu bahwa saya mempunyai istri dua, karena kesal dan marah, istri pertama saya pulang kerumah orang tuanya, trus mukur kerekn muk tenakn solah sola malik adekn sak mele olek laguk ndekn mele doang melen beseang doang akhirn muk serahn juk dengan toakn.39(dan pada akhirnya saya menikah dengan mantan TKI dengan tujuan supaya ada tempat saya singgah, tetep saya ajak dia pulang kerumah dan menjalankan rumah tangga seperti biasa akan tetapi dia tidak mau dan kekeh mau bercerai)
38H.Mahyudin, ( Warga ), Wawancara, KUA Praya Tengah,5 April 2022
39Mahsar, ( Warga ), Wawancara, Batunyala, 23 April 2022
Selain itu, peneliti juga mewawancarai pasangan suami istri lainnya yaitu M. Haeroni yang telah bercerai adapun keterangan dari bapak Haeroni terkait dengan faktor terjadinya perceraian pada keluarganya yaitu:
Dulu saya bercerai karena ada dendam pribadi antara ibu saya dan mertua saya karena bapak dari istri saya pernah meminjam uang pada ibuk saya, hal itulah yang menyebabkkan ibu saya terus menerus menyuruh menceraikan istri saya, ibu saya terus menerus jutek cuek, sering sili waluapun kesalahnnya kecil elek seninen aku akhir ndekn nyaman ndenarak angen runguk aku kance anak kitulah yang menjadi awal sebuah percecokan sehingga keharmonisan rumah tangganya tidak bisa terwujud, akhirnya saya menceraikan istri saya.40 (ibu saya terus menrus marah kepada istri saya walaupun kesalahnnya kecil hal itulah yang menyebabkan istri saya tidak mau mengurus saya dan anak anak saya)
Dalam kesempatan lain, peneliti juga mewawancarai pasangan suami istri yang melakukan perceraian yaitu bapak Samsul Rizal Warga Desa Prai Desa Prai Meka Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah adapun hasil yang didapat mengenai faktor penyebab terjadinya perceraianyaitu:
Laek aku beseang elek tahun 2019 awal muelen seninek endeng izin untuk membantu perekonomian keluarganya dengan cara pergi merantau ke saudi setelah lama berbincang dengan keluarga dan saudara saya trus akhirn muk bengn lalo seninek juk saudi setelah beberapa bulan akhirn berangkat juk saudi setelah sampai tanah rantauan istri saya langsung begawean, trus mun kirimank kepeng, taok piak bale, belik motor, tanak adek sak seneng aku kance anak’kelek bale selang beberapa tahun, olek seninek laguk olek jak meno arak anak mun jauk kance jeken betian muk saking gedek kance kecewe melek matek seninek, lansungk bae seangn telak telu sekaliwah adek sak ndek gitakn malik.41(dulu pas tahun 2019 awal mulanya istri saya meminta izin untuk membantu perekonomian dengan cara pergi ke saudi, trus setelah lama saya berbincang akhirnya saya mengizinkan untuk pergi setelah menunggu beberapa bulan akhirnya berangkat, setelah sampai dan bekerja dan
40M. Haeroni, ( Warga), Wawncara, Grantung, 25 April 2022.
41Samsur Rizal, (Warga), Wawncara, Prai Meka, 27 April 2022.
mengirimkan saya uang, dan mampu bikin rumah, membeli sawah, agar saya dan anak saya bisa seneng di rumah. Selang beberapa tahun istri saya pulang akan tetapi dia pulang membawa anak dan sedang mengandung saking marah dan saking kecewa singga saya mau membunuh istri saya, lansung saya menceraikan istri saya dengan talak tiga sekaligus supaya saya tidak mendengar dan melihatnya lagi)
Pada kesempatan lain peneliti berhasil mewawancarai pasangan suami istri yang bercerai adapun keterangan dari ibu Rahmawati warga Dusun Juring Kelurahan Gerantung Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah mengenai faktor penyebab terjadinya percerain dalam rumah tangganya yaitu:
Dulu saya bercerai karena gaya hidup karena sudah terbiasa hidup mewah dan makan makanan yang enak akan tetapi hal tersebut tidak bisa dipenuhi oleh suami dan menimbulkan percekcokan dan perceraian, pada awal tahun 2020 saya melangsungkan pernikahan setelah itu saya berdua pergi merantau keluar negeri bersama setelah sampai kami langsung bekerja namun lain tempat bekerja, setelah sudah lama bekerja berhasil membangun sebuah rumah dan membeli motor nmex selang beberapa tahun kami berdua pulang setelah pulang kami hidup damai dan rukundan tinggal bersamasambil menikmati hasil jeripayah kita berdua setelah beberapa bulan pulang merantau suami saya tidak mau bekerja dan tidak pernah memberikan istri uang, dan menjual perhiasan untuk membeli beras dan sayur, hal itulah yang menyebabkan rumah tangga saya dengan suami saya retak, dan menimbulkan perkelahian sampai akhirnya bercerai dan pada akhirnya suami saya pergi dari rumah tersebut waluapun rumah tempat tinggal kami dibangun bersama akan tetapi lahan tempat berdirinya rumah tersebut adalah milik dari orang tua saya.42
Pada kesempatan lain peneliti juga mewawancarai Ibuk Juniasih Wulandari Warga Dusun Ledang Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah adapun hasil yang didapat mengenai faktor penyebab terjadinya perceraian yaitu:
42Rahmawati,( Warga ), Wawancara, Beraim, 28 April 2022.
Saya bercerai dengan suami saya karena anak tiri, suami saya lebih mementingkan anaknya daripada saya sehingga hal itu yang menyebabkan saya marah marah kepada anaknya memukul bahkan tidak memberikan uang, makan kepada anak tiri saya, hal itulah yang menyebabkan suami saya marah kepada saya bahkan sampai memukul saya, selain itu saya juga sering bertengkar dengan suami, mertua, tetangga, walupun dengan hal yang sepele sepeti tai ayam masalah temapat jemuran hal itulah yang saya terus lakukan supaya suami saya mau menceraikan saya43
Pada kesempatan lain peneliti juga mewawancarai Ibu Ramilah Warga Dusun Bagek Jongkor Kelurahan Gerantung Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok adapun hasil yang didapat mengenai faktor penyebab terjadinya perceraian yaitu
Awal mulanya saya pergi merantau ke saudi arabiaakan tetapi setelah beberapa bulan di rantauan suami saya banyak berubah tidak mengurus anak mengurus rumah, sawah dengan baik, karena sudah menikah tanpa sepengetahuan saya bahkan istri keduanya sedang hamil dan akan segera melahirkan setelah. Seberapa tahun saya merantau akhirnya saya pulang ke lombok akan tetapi suami saya tidak bisa adil kepada saya suami saya lebih sering ke rumah istri keduanya ketimbang saya, bahkan istri keduanya itu sering marah kepada saya ketika saya meminta suami saya pulang hal itulah yang menjadikan saya tidak nyaman, karena merasa suami saya tidak mencintai saya lagiakhirnya saya memintanya untuk menceraikan saya bahkan saya memberikan semua harta hasil jerih payah saya seperti, traktor, tanah, dan rumah supaya dia mau menceraikan saya.44
C. Tugas Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah
1. Adapun Tugas Pokok Penyuluh Agama Islam
Berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan kepala badan kepegawaian Negara Nomor 574 tahun 1999 tentang
43Juniasih Wulandari, ( Warga ), Wawancara, Bagek Jongkor, 27 April 2022
44Ramilah, ( Warga), Wawancara, Bagek Jongkor, 28 April 2022.
jabatan fungsional penyuluh agama dan angka kreditnya ditetapkan bahwa penyuluh Agama adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan.
Tugas pokok dan fungsi penyuluh agama fungsional sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Agama Ri Nomor 516 tahun 2003 bersifat informatif, edukatif, konsultatif dan advokatif.
penyuluh agama, dalam hal ini agama Islam terdiri dari penyuluh agama Islam PNS Dan Non PNS, penyuluh agama Islam PNS inilah yang menduduki jabatan dan fungsional tertentu sebagaimana penghulu atau pejabat fungsional lainnya.45Dengan demikian penyuluh ini dikenal dengan sebutan Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF). Selain itu penyuluh agama Islam mempunyai tugas penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan dirinya masing-masing sebagai insan pegawai pemerintah. Dengan kata lain, keberhasilan dalam bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat menunjukkan keberhasilan dalam manajemen diri sendiri.
2. Tugas Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam
a. Dalam melakukan tugasnya seorang penyuluh agama Islam yang berada di setiap Kecamatan memiliki bebarapa fungsi anatara lain sebagai berikut:
45Azizah Herawati, ”Mengenal Lebih Dekat Penyuluh Agama Islam”
http//www.kompas.com diakses tanggal 4 januari 2022, pukul, 20. 39.
1) Fungsi informatif Fungsi Informatif dan Edukatif, penyuluh agama Islam memposisikan dirinya sebagai da’i yang berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
2) Fungsi Konsultatif, penyuluh agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik persoalan-persoalan pribadi, keluarga atau persoalan masyarakat secara umum.
3) Fungsi Advokatif, penyuluh agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap masyarakat binaannya dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan, mengganggu ibadah dan merusak akhlak.46
3. Kedudukan Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam KUA NON PNS a. penyuluh agama Islam NON PNS berkedudukan di Wilayah
Kecamatan sesuai dengan surat keterangan yang di tanda tangani oleh Kepala Kementrian agama dan surat tugas yang di tanda tangani oleh Kepala KUA Kecamatan
b. Spesialisasi penyuluh agama Islam NON PNS berkoordinasi dengan penyuluh agama Islam fungsional untuk melakukan penyuluhan agama Islam dalam bidang keislaman dan pembangunan sosial
46Neti Sulistiani, Penyuluh Agama, Artikel, https://netisulistiani.wordpress.com/, diakses pada tanggal 03April 2022
keagamaan, baik itu dari lingkungan kementrian agama maupun lembaga lintas sektoral, dengan spesialisasi sebagai berikut
1) Penyuluh pemberantasan buta hurup Al Qur’an yang bertugas secara bertahap menjadikan kelompok binaan dapat membaca dan menulis hurup Al Qur’an
2) Penyuluhan keluarga sakinah, yang berperan untuk membentuk keluarga sakinah pada masyarakat.
3) Penyuluh zakat, yang bertugas untuk meningkatkan pendayagunaan zakat dari dan untuk masyrakat
Penyuluh agama Islam sebagai pembimbing masyarakat, memiliki tugas/kewajiban yang cukup berat, luas dan permasalahan yang banyak. Penyuluh agama selain berfungsi sebagai pendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, juga berperan aktif untuk ikut serta mengatasi berbagai hambatan yang mengganggu jalannya pembangunan, khususnya mengatasi dampak negatif dari perkembangan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Penyuluh KUA PNS yaitu Ibu Siti Raehanun S.Ag. Dalam Menjalankan Tugas dan Fungsinya Selain yang Sudah Diatur Dalam (SKB) Mentri agama, penyuluh agama Islam yang berada di setiap Kecamatan memberikan pencerahan dengan terjun ke masyarakat melalui majelis taklim yang berada di tengah masyarakat, dengan menggunakan komunikasi dakwah dalam
upayameminimalisir terjadinya perceraian metode materi yang diberikan yaitu:
Melakukan hubungan pisikologis yang ramah, hangat, penuh penerimaan, keakraban dan keterbukaan, selain itu meyakinkan masyarakat akan terjaganya rahasia dari apapun yang dibicarakan dalam konsling sepanjang klien atau masyarakat tidak memperbolehkan memberitahukan ke orang lain, merumuskan tujuantujuan jangka pendek yang ingin dicapai sehubungan dengan masalahnya, mendorong masyarakat menggunakan hati,dalam melihat masalah, mendorong masyarakat untuk mengambil keputusan strategis yang berisi sikap dan prilaku yang baik, selain itu dalammeminimalisir terjadinya perceraian harus dilakukan dengan metode atau cara yang mudah dipahami oleh masyarakat.47 Hal yang sama juga disampaikan oleh kepala KUA Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu bapak Suhardi beliau menjelaskan terkait tentang tugas dan fungsi penyuluh KUA Kecamatan Praya Tengah yaitu:
Untuk terkait dengan tugas dari penyuluh itu sendiri selain yang sudah tertulis kami dari KUA memberikan tugas seperti melakukan penyuluhan bimbingan di masing masing desa terkait dengan program suscatin, melaksanakan bimbingan perkawinan kepada cakin sebelum atau sesudah akad nikah, melaksanakan binwin, pranikah bagi remaja usia nikah ke pondok pesantren dan sekolah lainnya.48
Hal senada juga dismapaikan oleh penghulu KUA Praya Kecamatan Praya Tengah di sela sela aktifitasnya mengungkapkan terkait dengan tugas penyuluh KUA Praya Tengah yaitu:
Untuk sejauh ini penyuluh KUA melakukan tugas seperti pembinaan keluarga sakinah, memberikan bimbingan tentang peraturan perundang - undangan yang berkaitan dengan keluarga, selain itu penyuluh harus bisa menurunkan dan menekan terjadinya perceraian dan poligami yang tidak bertanggung jawab,
47Siti Raehanun S.Ag, (Penyuluh KUA), Wawancara, Batunyala, 26 April 2022.
48Suhardi, (Kepala KUA Kecamatan Praya Tengah), Wawancara, Penujak , 14 Mei 2022.