• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan arahan kepada kita semua agar pengelolaan air limbah di Kabupaten Aceh Tamiang dapat terlaksana dengan baik. Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun (SSK) memuat kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif di tingkat kabupaten. Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang disusun oleh tim review Dokumen Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang (Pokja PPSP) Tahun 2015 secara partisipatif dan terpadu melalui diskusi kelompok terfokus (FGD), lokakarya, diskusi dan pelatihan.

Dalam perumusan ini tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (MTDP) dan dokumen perencanaan lainnya di Kabupaten Aceh Tamiang. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Metodologi Penyusunan
  • Dasar Hukum
  • Sistematika Penulisan

petunjuk teknis no. KDT 363.728 Pet D title Pedoman teknis untuk sistem penyediaan air bersih komersial untuk permukiman.

PROFIL SANITASI SAAT INI

Gambaran Wilayah

Kemajuan Pelaksanaan SSK

Profil Sanitasi Saat Ini

Area Berisiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Visi dan Misi Sanitasi

Untuk mencapai akses universal, dimana diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang memiliki akses sarana dan prasarana sanitasi secara keseluruhan, Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang merumuskan secara umum keadaan yang diinginkan dengan mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam kedepan, pencapaian visi merupakan suatu hal yang penting dan merupakan hal yang harus dilakukan oleh SKPD agar tujuannya dapat dilaksanakan dan berhasil dengan baik, untuk itu berikut tabel yang akan menjabarkan Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Aceh.

Pentahapan Pengembangan Sanitasi

  • Tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi
  • Skenario pencapaian sasaran

Tabel 3.5 menjabarkan maksud dan tujuan dari misi sanitasi yang telah disepakati untuk menciptakan kondisi dimana masyarakat dapat memiliki akses penuh terhadap sarana dan prasarana air limbah domestik di Kabupaten Aceh Tamiang. Matriks kerangka logis strategi monitoring dan evaluasi strategi sanitasi kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Mekanisme monitoring dan evaluasi pelaksanaan Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Kajian sanitasi sekolah dilakukan di 161 Sekolah Dasar (SD) dan 22 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Aceh Tamiang. Untuk perilaku higiene dan sanitasi dilakukan observasi langsung terhadap guru dan dinas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Air Limbah Domestik

Strategi pengolahan limbah domestik dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu strategis dan potensi kendala yaitu dengan menganalisis S-O, S-T, W-O dan W-T. Selanjutnya hasilnya menjadi strategi sanitasi kabupaten yang mencakup semua sub bidang (teknis) dan semua aspek non teknis (kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran swasta). Apabila perumusan dengan menggunakan analisis SWOT dirasa masih kurang, maka dapat ditambahkan perumusan strategis lainnya yang mengacu pada tujuan sanitasi.

Analisis yang dilakukan mengidentifikasi letak posisi analisis SWOT pada Kuadran III, posisi saat ini berada pada sumbu (-13 x dan 8 y) dimana kondisi subsektor air limbah saat ini masih memiliki kelemahan yang perlu dibenahi agar dapat memberikan pelayanan air limbah masyarakat, namun dukungan masyarakat sangat aktif dalam meningkatkan pelayanan air limbah domestik di Kabupaten Aceh Tamaing. Berdasarkan analisis SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi yang akan diwujudkan untuk meningkatkan kekuatan internal pemerintah dan peluang dari luar. Strategi pertama dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan menyusun dokumen perencanaan SPAL, yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih detail tentang pelaksanaan pelayanan air limbah, sehingga tujuannya agar seluruh masyarakat dapat mengakses pelayanan SPAL 2019. dicapai.

Strategi kedua adalah meningkatkan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah domestik, baik di subsektor publik maupun swasta, sehingga pada tahun 2019 tujuan penyediaan layanan air limbah untuk seluruh masyarakat dapat tercapai. meningkatkan akses jamban bagi seluruh rumah tangga yang masih melakukan BABS di Kabupaten Aceh Tamiang, dan mengoptimalkan program insentif kepemilikan jamban melalui sanitasi total berbasis masyarakat. Strategi keempat adalah meningkatkan komputerisasi, monitoring dan evaluasi dengan meningkatkan penegakan izin mendirikan bangunan (IMB) yang berisi aturan penanganan air limbah rumah tangga, perkantoran dan industri rumah tangga yang memenuhi standar kesehatan, penegakan sanksi dan pemberian penghargaan kepada rumah tangga. sektor industri dalam pengelolaan limbah cair.

Pengelolaan Persampahan

Analisis yang dilakukan mengidentifikasi letak posisi analisis SWOT pada kuadran I, posisi saat ini terletak pada sumbu (11 x dan 9 y), dimana kondisi saat ini sub bidang persampahan sudah memiliki kekuatan untuk dapat memberikan pelayanan persampahan kepada masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari masyarakat setempat sebagai faktor eksternal sangat berpengaruh untuk meningkatkan pelayanan persampahan di Kabupaten Aceh Tamaing. Berdasarkan analisis SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi yang akan dicapai dalam rangka meningkatkan kekuatan internal pemerintah dan peluang eksternal sebagai berikut. Strategi pertama dalam meningkatkan pelayanan adalah dengan menyelesaikan penyusunan dokumen masterplan persampahan, yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih detail tentang pelaksanaan pelayanan persampahan, sehingga pada tahun 2019 seluruh masyarakat dapat mengakses pelayanan persampahan. dapat dicapai.

Strategi kedua adalah peningkatan sarana dan prasarana sistem pengelolaan sampah bidang teknis melalui upaya penambahan jumlah armada pengangkut sampah dan peningkatan kualitas pengelolaan TPA di kabupaten Aceh Tamian, sehingga tercapai tujuan penyediaan pelayanan pengelolaan sampah. kepada seluruh masyarakat dapat dilakukan pada tahun 2019. Strategi ketiga adalah melalui pembentukan peraturan sanitasi dan kelembagaan lokal, strategi tersebut sesuai dengan analisis SWOT yang terletak pada kuadran pertama yaitu pertumbuhan pesat dalam penyediaan layanan persampahan dengan penguatan dan mendukung peraturan sanitasi yang ditetapkan dan dukungan lembaga yang peduli dengan pengelolaan sampah di kabupaten aceh tamiang.

Gambar 4.2 Analisa SWOT Persampahan
Gambar 4.2 Analisa SWOT Persampahan

Drainase Perkotaan

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

  • Ringkasan
  • Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan
  • Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non
  • Antisipasi Funding Gap

Dan pada Bab V berisi rangkuman, kebutuhan pendanaan pembangunan sewerage dengan sumber pendanaan pemerintah, kebutuhan pendanaan pembangunan sewerage dengan sumber pendanaan non pemerintah dan prakiraan kesenjangan pendanaan.

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Monitoring dan Evaluasi

Hal ini dilakukan sebagai upaya pengambil keputusan untuk mencapai tujuan pembangunan sanitasi dengan melakukan kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang telah disepakati. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK merupakan upaya peningkatan kinerja dan akuntabilitas lembaga dalam mencapai visi pembangunan sanitasi. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, masukan, kegiatan dan hasil sesuai dengan prinsip SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan terikat waktu) dan memiliki indikator yang jelas.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Tamiang, perlu adanya keselarasan dan konsistensi antara pelaksanaan dan perencanaan yang dilaksanakan, sehingga perlu disusun strategi untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan berkesinambungan. Pemantauan adalah kegiatan mengamati dan mengevaluasi secara terus menerus terhadap penyelesaian kegiatan sesuai rencana dan penggunaan masukan untuk menghasilkan keluaran yang telah ditetapkan. Sedangkan Evaluasi melakukan penilaian secara berkala terhadap kinerja, efektivitas dan dampak program sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu program.

Monitoring dan Evaluasi Pengendalian selama pelaksanaan program/proyek dengan evaluasi dampak dilakukan setelah program/proyek selesai adalah sebagai berikut. Pemantauan dan evaluasi dan peringatan dini secara selektif, spesifik, terutama dalam menentukan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan, sedangkan evaluasi dampak bersifat menyeluruh dan bergantung pada kegiatan pengendalian (Monev). Monev dilaporkan secara afirmatif dan segera, sementara evaluasi dampak menantikan program/proyek selanjutnya yang akan direncanakan di masa mendatang.

Sedangkan penilaian dampak adalah perbandingan antara apa yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah program. Sedangkan penilaian dampak ditujukan kepada kelompok sasaran, untuk memperkirakan/menghitung manfaat yang diperoleh pada kelompok sasaran. Dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan capaian program Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan untuk menjamin tercapainya tujuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi, yaitu: (1) tujuan dan profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) bertanggung jawab; (6) terus menerus; dan (7) berdasarkan kinerja.

Capaian Stratejik

Analisis dan pelaporan data dalam Monitoring dan Evaluasi Sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang, keberhasilannya, dampaknya, dan permasalahan yang muncul sehingga dapat ditemukan solusi terbaik untuk semua pemangku kepentingan. Mekanisme monev pelaksanaan kegiatan di tingkat daerah dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan dan hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi yang dilakukan di tingkat daerah sudah tercapai atau belum, yaitu dengan memantau pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai masukan. bahan perkembangan dan kendala dalam pelaksanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Pembiayaan sektor sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang pada umumnya menjadi domain Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan, di bawah koordinasi Bappeda.

Jika dilihat dari tahun 2010 hingga 2014, prioritas pendanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang yang mendapat alokasi terbesar adalah pembangunan saluran drainase dan pembangunan kinerja pengelolaan air minum dan persampahan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam melaksanakan program dan kegiatan dilakukan secara sistematis, terarah dengan memanfaatkan potensinya secara maksimal melalui penelitian potensi daerah. Struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

Sedangkan manfaat pemutakhiran Kajian EHRA adalah sebagai salah satu bahan pemutakhiran dokumen sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang dalam bentuk Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Aceh Tamiang 5 (lima) tahun ke depan. Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Aceh Tamiang, mengingat wilayah sumber data yang akan diteliti sangat luas. Namun untuk kepentingan keterwakilan desa berdasarkan hasil clustering, Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tamiang telah menetapkan persentase toleransi sebesar 25%.

Kajian partisipasi swasta dalam penyediaan layanan sanitasi diperlukan untuk mengidentifikasi secara jelas peta dan potensi peran swasta dalam penyediaan layanan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Pada tabel 1.8 diatas dapat dipetakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan memiliki peran yang sangat penting dalam bidang sanitasi, BLHK mempunyai fungsi dari hulu ke hilir dalam menangani sanitasi pada bidang air limbah dan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang Masyarakat Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk pembangunan drainase, namun saat ini pembangunan drainase ditangani oleh tenaga ahli fungsional Dinas Sumber Daya Air, sehingga Dinas Pekerjaan Umum hanya bertanggung jawab untuk pembelian sarana sanitasi di persampahan. sektor air. Penyampaian informasi komunikasi dalam pelayanan sanitasi di air limbah dan persampahan telah selesai dilakukan, pada tabel diatas dapat dilihat upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pengelolaan pelayanan sanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang Kegiatan komunikasi dan kerjasama dengan media harus dilakukan secara terus menerus sehingga dapat mendukung perubahan perilaku sebagai bagian dari pembangunan sanitasi.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh dinas terkait sanitasi, Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamaing. Program kegiatan Sanima di Kabupaten Aceh Tamiang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Aceh Tamiang pada tahun 2015, kegiatan ini melibatkan masyarakat desa laki-laki dan perempuan, kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat desa setempat dalam mengakses pengelolaan air limbah domestik, program lain dilaksanakan berdasarkan apakah partisipasi masyarakat adalah Pengelolaan Sampah 3R Program site, program ini bertujuan untuk dapat memberikan pelayanan sampah secara langsung kepada masyarakat, kegiatan ini.

Gambar

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kajian SSK
Gambar 2.4 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Aceh Tamiang
Gambar 2.5 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Aceh Tamiang
Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik
+7

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIVITAS METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER DARI BROWN UNTUK MERAMALKAN JUMLAH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2022-2023 Feber Wati