• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Pakeliran - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Struktur Pakeliran - Spada UNS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur

Pakeliran

(2)

Struktur dibangun di atas plot yg terdiri dari kendala-kendala yg berupa kejadian-

kejadian atau peristiwa-peristiwa yg terjelma ke dalam episode-episode yg

bersiklus.

Suatu plot lakon wayang membicarakan gambaran sebuah tindakan, suatu cara

dan peristiwa.

Struktur

[A.L.BECKER]

(3)

Dlm pertunjukan wayang, lakon yg disajikan disusun berdasarkan tiga (3) bagian utama, yg masing2 dibatasi dg tinggi rendahnya suara gamelan (nada

dlm karawitan) yg disebut pathet.

Yakni pathet nem (6), pathet sanga (9), dan pathet manyura.

(4)

Adalah urusan rasa musikal yaitu rasa

seleh.

Pathet

[Sri Hastanto]

(5)

Rasa seleh adl rasa berhenti dlm sebuah kalimat lagu (baik

itu berhenti sementara

maupun berhenti yg berarti selesai) spt rasa tanda baca

koma maupun titik dlm

kalimat bahasa tulis.

(6)

Pathet

[Pengetahuan Pedalangan I]

Pathet berarti: berhenti, batas atau garis yg diperuntukkan

sbg pedoman dlm penyelenggaraan

dibunyikannya gendhing menurut ketentuan jangka waktu yg dibagi menjadi tiga

(3) jenis.

(7)

Pembagian waktu Pathet

1. Pathet nem: jangka waktu sore hingga tengah malam.

2. Pathet Sanga: jangka waktu tengah malam sampai larut [dini hari] malam [lingsir wengi].

3. Pathet Manyura: jangka waktu larut malam sampai menjelang pagi.

(8)

Pagelaran wayang kulit purwa selalu menerapkan pedoman

pathet [lazim dsbt patheting gangsa]

Patheting gangsa bagi seni pedalangan mengandung arti &

falsafah : gambaran tingkatan hidup manusia menurut

perkembangan jiwanya.

(9)

Setiap pathet mempunyai struktur internal yg sama yg terdiri dari tiga

bagian yaitu: jejer, adegan, dan perang.

Tiga bagian itu masing-masing

mempunyai struktur yaitu: deskripsi, dialog, dan tindakan.

Ketiga struktur intern itu didukung oleh unsur karawitan yg meliputi: sulukan,

keprakan, tembang, dhodhogan, gendhing, dsb.`

(10)

Pakeliran klasik gaya Surakarta struktur lakon wayang yg dipentaskan semalam

suntuk terdiri dari pathet nem, pathet sanga, dan pathet manyura.

Pada pathet nem berisi adegan: jejer, babak unjal, bedhol jejer, gapuran, kedhatonan, paseban jawi, budhalan,

kapalan, pocapan kreta atau gajah, perang ampyak, adegan sabrang,

budhalan, dan perang gagal.

(11)

Pathet sanga berisi: gara-gara (dlm lakon tertentu), pertapan atau di tengah hutan, alas-alasan, perang

kembang, adegan sintren, dan perang sintren.

Pathet manyura berisi: adegan manyura, perang sampak

manyura, perang brubuh,

tayungan, dan tancep kayon.

Referensi

Dokumen terkait

RPS – Pengantar Matematika Numerik Halaman 3/4 Halaman Diskusi 4.Menentukan angka signifikan suatu perhitungan numerik 5.Menjelaskan sumber eror 6.Mengubah struktur perhitungan yg

5 DESKRIPSI PEMBELAJARAN ANATOMI EKSPERIMENTAL Mata Kuliah yang mempelajari : struktur anatomi tubuh suatu hewan setelah diberi perlakuan Key words:  Organ --> organ sasaran,

 Mahasiswa di bagi menjadi 12 kelompok masing-masing 4-5 orang, setiap kelompok mempunyai tugas menyusun rancangan Pembelajaran adaptif bagi ABK A,B,C,D  Menyusun penjasadaptif

Bahan Kajian Keilmuan : Material Deskripsi Mata Kuliah : Mahasiswa diajarkan Pengertian dan klasifikasi pembentukan logam; pengaruh pembentukan logam terhadap struktur mikro dan

UNIVERSITA :S SEBELAS MARET Dalam melakukan permodelan, analisis dan desain struktur, beban luar yang bekerja pada struktur Teknik Sipil dapat dibedakan menjadi : 1.. Beban

Bagian Batang Otak Sebagai stasiun pemancar yang terhubung dengan otak besar menuju saraf tulang belakang dan mengirim serta menerima pesan antara beragam bagian tubuh dan otak

Dampak Struktur, Interaksi inter/intra molekul dan ikatan silang • Rantai polimer dengan C-C tunggal dan tanpa interaksi inter/intra yg tinggi  memiliki fleksibilitas yang tinggi;

Membuat Rancangan Tampak, Potongan, Detail kreatif, Interior, eksterior, prinsip Struktur dan prinsip Utilitas Deskripsi Mata Kuliah : Mengembangkan kemampuan kreatif merancang