• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Ilmu Ma’ani (Stylistic) Terhadap Ayat-Ayat Surat Yasin

alhandung dimas

Academic year: 2023

Membagikan "Studi Ilmu Ma’ani (Stylistic) Terhadap Ayat-Ayat Surat Yasin"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ILMU MA’ANI (STYLISTIC) -97-

TERHADAP AYAT-AYAT SURAT YASIN

Sopwan Mulyawan v

ABSTRAK

Al-qur’an sebagai mu’jizat terakhir yang diperuntukan semua manusia di atas bumi ini syarat dengan susunan tuturan kebahasaan yang sangat tinggi, baik dari segi sastera maupun isinya. Dari alqur’an ini melahirkan berbagai disiplin ilmu, baik ilmu agama, sosial,politik, maupun kebahasaan dan lain-lain.

Dari aspek kebahasaan terlahir Ilmu Nahu (Gramatikal), Sharaf (Morfologi), Balaghah (Bayan, Ma’ani, Badi’), Rosam(ilmu penulisan), ‘Arudh, Qowafi, Qardh Syi’r, Insya, Khitabah, Tarikh Adab dan Matan Lughah. Ilmu ma’ani adalah satu disiplin ilmu dari tiga belas disiplin ilmu yang dikatagorikan sebagai ilmu-ilmu bahasa arab. Ilmu-ilmu ini berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan al-Qur’an. Keterkaitan ilmu ma’ani dengan al-Qur’an ini, peneliti memfokuskan kajiannya pada studi ilmu ma’ani terhadap surat-surat yasin.

Fokus masalah yang dikaji dalam penelitian ini terdapat tiga focus yaitu menemukan uslub-uslub (Style) yang terdapat dalam ayat-ayat surat Yasin ditinjau dari ilmu ma’ani, tingkat keseringan uslub yang digunakan dalam surat Yasin dan tujuan konteks uslub dari setiap ayat surat Yasin ditinjau dari ilmu ma’ani. Pendekatan atau metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisa konten analitktik dengan menggunakan Ilmu Ma’ani dan Ilmu Nahu sebagai media analisa. Dan penelitian ini dibatasi pada pokok-pokok kajian amar, Nahyu, Istifham, Tamanni, Nida, Qashr, Fashl dan Washl, Ijaz, Ithnab, dan Musawat. Kesimpulan penelitian ini bahwa uslub-uslub dan tingkat keseringan yang digunakan dalam surat Yasin Kalam Khabari dengan tingkat keseringan sebanyak 39 uslub yang terdiri dari Ibtidaiy sebanyak 19 uslub, Thalabi atau Taraddud sebanyak 7 uslub dan Inkari sebanyak 13 uslub; Kalam Insyai dengan tingkat keseringan sebanyak 32 uslub yang terdiri dari Ghair Thalabi sebanyak 4 uslub;

Thalabi sebanyak 28 uslub yang terdiri dari Amar sebanyak 10 uslub, Nahyu sebanyak 2 uslub, Istifham sebanyak 17 uslub,Tamanni sebanyak 6 uslub, Nida sebanyak 3 uslub; Qashar sebanyak 11 uslub yang terdiri dari Haqiqi sebanyak 6 uslub, Idhafi sebanyak 5 uslub; Washal antar ayat dengan و‘athaf sebanyak 33 uslub; Washal antar ayat tanpa و

(2)

-98- ‘athaf sebanyak 50 uslub yang dikelompokan menjadi 17 kelompok yang berkaitan dengan washal; Ijaz sebanyak 23 uslub yang terdiri dari Ijaz Qashar sebanyak 11 uslub,Ijaz Hadzfi sebanyak 12 uslub; Ithnab sebanyak 21 uslub; Musawat sebanyak 5 uslub. Tujuan konteks ayat yang dikandung dalam setiap uslub terdiri dari Menyamarkan sesuatu kepada selain pendengarnya; Janji Allah; Memperteguh hati mukhatab; Perintah kepada mukhathab untuk memberi peringatan; Celaan, ancaman, hinaan, dan ejekan terhadap orang-orang Quraisy yang tidak beriman; Memberi nasehat dan bimbingan kepada mukhathab (Nabi); Keingkaran dan ancaman, celaan, ejekan orang musyrik Quraisy atas risalah Nabi; Dorongan untuk berbuat; Penyesalan orang musyrik Quraisy; Meminta pengakuan;

Kebolehan; Harapan; Menjelaskan kekuasaan Allah; Kesamaan keadaan orang-orang kafir; Pujian dan ucapan selamat; Perintah beribadat kepada Allah; Menunjukan keagungan Allah; Melemahkan orang munafik; Bertujuan membentuk sesuatu; dan Penolakan atas sistem keyakinan orang musyrik dan orang munafik Quraisy dan pensucian Allah dari keyakinan mereka

LATAR BELAKANG PENELITIAN A.

Bangsa Arab masa jahiliah terkenal dengan kemahiran bersyair.

Adalah kebiasan pada masa itu perlombaan mengumandangkan syair-syair berbagai aspek kehidupan di pasar-pasar, diantaranya di pasar ‘Ukadz. Syair-syair ini dikenal dan terabadikan dalam literatur sastera/ adab arab dengan syair jahiliah.

Seiring dengan perkembangan syair di kalangan bangsa arab jahiliah, empat puluh tahun setelah kelahiran Nabi terakhir Muhammad SAW pada tahun 571 M al-Qur’an diturunkan sebagai kitab suci yang terakhir bagi

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada akhir para nabi dan para rasul, baik melalui Jibril AS maupun langsung, ditransferkan kepada manusia secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah dan dikodifikasi dalam sebuah mushaf diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Nas.1

Kehadiran wahyu ilahi tidak tanpa tantangan bangsa arab pada masa itu. Susunan al-Qur’an dan isinya mampu melumpuhkan kemahiran dalam syair, sehingga nabi Muhammad dituduh sebagai tukang sihir (Saba : 34:53). Diantara syu’ara arab jahiliah

1 Muhammad ‹Ali al-Shabuni. Al-Tibyan Fi ‘Ulum al-Qur’an. (Beirut: ‘Alim al-Kutub, 1985) hal. 8

(3)

ada yang berusaha menyaingi susunan dan isi wahyu ilahi, akan -99-

tetapi tak seorangpun yang mampu membuatnya. Wahyu ilahi yang memperkuat suasana ini diabadikan dalam al-Quran sebagai tantangan Allah terhadap para syua’ra arab saat itu (Al-Baqarah :2: 23).

Al-qur’an sebagai mu’jizat terakhir yang diperuntukan semua manusia di atas bumi ini syarat dengan susunan tuturan kebahasaan yang sangat tinggi, baik dari segi sastera maupun isinya. Dari alqur’an ini melahirkan berbagai disiplin ilmu, baik ilmu agama, sosial,politik, mapun kebahasaan dan lain-lain.

Dari aspek kebahasaan terlahir Ilmu Nahu (Gramatikal), Sharaf (Morfologi), Balaghah (Bayan, Ma’ani, Badi’), Rosam(ilmu penulisan), ‘Arudh, Qowafi, Qardh Syi’r, Insya, Khitabah, Tarikh Adab dan Matan Lughah.2

Ilmu ma’ani adalah satu disiplin ilmu dari tiga belas disiplin ilmu yang dikatagorikan sebagai ilmu-ilmu bahasa arab. Ilmu- ilmu ini berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan al-Qur’an. Maka wajib bagi seorang mufassir menguasai ilmu bahasa ini selain disiplin ilmu-ilmu lain yang terkait.3 Ilmu ma’ani secara garis besar menitikberatkan pada jabaran kalimat pada konteks yang sebenarnya sesuai dengan kesiapan (readiness) para penyimaknya, yakni masyarakat arab pada saat diturunkan ayat tersebut, sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan tidak salah dalam menafsirkannya. Dengan ilmu ma’ani dapat ditetapkan maksud atau tafsir dari suatu ayat.4

Disatu sisi Islam memberi kebebasan dan peluang besar dalam berpikir tentang ayat-ayat Allah,baik yang termaktub dalam kitab suci maupun ayat-ayat yang tidak termaktub (Muhammd : 47:24), sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang diterima oleh

‘Imram dalam shahih Bukhari dalam CD Kutubuttis’ah bahwa pada masa Rasulullah ketika al-Qur’an diturunkan seseorang bebas memahami al-Qur’an dengan pendapatnya. namun di sisi lain memberi batasan dalam menganalisanya dan menafsirkannya,

2 Al-Syeik Musthafa Ghalayaini. Jami’ al-Durus al-Arabiyah. (Beirut: al- Maktabah al-‘Ashriyah, 1987) hal.8.

3 Idem hal. 104.

4 ‘Ali al-Jarim & Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah: al-Bayan wa al- Ma’ani wa al-Ma’ani wa al-Badi’ li al-Madaris al-Tsanawiyah. (Mesir: Dar al-Fikr, 1951) hal. 258 - 262

(4)

-100- bahkan Islam mengancam dan mengutuk orang yang menafsirkan al-Quran yang semata menggunakan pikiran tanpa didukung oleh ilmu sebagaimana tersurat dalam sebuah hadist yang terdapat dalam sunan Turmudzi dalam CD Kutubuttis’ah yang diterima Abdillah bahwa Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang menafsirkan al-Qur’an semata dengan pikiran maka apabila pendapatnya itu telah mengena sasaran, tetap penafsirannya adalah salah.

RUMUSAN MASALAH.

B.

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Uslub-uslub (Style)apa saja yang terdapat dalam ayat-ayat 1. surat Yasin ditinjau dari ilmu ma’ani?

Bagaimana tingkat keseringan uslub (Style) yang digunakan 2. dalam surat Yasin?

Bagaimana tujuan konteks uslub (Style) dari setiap ayat surat 3. Yasin ditinjau dari ilmu ma’ani?

IDENTIfIKASI MASALAH C.

Dari masalah yang diungkapkan dalam latar belakang, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai beerikut:

Bidang Penelitian adalah penelitian ilmu bahasa yaitu aspek 1. uslubiyah (stylistic)

Jenis Penelitian literatur.

2.

Metode.

3.

Pendekatan atau metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisa konten analitktik dengan menggunakan Ilmu Ma’ani (stylistic) dan Ilmu Nahu sebagai media analisa.

PEMBATASAN MASALAH.

D.

Surat Yasin yang terdiri dari 83 ayat merupakan objek dalam penelitian ini dan yang menjadi alat analisanya adalah ilmu ma’ani, maka peneliti membatasi penelitian ini sebagai berikut :

Ilmu ma’ani dengan sub bahasan : 1.

Kalam yang terdiri Khabar dan dan Insya, Amar, Nahyu, a.

(5)

-101-

Istifham, Tamanni, Nida, Qashr, Fashl dan Washl, Ijaz, Ithnab dan Musawat.

Ayat-ayat dalam surat Yasin yang terkait dengan sub bahasan 2. dalam ilmu ma’ani yang disebutkan diatas.

METODOLOGI PENELITIAN E.

Metode Penelitian 1.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis balaghah. Peneliti menggunakan ilmu ma’ani sebagai alat analisis bagi ayat-ayat surat Yasin.

Sumber Data. Sumber data dalam penelitian terdiri dari dua 2. data :

Ilmu Ma’ani, berupa data teoritis sebagai alat analisa a.

Ayat-ayat surat Yasin sebagai objek yang dianalisa.

b.

Peneliti menganalisa ayat-ayat surat Yasin dengan pokok- pokok bahasan dalam ilmu ma’ani yang telah ditetapkan dalam pembatasan masalah dan bersandar pada buku-buku balaghah dan buku-buku tafsir terutama tafsir lughawi.

HASIL PENELITIAN f.

Setelah mengadakan analisa terhadat ayat-ayat surat Yasin dengan bantuan alat Ilmu Nahu untuk meng-i’rab ayat dan Ilmu Ma’ani sebagai alat analisa maka peneliti menemukan sebagai berikut:

Uslub-uslub dan tingkat keseringan yang digunakan dalam 1. surat Yasin sebagai berikut:

Kalam khabari

a. 5 dengan tingkat keseringan sebanyak 39 uslub yang terdiri dari:

Ibtidaiy

1) 6 sebanyak 19 uslub yaitu ayat ke: 1, 4, 9, 19, 20, 33, 34, 38, 39, 41, 42, 56, 57, 61, 63, 65, 72, 79, dan 80.

ًاّد َس ْمِهِفْلَخ ْنِمَو ًاّد َس ْمِهيِدْيَأ ِ ْيَب نِم اَنْلَعَجَو ﴾٤﴿ ٍميِقَت ْسُّم ٍطاَ ِص َلَع ﴾١﴿ سي َنوُفِ ْسُّم ٌمْوَق ْمُتنَأ ْلَب مُتْرِّكُذ نِئَأ ْمُكَعَم ْمُكُرِئاَط اوُلاَق ﴾٩﴿ َنوُ ِصْبُي َلا ْمُهَف ْمُهاَنْيَشْغَأَف

5 ungkapan yang pembicaraannya dapat mengandung makna benar atau dusta.

6 kalam khabari yang digunakan untuk mukhathab (lawan bicara) polos, tidak mengetahui dan tidak menggunakan hurup taukid

(6)

-102- ٌةَيآَو ﴾٢٠﴿ َيِل َسْرُمْلا اوُعِبَّتا ِمْوَق اَي َلاَق ىَع ْسَي ٌلُجَر ِةَنيِدَمْلا َصْقَأ ْنِم ءاَجَو ﴾١٩﴿

ٍتاَّنَج اَهيِف اَنْلَعَجَو ﴾٣٣﴿ َنوُلُكْأَي ُهْنِمَف ًاّبَح اَهْنِم اَنْجَرْخَأَو اَهاَنْيَيْحَأ ُةَتْيَمْلا ُضْرَ ْلا ُمُهَّل َكِلَذ اَهَّل ٍّرَقَت ْسُمِل يِرْجَت ُسْمَّشلاَو ﴾٣٤﴿ ِنوُيُعْلا ْنِم اَهيِف اَنْرَّجَفَو ٍباَنْعَأَو ٍليِخَّن نِم ﴾٣٩﴿ ِميِدَقْلا ِنوُجْرُعْلاَك َداَع ىَّتَح َلِزاَنَم ُهاَنْرَّدَق َرَمَقْلاَو ﴾٣٨﴿ ِميِلَعْلا ِزيِزَعْلا ُريِدْقَت َنوُبَكْرَي اَم ِهِلْثِّم نِّم مُهَل اَنْقَلَخَو ﴾٤١﴿ ِنوُحْشَمْلا ِكْلُفْلا ِف ْمُهَتَّيِّرُذ اَنْلَمَح اَّنَأ ْمُهَّل ٌةَيآَو مُهَلَو ٌةَهِكاَف اَهيِف ْمُهَل ﴾٥٦﴿ َنوُؤِكَّتُم ِكِئاَرَ ْلا َلَع ٍل َل ِظ ِف ْمُهُجاَوْزَأَو ْمُه ﴾٤٢﴿

ْمُتنُك يِتَّلا ُمَّنَهَج ِهِذَه ﴾٦١﴿ ٌميِقَت ْسُّم ٌطاَ ِص اَذَه ِنوُدُبْعا ْنَأَو ﴾٥٧﴿ َنوُعَّدَي اَّم اوُناَك اَ ِب ْمُهُلُجْرَأ ُدَهْشَتَو ْمِهيِدْيَأ اَنُمِّلَكُتَو ْمِهِهاَوْفَأ َلَع ُمِتْخَن َمْوَيْلا ﴾٦٣﴿ َنوُدَعوُت يِذَّلا اَهيِيْحُي ْلُق ﴾٧٢﴿ َنوُلُكْأَي اَهْنِمَو ْمُهُبوُكَر اَهْنِمَف ْمُهَل اَهاَنْلَّللَذَو ﴾٦٥﴿ َنوُبِسْكَي ًاراَن ِ َضْخَ ْلا ِرَجَّشلا َنِّم مُكَل َلَعَج يِذَّلا ﴾٧٩﴿ ٌميِلَع ٍقْلَخ ِّلُكِب َوُهَو ٍةَّرَم َلَّوَأ اَهَأَشنَأ

﴾٨٠﴿ َنوُدِقوُت ُهْنِّم مُتنَأ اَذِإَف

Thalabi

2) 7 atau Taraddud sebanyak 7 uslub yaitu ayat ke: 3, 29, 36, 51, 75, 76, dan 82.

َناَحْب ُس ﴾٢٩﴿ َنوُدِماَخ ْمُه اَذِإَف ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ ْتَناَك نِإ ﴾٣﴿ َيِل َسْرُمْلا َنِمَل َكَّنِإ َخِفُنَو ﴾٣٦﴿ َنوُمَلْعَي َلا َّمِمَو ْمِهِسُفنَأ ْنِمَو ُضْرَ ْلا ُتِبنُت َّمِم اَهَّلُك َجاَوْزَ ْلا َقَلَخ يِذَّلا ْمِهِهاَوْفَأ َلَع ُمِتْخَن َمْوَيْلا ﴾٥١﴿ َنوُلِسنَي ْمِهِّبَر َلِإ ِثاَدْجَ ْلا َنِّم مُه اَذِإَف ِرو ُّصلا ِف ْنَأ ًائْيَش َداَرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَ َّنِإ ﴾٦٥﴿ َنوُبِسْكَي اوُناَك اَ ِب ْمُهُلُجْرَأ ُدَهْشَتَو ْمِهيِدْيَأ اَنُمِّلَكُتَو

﴾٨٢﴿ ُنوُكَيَف ْنُك ُهَل َلوُقَي

Inkari

3) 8 sebanyak 13 uslub yaitu ayat ke: 7, 8, 14, 15, 16, 18, 24, 25, 32, 40, 43, 60, dan 69.

َلِإ َيِهَف ًلاَلْغَأ ْمِهِقاَنْعَأ ِف اَنْلَعَج اَّنِإ ﴾٧﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْمُهَف ْمِهِ َثْكَأ َلَع ُلْوَقْلا َّقَح ْدَقَل اَّنِإ اوُلاَقَف ٍثِلاَثِب اَنْزَّزَعَف َمُهوُبَّذَكَف ِ ْيَنْثا ُمِهْيَلِإ اَنْل َسْرَأ ْذِإ ﴾٨﴿ َنوُحَمْقُّم مُهَف ِناَقْذَلا َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ٍءْ َش نِم نمْحَّرلا َلَزنَأ اَمَو اَنُلْثِّم ٌ َشَب َّلاِإ ْمُتنَأ اَم اوُلاَق ﴾١٤﴿ َنوُل َسْرُّم مُكْيَلِإ ْمَّل ِئَل ْمُكِب اَنْ َّيَطَت اَّنِإ اوُلاَق ﴾١٦﴿ َنوُل َسْرُمَل ْمُكْيَلِإ اَّنِإ ُمَلْعَي اَنُّبَر اوُلاَق ﴾١٥﴿ َنوُبِذْكَت ِّنِإ ﴾٢٤﴿ ٍيِبُّم ٍلَل َض يِفَّل ًاذِإ ِّنِإ ﴾١٨﴿ ٌميِلَأ ٌباَذَع اَّنِّم مُكَّن َّسَمَيَلَو ْمُكَّنَمُجْ َنَل اوُهَتنَت ُسْمَّشلا َلا ﴾٣٢﴿ َنوُ َضْحُم اَنْيَدَّل ٌعيِمَج َّمَّل ٌّلُك نِإَو ﴾٢٥﴿ ِنوُعَم ْساَف ْمُكِّبَرِب ُتنَمآ نِإَو ﴾٤٠﴿ َنوُحَب ْسَي ٍكَلَف ِف ٌّلُكَو ِراَهَّنلا ُقِبا َس ُلْيَّللا َلاَو َرَمَقْلا َكِرْدُت نَأ اَهَل يِغَبنَي َّلا نَأ َمَدآ يِنَب اَي ْمُكْيَلِإ ْدَهْعَأ ْمَلَأ ﴾٤٣﴿ َنوُذَقنُي ْمُه َلاَو ْمُهَل َخيِ َص َلَف ْمُهْقِرْغُن ْأَشَّن َّلاِإ َوُه ْنِإ ُهَل يِغَبنَي اَمَو َرْعِّشلا ُهاَنْمَّلَع اَمَو ﴾٦٠﴿ ٌيِبُّم ٌّوُدَع ْمُكَل ُهَّنِإ َناَطْيَّشلا اوُدُبْعَت

﴾٦٩﴿ ٌيِبُّم ٌنآْرُقَو ٌرْكِذ

7 kalam khabari yang disampaikan kepada mukhathab ragu-ragu, dan menggunakan satu taukid

8 Kalimat yang mengandung pengingkaran.

(7)

-103-

Kalam Insyai

b. 9 dengan tingkat keseringan sebanyak 32 uslub yang terdiri dari:

Ghair Thalabi

1) 10 sebanyak 4 uslub yaitu ayat ke: 2,30, 58, dan 78.

نوُئِزْهَت ْسَي ِهِب اوُناَك َّلاِإ ٍلو ُسَّر نِّم مِهيِتْأَي اَم ِداَبِعْلا َلَع ًةَ ْسَح اَي ﴾٢﴿ ِميِكَحْلا ِنآْرُقْلاَو

﴾٥٨﴿ ٍميِحَّر ٍّبَّر نِم ًلاْوَق ٌم َل َس ﴾٣٠﴿

Thalabi

2) 11 sebanyak 28 uslub yang terdiri dari:

Amar (kalimat perintah) sebanyak 10 uslub yaitu a) ayat ke: 1, 11,13,21,26, 45, 59, 61, 64, dan 82.

ٍرْجَأَو ٍةَرِفْغَ ِب ُهْ ِّشَبَف ِبْيَغْلاِب نَمْحَّرلا َ ِشَخَو َرْكِّذلا َعَبَّتا ِنَم ُرِذنُت اَ َّنِإ ﴾١﴿ سي اوُعِبَّتا ﴾١٣﴿ َنوُل َسْرُمْلا اَهءاَج ْذِإ ِةَيْرَقْلا َباَح ْصَأ ًلَثَّم مُهَل ْبِ ْضاَو ﴾١١﴿ ٍميِرَك يِمْوَق َتْيَل اَي َلاَق َةَّنَجْلا ِلُخْدا َليِق ﴾٢١﴿ َنوُدَتْهُّم مُهَو ًارْجَأ ْمُكُلَأ ْسَي َّلا نَم َنوُمَحْرُت ْمُكَّلَعَل ْمُكَفْلَخ اَمَو ْمُكيِدْيَأ َ ْيَب اَم اوُقَّتا ُمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٢٦﴿ َنوُمَلْعَي ٌميِقَت ْسُّم ٌطاَ ِص اَذَه ِنوُدُبْعا ْنَأَو ﴾٥٩﴿ َنوُمِرْجُمْلا اَهُّيَأ َمْوَيْلا اوُزاَتْماَو ﴾٤٥﴿

َلوُقَي ْنَأ ًائْيَش َداَرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَ َّنِإ ﴾٦٤﴿ َنوُرُفْكَت ْمُتنُك اَ ِب َمْوَيْلا اَهْوَل ْصا ﴾٦١﴿

﴾٨٢﴿ ُنوُكَيَف ْنُك ُهَل

Nahyu (kalimat larangan) sebanyak 2 uslub yaitu b) ayat ke: 6 dan 76.

ْمِهِنُيْعَأ َلَع اَن ْسَمَطَل ءاَشَن ْوَلَو ﴾٦﴿ َنوُلِفاَغ ْمُهَف ْمُهُؤاَبآ َرِذنُأ اَّم ًامْوَق َرِذنُتِل

﴾٦٦﴿ َنوُ ِصْبُي َّنَأَف َطاَ ِّصلا اوُقَبَت ْساَف

Istifham (kalimat interrogative atau pertanyaan) c) sebanyak 17 uslub yaitu ayat ke: 10, 19, 23, 31, 35, 47,

48, 52, 60, 66, 68, 71, 73, 77, 78, dan 81.

ْمُكَعَم ْمُكُرِئاَط اوُلاَق ﴾١٠﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْمُهْرِذنُت ْمَل ْمَأ ْمُهَتْرَذنَأَأ ْمِهْيَلَع ءاَو َسَو نَمْحَّرلا ِنْدِرُي نِإ ًةَهِلآ ِهِنوُد نِم ُذِخَّتَأَأ ﴾١٩﴿ َنوُفِ ْسُّم ٌمْوَق ْمُتنَأ ْلَب مُتْرِّكُذ نِئَأ مُهَلْبَق اَنْكَلْهَأ ْمَك اْوَرَي ْمَلَأ ﴾٢٣﴿ ِنوُذِقنُي َلاَو ًائْيَش ْمُهُتَعاَفَش يِّنَع ِنْغُت َّلا ٍّ ُضِب ْمِهيِدْيَأ ُهْتَلِمَع اَمَو ِهِرَ َث نِم اوُلُكْأَيِل ﴾٣١﴿ َنوُعِجْرَي َلا ْمِهْيَلِإ ْمُهَّنَأ ِنوُرُقْلا ْنِّم

9 kalimat yang pembicaraannya tidak dapat dikatakan sebagai orang yang benar ataupun sebagai orang yang dusta

10 kalimat yang tidak menghendaki terjadinya sesuatu

11 kalimat yang menghendaki terjadinya sesuatu yang belum terjadi pada waktu kalimat itu diucapkan. terdapat liama macam insya thalabi yaitu Amar (kalimat perintah), Nahyu (kalimat larangan), Istifham (kalimat interrogative), Nida kaliamat seru), dan Tamanni (kaliamat yang mengandung angan-angan atau harapan).

(8)

-104- اوُرَفَك َنيِذَّلا َلاَق ُهَّللا ْمُكَقَزَر َّمِم اوُقِفنَأ ْمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٣٥﴿ َنوُرُكْشَي َلَفَأ ﴾٤٧﴿ ٍيِبُّم ٍل َل َض ِف َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ُهَمَعْطَأ ُهَّللا ُءاَشَي ْوَّل نَم ُمِعْطُنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلِل نِم اَنَثَعَب نَم اَنَلْيَو اَي اوُلاَق ﴾٤٨﴿ َيِقِدا َص ْمُتنُك نِإ ُدْعَوْلا اَذَه ىَتَم َنوُلوُقَيَو يِنَب اَي ْمُكْيَلِإ ْدَهْعَأ ْمَلَأ ﴾٥٢﴿ َنوُل َسْرُمْلا َقَد َصَو ُنَمْحَّرلا َدَعَو اَم اَذَه اَنِدَقْرَّم َلَع اَن ْسَمَطَل ءاَشَن ْوَلَو ﴾٦٠﴿ ٌيِبُّم ٌّوُدَع ْمُكَل ُهَّنِإ َناَطْيَّشلا اوُدُبْعَت َّلا نَأ َمَدآ ِقْلَخْلا ِف ُه ْسِّكَنُن ُهْرِّمَعُن ْنَمَو ﴾٦٦﴿ َنوُ ِصْبُي َّنَأَف َطاَ ِّصلا اوُقَبَت ْساَف ْمِهِنُيْعَأ اَهَل ْمُهَف ًاماَعْنَأ اَنيِدْيَأ ْتَلِمَع َّمِم ْمُهَل اَنْقَلَخ اَّنَأ اْوَرَي ْمَلَوَأ ﴾٦٨﴿ َنوُلِقْعَي َلَفَأ ُنا َسنِ ْلا َرَي ْمَلَوَأ ﴾٧٣﴿ َنوُرُكْشَي َلَفَأ ُبِراَشَمَو ُعِفاَنَم اَهيِف ْمُهَلَو ﴾٧١﴿ َنوُكِلاَم ُهَقْلَخ َ ِسَنَو ًلَثَم اَنَل َبَ َضَو ﴾٧٧﴿ ٌيِبُّم ٌمي ِصَخ َوُه اَذِإَف ٍةَفْطُّن نِم ُهاَنْقَلَخ اَّنَأ َضْرَ ْلاَو ِتاَو َم َّسلا َقَلَخ يِذَّلا َسْيَلَوَأ ﴾٧٨﴿ ٌميِمَر َيِهَو َماَظِعْلا يِيْحُي ْنَم َلاَق

﴾٨١﴿ ُميِلَعْلا ُق َّلَخْلا َوُهَو َلَب مُهَلْثِم َقُلْخَي ْنَأ َلَع ٍرِداَقِب

Tamanni (kalimat yang mengandung angan-angan d) atau harapan sebanyak 6 uslub yaitu ayat ke: 26, 45,

47, 66, 67, dan 74.

َ ْيَب اَم اوُقَّتا ُمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٢٦﴿ َنوُمَلْعَي يِمْوَق َتْيَل اَي َلاَق َةَّنَجْلا ِلُخْدا َليِق ْمُكَقَزَر َّمِم اوُقِفنَأ ْمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٤٥﴿ َنوُمَحْرُت ْمُكَّلَعَل ْمُكَفْلَخ اَمَو ْمُكيِدْيَأ ِف َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ُهَمَعْطَأ ُهَّللا ُءاَشَي ْوَّل نَم ُمِعْطُنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلِل اوُرَفَك َنيِذَّلا َلاَق ُهَّللا َنوُ ِصْبُي َّنَأَف َطاَ ِّصلا اوُقَبَت ْساَف ْمِهِنُيْعَأ َلَع اَن ْسَمَطَل ءاَشَن ْوَلَو ﴾٤٧﴿ ٍيِبُّم ٍل َل َض َنوُعِجْرَي َلاَو ًاّي ِضُم اوُعاَطَت ْسا َمَف ْمِهِتَناَكَم َلَع ْمُهاَنْخ َسَمَل ءاَشَن ْوَلَو ﴾٦٦﴿

﴾٧٤﴿ َنوُ َصنُي ْمُهَّلَعَل ًةَهِلآ ِهَّللا ِنوُد نِم اوُذَخَّتاَو ﴾٦٧﴿

Nida (kaliamat seru) sebanyak 3 uslub yaitu ayat ke e) 1, 20, dan 52.

َيِل َسْرُمْلا اوُعِبَّتا ِمْوَق اَي َلاَق ىَع ْسَي ٌلُجَر ِةَنيِدَمْلا َصْقَأ ْنِم ءاَجَو ﴾١﴿ سي َنوُل َسْرُمْلا َقَد َصَو ُنَمْحَّرلا َدَعَو اَم اَذَه اَنِدَقْرَّم نِم اَنَثَعَب نَم اَنَلْيَو اَي اوُلاَق ﴾٢٠﴿

﴾٥٢﴿

Qashar

c. 12 sebanyak 11 uslub yang terdiri dari:

Haqiqi

1. 13 sebanyak 6 uslub yaitu ayat ke: 11, 15, 37, 54, 82, dan 83.

ٍميِرَك ٍرْجَأَو ٍةَرِفْغَ ِب ُهْ ِّشَبَف ِبْيَغْلاِب نَمْحَّرلا َ ِشَخَو َرْكِّذلا َعَبَّتا ِنَم ُرِذنُت اَ َّنِإ َنوُبِذْكَت َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ٍءْ َش نِم نم ْحَّرلا َلَزنَأ اَمَو اَنُلْثِّم ٌ َشَب َّلاِإ ْمُتنَأ اَم اوُلاَق ﴾١١﴿

12 Pemfokusan atau pengkhususan suatu perkara pada perkara lain dengan cara penempatan yang ditonjolkan pada awak kalimat, memakai kata ganti pemisah, dan menggunakan alat focus.

13 Pemfokusan hakiki

(9)

-105-

ُمَل ْظُت َلا َمْوَيْلاَف ﴾٣٧﴿ َنوُمِل ْظُّم م ُه اَذِإَف َراَهَّنلا ُهْنِم ُخَل ْسَن ُلْيَّللا ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾١٥﴿

ْنَأ ًائْيَش َداَرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَ َّنِإ ﴾٥٤﴿ َنوُلَمْعَت ْمُتنُك اَم َّلاِإ َنْوَزْجُت َلاَو ًائْيَش ٌسْفَن َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ٍءْ َش ِّلُك ُتوُكَلَم ِهِدَيِب يِذَّلا َناَحْب ُسَف ﴾٨٢﴿ ُنوُكَيَف ْنُك ُهَل َلوُقَي

Idhafi ﴾٨٣﴿

2. 14 sebanyak 5 uslub yaitu, 30, 31, 41, 51, dan 69.

اْوَرَي ْمَلَأ ﴾٣٠﴿ نوُئِزْهَت ْسَي ِهِب اوُناَك َّلاِإ ٍلو ُسَّر نِّم مِهيِتْأَي اَم ِداَبِعْلا َلَع ًةَ ْسَح اَي اَنْلَمَح اَّنَأ ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣١﴿ َنوُعِجْرَي َلا ْمِهْيَلِإ ْمُهَّنَأ ِنوُرُقْلا ْنِّم مُهَلْبَق اَنْكَلْهَأ ْمَك َلِإ ِثاَد ْجَ ْلا َنِّم م ُه اَذِإَف ِرو ُّصلا ِف َخِفُنَو ﴾٤١﴿ ِنوُح ْشَمْلا ِكْلُفْلا ِف ْمُهَتَّيِّرُذ ٌنآْرُقَو ٌرْكِذ َّلاِإ َو ُه ْنِإ ُهَل يِغَبنَي اَمَو َرْع ِّشلا ُهاَنْمَّلَع اَمَو ﴾٥١﴿ َنوُل ِسنَي ْمِهِّبَر ﴾٦٩﴿ ٌيِبُّم

Washal

d. 15 antar ayat dengan و ‘athaf sebanyak 33 uslub yaitu ayat ke: 2, 9, 10, 13, 17, 20, 22, 28, 32, 33, 34, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 51, 59, 61, 62, 66, 67, 68, 69, 72, 73, 74, dan 78.

ْم ُهاَنْي َشْغَأَف ًاّدَس ْمِهِفْلَخ ْنِمَو ًاّدَس ْمِهيِدْيَأ ِ ْيَب نِم اَنْلَعَجَو ﴾٢﴿ ِميِكَحْلا ِنآْرُقْلاَو ﴾١٠﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْم ُهْرِذنُت ْمَل ْمَأ ْمُهَتْرَذنَأَأ ْمِهْيَلَع ءاَوَسَو ﴾٩﴿ َنوُ ِصْبُي َلا ْمُهَف ُغَلَبْلا َّلاِإ اَنْيَلَع اَمَو ﴾١٣﴿ َنوُلَسْرُمْلا اَهءاَج ْذِإ ِةَيْرَقْلا َباَح ْصَأ ًلَثَّم مُهَل ْبِ ْضاَو َيِلَسْرُمْلا اوُعِبَّتا ِمْوَق اَي َلاَق ىَع ْسَي ٌل ُجَر ِةَنيِدَمْلا َصْقَأ ْنِم ءاَجَو ﴾١٧﴿ ُيِبُمْلا ِهِمْوَق َلَع اَنْلَزنَأ اَمَو ﴾٢٢﴿ َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ِنَرَطَف يِذَّلا ُدُبْعَأ َلا ِل اَمَو ﴾٢٠﴿

اَنْيَدَّل ٌعيِمَج َّمَّل ٌّلُك نِإَو ﴾٢٨﴿ َيِلِزنُم اَّنُك اَمَو ِء َم َّسلا َنِّم ٍدن ُج ْنِم ِهِدْعَب نِم ُهْنِمَف ًاّبَح اَهْنِم اَن ْجَر ْخَأَو اَهاَنْيَي ْحَأ ُةَتْيَمْلا ُضْرَ ْلا ُمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٢﴿ َنوُ َضْحُم ِنوُيُعْلا ْنِم اَهيِف اَنْرَّجَفَو ٍباَنْعَأَو ٍليِخَّن نِم ٍتاَّنَج اَهيِف اَنْلَعَجَو ﴾٣٣﴿ َنوُلُكْأَي ُسْم َّشلاَو ﴾٣٧﴿ َنوُمِل ْظُّم م ُه اَذِإَف َراَهَّنلا ُهْنِم ُخَل ْسَن ُلْيَّللا ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٤﴿

ىَّت َح َلِزاَنَم ُهاَنْرَّدَق َرَمَقْلاَو ﴾٣٨﴿ ِميِلَعْلا ِزيِزَعْلا ُريِدْقَت َكِلَذ اَهَّل ٍّرَقَت ْسُمِل يِرْجَت ِنو ُح ْشَمْلا ِكْلُفْلا ِف ْمُهَتَّيِّرُذ اَنْلَمَح اَّنَأ ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٩﴿ ِميِدَقْلا ِنو ُجْرُعْلاَك َداَع ْمُهَل َخيِ َص َلَف ْمُهْقِرْغُن ْأ َشَّن نِإَو ﴾٤٢﴿ َنوُبَكْرَي اَم ِهِلْثِّم نِّم مُهَل اَنْقَلَخَو ﴾٤١﴿

ْمُكَّلَعَل ْمُكَفْلَخ اَمَو ْمُكيِدْيَأ َ ْيَب اَم اوُقَّتا ُمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٤٣﴿ َنوُذَقنُي ْم ُه َلاَو

14 Pemfokusan relative bukan sebenarnya dan bersifat kiasan.

15 Hubungan antar kalimat (ayat) dengan huruf و

(10)

-106- َي ِضِرْعُم اَهْنَع اوُناَك َّلاِإ ْمِهِّبَر ِتاَيآ ْنِّم ٍةَيآ ْنِّم مِهيِتْأَت اَمَو ﴾٤٥﴿ َنوُمَحْرُت اوُنَمآ َنيِذَّلِل اوُرَفَك َنيِذَّلا َلاَق ُهَّللا ْمُكَقَزَر َّمِم اوُقِفنَأ ْمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٤٦﴿

ىَتَم َنوُلوُقَيَو ﴾٤٧﴿ ٍيِبُّم ٍل َل َض ِف َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ُهَمَعْطَأ ُهَّللا ُءا َشَي ْوَّل نَم ُمِعْطُنَأ َلِإ ِثاَد ْجَ ْلا َنِّم م ُه اَذِإَف ِرو ُّصلا ِف َخِفُنَو ﴾٤٨﴿ َيِقِدا َص ْمُتنُك نِإ ُدْعَوْلا اَذَه اَذَه ِنوُدُبْعا ْنَأَو ﴾٥٩﴿ َنوُمِرْجُمْلا اَهُّيَأ َمْوَيْلا اوُزاَتْماَو ﴾٥١﴿ َنوُل ِسنَي ْمِهِّبَر ﴾٦٢﴿ َنوُلِقْعَت اوُنوُكَت ْمَلَفَأ ًايِثَك ً ّلِبِج ْمُكنِم َّل َضَأ ْدَقَلَو ﴾٦١﴿ ٌميِقَت ْسُّم ٌطاَ ِص ءا َشَن ْوَلَو ﴾٦٦﴿ َنوُ ِصْبُي َّنَأَف َطاَ ِّصلا اوُقَبَتْساَف ْمِهِنُيْعَأ َلَع اَن ْسَمَطَل ءا َشَن ْوَلَو ُهْرِّمَعُن ْنَمَو ﴾٦٧﴿ َنوُعِجْرَي َلاَو ًاّي ِضُم اوُعاَطَتْسا َمَف ْمِهِتَناَكَم َلَع ْم ُهاَنْخ َسَمَل َّلاِإ َو ُه ْنِإ ُهَل يِغَبنَي اَمَو َرْع ِّشلا ُهاَنْمَّلَع اَمَو ﴾٦٨﴿ َنوُلِقْعَي َلَفَأ ِقْلَخْلا ِف ُه ْسِّكَنُن ْمُهَلَو ﴾٧٢﴿ َنوُلُكْأَي اَهْنِمَو ْمُهُبوُكَر اَهْنِمَف ْمُهَل اَهاَنْلَّللَذَو ﴾٦٩﴿ ٌيِبُّم ٌنآْرُقَو ٌرْكِذ ْمُهَّلَعَل ًةَهِلآ ِهَّللا ِنوُد نِم اوُذَخَّتاَو ﴾٧٣﴿ َنوُرُك ْشَي َلَفَأ ُبِرا َشَمَو ُعِفاَنَم اَهيِف ٌميِمَر َيِهَو َماَظِعْلا يِيْحُي ْنَم َلاَق ُهَقْلَخ َ ِسَنَو ًلَثَم اَنَل َبَ َضَو ﴾٧٤﴿ َنوُ َصنُي ﴾٧٨﴿

Washal

e. 16 antar ayat tanpa و ‘athaf sebanyak 50 uslub yang dikelompokan menjadi 17 kelompok yang berkaitan dengan washal.

Ijaz

f. 17 sebanyak 23 uslub yang terdiri dari:

Ijaz Qashar

1) 18 sebanyak 11 uslub yaitu ayat ke: 3, 19, 27, 29, 43, 44, 46, 49, 50, dan 53.

ٌمْوَق ْمُتنَأ ْلَب مُتْرِّكُذ نِئَأ ْمُكَعَم ْمُكُرِئاَط اوُلاَق ﴾٣﴿ َيِلَسْرُمْلا َنِمَل َكَّنِإ ْتَناَك نِإ ﴾٢٧﴿ َيِمَرْكُمْلا َنِم يِنَلَعَجَو ِّبَر ِل َرَفَغ اَ ِب ﴾١٩﴿ َنوُفِ ْسُّم َخيِ َص َلَف ْمُهْقِرْغُن ْأ َشَّن نِإَو ﴾٢٩﴿ َنوُدِماَخ ْم ُه اَذِإَف ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ اَمَو ﴾٤٤﴿ ٍيِح َلِإ ًاعاَتَمَو اَّنِّم ًةَمْحَر َّلاِإ ﴾٤٣﴿ َنوُذَقنُي ْم ُه َلاَو ْمُهَل َنوُر ُظنَي اَم ﴾٤٦﴿ َي ِضِرْعُم اَهْنَع اوُناَك َّلاِإ ْمِهِّبَر ِتاَيآ ْنِّم ٍةَيآ ْنِّم مِهيِتْأَت ًةَي ِصْوَت َنوُعيِطَت ْسَي َلَف ﴾٤٩﴿ َنوُم ِّصِخَي ْم ُهَو ْم ُهُذ ُخْأَت ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ

16 Hubungan antar kaliamat tanpa huruf و.

17 menempatkan makna yang banyak dengan kata-kata yang lebih sedikit disertai tujuan yang dimaksud, jelas dan fasih atau Kalimat yang singkat dan padat.

18 Kalimat ijaz dengan cara meringkas.

(11)

-107-

ٌعيِمَج ْم ُه اَذِإَف ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ ْتَناَك نِإ ﴾٥٠﴿ َنوُعِجْرَي ْمِهِلْهَأ َلِإ َلاَو

﴾٥٣﴿ َنو ُ َض ْحُم اَنْيَدَّل

Ijaz Hadzfi

2) 19 sebanyak 12 uslub yaitu ayat ke: 1, 2, 7, 28, 52, 58, 65, 67, 70, 71, 76, dan 83.

َلا ْمُهَف ْمِهِ َثْكَأ َلَع ُلْوَقْلا َّقَح ْدَقَل ﴾٢﴿ ِميِكَحْلا ِنآْرُقْلاَو ﴾١﴿ سي اَمَو ِء َم َّسلا َنِّم ٍدن ُج ْنِم ِهِدْعَب نِم ِهِمْوَق َلَع اَنْلَزنَأ اَمَو ﴾٧﴿ َنوُنِمْؤُي ُنَم ْحَّرلا َدَعَو اَم اَذَه اَنِدَقْرَّم نِم اَنَثَعَب نَم اَنَلْيَو اَي اوُلاَق ﴾٢٨﴿ َيِلِزنُم اَّنُك َلَع ُمِت ْخَن َمْوَيْلا ﴾٥٨﴿ ٍميِحَّر ٍّبَّر نِم ًلاْوَق ٌم َلَس ﴾٥٢﴿ َنوُلَسْرُمْلا َقَد َصَو ْوَلَو ﴾٦٥﴿ َنوُب ِسْكَي اوُناَك اَ ِب ْمُهُل ُجْرَأ ُدَه ْشَتَو ْمِهيِدْيَأ اَنُمِّلَكُتَو ْمِهِهاَوْفَأ ﴾٦٧﴿ َنوُعِجْرَي َلاَو ًاّي ِضُم اوُعاَطَتْسا َمَف ْمِهِتَناَكَم َلَع ْم ُهاَنْخ َسَمَل ءا َشَن اَنْقَل َخ اَّنَأ اْوَرَي ْمَلَوَأ ﴾٧٠﴿ َنيِرِفاَكْلا َلَع ُلْوَقْلا َّقِحَيَو ًاّيَح َناَك نَم َرِذنُيِل اَّنِإ ْمُهُلْوَق َكنُزْحَي َلَف ﴾٧١﴿ َنوُكِلاَم اَهَل ْمُهَف ًاماَعْنَأ اَنيِدْيَأ ْتَلِمَع َّمِم ْمُهَل ٍءْ َش ِّلُك ُتوُكَلَم ِهِدَيِب يِذَّلا َناَحْب ُسَف ﴾٧٦﴿ َنوُنِلْعُي اَمَو َنوُّ ِسُي اَم ُمَلْعَن ﴾٨٣﴿ َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو

Ithnab

g. 20 sebanyak 21 uslub yaitu ayat ke: 6, 8, 9, 12, 21, 27, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 47, 56, 65, 68, 69, dan 75.

َيِهَف ًلاَلْغَأ ْمِهِقاَنْعَأ ِف اَنْلَعَج اَّنِإ ﴾٦﴿ َنوُلِفاَغ ْمُهَف ْمُهُؤاَبآ َرِذنُأ اَّم ًامْوَق َرِذنُتِل ًاّدَس ْمِهِفْلَخ ْنِمَو ًاّدَس ْمِهيِدْيَأ ِ ْيَب نِم اَنْلَعَجَو ﴾٨﴿ َنو ُحَمْقُّم مُهَف ِناَقْذَلا َلِإ اوُمَّدَق اَم ُبُتْكَنَو َتْوَمْلا يِيْحُن ُنْحَن اَّنِإ ﴾٩﴿ َنوُ ِصْبُي َلا ْمُهَف ْم ُهاَنْي َشْغَأَف م ُهَو ًار ْجَأ ْمُكُلَأ ْسَي َّلا نَم اوُعِبَّتا ﴾١٢﴿ ٍيِبُم ٍماَمِإ ِف ُهاَنْي َصْحأ ٍءْ َش َّلُكَو ْمُهَراَثآَو ُضْرَ ْلا ُمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٢٧﴿ َيِمَرْكُمْلا َنِم يِنَلَعَجَو ِّبَر ِل َرَفَغ اَ ِب ﴾٢١﴿ َنوُدَتْهُّم نِم ٍتاَّنَج اَهيِف اَنْلَعَجَو ﴾٣٣﴿ َنوُلُكْأَي ُهْنِمَف ًاّبَح اَهْنِم اَن ْجَر ْخَأَو اَهاَنْيَي ْحَأ ُةَتْيَمْلا اَهَّلُك َجاَوْزَ ْلا َقَلَخ يِذَّلا َناَحْب ُس ﴾٣٤﴿ ِنوُيُعْلا ْنِم اَهيِف اَنْرَّجَفَو ٍباَنْعَأَو ٍليِخَّن ُخَل ْسَن ُلْيَّللا ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٦﴿ َنوُمَلْعَي َلا َّمِمَو ْمِه ِسُفنَأ ْنِمَو ُضْرَ ْلا ُتِبنُت َّمِم ُريِدْقَت َكِلَذ اَهَّل ٍّرَقَت ْسُمِل يِرْجَت ُسْم َّشلاَو ﴾٣٧﴿ َنوُمِل ْظُّم م ُه اَذِإَف َراَهَّنلا ُهْنِم

19Kalimat ijaz dengan membuang bagian dari pernyataan tanpa mendistorsi makna yang dimaksud

20 penambahan lafadh dalam suatu kalimat melibihi makna kalimat tersebut karena suatu hal yang perlu difahami.

(12)

-108- ﴾٣٩﴿ ِميِدَقْلا ِنو ُجْرُعْلاَك َداَع ىَّتَح َلِزاَنَم ُهاَنْرَّدَق َرَمَقْلاَو ﴾٣٨﴿ ِميِلَعْلا ِزيِزَعْلا َنو ُحَب ْسَي ٍكَلَف ِف ٌّلُكَو ِراَهَّنلا ُقِباَس ُلْيَّللا َلاَو َرَمَقْلا َكِرْدُت نَأ اَهَل يِغَبنَي ُسْم َّشلا َلا نِّم مُهَل اَنْقَلَخَو ﴾٤١﴿ ِنو ُح ْشَمْلا ِكْلُفْلا ِف ْمُهَتَّيِّرُذ اَنْلَمَح اَّنَأ ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٤٠﴿

اوُرَفَك َنيِذَّلا َلاَق ُهَّللا ْمُكَقَزَر َّمِم اوُقِفنَأ ْمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٤٢﴿ َنوُبَكْرَي اَم ِهِلْثِّم ﴾٤٧﴿ ٍيِبُّم ٍل َل َض ِف َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ُهَمَعْطَأ ُهَّللا ُءا َشَي ْوَّل نَم ُمِعْطُنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلِل ْمِهِهاَوْفَأ َلَع ُمِتْخَن َمْوَيْلا ﴾٥٦﴿ َنوُؤِكَّتُم ِكِئاَرَ ْلا َلَع ٍل َلِظ ِف ْمُه ُجاَوْزَأَو ْمُه ِف ُه ْسِّكَنُن ُهْرِّمَعُن ْنَمَو ﴾٦٥﴿ َنوُب ِسْكَي اوُناَك اَ ِب ْمُهُل ُجْرَأ ُدَه ْشَتَو ْمِهيِدْيَأ اَنُمِّلَكُتَو ٌنآْرُقَو ٌرْكِذ َّلاِإ َو ُه ْنِإ ُهَل يِغَبنَي اَمَو َرْع ِّشلا ُهاَنْمَّلَع اَمَو ﴾٦٨﴿ َنوُلِقْعَي َلَفَأ ِقْلَخْلا ﴾٧٥﴿ َنو ُ َض ْحُّم ٌدن ُج ْمُهَل ْم ُهَو ْم ُهَ ْصَن َنوُعيِطَت ْسَي َلا ﴾٦٩﴿ ٌيِبُّم

Musawat

h. 21 sebanyak 5 uslub yaitu ayat ke: 10, 23, 54, 72, dan 73.

ًةَهِلآ ِهِنوُد نِم ُذِخَّتَأَأ ﴾١٠﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْم ُهْرِذنُت ْمَل ْمَأ ْمُهَتْرَذنَأَأ ْمِهْيَلَع ءاَوَسَو َمْوَيْلاَف ﴾٢٣﴿ ِنوُذِقنُي َلاَو ًائْيَش ْمُهُتَعاَفَش يِّنَع ِنْغُت َّلا ٍّ ُضِب نَمْحَّرلا ِنْدِرُي نِإ اَهْنِمَف ْمُهَل اَهاَنْلَّللَذَو ﴾٥٤﴿ َنوُلَمْعَت ْمُتنُك اَم َّلاِإ َنْوَزْجُت َلاَو ًائْيَش ٌسْفَن ُمَل ْظُت َلا ﴾٧٣﴿ َنوُرُك ْشَي َلَفَأ ُبِرا َشَمَو ُعِفاَنَم اَهيِف ْمُهَلَو ﴾٧٢﴿ َنوُلُكْأَي اَهْنِمَو ْمُهُبوُكَر

Tujuan konteks ayat yang dikandung dalam setiap uslub 3. terdiri dari:

Menyamarkan sesuatu kepada selain pendengarnya yaitu a. pada ayat ke-1.

﴾١﴿ سي

Janji Allah ke: 2, 44, 55, 56, dan 57.

b.

َباَح ْصَأ َّنِإ ﴾٤٤﴿ ٍيِح َلِإ ًاعاَتَمَو اَّنِّم ًةَمْحَر َّلاِإ ﴾٢﴿ ِميِكَحْلا ِنآْرُقْلاَو ِكِئاَرَ ْلا َلَع ٍل َلِظ ِف ْمُه ُجاَوْزَأَو ْمُه ﴾٥٥﴿ َنوُهِكاَف ٍلُغُش ِف َمْوَيْلا ِةَّنَجْلا ﴾٥٧﴿ َنوُعَّدَي اَّم مُهَلَو ٌةَهِكاَف اَهيِف ْمُهَل ﴾٥٦﴿ َنوُؤِكَّتُم

Memperteguh hati mukhatab pada ayat ke: 3, 4,5, dan 76.

c.

ِميِحَّرلا ِزيِزَعْلا َليِزنَت ﴾٤﴿ ٍميِقَت ْسُّم ٍطاَ ِص َلَع ﴾٣﴿ َيِلَسْرُمْلا َنِمَل َكَّنِإ

21 kesamaan antara makna dengan bobot kata dan kata dengan bobot makna, tidak saling melibihi.

(13)

-109-

﴾٧٦﴿ َنوُنِلْعُي اَمَو َنوُّ ِسُي اَم ُمَلْعَن اَّنِإ ْمُهُلْوَق َكنُزْحَي َلَف ﴾٥﴿

Perintah kepada mukhathab untuk memberi peringatan d. pada ayat ke: 6, 11, dan 17.

َرْكِّذلا َعَبَّتا ِنَم ُرِذنُت اَ َّنِإ ﴾٦﴿ َنوُلِفاَغ ْمُهَف ْم ُهُؤاَبآ َرِذنُأ اَّم ًامْوَق َرِذنُتِل َّلاِإ اَنْيَلَع اَمَو ﴾١١﴿ ٍميِرَك ٍرْجَأَو ٍةَرِفْغَ ِب ُهْ ِّشَبَف ِبْيَغْلاِب نَمْحَّرلا َ ِشَخَو ﴾١٧﴿ ُيِبُمْلا ُغَلَبْلا

Celaan, ancaman, hinaan, dan ejekan terhadap orang- e. orang Quraisy yang tidak beriman pada ayat ke: 7, 8, 9,

10, 22, 23, 28, 29, 32, 35, 36, 37, 40, 43, 44, 45, 49, 50, 51, 53, 55, 56, 57, 59, 60, 62, 63, 64, 66, 67, 68, 69, 73, 75, dan 77.

ْمِهِقاَنْعَأ ِف اَنْلَعَج اَّنِإ ﴾٧﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْمُهَف ْمِهِ َثْكَأ َلَع ُلْوَقْلا َّقَح ْدَقَل ًاّدَس ْمِهيِدْيَأ ِ ْيَب نِم اَنْلَعَجَو ﴾٨﴿ َنو ُحَمْقُّم مُهَف ِناَقْذَلا َلِإ َيِهَف ًلاَلْغَأ ْمُهَتْرَذنَأَأ ْمِهْيَلَع ءاَوَسَو ﴾٩﴿ َنوُ ِصْبُي َلا ْمُهَف ْم ُهاَنْي َشْغَأَف ًاّدَس ْمِهِفْلَخ ْنِمَو َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ِنَرَطَف يِذَّلا ُدُبْعَأ َلا ِل اَمَو ﴾١٠﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْمُهْرِذنُت ْمَل ْمَأ ْمُهُتَعاَفَش يِّنَع ِنْغُت َّلا ٍّ ُضِب نَمْحَّرلا ِنْدِرُي نِإ ًةَهِلآ ِهِنوُد نِم ُذِخَّتَأَأ ﴾٢٢﴿

ِء َم َّسلا َنِّم ٍدن ُج ْنِم ِهِدْعَب نِم ِهِمْوَق َلَع اَنْلَزنَأ اَمَو ﴾٢٣﴿ ِنوُذِقنُي َلاَو ًائْيَش ﴾٢٩﴿ َنوُدِماَخ ْم ُه اَذِإَف ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ ْتَناَك نِإ ﴾٢٨﴿ َيِلِزنُم اَّنُك اَمَو ُهْتَلِمَع اَمَو ِهِرَ َث نِم اوُلُكْأَيِل ﴾٣٢﴿ َنوُ َضْحُم اَنْيَدَّل ٌعيِمَج َّمَّل ٌّلُك نِإَو ُتِبنُت َّمِم اَهَّلُك َجاَوْزَ ْلا َقَلَخ يِذَّلا َناَحْب ُس ﴾٣٥﴿ َنوُرُك ْشَي َلَفَأ ْمِهيِدْيَأ ُهْنِم ُخَل ْسَن ُلْيَّللا ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٦﴿ َنوُمَلْعَي َلا َّمِمَو ْمِه ِسُفنَأ ْنِمَو ُضْرَ ْلا َلاَو َرَمَقْلا َكِرْدُت نَأ اَهَل يِغَبنَي ُسْم َّشلا َلا ﴾٣٧﴿ َنوُمِل ْظُّم م ُه اَذِإَف َراَهَّنلا َخيِ َص َلَف ْمُهْقِرْغُن ْأ َشَّن نِإَو ﴾٤٠﴿ َنو ُحَب ْسَي ٍكَلَف ِف ٌّلُكَو ِراَهَّنلا ُقِباَس ُلْيَّللا َليِق اَذِإَو ﴾٤٤﴿ ٍيِح َلِإ ًاعاَتَمَو اَّنِّم ًةَمْحَر َّلاِإ ﴾٤٣﴿ َنوُذَقنُي ْم ُه َلاَو ْمُهَل َّلاِإ َنوُر ُظنَي اَم ﴾٤٥﴿ َنوُمَحْرُت ْمُكَّلَعَل ْمُكَفْلَخ اَمَو ْمُكيِدْيَأ َ ْيَب اَم اوُقَّتا ُمُهَل َلاَو ًةَي ِصْوَت َنوُعيِطَت ْسَي َلَف ﴾٤٩﴿ َنوُم ِّصِخَي ْم ُهَو ْم ُهُذ ُخْأَت ًةَدِحاَو ًةَحْي َص ْمِهِّبَر َلِإ ِثاَد ْجَ ْلا َنِّم م ُه اَذِإَف ِرو ُّصلا ِف َخِفُنَو ﴾٥٠﴿ َنوُعِجْرَي ْمِهِلْهَأ َلِإ َنو ُ َض ْحُم اَنْيَدَّل ٌعيِمَج ْم ُه اَذِإَف ًةَدِحاَو ًةَحْي َص َّلاِإ ْتَناَك نِإ ﴾٥١﴿ َنوُل ِسنَي َّنِإ ﴾٥٤﴿ َنوُلَمْعَت ْمُتنُك اَم َّلاِإ َنْوَزْجُت َلاَو ًائْيَش ٌسْفَن ُمَل ْظُت َلا َمْوَيْلاَف ﴾٥٣﴿

(14)

-110- َلَع ٍل َلِظ ِف ْمُه ُجاَوْزَأَو ْمُه ﴾٥٥﴿ َنوُهِكاَف ٍلُغُش ِف َمْوَيْلا ِةَّنَجْلا َباَح ْصَأ اوُزاَتْماَو ﴾٥٧﴿ َنوُعَّدَي اَّم مُهَلَو ٌةَهِكاَف اَهيِف ْمُهَل ﴾٥٦﴿ َنوُؤِكَّتُم ِكِئاَرَ ْلا اوُدُبْعَت َّلا نَأ َمَدآ يِنَب اَي ْمُكْيَلِإ ْدَهْعَأ ْمَلَأ ﴾٥٩﴿ َنوُمِرْجُمْلا اَهُّيَأ َمْوَيْلا اوُنوُكَت ْمَلَفَأ ًايِثَك ً ّلِبِج ْمُكنِم َّل َضَأ ْدَقَلَو ﴾٦٠﴿ ٌيِبُّم ٌّوُدَع ْمُكَل ُهَّنِإ َناَطْي َّشلا اَ ِب َمْوَيْلا اَهْوَل ْصا ﴾٦٣﴿ َنوُدَعوُت ْمُتنُك يِتَّلا ُمَّنَهَج ِهِذَه ﴾٦٢﴿ َنوُلِقْعَت َّنَأَف َطاَ ِّصلا اوُقَبَتْساَف ْمِهِنُيْعَأ َلَع اَن ْسَمَطَل ءا َشَن ْوَلَو ﴾٦٤﴿ َنوُرُفْكَت ْمُتنُك َلاَو ًاّي ِضُم اوُعاَطَتْسا َمَف ْمِهِتَناَكَم َلَع ْم ُهاَنْخ َسَمَل ءا َشَن ْوَلَو ﴾٦٦﴿ َنوُ ِصْبُي اَمَو ﴾٦٨﴿ َنوُلِقْعَي َلَفَأ ِقْلَخْلا ِف ُه ْسِّكَنُن ُهْرِّمَعُن ْنَمَو ﴾٦٧﴿ َنوُعِجْرَي اَهيِف ْمُهَلَو ﴾٦٩﴿ ٌيِبُّم ٌنآْرُقَو ٌرْكِذ َّلاِإ َو ُه ْنِإ ُهَل يِغَبنَي اَمَو َرْع ِّشلا ُهاَنْمَّلَع ٌدن ُج ْمُهَل ْم ُهَو ْم ُهَ ْصَن َنوُعيِطَت ْسَي َلا ﴾٧٣﴿ َنوُرُك ْشَي َلَفَأ ُبِرا َشَمَو ُعِفاَنَم

صِيمٌَخ َو ُه اَذِإَف ٍةَفْطُّن نِم ُهاَنْقَلَخ اَّنَأ ُنا َسنِ ْلا َرَي ْمَلَوَأ ﴾٧٥﴿ َنوُ َضْحُّم

مُّبِينٌ ٧٧ Memberi nasehat dan bimbingan kepada mukhathab (Nabi) f. pada ayat ke: 12, 13, dan 14.

ٍيِبُم ٍماَمِإ ِف ُهاَنْي َصْحأ ٍءْ َش َّلُكَو ْمُهَراَثآَو اوُمَّدَق اَم ُبُتْكَنَو َتْوَمْلا يِيْحُن ُنْحَن اَّنِإ اَنْلَسْرَأ ْذِإ ﴾١٣﴿ َنوُلَسْرُمْلا اَهءاَج ْذِإ ِةَيْرَقْلا َباَح ْصَأ ًلَثَّم مُهَل ْبِ ْضاَو ﴾١٢﴿

﴾١٤﴿ َنوُلَسْرُّم مُكْيَلِإ اَّنِإ اوُلاَقَف ٍثِلاَثِب اَنْزَّزَعَف َم ُهوُبَّذَكَف ِ ْيَنْثا ُمِهْيَلِإ

Keingkaran dan ancaman, celaan, ejekan orang musyrik g. Quraisy atas risalah Nabi pada ayat ke: 15, 16, 18, 19, 47, 48,

dan 78.

﴾١٥﴿ َنوُبِذْكَت َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ٍءْ َش نِم نم ْحَّرلا َلَزنَأ اَمَو اَنُلْثِّم ٌ َشَب َّلاِإ ْمُتنَأ اَم اوُلاَق اوُهَتنَت ْمَّل ِئَل ْمُكِب اَنْ َّيَطَت اَّنِإ اوُلاَق ﴾١٦﴿ َنوُلَسْرُمَل ْمُكْيَلِإ اَّنِإ ُمَلْعَي اَنُّبَر اوُلاَق ْلَب مُتْرِّكُذ نِئَأ ْمُكَعَم ْمُكُرِئاَط اوُلاَق ﴾١٨﴿ ٌميِلَأ ٌباَذَع اَّنِّم مُكَّن َّسَمَيَلَو ْمُكَّنَم ُجْ َنَل اوُرَفَك َنيِذَّلا َلاَق ُهَّللا ْمُكَقَزَر َّمِم اوُقِفنَأ ْمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾١٩﴿ َنوُفِ ْسُّم ٌمْوَق ْمُتنَأ ﴾٤٧﴿ ٍيِبُّم ٍل َل َض ِف َّلاِإ ْمُتنَأ ْنِإ ُهَمَعْطَأ ُهَّللا ُءا َشَي ْوَّل نَم ُمِعْطُنَأ اوُنَمآ َنيِذَّلِل ُهَقْل َخ َ ِسَنَو ًلَثَم اَنَل َبَ َضَو ﴾٤٨﴿ َيِقِدا َص ْمُتنُك نِإ ُدْعَوْلا اَذَه ىَتَم َنوُلوُقَيَو ﴾٧٨﴿ ٌميِمَر َيِهَو َماَظِعْلا يِيْحُي ْنَم َلاَق

Dorongan untuk berbuat pada ayat ke: 20, dan 21 h.

(15)

-111-

اوُعِبَّتا ﴾٢٠﴿ َيِلَسْرُمْلا اوُعِبَّتا ِمْوَق اَي َلاَق ىَع ْسَي ٌل ُجَر ِةَنيِدَمْلا َصْقَأ ْنِم ءاَجَو ﴾٢١﴿ َنوُدَتْهُّم م ُهَو ًار ْجَأ ْمُكُلَأ ْسَي َّلا نَم

Penyesalan orang musyrik Quraisy pada ayat ke: 22, 24, 30, i. dan 52.

﴾٢٤﴿ ٍيِبُّم ٍلَل َض يِفَّل ًاذِإ ِّنِإ ﴾٢٢﴿ َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ِنَرَطَف يِذَّلا ُدُبْعَأ َلا ِل اَمَو اَي اوُلاَق ﴾٣٠﴿ نوُئِزْهَت ْسَي ِهِب اوُناَك َّلاِإ ٍلو ُسَّر نِّم مِهيِتْأَي اَم ِداَبِعْلا َلَع ًةَ ْسَح اَي ﴾٥٢﴿ َنوُلَسْرُمْلا َقَد َصَو ُنَمْحَّرلا َدَعَو اَم اَذَه اَنِدَقْرَّم نِم اَنَثَعَب نَم اَنَلْيَو

Meminta pengakuan pada ayat ke: 25, 31, 60, 71, dan 81.

j.

ْمُهَّنَأ ِنوُرُقْلا ْنِّم مُهَلْبَق اَنْكَلْهَأ ْمَك اْوَرَي ْمَلَأ ﴾٢٥﴿ ِنوُعَمْساَف ْمُكِّبَرِب ُتنَمآ ِّنِإ ُهَّنِإ َناَطْي َّشلا اوُدُبْعَت َّلا نَأ َمَدآ يِنَب اَي ْمُكْيَلِإ ْدَهْعَأ ْمَلَأ ﴾٣١﴿ َنوُعِجْرَي َلا ْمِهْيَلِإ اَهَل ْمُهَف ًاماَعْنَأ اَنيِدْيَأ ْتَلِمَع َّمِم ْمُهَل اَنْقَلَخ اَّنَأ اْوَرَي ْمَلَوَأ ﴾٦٠﴿ ٌيِبُّم ٌّوُدَع ْمُكَل مُهَلْثِم َقُل ْخَي ْنَأ َلَع ٍرِداَقِب َضْرَ ْلاَو ِتاَو َم َّسلا َقَلَخ يِذَّلا َسْيَلَوَأ ﴾٧١﴿ َنوُكِلاَم ﴾٨١﴿ ُميِلَعْلا ُق َّلَخْلا َو ُهَو َلَب

Harapan pada ayat 26, 27, 45, dan 74.

k.

َنِم يِنَلَعَجَو ِّبَر ِل َرَفَغ اَ ِب ﴾٢٦﴿ َنوُمَلْعَي يِمْوَق َتْيَل اَي َلاَق َةَّنَجْلا ِل ُخْدا َليِق َنوُمَحْرُت ْمُكَّلَعَل ْمُكَفْلَخ اَمَو ْمُكيِدْيَأ َ ْيَب اَم اوُقَّتا ُمُهَل َليِق اَذِإَو ﴾٢٧﴿ َيِمَرْكُمْلا ﴾٧٤﴿ َنو ُ َصنُي ْمُهَّلَعَل ًةَهِلآ ِهَّللا ِنوُد نِم اوُذَخَّتاَو ﴾٤٥﴿

Menjelaskan kekuasaan Allah pada ayat ke: 33, 34, 35, 37, 38, l. 39, 40, 41, 42, dan 83.

اَنْلَعَجَو ﴾٣٣﴿ َنوُلُكْأَي ُهْنِمَف ًاّبَح اَهْنِم اَن ْجَر ْخَأَو اَهاَنْيَي ْحَأ ُةَتْيَمْلا ُضْرَ ْلا ُمُهَّل ٌةَيآَو ِهِرَ َث نِم اوُلُكْأَيِل ﴾٣٤﴿ ِنوُيُعْلا ْنِم اَهيِف اَنْرَّجَفَو ٍباَنْعَأَو ٍليِخَّن نِم ٍتاَّنَج اَهيِف م ُه اَذِإَف َراَهَّنلا ُهْنِم ُخَل ْسَن ُلْيَّللا ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٣٥﴿ َنوُرُك ْشَي َلَفَأ ْمِهيِدْيَأ ُهْتَلِمَع اَمَو ﴾٣٨﴿ ِميِلَعْلا ِزيِزَعْلا ُريِدْقَت َكِلَذ اَهَّل ٍّرَقَت ْسُمِل يِرْجَت ُسْم َّشلاَو ﴾٣٧﴿ َنوُمِلْظُّم اَهَل يِغَبنَي ُسْم َّشلا َلا ﴾٣٩﴿ ِميِدَقْلا ِنو ُجْرُعْلاَك َداَع ىَّتَح َلِزاَنَم ُهاَنْرَّدَق َرَمَقْلاَو ْمُهَّل ٌةَيآَو ﴾٤٠﴿ َنو ُحَب ْسَي ٍكَلَف ِف ٌّلُكَو ِراَهَّنلا ُقِباَس ُلْيَّللا َلاَو َرَمَقْلا َكِرْدُت نَأ َنوُبَكْرَي اَم ِهِلْثِّم نِّم مُهَل اَنْقَلَخَو ﴾٤١﴿ ِنو ُح ْشَمْلا ِكْلُفْلا ِف ْمُهَتَّيِّرُذ اَنْلَمَح اَّنَأ

﴾٨٣﴿ َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ٍءْ َش ِّلُك ُتوُكَلَم ِهِدَيِب يِذَّلا َناَحْب ُسَف ﴾٤٢﴿

(16)

-112- m. Kesamaan keadaan pada ayat ke: 10, 23, dan 54.

ًةَهِلآ ِهِنوُد نِم ُذِخَّتَأَأ ﴾١٠﴿ َنوُنِمْؤُي َلا ْم ُهْرِذنُت ْمَل ْمَأ ْمُهَتْرَذنَأَأ ْمِهْيَلَع ءاَوَسَو َلا َمْوَيْلاَف ﴾٢٣﴿ ِنوُذِقنُي َلاَو ًائْيَش ْمُهُتَعاَفَش يِّنَع ِنْغُت َّلا ٍّ ُضِب نَمْحَّرلا ِنْدِرُي نِإ ﴾٥٤﴿ َنوُلَمْعَت ْمُتنُك اَم َّلاِإ َنْوَزْجُت َلاَو ًائْيَش ٌسْفَن ُمَل ْظُت

Pujian dan ucapan selamat pada ayat ke 58.

n.

﴾٥٨﴿ ٍميِحَّر ٍّبَّر نِم ًلاْوَق ٌم َلَس

Perintah beribadat kepada Allah ayat ke 61.

o.

﴾٦١﴿ ٌميِقَت ْسُّم ٌطاَ ِص اَذَه ِنوُدُبْعا ْنَأَو

Menunjukan keagungan Allah pada ayat ke: 79, 80, dan 81.

p.

َنِّم مُكَل َلَعَج يِذَّلا ﴾٧٩﴿ ٌميِلَع ٍقْلَخ ِّلُكِب َو ُهَو ٍةَّرَم َلَّوَأ اَهَأ َشنَأ يِذَّلا اَهيِيْحُي ْلُق ِتاَو َم َّسلا َقَلَخ يِذَّلا َسْيَلَوَأ ﴾٨٠﴿ َنوُدِقوُت ُهْنِّم مُتنَأ اَذِإَف ًاراَن ِ َضْخَ ْلا ِرَج َّشلا ﴾٨١﴿ ُميِلَعْلا ُق َّلَخْلا َو ُهَو َلَب مُهَلْثِم َقُلْخَي ْنَأ َلَع ٍرِداَقِب َضْرَ ْلاَو

Melemahkan orang munafik pada ayat ke 82.

q.

﴾٨٢﴿ ُنوُكَيَف ْنُك ُهَل َلوُقَي ْنَأ ًائْيَش َداَرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَ َّنِإ

Bertujuan membentuk sesuatu pada ayat ke 82.

r.

﴾٨٢﴿ ُنوُكَيَف ْنُك ُهَل َلوُقَي ْنَأ ًائْيَش َداَرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَ َّناِ

Penolakan atas sistem keyakinan orang musyrik dan orang s. munafik Quraisy dan pensucian Allah dari keyakinan mereka

pada ayat ke 83.

﴾٨٣﴿ َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو ٍءْ َش ِّلُك ُتوُكَلَم ِهِدَيِب يِذَّلا َناَحْب ُسَف

DAfTAR PUSTAKA G.

‘Ali al-Jarim & Musthafa Amin. 1951. Al-Balaghah al- Wadhihah: al-Bayan wa al-Ma’ani wa al-Ma’ani wa al-Badi’ li al-Madaris al-Tsanawiyah. Mesir: Dar al-Fikr

Abu Ja’far al-Thabari. 2000. Jami al-Bayan Fi Ta’wil al-Quran.

Beirut: Mu’assasat al-Risalah,Juz 20

Ahmad Musthafa al-Margha. tt. ‘Ulum al-Balaghah. al-Afaq

(17)

-113-

al-‘Arabiyah.

D. Hidayat. 2011. Al-Balaghah li al-Jami’: Balaghah untuk Umum. Semarang: Karya Toha Putra.

Fadhll Hasan ‘Abbas. 1997. Al-Balaghah Fununuha wa Afnanuha. ‘Amman: Dar al-Furqan.

Fakhr al-Din al-Razi. Mafatih al-Ghaib. dalam CD Maktabah al-Syamilah Juz 12

Hifni Bek Nashif et. 1914. Al- Qowaid al-Lughah al-Arabiyah.

Kairo: al-Amiriyah.

Makki bin Abi Thalib al-Qaisiy. Musykil I’rab al-Qur’an.

(www.al-mostafa).

Mamat Zaenudin & Yayan Nurbayan. 2007. Pengantar Ilmu Balaghah. Bandung: Refika Aditama.

Mana’ al-Qoththon. tt. Mabahits Fi ‘Ilm al-Qur’an. Riyadh:

Mansyurat al-‘Ashr al-Hadits.

Muhammad ‘Ali al-Shabuni. 1985. Al-Tibyan Fi ‘Ulum al- Qur’an. Beirut: ‘Alim al-Kutub,

Muhyi al-Din al-Darwisy.1992. I’rab al-Qur’an al-Karim wa Bayanuh Beirut: Dar Ibn Katsir, 1992. Juz 8

Raja ‘Aid. tt. Falsafah al-Balaghoh. Iskandariyah: al-Ma’arif, cet. II

Al-Said Ahmad al-Hasyimi. 1999. Jawahir al-Balaghah:

Fi al-Ma’ani wa al-Bayan wa al-Badi’.Beirut: al-Maktabah al-

‘Ashriyah

Al-Sakaki. tt. Miftah al-‘Ulum. Mesir: Musthafa al-Babi al- Halabi wa Akhawaih

Al-Syaukani. Fath al-Qodir. (dalam Maktabah al-Syamilah) Juz 6

Al-Syeik Musthafa Ghalayaini. 1987. Jami’ al-Durus al- Arabiyah. Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyah.

Zamakhsyari. Kasysyaf. Dalam CD Maktabah al-Syamilah Juz 5. CD al-Maktabah al-Syamilah.

Referensi

Dokumen terkait

No.. Analisis At-tibaq dalam Al-Qur’an pada surah Al- Baqarah. Medan : Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. At-tibaq adalah bagian dari

Secara bahasa Al Qur’an berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata َأَﺮَـﻗ yang artinya ‘membaca’. 1 Al Qur’an adalah kitab suci yang di turunkan oleh Allah

sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Stilistika dalam Kumpulan Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono dan Relevansi Sebagai Pembelajaran Sastra

4.2.8.3.Jumlah persentase mahasiswa Sastra Arab stambuk 2017 yang tidak mampu mengucapkan proses asimilasi total progresif yang terdapat pada konsonan nasal ى /n

Berdasarkan dari penjelasan kedua tafsir di atas, maka dapat kita ambil pelajaran yakni hendaklah ketika ada di dalam majelis disunnahkan untuk memperbaiki tempat duduk

Metodelogi adalah hal penting dalam kajian tafsir, hal ini bertujuan terhadap pemetaan pemikiran seorang mufassir, dalam skripsi yang berjudul Studi Analisis Ayat-Ayat

Pembelajaran menulis puisi adalah salah satu kompetensi dasar menulis sastra yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII SMP, karena dengan memiliki kemampuan menulis

Selaku Ketua Departemen Sastra Arab FS UM, kami menyambut dengan gembira atas hadirnya bahan ajar yang sangat penting ini, berjudul "Bahasa Arab Media Massa: Pembelajaran Berbasis