Tak ketinggalan Almamater kita tercinta, Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “KEAJAIBAN AL-QUR'AN MENURUT BADIUZZAMAN SAID NURSI (W.1960 M) DAN KUREJSH SHIHAB (L 1944 M)(KAJIBAN PERBANDINGAN KITAB-AN)” . Kesimpulan dan hasil penelitian yang penulis peroleh adalah perbedaan pemahaman mengenai mukjizat Al-Qur'an menurut Said Nursi dan menurut Quraish Shihab.
Secara penafsiran keduanya mempunyai beberapa persamaan, perbedaan lainnya terletak pada penjelasan suatu aspek mukjizat Al-Qur’an menurut sudut pandang masing-masing.
Latar Belakang Masalah
Ia juga diperkenalkan oleh seorang mufassir kontemporari iaitu Sayyid Quthub (w. 1966 M), yang menggunakan kaedah berbeza dalam mempelajari al-Quran. Perhatiannya bukan sahaja tertumpu kepada irama kata dan susunan ayat atau rangkaian yang saling berkaitan, tetapi juga kepada cara pengungkapan yang terbaik dalam al-Quran. Dia mendapatinya dalam cara al-Quran menggambarkan sesuatu, lalu dia memberikan kesannya dengan cara yang puitis dan menarik dan menggunakannya sebagai panduan untuk menunjukkan keindahan susunan bahasa al-Quran. 4.
Sementara itu, ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ulama mengenai mukjizat Al-Qur'an, beberapa di antaranya. 2 Hamirudin, “Kajian Beberapa Pemikiran Binti Syathi Tentang Keajaiban Al-Qur’an”, dalam Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, Vol.2, No. 1 Desember 2015, hal. 53-54. Namun banyak contoh yang terjadi di masyarakat yaitu banyak masyarakat awam yang belum mengetahui secara pasti dan benar makna mukjizat Al-Qur'an itu sendiri.
Maka alasan penulis memilih untuk membahas Keajaiban Al-Qur'an adalah karena mayoritas masyarakat awam masih kurang memahami makna sebenarnya dari Keajaiban Al-Qur'an dari segi teori dan praktek. Ketiga, keduanya mempunyai karya yang membahas tentang mukjizat Al-Qur’an yang menggambarkan aspek terdalam, namun dalam koridor penafsiran dan pemikiran masing-masing. Namun jika membandingkan pandangan keduanya, maka skripsi ini mungkin belum menyeluruh, sehingga penulis hanya memfokuskan kajian tematik pada pembahasan ayat dan pemikiran keduanya mengenai mukjizat Al-Qur'an yang dituangkan dalam karya Said Nursi (w. .1960 M) dan Quraish Shihab (M 1944 M).
Permasalahan
Identifikasi Masalah
Yang pasti keduanya mempunyai pola dan ciri yang berbeda, mengingat situasi dan kondisi kehidupan keduanya sangat berbeda. Dengan demikian, menurut penulis, membandingkan pandangan-pandangan yang dikemukakan dalam masing-masing karya mufassir ini merupakan kajian yang sangat menarik, karena keduanya hidup di tempat yang berbeda, lingkungan, situasi dan zaman yang berbeda, meskipun sama-sama ulama sezaman. Terdapat perbedaan pendapat mengenai mukjizat Al-Qur'an menurut berbagai ulama dan berbagai kalangan/mazhab.
Belum ada penelitian khusus mengenai mukjizat Al-Qur'an melalui karya Quraish Shihab maupun karya Said Nursi.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Menganalisis persamaan dan perbezaan pandangan Said Nursi (w. 1960 M) dan Quraish Shihab (L 1944 M) mengenai Mukjizat Al-Quran. Mengkaji kerelevanan pandangan Said Nursi (w. 1960 M) dan Quraish Shihab (L 1944 M) mengenai Mukjizat al-Quran pada zaman sekarang.
Manfaat Penelitian
Dengan ini penulis akan membahas tentang perbedaan penafsiran ayat-ayat yang menantang mukjizat Al-Qur'an, pandangan spesifik dua mufassir dari zaman yang berbeda dalam menafsirkan makna mukjizat Al-Qur'an, dan kemudian Penulis akan membandingkan kedua pandangan dan tafsir tersebut, kemudian membandingkan metode penafsiran kedua mufassir tersebut, sekaligus mencari relevansi terkait pandangan kedua mufassir tersebut mengenai mukjizat Al-Qur'an di zaman sekarang. Untuk menjelaskan interpretasi beberapa komentator terkait penelitian ini, penulis akan menggunakan teori studi karakter dalam interpretasi masing-masing komentator karena pemikiran para tokoh yang dipelajari. Data penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder. a) Sumber data primer adalah sumber utama yang terdiri dari buku-buku utama kajian penelitian ini yaitu beberapa kitab Risale Nur karya Said Nursi (w. 1960 M) yang membahas tentang mukjizat Al-Qur'an yaitu Al-Maktubat, Al-Kalimat, Isudaraul I'jaz, Kitab Keajaiban Al-Qur'an Diulas dengan 40 Aspek Keajaiban10 dan Kitab Keajaiban Al-Qur'an Diulas.
10 Bediuzzaman Said Nursi, Keajaiban Al-Qur'an Ditinjau dari 40 Aspek Keajaiban, (Tangerang Selatan: Risale Nur Press, 2014). Dari Aspek Linguistik, Tanda Ilmiah dan Laporan Yang Gaib oleh Quraish Shihab (L 1944 M) 11 Sumber data sekunder yang penulis gunakan berasal dari kitab pendukung lain seperti Al-Quran. 11 Muhammad Quraish Shihab, Keajaiban Al-Qur'an Dilihat dari Aspek Linguistik, Tanda-Tanda Ilmiah dan Laporan Yang Gaib, (Bandung: Penerbit Mizan, 1997).
Pokok bahasan tulisan ini adalah tafsir dan pandangan Said Nursi (w. 1960 M) dan Quraish Shihab (w. 1944 M.) mengenai mukjizat Al-Qur'an. Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, penulis menginventarisasi data dan melakukan seleksi, khususnya pembahasan tentang mukjizat Al-Qur'an. Ketiga, penulis akan mencari persamaan dan perbedaan secara komparatif, pandangan masing-masing tokoh serta relevansinya dengan zaman sekarang.
Tinjauan Pustaka
Arsyad Ba'asyien yang berjudul "Beberapa Segi Keajaiban Al-Qur'an" dimuat di Jurnal Hunafa Vol. Penelitian ini menyimpulkan bahwa memang banyak orang yang ingin meniru struktur kebahasaan Al-Qur'an. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada pembahasan mukjizat Al-Qur’an, sedangkan perbedaannya terletak pada segi tokoh yang diteliti.
17 Kartini, “I'jaz Al-Qur'an dalam Pandangan Abdul Qahir Al-Jurjani”, dalam Jurnal Religius Khazanah, 2015. Setelah membaca penelitian ini, penulis menemukan gambaran jelas mengenai perdebatan mukjizat Al-Qur’an. Al-Qur'an menurut pemikiran salah satu tokoh ulama.18 4. Adapun perbedaannya, penelitian ini tidak menjelaskan secara spesifik mukjizat Al-Qur'an yang dilakukan salah satu tokoh ulama atau mufassir.
Skripsi yang ditulis oleh Munawwaroh ini sangat bermanfaat bagi penulis karena penelitian tersebut membahas salah satu aspek yang terkandung dalam pembahasan Keajaiban Al-Qur'an. Keajaiban Al-Qur'an dalam penyajian kisah supranatural dalam Al-Qur'an. 20 Munawwaroh, “Keajaiban Mewartakan Al-Qur’an yang Gaib (Kajian tematik ayat-ayat tentang peristiwa yang terjadi dan akan terjadi), Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018).
Teknik dan Sistematika Penulisan
Bab Keempat: Bab ini akan menjelaskan secara rinci pengelompokan ayat-ayat yang berkaitan dengan mukjizat Al-Qur'an, kemudian dijelaskan masing-masing pandangan tafsir Said Nursi (w. 1960 M) dan Quraish Shihab (w. 1944 M), disertai dengan . dengan analisis akhir perbandingan perbedaan dan persamaan mengenai Keajaiban Al-Qur'an dari kedua tokoh tersebut. Dalam penjelasan yang disampaikan pandangan Said Nursi mengenai mukjizat Al-Qur'an, beliau membagi Al-Qur'an menjadi tiga makna, bagian pertama menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan terjemahan abadi untuk alam semesta, yang semuanya menafsirkan aspek dunia dan memulai akhirat, juga merupakan kitab hikmah dan petunjuk bagi manusia hingga saat ini, kemudian pada bagian kedua dijelaskan bahwa Al-Quran memiliki segala rahasia yang mengandung simbol dan tanda, catatan perhatian. dan rasa hormat terhadap Ar-Rahman yang timbul dari rahmat-Nya, sehingga sangat tepat disebutkan Kalimat Ilahi, kemudian pada bagian ketiga dijelaskan bahwa Al-Quran adalah kitab yang memuat kitab-kitab semua Nabi dari berbagai zaman. dan mencakup semua karya orang-orang shaleh lainnya dengan pendekatan yang berbeda-beda, diciptakan untuk kekekalan abadi. Pemahaman bahwa Al-Quran dianggap mukjizat adalah Said Nursi menilai keselarasan masing-masing sisi surah, keselarasan seluruh ayatnya, keselarasan rahasia dan cahayanya, kesesuaian pernyataannya sangat-sangat relevan. dengan isi keesaan-Nya, segala sifat-sifat-Nya dan nama – nama-Nya, agar semua orang beriman dapat dengan mudah menyadarinya.
Shihab mengenai mukjizat Al-Qur'an, diawali dengan mendefinisikan makna Al-Qur'an yaitu firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril sesuai redaksi yang Allah kirimkan kepada Nabi Muhammad saw secara bertahap melalui wahyu dan disebarkan kepada umat Islam. . setelah itu dijelaskan pengertian mukjizat kemudian yang diambil dari kata زجعأ yang artinya melemahkan. Beliau juga menjelaskan bahwa mukjizat Al-Qur'an diwujudkan melalui bukti bahwa tidak ada bacaan lain selain Al-Qur'an yang telah banyak dipelajari dalam redaksinya, tidak ada yang lain selain Al-Qur'an. yang dipelajari sampai ada cerita yang berbeda-beda tentang cara membacanya, kemudian cara membacanya diatur dengan cara memanjangkan atau memperpendek dan seterusnya, jumlahnya juga dihitung, tidak hanya bagian besar seperti jumlah surah saja, tetapi juga bagian yang lebih kecil. bagian-bagiannya, seperti ayat, kalimat, bahkan huruf, tata cara penulisan secara umum juga disesuaikan dan dipelajari hingga terdapat perbedaan. Said Nursi dan Quraish Shihab sama-sama mempunyai persamaan dalam tafsir dan penulisan pandangannya masing-masing terhadap kitab yang membahas tentang mukjizat Al-Qur'an, diantara persamaan tersebut terdapat pada penafsiran kedua mufessir mengenai beberapa ayat mengenai tantangan Al-Qur'an terhadap dia. masyarakat Arab pada saat itu. , kemudian dikaitkan dengan dua aspek utama dalam.
Contoh pentingnya pandangan Said Nursi dan Quraish Shihab mengenai mukjizat Al-Qur'an di zaman sekarang adalah pada aspek yang mengatakan bahwa mukjizat Al-Qur'an terdapat pada keterangan Al-Qur'an. .
ةرقبلا ( :2
Saran
Sehingga ilmu ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, bahkan bagi mereka yang belum mengetahui arti sebenarnya dari mukjizat Al-Qur'an. Apriani, Adha, “Birr Al-Walidain Menurut Tafsir Nusantara (Studi Banding Tafsir Ayat Wasiat Birr Al-Walidain Dalam Tafsir Al-Misbah dan An-Nur)”, Skripsi, Tangsel: Institut Al -Ilmu Al-Qur'an, 2019 Bakir, Moh., Rasionalitas Upaya Maqashid Al-Qur'an memahami makna Al-Qur'an sesuai tujuannya, Pekalongan: PT Nasya Memperluas Manajemen, 2018.
Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Metode Tahsin Tartil Al-Qur'an Maisura, Tangsel, Yayasan Workshop Metode Maisura, Publikasi Al-Qur'an, 2018. Iliyya, Anzah Muhimmatul, "I'jaz Ilmi Al-Qur'an dalam Penggunaannya Kata Sama' dan Bashar" Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019.
Rahmah, Ita, “Ukhuwah Dalam Perspektif Bediuzzaman Said Nursi (Analisis Risalah Nur)”, Skripsi, Tangsel: Institut Ilmu Al-Qur'an, 2019. Keajaiban Al-Qur'an Dari Sebuah Linguistik Perspektif, Tanda Ilmiah dan Pemberitaan Ghaib, Bandung: Mizan, 1977. Munawwaroh, “Keajaiban Pemberitaan Ghaib Al-Qur’an (Kajian Tematik Ayat-Ayat Peristiwa yang Terjadi dan Tidak Terjadi)”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2018.