• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENAFSIRAN KH. SHOLEH DARAT TERHADAP AYAT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI PENAFSIRAN KH. SHOLEH DARAT TERHADAP AYAT"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sholeh Darat”, dalam penelitian tersebut penulis membahas doa dalam ayat-ayat Al-Qur’an. 19. Analisis Tafsir Kiai Sholeh Darat Faid al-Rahman", dalam Journal at Tibyan: Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Jilid Salah satu karya beliau yang paling popular ialah kitab tafsir Ahkâm al-Qur'an yang beliau tulis.

Tinjaun Pustaka

Metodologi Penelitian

Karena penulis hanya mengkaji ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum, maka dalam tesis ini akan digunakan metode tematis, misalnya dengan mengumpulkan dan memahami ayat-ayat yang berkaitan dengan tema yang diteliti, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung, kemudian dikonstruksikan secara logis menjadi suatu konsep yang lengkap dan sistematis dalam perspektif Al-Qur'an. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode penelitian tematik, yaitu suatu cara penafsiran Al-Qur’an dengan mengambil tema ayat-ayat hukum kemudian menjelaskannya satu per satu dari sisi tafsir, saling terkait satu sama lain, untuk membentuk suatu gagasan yang utuh dan komprehensif mengenai pandangan al-Qur’an terhadap tema-tema yang dipelajari. 31. Karena tujuan dari penelitian ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an yaitu ayat-ayat Ahkam maka yang dimaksud tematik disini adalah mengumpulkan semua ayat-ayat Al-Qur'an yang memiliki tujuan dan tema32 yang berkaitan dengan masalah hukum .

Sistematika Penulisan

Tafsir al-Qur'an al-'Azim oleh Isma'il Ibn Amir Ibn Katsir al-Dimasyqi. 120 Pola Fiqh atau Hukum bermaksud pola tafsir al-Quran yang diwarnai oleh ayat-ayat ahkam. Dengan menggunakan makna Isyari, hanya orang tertentu sahaja yang boleh mentafsirkan al-Quran dengan makna Isyari.

PERSPEKTIF AYAT-AYAT AHKÂM

Ayat-Ayat Ahkâm dalam Al-Qur‟an

Anwar al-Qur'an fi Ahkam al-Qur'an Avtor Muhammad Syams al-Din al-Harawi al-Bukhari (1119). Vzorec dela, ki ga je uporabil Ibn al-Arabiy, je razkritje vsake sure Kur'ana v zaporedju. Zaenal Arifin, Mohammad, "Aspek Tempatan Tafsir Faid al-Rahman oleh Muhammad Sholeh Darat", Jurnal Ilmu dan Tafsir Al-Qur'an, jld.

Tafsîr Ayat-Ayat Ahkâm dalam Berbagai Madzhab

GAMBARAN UMUM KITAB TAFSÎR FAIDH AR-

Tinjauan Umum Kitab Tafsîr Faidh Ar-Rahmân

  • Identifikasi Fisiologis
  • Identifikasi Metedologis
  • Identifikasi Ideologis

Bisa saja jika laki-laki hendak membuat mudhorot bagi perempuan, bila perempuan itu benar-benar berzina. Beliau bersabda, “seorang laki-laki menceraikan isterinya dengan satu kali talak”, maka ketika ingin mendengarnya kembali, maka segeralah beliau merujuknya pada ‘iddah140 agar hal tersebut tidak terjadi lagi. Dan maksud dari ayat ini adalah disunnahkannya laki-laki berbicara dengan perempuan dan menjaganya, meskipun perempuan itu sudah tidak mencintainya lagi.

Karena sesungguhnya itu akan menjadi jalan kebaikan di dunia dan pahala di akhirat bagi manusia. Dan sebenarnya dikatakan bahwa seorang laki-laki, jika dia tidak menyukai istrinya dan lebih memilih bercerai, semoga Allah swt memberikan banyak kebaikan kepada wanita itu. Ketahuilah bahwa berurusan dengan wanita sebenarnya lebih sulit daripada berurusan dengan pria.

Ketiga, lelaki dibenarkan membuat mudhorot bagi wanita sekiranya wanita itu berzina atau nusyuz. Kemudian pihak lelaki mengisytiharkan bahawa itu adalah sial isteri, maka pihak perempuan akan mengembalikan mas kahwinnya dalam bentuk khulu. Maksud ayat ini ialah lelaki bercakap dengan wanita dan menjaganya walaupun mereka tidak menyukainya.

Dan sebaliknya, jika seorang wanita diceraikan, semoga Tuhan memberkati dia dengan sangat baik, dan mencari lelaki yang sangat dia sukai. Lebih-lebih lagi jika suami sudah berzina dan membuat perjanjian berat pada masa perkahwinan, ini tidak sepatutnya dilakukan. Menurut penulis sumber tafsir yang digunakan dalam hal ini ialah penggunaan tafsir bi al-Matsur al-Qur'an bi al-Qur'an, kerana seorang lelaki yang ingin menggantikan isterinya yang sudah tua dengan memperbaiki. dia tidak boleh kerana ia adalah keji kerana suami telah pun menyelamatkan isterinya.

TELAAH AYAT-AYAT AHKÂM DALAM TAFSÎR

Hukum Tidak Halalnya Memusakai Perempuan Dengan

Jadi ini adalah kelakuan orang-orang jahil, oleh karena itu dicegah dengan turunnya ayat ini, dan tidak boleh pula seorang laki-laki menghalangi istrinya untuk menikah dengan orang lain sedangkan laki-laki (suami) itu sudah bukan dari istrinya. tidak suka . Dan juga rukun dengan laki-laki dan perempuan, maksudnya jika laki-laki berbuat baik terhadap perempuan-perempuannya dalam ucapan dan rezekinya, dan dengan bergiliran atau tidur bersama mereka. Lalu kamu merasa laki-laki sudah tidak menyukai perempuan lagi, maka bersabarlah, jangan bercerai karena itu.

Maka meskipun seorang laki-laki tidak menyukai seorang wanita, semoga Allah swt menjadikan kebencian terhadap seorang laki-laki mendatangkan banyak kebaikan, kebaikan tersebut diberikan oleh Allah kepada seorang putra yang shaleh dari rahim seorang wanita yang tidak disukainya. Dan tidak boleh pula seorang mukmin menghalangi seorang perempuan untuk menikah, sebagaimana halnya laki-laki tidak menyukai perempuan yang sudah mendapat mahar, yaitu jika laki-laki menyusahkan perempuan yang tidak dinafkahi dan tidak mendapat nafkah. tidur dengannya. , agar pihak perempuan dapat menebus kesalahannya (pihak laki-laki). Dan terucap arti dari وؼٍكيرٍعيمٍلًبِ يةرًشاىعيم (bergaul dengan kebaikan), yang akan membuat laki-laki menyukai wanita dan akan menjadikan wanita seperti laki-laki.

Karena laki-laki wajib mempunyai akta nikah bagi istrinya, sehingga laki-laki lain tidak boleh masuk. Dan jangan biarkan laki-laki lain keluar dari wanita, dan wajib menghindari pergi ke pasar dari tempat-tempat yang diragukan. Artinya menemukan keamanan dengan pria yang tidak menyukainya dan menemukan pria yang lebih baik daripada pria tua yang tidak menyukainya.

Jika kalian (laki-laki) sudah tidak nyaman lagi dengan istri kalian, maka jangan terburu-buru menceraikannya, siapa tahu, selama suami tidak mengetahuinya, Allah swt akan memberikan kebaikan berupa anak yang shaleh itu. berasal dari pangkuan istrimu.

Hukum Jika Hendak Mengganti Istri (QS. An-Nisa‟: 20-21) 98

Maksudnya adalah seseorang ingin mengawini perempuan lain dan menceraikan isterinya yang lama, dan jika laki-laki itu telah memberikan mahar kepada isteri lama itu dengan uang mahar, maka kalian para lelaki tidak boleh meminta kembali mahar yang telah kalian berikan. Adapun laki-laki yang meminta mahar kembali dengan cara menganiaya perempuan dan karena kemaksiatan, jelas demikian, maka tidak pantas melakukannya. Dan bagaimana seorang laki-laki bisa meminta mahar yang telah kamu berikan kepada istrimu, bagaimana bisa kamu menanyakan laki-laki dan perempuan mana yang sudah bertemu jima' (senggama) yang maharnya sudah ditentukan.

Maka turunlah ayat ini, laki-laki tidak boleh melakukan hal ini, karena kalian (laki-laki) semua pernah menyetubuhi istri, jima itu ibarat pengganti mahar. Bukan tidak jujur, dan mengatakan: nyatanya ada sebagian laki-laki ketika ingin menikah dengan perempuan lain, perempuan tua itu dituduh berzina. Sedangkan pemikiran kedua, makna ifdhou'. setuju) bahwa apabila khulwat (berdua) laki-laki dan perempuan dalam selimut, bantal sama jima atau no jima, amak wajib jamiul mahri (menyerah.

Maka wajib bagi laki-laki azwajan dholim shodaqul mara'tu (dholim laki-laki untuk mahar wanita), maka barangsiapa mengawini seorang wanita tidak membayar mahar, maka esok hari di hari kiamat dia dihukum sebagai pezina. Dalam surat An-Nisa ayat: 20-21, jika seorang laki-laki hendak mengawini wanita lain dan menceraikan istri pertamanya, maka anda (suami) tidak boleh menuntut mahar lagi dengan cara menganiaya, maka hal itu haram. Menurut Ibnu 'Abbas dan Mujahid al-Ifdho' wahuwal jama' (perkumpulan itu jama'), dan sependapat dengan Imam Syafi, karena Imam Syafi mengatakan bahwa perceraian sewaktu-waktu sebelum dukhul (jama) adalah wajib. memberikan separuh mahar meskipun itu kulwat (dua banding satu) antara suami dan istri sebelum jimah, namun wajib memberikan separuh mahar, karena “waqila khoirul mahûri asîruhâ wa eshalahâ” (yang terbaik. mahar itulah yang dibawa dengan mudah).

Sedangkan pendapat yang kedua pengertian ifdhou'. rukun) adalah ketika suami istri tidur bersama dalam satu selimut, satu bantal sama dengan jima' atau tidak jima', amak wajib jamiul mahri (menyerahkan seluruh mahar) karena itu al khalwatut tammah (keduanya ganda sempurna). Maka wajib bagi laki-laki azwajan dholim shodaqul mara'tu (suami yang zalim terhadap mahar seorang wanita), maka siapa pun yang mengawini seorang wanita tidak membayar mahar dan akan dihukum sebagai pezina esok hari di hari kiamat. Rasulullah bersabda, khoiru nisâakum ihsânahunna wujûhan waikhfâhunna mahûron, fîl khobaril masyhûrûn mim barokatil maratu sari'atu tazwijuhâ wasar'atu rohimuhâ ilal wilâdatu wayassir mahruhâ dan wajib bagi laki-laki untuk mengajari wanitanya tentang hukum syariah.

SARAN

Abdul Mustaqim, Tafsir Javaanse uiteensetting van Sufi-Isyari Rede Kiai Sholeh Darat studye oor Surat al-Fatihah in Kitab Faidl al-Rahmân, Yogyakarta: IDEA Press, 2018. Muhammad Saleh Bin Umar As-Samarani (studie oor Surat Al-Fatihah Faidh Al -Rahman)”, Profesion, IAIN Surakarata. Faiqah, Lilik, "Unsur Isary dalam Tafsir Nusantara: Kajian Analitikal Tafsir Faid al-Rahman deur Kiai Sholeh Darat", dalam Jurnal di Tibyan: Sains dan Tafsir Al-Qur'an, Jil.

Hakim Imzi, Ahmad Husnul, Aturan Pedoman Tafsir Ulama Al-Qur'an, Depok: eLSiQ, 2017. Imam Syafi'i, samengesteld door Imam Baihaqi, vertaald door Baihaqi Safiuddin, Hukum Al-Qur'an, Surabaya: PT. Nasih, Muhammad, "De kwaliteit van hadiths in het boek Tafsir Faid Al-Rahman door kiai Saleh Darat (Surat Al-Fatikhah)" Thesis, UIN Walisongo.

Nur Kholis, Ahmad, "Značilnosti sufistične interpretacije Faid Al-Rahman Fi Tarjamah Tafsir of Kalam Malik Al-Madyan Muhammad Shaleh Ibn Umar Al-Samarani", Teza, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Munir, Ghazali, Javanese Islamic Intellectual Heritage in the Thoughts of Kalam Muhammad Shalih as-Samarani, Semarang: Walisongo Prees, 2008 Hanani, Ahmad Tisngi, "Vrednote Pancasile v interpretaciji Faida Al-Rahmana. Fi Tarjamah Interpretation of Kalam Malik Al-Adyyan by Muhammad Salih Ibn Umar Al Samarani”, Diplomsko delo, Tulungagung State Islamic Institute.

Surur, Misbahus, “Metode dan Corak Tafsîr Faidh ar-Rahmân Karya Muhamed Shaleh Ibn Umar AS-Samarani M)”, Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo, 2014.

Referensi

Dokumen terkait

“Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan