MANAJEMEN PROYEK TERPADU DAN STUDIO
PERANCANGAN II
N A M A : A G U S M A H E N D R A S Y A P U T R A K E L A S : C 2 D A N C 5
S T A M B U K : 0 2 3 2 1 0 2 3 4
WELCOME TO MY
PRESENTATION
Manajemen proyek terpadu adalah pendekatan holistik untuk mengelola proyek yang menggabungkan semua aspek manajemen proyek ke dalam satu kerangka kerja yang komprehensif. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua elemen proyek termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian bekerja secara harmonis dan efisien untuk mencapai tujuan proyek.
Studio perancangan adalah tempat atau lingkungan kerja di mana desainer, arsitek, dan profesional kreatif lainnya bekerja untuk merancang dan mengembangkan ide-ide mereka menjadi bentuk yang konkret. Studio ini bisa berupa ruang fisik atau virtual yang dilengkapi dengan alat dan sumber daya yang mendukung proses perancangan.
Pada tahap perencanaan perlu dilakukan study literatur untuk menghubungkan satuan fungsional gedung dengan sistem struktur yang akan digunakan, disamping untuk mengetahui dasar-dasar teorinya. Pada jenis gedung tertentu, perencanaan sering kali diharuskan menggunakan suatu pola akibat syarat- syarat fungsional maupun strukturnya.
LANDASAN TEORI
Dalam perencanaan dan proses pelaksanaan pembangunan gedung atau rumah tinggaltersebut mengacu sesuai dengan peraturandan standar kontruksiIndonesia, yaitu :
1.Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan GedungSNI 03- 1727-1989
2.Standart Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung PPBBI 1984
3.Standart Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan GedungSKSNI T-15 -1991-03
4.Pedoman perencanaan beban minimum untuk perancangan bangunangedung dan struktur lain SNI 1727-2002
5.Pedoman t ata cara perencanaan beton SNI BETON 03-2847 -2002
Peraturan-Peraturan Yang Berlaku
ANALISA
PEMBEBANAN
Perencanaan Struktur Perkantoran 2 Lantai ini diharuskan memenuhi beberapa kriteria perencanaan, sehingga konstruksi bangunantersebut sesuai yang diharapkan, dan tidak terjadikesimpang- siuran dalambentuk fisiknya.
KRITERIA DAN AZAS-AZAS PERENCANAAN
Pada desain perencanan gedung ini menurutperaturan perencanaan pembebanan tahun 1983 untuk rumah dan gedung harus direncanakan kekuatannya terhadap pembebanan yang di akibatkanoleh Beban Hidup(L), Beban Mati (M), Beban Angin (W), Beban Gempa (E), dan Beban Khusus (K).
KRITERIA-KRITERIA PERENCANAAN TERSEBUT ADALAH :
1.memenuhipersyaratan teknis
Dalam setiap pembangunan harus memperhatikan persyaratan teknis yaitu bangunanyang didirikan harus kuat untukmenerima beban yang
dipikulnya baik itu beban sendiri gedung maupun beban yang berasal dari luar seperti beban hidup, beban angin dan beban gempa.
2.memenuhipersyaratan ekonomis
Dalam setiap pembangunan, persyaratan ekonomis juga harus diperhitungkan agar tidak ada aktivitas-aktivitas yang mengakibatkan membengkaknya biaya pembangunan sehingga akan menimbulkan kerugian bagi pihak kontraktor.
3.memenuhi persyaratan aspekfungsional
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ruang. Biasanya hal tersebut akan mempengaruhi penggunaan bentang elemen struktur yang digunakan.
4.memenuhipersyaratan estetika
Agar bangunan terkesan menarikdan indah maka bangunan harus direncanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah estetika.
DASAR-DASAR PERENCANAAN
Dalam perhitungan perencanaan bangunanini digunakan standaryang berlaku di Indonesia, antara lain:
1. Plat Lantai
Perencanaan plat didasarkan pada peraturan SK SNI T-15-1991-03 dan Pedoman Beton 1989. Untuk merencanakan plat beton bertulang yang perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan namun juga ukuran dan syarat– syarat tumpuan. Pada Perencanaan Struktur Perantoran 2 Lantai tebal plat lantai adalah 12 cm dan tebal plat atap 10 cm.
2. Balok
Perencanaan balok didasarkan pada persyaratan SK SNI T-15-1991-03 yaitu:
a. Syarat - syarat tumpuan yang dipertimbangkan adalah:
1) Tumpuan jepit penuh 2) Tumpuan jepit sebagian b. Ukuran balok
Dalam pra desain, tinggi balok menurut SK SNI T-15-1991-03 merupakan fungsi dari bentang dan mutu baja yang dipergunakan.
2. Kolom
Menurut SK SNI T-15-1991-03 untuk merencanakan kolom yang diberi beban lentur dan beban aksial ditetapkan koefisien reduksi bahan (φ) = 0,65. Pada Perencnaaan Struktur Perkantoran 2 Lantai, kolom yang digunakan berukuran : 40 x 40 cm
3. Pondasi
Menurut SK SNI 03-1727-1989 tentang Analisa pembebanan, Pondasi yang dipergunakan pada konstruksi ini adalah pondasi Foot Plat (Tapak)
RENCANA LOKASI
02 03
Rencana Lokasi pebangunan Perencanaan Struktur Gedung Kantor2 Lantai CV. Hasmin Utama terletak di jalan Urip Sumoharjo Makassar,Sul-Sel.