MAKALAH
“SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
OLEH:
JOHANES W AFFAR 2022041024022
KELAS B
DOSEN PENGAMPU:
Dr. BASA T RUMAHORBO, M.Si
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke pada Tuhan saya Yesus Kristus, atas berkat dan rahmat yang telah di berikan ke pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar saya ini berupa makalah yang telah dibuat ini dengan judul
“SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN”
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh untuk terbilang sempurna, baik materi maupun tata penulisan. Walau begitu, saya telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sehingga makalah ini dapat di selesaikan.
Maka dari itu, saya dengan senang menerima masukan, saran dan usul, juga kritikan guna untuk penyempurnaan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat berguna dan dipergunakan dengan baik.
Jayapura, 18 Maret 2024
Johanes W Affar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 LATAR BELAKANG ... 1
I. 2 RUMUSAN MASALAH... 2
I.3 TUJUAN MAKALAH... 2
I.4 MANFAAT MAKALAH... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 3
II.1 SUMBER DAYA (SD)... 3
II.2 PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN... 3
BAB III PEMBAHASAN... 5
III.1 PENGKLASIFIKASIAN SUMBER DAYA ALAM... 5
III.2 CONTOH-CONTOH SUMBER DAYA ALAM... 5
III.3 STRATEGI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN... 7
BAB IV PENUTUP... 8
IV.1 KESIMPULAN... 8
IV.2 SARAN... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 10
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sumber daya alam merupakan suatu yang ada di alam yang berguna dan mengandung nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya. Tidak dapat dikatakan sebagai sumber daya alam, apabila sesuatu yang ditemukan tidak diketahui kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai, atau sesuatu yang berguna tetapi tidak tersedia dalam jumlah besar dibanding permintaannya, sehingga dapat dianggap tidak bernilai. Alam semesta kaya akan sumber daya alam yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya, baik itu yang sudah ditemukan maupun yang belum diketemukan. Namun demikian, tidak berarti manusia tinggal menikmatinya begitu saja, manusia harus berusaha dan berfikir untuk menemukan dan menggunakan sumber daya alam tersebut untuk kesejahteraan hidupnya.
Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada. aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk usaha dan/atau Kegiatan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang mengopimalkan manfaat dari sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan. Namun dalam pelaksanaannya masih belum dipahami dengan baik dan oleh karenanya masih menunjukkan banyak kerancuan pada ingkat kebijakan dan pengaturan dan mempunyai banyak gejala pada tatanan implementasi atau pelaksanaannya. Arah dan kebijakan pembangunan di bidang lingkungan hidup adalah meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan lingkungan hidup, melalui strategi: (i) peningkatan kualitas air, udara dan tanah yang tercermin dalam peningkatan skor IKLH; (ii) penurunan emisi GRK); (iii) penurunan ingkat deforestasi dan kebakaran hutan, meningkatnya tutupan hutan (forest cover) serta penjagaan terhadap keberadaan keanekaragaman hayai; (v) pengendalian pencemaran laut, pesisir, sungai, dan danau; (vi) pemeliharaan terhadap sumber-sumber mata air dan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan (vii) pengurangan limbah padat dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
SDA merupakan karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya. Mewujudkan kondisi pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkesinambungan bukanlah merupakan hal yang mudah antara lain karena upaya pencegahan eksploitasi berlebihan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup terhambat dengan pelaksanaan penegakan hukum yang lemah.
Tidak dapat dipungkiri, hingga saat ini belum ada kasus perusakan lingkungan yang telah mendapat penanganan hukum yang sesuai dengan rasa keadilan masyarakat. Dalam penggunaannya, SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui dapat saling melengkapi (komplementer), saling menggantikan (substitusi) atau dapat bersifat netral. Kajian tentang hubungan di antara berbagai penggunaan SDA ini akan sangat bermanfaat pada saat membahas masalah kebijaksanaan dalam pengelolaan SDA. Ruang lingkup SDA mencakup semua pemberian alam di bawah atau di atas bumi baik yang hidup maupun yang tidak hidup.
Pengertian SDA meliputi semua sumber daya dan sistem yang bermanfaat bagi manusia dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi, dan keadaan sosial tertentu. Sumber daya yang menjadi perhatian utama dalam literatur ekonomi lingkungan adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengklasifikasian dari Sumber Daya Alam?
2. Apa saja contoh-contoh Sumber Daya Alam?
3. Apa saja strategi pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam pembangunan secara berkelanjutan?
I.3 TUJUAN MAKALAH
1. Menjelaskan pengklasifikasian dari Sumber Daya Alam.
2. Memberi contoh-contoh Sumber Daya Alam.
3. Menjelaskan strategi pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam pembangunan secara berkelanjutan.
I.4 MANFAAT MAKALAH
1. Mengetahui pengklasifikasian dari Sumber Daya Alam.
2. Mengetahui contoh-contoh Sumber Daya Alam.
3. Mengetahui strategi pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam pembangunan secara berkelanjutan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 SUMBER DAYA (SD)
Sumber daya (Rescources) adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat berwujud (tangible), tetapi juga tanwujud (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Sumber daya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a. Sumber Daya Alam
Semua potensi lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia merupakan sumber daya alam. Misalnya, tanah, tambang, air, dan hutan.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dapat mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat, apabila kemampuannya dapat dimanfaatkan secara optimal. Misalnya, keahlian, kejujuran dan keadilan, dan kekuatan fisik.
c. Sumber Daya Buatan Manusia (Modal)
Sumber daya modal meliputi teknologi, peralatan, informasi, dan fasilitas fisik.
Sumber daya modal merupakan hasil karya manusia.
II.2 PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu konsep pembangunan yang mempertimbangkan keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang. Ini berarti memenuhi kebutuhan hidup masa sekarang tanpa merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan berkelanjutan juga merupakan suatu strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga kapasitas fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan adalah untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, serta menjaga kualitas lingkungan hidup dari generasi ke generasi.
Pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa karakteristik khusus, seperti memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup, mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan, dan menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam. Dalam proses pelaksanaannya, pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga, Manfaat dari pembangunan berkelanjutan antara lain adalah peningkatan taraf hidup masyarakat baik secara spiritual maupun material, serta pemeliharaan kualitas lingkungan hidup.
BAB III PEMBAHASAN
III.1 PENGKLASIFIKASIAN SUMBER DAYA ALAM a. BERDASARKAN ASALNYA
 Sumber daya alam hayati: Berhubungan dengan makhluk hidup. Contohnya adalah hewan dan tumbuhan.
 Sumber daya alam non-hayati: Diusahakan untuk selalu ada dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus.
b. BERDASARKAN TAHAP PEMANFAATANNYA
 Sumber daya alam aktual
 Sumber daya alam potensial
 Sumber daya alam cadangan
 Sumber daya alam stock
c. BERDASARKAN POTENSINYA
 Sumber daya alam materi: Contohnya kayu, besi, emas, dan serat kapas.
 Sumber daya alam energi: Contoh: sinar matahari, minyak bumi, air terjun.
 Sumber daya alam ruang: Digunakan untuk tempat makhluk hidup.
d. BERDASARKAN KELESTARIANNYA
 Sumber daya alam yang dapat diperbarui: Contohnya seperti SDA hayati (hewan dan tumbuhan) dan air karena mengalami siklus hidrologi yang tidak akan pernah habis.
 Sumber daya alam tidak diperbarui: Sumber daya yang akan habis jika dipakai terus- menerus karena tidak bisa dibuat baru.
III.2 CONTOH-CONTOH SUMBER DAYA ALAM a. SUMBER DAYA MINYAK
Adapaun tiga komponen utama dalam pembentukan minyak adalah adanya jebakan (entrapment) geologis, bebatuan asal (source rock), serta perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir (Adelman & Watkins, 2008).
Eksplorasi minyak bumi dengan tujuan konsumsi di setiap harinya, lambat laun akan habis.
b. SUMBER DAYA MINERAL
Sumber daya mineral adalah zat alami, diwakili oleh rumus kimia, yang biasanya padat dan anorganik, dan memiliki struktur kristal. Sumber daya mineral sebagai bahan dasar utama untuk pembangunan sosial-ekonomi. Hasil statistik menunjukkan bahwa >95% energi yang digunakan oleh umat manusia, yakni 80%
bahan baku industri dan 70% bahan baku produksi pertanian berasal dari sumber daya mineral (Mancini dkk, 2019). Mineral adalah zat anorganik murni yang terjadi secara alami di kerak bumi.
c. SUMBER DAYA TANAH
Menurut Darma (2022), tanah adalah dasar untuk pertanian dan penggunaan lahan pedesaan lainnya, meliputi: tanah, iklim, vegetasi, topografi, dan SDA lainnya.
Istilah "sumber daya tanah" mencakup komponen fisik, biotik, lingkungan, infrastruktur, dan sosial-ekonomi dari unit lahan alami, termasuk sumber daya air tawar permukaan dan dekat permukaan yang penting untuk pengelolaan.
d. SUMBER DAYA AIR
Sumber daya air adalah pasokan air yang berguna atau berpotensi bermanfaat bagi manusia (Vörösmarty dkk, 2000). Kegiatan yang manusia dapat menggunakan air untuk termasuk pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan kegiatan lingkungan.
Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan air tawar. Namun, 97,5% air di Bumi adalah air asin, sedangkan hanya menyisakan 2,5% sebagai air tawar. Lebih dari 2/3 air tawar ini membeku di gletser dan lapisan es kutub (Dudgeon dkk, 2006). Air tawar yang tersisa sebagian besar ditemukan sebagai air tanah, dengan hanya sebagian kecil yang ditemukan di atas tanah atau di udara. Mengacu Gleick & Palaniappan (2010), air tawar merupakan sumber daya terbarukan, namun pasokan air bersih dan segar dunia terus berkurang.
e. SUMBER DAYA HUTAN
Sumber daya hutan berarti semua manfaat yang diperoleh dari kawasan hutan.
Itu termasuk hasil hutan, produktivitas tanah, air, perikanan, satwa liar, rekreasi, dan nilai estetika atau nilai tradisional lainnya dari lahan hutan di Bumi. Disisi lain, Bahar dkk (2020) mengartikan bahwa sumber daya hutan dari sisi kegunaan dan nilai, terkait erat dengan dan dapat dicapai dari lanskap hutan, dan termasuk tetapi tidak terbatas pada estetika, ikan, makanan ternak, rekreasi, tanah, kayu, air dan daerah aliran sungai, hutan belantara, serta satwa liar.
f. SUMBER DAYA HEWAN
Komponen hewani dari lingkungan alam yang bernilai dalam melayani kebutuhan manusia (Martin dkk, 2016; Fedele dkk, 2021). Sumber daya hewan merupakan aset utama bagi pembangunan pertanian, khususnya bagi masyarakat pedesaan. Bagi manusia, hewan adalah sumber daya yang produktif. Pertama-tama, mereka menyediakan berbagai macam makanan yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup dengan produknya semisal susu, keju, telur, mentega, salami, daging dingin, dan lain-lain. Beberapa spesies hewan (seperti karang dan tiram), diberdayakan oleh manusia untuk menghasilkan permata dan kerajinan tangan. Kulit beberapa hewan digunakan sebagai gantinya untuk menghasilkan pakaian. Dibanyak tempat di seluruh dunia, hewan masih menjadi salah satu alat transportasi utama. Misalkan unta, yang secara khusus digunakan di daerah gurun seperti gurun Sahara, sedangkan di daerah Utara, kereta luncur ditarik oleh husky sebagai anjing yang sangat tahan terhadap dingin dan kelelahan.
III.3 STRATEGI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN SECARA BERKELANJUTAN
Strategi pemanfaatan sumber daya alam dalam pembangunan secara berkelanjutan melibatkan beberapa aspek penting.
a. PEMENUHAN KEBUTUHAN SAAT INI DAN MASA DEPAN
Pemanfaatan sumber daya alam harus memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengurangi potensi untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang¹.
b. PENGELOLAAN BERKELANJUTAN
Ini melibatkan penggunaan sumber daya alam dengan cara yang tidak melebihi kapasitas regeneratifnya, menjaga kualitas lingkungan, dan mempertahankan ekosistem yang sehat.
c. OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan menyelaraskan kebutuhan manusia dan kemampuan mengolah dengan ketersediaan sumber daya alam.
d. PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM
Pengembangan potensi sumber daya alam juga dapat membantu dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.
BAB IV PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Sumber daya alam merupakan suatu yang ada di alam yang berguna dan mengandung nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, maka harus dipenuhi prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
a. Cara berpikir yang integraif. Dalam konteks ini, pembangunan haruslah melihat keterkaitan fungsional dari kompleksitas antara sistem alam, sistem sosial dan manusia di dalam merencanakan, mengorganisasikan maupun melaksanakan pembangunan tersebut.
b. Pembangunan berkelanjutan harus dilihat dalam perspekif jangka panjang.
c. Memperimbangkan keanekaragaman hayai, untuk memasikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa mendatang.
d. Distribusi keadilan sosial ekonomi. Dalam konteks ini dapat dikatakan pembangunan berkelanjutan menjamin adanya pemerataan dan keadilan sosial yang ditandai dengan meratanya sumber daya lahan dan faktor produksi yang lain serta lebih adilnya distribusi kesejahteraan melalui pemerataan ekonomi.
Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepeningan berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain.
IV.2 SARAN
Padahal idealnya kelembagaan yang mengatur soal SDA idak diatur dan dikelola secara sektoral namun dikelola secara terpadu di bawah koordinasi lembaga yang memang berwenang untuk itu. Adapun lembaga yang dimaksudkan adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Hal ini sebagaimana amanat yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 8 – 11.
Masa depan kehidupan bangsa dan negara akan banyak sekali ditentukan oleh berbagai pilihan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pada saat ini. Untuk itu pemerintah harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: memprioritaskan pembangunan yang berkelanjutan terhadap SDA dan lingkungan hidup demi kepeningan jangka panjang (kepeningan anak cucu kita); Adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan SDA agar supaya keputusan apapun yang diambil akan menggunakan perspekif jangka panjang, mengedepankan pembangunan yang berkelanjutan; menyusun program pembangunan berkelanjutan secara terintegral dengan memperhaikan sisi teknis, legal, iskal, administrasi, poliik, eik dan budaya agar mudah diimplementasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Darma, S. (2022). Kesesuaian lahan padi sawah di Desa Bumi Rapak dan Desa Selangkau Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 24(1), 32-38.
Fedele, G., Donatti, C. I., Bornacelly, I., & Hole, D. G. (2021). Nature-dependent people:
Mapping human direct use of nature for basic needs across the tropics. Global Environmental Change, 71, 102368.
Hasid, H. Zamruddin. et al. (2022). Monograf Ekonomi Sumber Daya Alam Dalam Lensa Pembangunan Ekonomi. Surabaya: Cipta Media Nusantara (CMN).
Jazuli, Ahmad. (2015). Dinamika Hukum Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Alam Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal RechtsVinding, Vol. 4(2), 181-197.
Martin, J. L., Maris, V., & Simberloff, D. S. (2016). The need to respect nature and its limits challenges society and conservation science. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 113(22), 6105– 6112.
Vörösmarty, C. J., Green, P., Salisbury, J., & Lammers, R. B. (2000). Global water resources:
vulnerability from climate change and population growth. Science, 289(5477), 284–
288.