Nama : Muh Zulfikri M NPM : 150510220080
Kelas : B - Toksikologi Lingkungan dan Produk Pertanian Dosen : Bapak Ir. Syarif Hidayat, M.P.
Guiding Questions
“Pencemaran Tanah”
1. Jelaskan peran penting atau fungsi utama tanah?
Jawaban :
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanah adalah media yang diperlukan untuk menanam tanaman, membangun rumah, membuat jalan, dan berbagai keperluan lainnya. Tanah juga merupakan tempat tinggal bagi berbagai jenis organisme hidup, termasuk tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Tanah memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Menyediakan ruang tinggal dan tempat tumbuh bagi tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
- Menyediakan media untuk menanam tanaman, yang menjadi sumber makanan dan bahan baku industri.
- Membantu mengurangi erosi dan mencegah hambatan pada sungai dan sumber air.
- Membantu mengurangi polusi udara karena tanah dapat menyerap gas karbon dioksida.
- Menyediakan bahan baku untuk berbagai industri, seperti batu bata, semen, dan bahan bangunan lainnya.
Tanah juga memiliki beberapa peranan penting dalam kehidupan manusia, seperti:
a. Menjadi sumber daya alam untuk menanam tanaman dan menghasilkan makanan.
b. Menjadi sumber daya alam untuk membangun rumah dan infrastruktur.
c. Menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis organisme hidup.
d. Menjadi sumber daya alam untuk menghasilkan bahan baku industri.
Sebagai contoh, tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanah memiliki beberapa fungsi utama, yaitu sebagai media tumbuh tanaman, sumber daya alam untuk membangun rumah dan infrastruktur, tempat tinggal bagi berbagai jenis organisme hidup, sumber daya alam untuk menghasilkan bahan baku industri, dan sumber daya alam untuk menghasilkan makanan. Tanah juga memiliki beberapa peranan penting dalam kehidupan manusia, seperti menjadi sumber daya alam untuk menanam tanaman dan menghasilkan makanan, menjadi sumber daya alam untuk membangun rumah dan infrastruktur, menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis organisme hidup, menjadi sumber daya alam untuk menghasilkan bahan baku industri, dan menjadi sumber daya alam untuk menghasilkan makanan.
2. Apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah?
Jawaban :
Pencemaran tanah merupakan suatu kondisi dimana tanah tercemar di area permukaan atau bawah tanah, disebabkan oleh polutan atau kontaminasi yang mencemari tanah.
Pencemaran ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik dari aktivitas manusia maupun faktor alamiah. Zat kimia berbahaya seperti polutan dan kontaminasi yang mencemari tanah dapat menyebabkan kerusakan kesehatan manusia dan juga flora dan fauna. Kontaminasi polutan pada tanah bisa disebabkan oleh faktor alamiah, ketika kadar kontaminasi tinggi dan masih berpotensi menimbulkan pencemaran dan risiko. Meskipun terjadi secara alamiah, kontaminasi yang ada di tanah tetap berbahaya dan bisa menyebabkan dampak negatif pada kehidupan. Pencemaran tanah bukanlah permasalahan sederhana, dan perlu diberikan perhatian besar, terutama di beberapa dekade terakhir.
3. Bagaimana membedakan tanah tercemar dengan tanah tidak tercemar (health soil) ?
Jawaban :
Membedakan tanah tercemar dengan tanah tidak tercemar, atau tanah sehat (health soil), dapat dilakukan melalui penilaian kandungan logam berat dan mikrofauna di tanah. Tanah tercemar (contaminated soil) adalah tanah yang mengandung kadar logam berat yang melebihi tahap yang diperbolehkan, yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia. Tanah tidak tercemar (health soil) adalah tanah yang mengandung kadar logam berat yang diperbolehkan, yang dapat menjamin kesehatan tanah dan mikrofauna yang hidup di dalamnya.
Penilaian kandungan logam berat di tanah dapat dilakukan melalui analisis kimia, seperti analisis dengan pelarut asam dan pengabuan basah. Kadar logam berat yang diperbolehkan berbeda-beda berdasarkan logam berat yang diukur. Misalnya, kadar logam berat yang diperbolehkan untuk logam berat seperti plumbum (Pb) dan kadmium (Cd) berbeda dari kadar logam berat yang diperbolehkan untuk logam berat seperti besi (Fe) dan mangan (Mn).
Penilaian mikrofauna di tanah dapat dilakukan melalui pengukuran kerapatan ruang atau porositas tanah, yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan tanah. Mikrofauna, seperti nematoda, dapat digunakan sebagai indikator biologis untuk mengukur kesehatan tanah.
Penilaian potensi risiko ekologis logam berat di tanah dapat dilakukan melalui penilaian indeks potensi risiko ekologis (PERI), yang dapat menunjukkan tingkat risiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Jika nilai PERI >1, maka tanah tercemar, sedangkan jika nilai PERI <1, maka tanah tidak tercemar.
Penelitian dan pengelolaan yang dilakukan untuk memperbaiki kesehatan tanah membutuhkan pendekatan menyeluruh dan terpadu, serta komitmen jangka panjang.
Tindakan yang dilakukan harus tidak terfokus pada satu strategi tetapi harus melibatkan tindakan kombinasi dengan menggunakan kombinasi berbagai sifat biologi, kimia, dan fisika.
4. Jelaskan jenis dan sumber pencemaran pada tanah!
Jawaban :
Pencemaran tanah terjadi ketika tanah tercemar oleh polutan atau kontaminan.
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik dari aktivitas manusia maupun faktor alamiah. Jenis pencemaran tanah antara lain:
- Limbah anorganik : Limbah yang sulit untuk diuraikan, seperti sisa pestisida dari pertanian, limbah industri, dan sampah anorganik.
- Limbah organik : Limbah yang dapat diuraikan, seperti limbah rumah tangga dan limbah pertambangan.
- Limbah domestik : Limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga, seperti memasak dan mencuci.
- Limbah industri : Limbah yang berasal dari aktivitas industri, seperti penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.
- Limbah pertambangan : Limbah yang mencemari tanah, seperti abu vulkanik, pasir, dan material lainnya yang terjadi saat gunung berapi meletus.
- Limbah alamiah : Pencemaran tanah yang terjadi secara alamiah, seperti kebakaran hutan dan banjir.
Sumber pencemaran tanah antara lain:
- Kegiatan manusia : Aktivitas seperti penggunaan pestisida, pengikisan lapisan humus, dan pembuangan limbah deterjen langsung ke tanah.
- Kebakaran hutan : Hutan yang sudah terbakar sulit ditanami kembali karena unsur-unsur penting dalam tanah sudah hilang, rusak, bahkan mati.
- Bencana alam : Banjir dan gunung berapi yang mencemari tanah.
- Limbah industri : Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam industri, seperti pestisida dan pupuk kimia.
- Limbah pertambangan : Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pertambangan, seperti abu vulkanik, pasir, dan material lainnya.
5. Bagaimana terjadinya kontaminasi pada tanah?
Jawaban :
Kontaminasi tanah terjadi karena berbagai faktor, termasuk limbah, kegiatan pertanian, dan aktivitas manusia. Limbah yang disebut juga dengan limbah domestik, berasal dari kegiatan rumah tangga, seperti memasak dan mencuci, akan terserap dan mencemari tanah. Kegiatan pertambangan dapat menjadi penyebab udara tercemar karena menghasilkan banjir lumpur atau limbah logam, yang kemudian akan membuat tanah tercemar. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih dapat menyebabkan tanah tercemar. Pestisida dan pupuk tersebut akan terserap ke dalam tanah sehingga membuat tanah menjadi tidak subur. Kebakaran hutan juga dapat menjadi penyebab pencemaran tanah, karena hutan yang sudah terbakar akan sulit ditanami kembali karena unsur-unsur penting dalam tanah sudah hilang, rusak, bahkan mati.
6. Jelaskan dampak terjadinya pencemaran tanah?
Jawaban :
Pencemaran tanah dapat menimbulkan dampak negatif yang luas, yang dapat menjadi bencana bagi air, tanah, dan makhluk hidup. Berikut adalah beberapa dampak pencemaran tanah:
a. Penyebab rusaknya lapisan atas tanah : Pencemaran tanah dapat menyebabkan lapisan atas tanah rusak, yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, erosi tanah, dan tindakan pengendalian hama.
b. Hilangnya humus dan air tanah : Pencemaran tanah dapat menyebabkan humus hilang, yang menyebabkan air tanah menjadi beracun. Pencemaran tanah juga dapat mengurangi kesuburan tanah, yang dapat mempengaruhi pertanian.
c. Kesuburan tanah menurun : Penggunaan bahan kimia dalam pertanian dan peternakan dapat menurunkan kesuburan tanah. Pencemaran tanah juga dapat menyebabkan erosi tanah, yang dapat meninggalkan lahan subur untuk pertanian.
d. Debu beracun : Pencemaran tanah dapat menyebabkan debu beracun, yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Bila terurai, tumbuhan menyebabkan pencemaran tanah karena menjadi bagian dari tanah.
e. Efek pada kesehatan manusia : Pencemaran tanah dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan, yang bergantung pada jenis polutan, jalur masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena.
f. Dampak terhadap ekosistem : Pencemaran tanah dapat menyebabkan perubahan kimiawi tanah yang radikal, yang dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan. Perubahan ini dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
g. Dampak pada pertanian : Pencemaran tanah dapat menyebabkan perubahan metabolisme tanaman, yang menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman, yang nantinya tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
7. Bagaimana cara mengatasi pencemaran pada tanah?
Jawaban :
- Mengurangi penggunaan produk berbahaya : Kurangi penggunaan zat kimia, pestisida, dan herbisida yang dapat mencemari tanah. Gunakan alternatif yang lebih aman, seperti zat kapur untuk menetralisir kadar asam yang ada di dalam tanah.
- Mengurangi penggunaan plastik : Plastik yang tidak terurai dapat mencemari tanah. Kurangi penggunaan plastik dan gunakan alternatif yang lebih aman, seperti kertas.
- Mengurangi sampah : Sampah yang tidak disusun atau dibuang ke tempat yang tepat dapat mencemari tanah. Kurangi sampah dan gunakan daur ulang untuk menanggulangi sampah.
- Menjaga tingkat kesuburan tanah : Menjaga tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan dengan metode mekanik, vegetatif, dan kimia. Penterasan lahan miring
atau terasering, pembuatan terasering, dan pembuatan pematang atau guludan dapat membantu menjaga kesuburan tanah.
- Bioremediasi : Penggunaan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri dapat membantu memecah atau mengurangi pengaruh zat pencemar. Ini merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan bantuan mikroorganisme.
- Meningkatkan kesadaran : Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konsep
"Reduce, Reuse, Recycle" dan mengurangi jejak limbah manusia dapat membantu mengurangi pencemaran tanah.
- Menghentikan pembuangan sampah ke tanah : Sampah yang dibuang ke tanah dapat mencemari tanah. Menghentikan pembuangan sampah ke tanah dan membuang sampah di tempat yang tepat dapat membantu mengurangi pencemaran tanah.
- Pengelolaan aktivitas pertanian : Penggunaan pupuk buatan, zat kimia pestisida, dan zat pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dalam bidang pertanian dapat mencemari tanah. Mengelola aktivitas pertanian dengan cara yang lebih aman dapat membantu mengurangi pencemaran tanah.
- Memelihara lapisan humus : Memelihara lapisan humus dapat membantu menjaga kesuburan tanah. Ini dapat dilakukan dengan memanen tanaman yang baik, menggunaan pupuk organik, dan mengurangi penggunaan zat kimia.
- Pengendalian limbah : Pengendalian limbah, baik limbah padat maupun limbah cair, dapat mencemari tanah. Mengendalikan limbah dengan cara yang tepat dapat membantu mengurangi pencemaran tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Muslimah, M. S., & Si, S. (2017). Dampak pencemaran tanah dan langkah pencegahan. J.
Penelit. Agrisamudra, 2(1), 11-20.
Pratiwi, A. T. (2019). Kemampuan Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) untuk Menyerap Logam Berat Timbal (Pb) pada Tanah Tercemar (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Riawati, L. (2015). Pencemaran Tanah. di unduh dari https://www. google. com/url.
Siregar, E. S., & Nasution, M. W. (2020). Dampak aktivitas ekonomi terhadap pencemaran lingkungan hidup (Studi kasus di Kota Pejuang, Kotanopan). Jurnal Education and Development, 8(4), 589-589.
Supriatna, S., Siahaan, S., & Restiaty, I. (2021). Pencemaran tanah oleh pestisida di perkebunan
sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi (Studi keberadaan jamur makroza dan cacing tanah). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 460-466.
Sompotan, D. D., & Sinaga, J. (2022). Pencegahan Pencemaran Lingkungan. SAINTEKES:
Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan, 1(1), 6-13.