• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Perkembangan Bahasa dan Berpikir Matematis

N/A
N/A
Siska Jeriska

Academic year: 2024

Membagikan " Tahap Perkembangan Bahasa dan Berpikir Matematis"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN BERPIKIR MATEMATIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Nama Dosen/Tutor :

Aritta Megadomani, S.Si, M.Pd

Nama Mahasiswa : Fransiska Bunga Program Studi : S1 PGSD BI

NIM : 858457787

UPBJJ : Samarinda

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2024

(2)

1. Sebutkan dan jelaskan tahap perkembangan bahasa dan komponen penyusunnya?

Jawaban:

Tahap Perkembangan Bahasa 1. Peroide Pralinguistik :

Tahap perkembangan bahasa yang sudah terjadi sejak bayi. Walaupun tidak dapat berbicara atau mengatakan apa yang mereka ingin katakan, mereka mengirimkan pesan dengan berbagai cara seperti menangis, berteriak, dan tertawa.

2. Periode Holophrase :

Tahap ini dikenal dengan one-word periode atau tahap satu kata, pada tahap ini anak belum mulai mengkombinasikan kata-kata, tetapi mereka sedang belajar untuk menangkap makna yang lebih sulit daripada tahap sebelumnya.

Contohnya pada tahap ini, anak mulai membentuk maknadari satu kata yaitu

“susu”, yang berarti kemungkinan anak ingin meminum susu walaupun kata yang diucapkan belum sempurna atau belum lengkap

3. Periode Telegrafis :

Jika pada tahap holophrase, anak mencoba menyampaikan pesan melalui satu kata, pada tahap ini telegrafis, anak mencoba membentuk makna dengan mengombinasikan dua kata contohnya anak mengatakan “mam nasi”, artinya anak tersebut meminta atau meningikan makan nasi.

4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-kanak dan Remaja

Penting untuk mengetahui tahap perkembangan Bahasa anak selain untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan sebagai alat pendeteksi gejala-gejala yang terjadi pada anak dalam proses perkembangannya.

Komponen Penyusun Bahasa :

Fonologi : mengkaji bunyi ujar dalam bahas tertentu, yang terbagi 2 yaitu Fonetik yakni bunyi ujar tanpa memperhatikan fungsi bunyi, dan fonemik yaitu membahas bunyi dengan memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna.

Morfologi : yang mengkaji pembentukan kata atau morfem-morfem dalam suatu bahasa

Semantik : yang mengkaji makna yang terkandung dalam bahasa kode atau jenis lain dari representasi

Sintax : aturan dalam pembentukan kalimat agar mampu dimengerti dengan benar

Pragmatik : yang mengkaji penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.

(3)

2. Apa yang dimaksud dengan penalaran aditif dan penalaran multiplikatif? Kemudian berikan contoh penalaran aditif dan penalaran multiplikatif

Jawaban:

 Penalaran aditif adalah penalaran yang didasarkan pada hubungan aditif, yaitu penjumlahan bilangan bulat dan pecahan. Penalaran ini melibatkan operasi penambahan artinya kita menambahkan atau menggabungkan beberapa komponen atau bagian untuk mendapatkan total.

Contoh penalaran aditif adalah

- Menentukan selisih dengan pengurangan misalnya, selisih antara 50 dan 20 adalah 30

- Menggunakan lompatan angka yang lebih besar. Misalnya, 38 + 49 = 40 + 47 atau 38 + 49 = 37 + 50

- Jika asep memiliki 3 apel dan membeli 2 apel lagi, maka total apel yang dimilikinya adalah 5 apel (3+2=5)

 Penalaran multiplikatif adalah penalaran yang didasarkan pada hubungan multiplikatif, penalaran yang melibatkan operasi perkalian, artinya kita mengalikan beberapa komponen atau faktor untuk mendapatkan hasil atau total.

Contoh Penalaran multiplikatif :

Jika asep memiliki 4 kotak, dan setiap kotak berisi 6 kelereng, maka total kelereng yang dimilikinya adalah 24 kelereng (4 x 6 = 24 )

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diberikan pembelajaran penemuan terbimbing termasuk dalam

Kunci Jawaban Pretest Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kunci Jawaban Posttest Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar Siswa.. Angket

Serta kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended pada aspek berpikir orisinil ( originality ) termasuk dalam kategori sangat

Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa self-esteem tinggi yaitu siswa dapat menggunakan

Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended pada aspek berpikir lancar (fluency)

Prinsip Perkembangan Aspek Perkembangan Tahap perkembangan adalah capaian dan kemampuan fisik, kognisi, bahasa, sosial, dan emosi anak sejak lahir hingga dewasa, yang perlu dipenuhi

Dokumen ini membahas sejarah Bahasa Indonesia, termasuk asal-usul dan

pembelajaran dengan model ITBSM lebih baik dari pada peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori ditinjau dari keseluruhan dan